Anda di halaman 1dari 17

KROMATOGRAFI GAS

GAS CHROMATOGRAPHY (GC)


KI3263 - ANALISIS INSTRUMENTASI KIMIA
INSTRUMENTASI
Kromatografi Gas

A.) Pendahuluan

Gas Chromatography (GC)


“chromatographic technique where the mobile phase is a gas.”

•Instrumentasi untuk pemisahan dan analisis


•Resolusi pemisahan yang tinggi
•Limit deteksi yang rendah
•Waktu analisis yang singkat
•Akurasi dan kebolehulangan analisis yang baik
•Dipergunakan untuk analisis sampel/turunannya dalam fasa gas

B.) Peralatan

Tipikal sistem GC sederhana terdiri dari:


•Sumber gas (dilengkapi pengatur tekanan dan aliran)
•Injektor atau sistem input sampel lain
•Kolom kromatografi (dilengkapi oven untuk kontrol temperatur)
•Detektor dan output recorder/komputer
Tipikal sistem GC sederhana

Gas pembawa He (common), N2, H2


Pinlet 10-50 psig
Flow = 25-150 mL/min packed column
Flow = 1-25 mL/min open tubular column
Kolom 2-50 m coiled stainless steel/glass/Teflon
Oven 0-400 °C ~ average boiling point of sample
Accurate to <1 °C
Detektor FID, TCD, ECD, (MS)
Kolom GC
C.) Fasa Gerak (Mobile Phase)

GC memisahkan “zat terlarut” /sampel berdasarkan perbedaan interaksinya dengan fasa


gerak
dan fasa diam.
•Retensi sampel sangat ditentukan oleh tekanan uap dan volatilitasnya
•Retensi sampel dapat dikendalikan berdasarkan interaksinya dengan fasa diam
•Fasa gerak (gas pembawa) memiliki densitas yang lebih rendah
• mengurangi kemungkinan untuk berinteraksi dengan sampel
• meningkatkan kemungkinan interaksi sampel berinteraksi dengan fasa diam (cair
atau padat)
C.) Fasa Gerak (Mobile Phase)

Gas Pembawa
Tujuan utama gas pada GC adalah untuk menggerakkan sampel sepanjang kolom GC,
fasa gerak pada GC pada dasarnya adalah gas pembawa

Jenis Gas Pembawa: He, Ar, H2, dan N2


C.) Fasa Gerak (Mobile Phase)
Jenis fasa gerak tidak mempengaruhi retensi sampel, tapi mempengaruhi:
1.) Efisiensi pada sistem pemisahan GC
- gas dengan massa molar kecil (He, H2)  koefisien difusi lebih besar
- gas dengan massa molar kecil  lebih cepat, pemisahan lebih efisien

2.) Stabilitas kolom dan sampel


- H2 atau O2 dapat bereaksi dengan gugus fungsi pada sampel serta fasa diam,
atau permukaan gerbang injeksi, penghubung, dan detektor

3.) Respon pada detektor


- TCD memerlukan H2 atau He
- jenis detektor lain memerlukan jenis gas yang lain pula
D.) Fasa Diam (Stationary Phases)

Fasa diam pada GC adalah faktor utama penentu selektifitas dan retensi sampel

Ada tiga jenis fasa diam pada GC:


Adsorben padat (GSC)
Cairan yang melapisi material penyangga (GLC)
Lapisan yang terikat pada material penyangga (Bonded-Phase GC)

1.) Gas-solid chromatography (GSC)

- material yang sama dipergunakan pada fasa diam dan material penyangga
- contoh adsorben umum:
 alumina
 molecular sieves
 silika
 karbon aktif

karbon aktif zeolit


1.) Gas-solid chromatography (GSC)

kelebihan:
• lifetime kolom yang baik
• kemampuan untuk meretensi dan memisahkan beberapa senyawa yang lebih baik
dari metode GC lain
 isomer geometri
 gas

kekurangan:
• Retensi yang sangat kuat terhadap sampel polar atau susah menguap
• Sifat katalitik dapat berlangsung pada material penyangga GSC
• Material penyangga GSC memiliki rentang lingkungan kimia dan fisika yang
terbatas
 perbedaan retensi pada lokasi kontak
 puncak sinyal tidak simetri
 waktu retensi yang bervariasi
2.) Gas-liquid chromatography (GLC)
- fasa diam adalah sejenis cairan yang melapisi permukaan material penyangga padat
- lebih dari 400 fasa diam cairan telah tersedia untuk GLC
- jenis fasa diam: polimer (polysiloxane, poliester, polietilen glikol)
fluorocarbon, lelehan garam, dan liquid crystal

Berdasarkan kepolaran, dari 400 fasa diam yang tersedia, hanya 6-12 yang diperlukan
untuk hampir semua jenis pemisahan.

Chemical nature of Max. McReynolds’ constants


Name polysiloxane temp. x’ y’ z’ µ’ s’
SE-30 Dimethyl 350 14 53 44 64 41

Dexsil300 Carborane-dimethyl 450 43 64 111 151 101

OV-17 50% Phenyl methyl 375 119 158 162 243 202

OV-210 50% Trifluoropropyl 270 146 238 358 468 310 Higher the number the
OV-225 25% Cyanopropyl- 250 238 369 338 492 386 higher the absorption.
25% phenyl
Silar-SCP 50% Cyanopropyl- 275 319 495 446 637 531
50% phenyl
SP-2340 75% Cyanopropyl 275 520 757 659 942 804

OV-275 Dicyanoallyl 250 629 872 763 1106 849

McReynolds’ constants based on retention of 5 standard “probe” analytes


– Benzene, n-butanol, 2-pentanone, nitropropanone, pyridine
kekurangan:
- seiring penggunaan, cairan dapat mengalami bleed
 temperatur tinggi digunakan
 menghasilkan sinyal di background
 karakteristik kolom berubah seiring penggunaan
3.) Bonded-Phase Gas chromatography

• fasa diam terikat secara kovalen pada material pendukung


• menghindari bleed pada kolom GLC
• fasa terikat (bonded-phase) disiapkan dengan mereaksikan fasa diam yang diinginkan dengan
permukaan silika (material pendukung)
• reaksi membentuk ikatan Si-O-Si atau Si-C-C-Si antara fasa diam dan material penyangga
• Material yang banyak digunakan pada kolom:
 Dimethylpolysiloxane
 Methyl(phenyl)polysiloxane
 Polyethylene glycol (Carbowax 20M)
 Trifluoropropylpolysiloxane
 Cyanopropylpolysiloxane

CH3 CH3 C6H5


H H

O Si O Si O Si
HO C C O H

CH3 CH3 C6H5


n n m H H n

kelebihan:
• lebih stabil dibandingkan lapisan cair
• dapat ditempatkan pada material pendukung yang lebih tipis, serta lebih homogen
E.) Material Pendukung (Support Material):

Ada dua bentuk material pendukung pada GC:


Packed columns
 kapasitas sampel yang tinggi
 analisis preparatif
Capillary (open-tubular) columns
 efisiensi lebih tinggi
 ukuran sampel lebih kecil
 aplikasi analitik
F.) Metode Elusi

Masalah umum pada semua tehnik kromatografi adalah suatu sampel memiliki banyak
komponen dan masing-masing teretensi secara berlainan pada kolom

Pemisahan dan limit deteksi


terbaik biasanya diperoleh
pada rentang k 2-10

Masalah utama elusi, sukar


menemukan kondisi yang
optimum untuk pemisahan
semua komponen

Gradient elution – perubahan kondisi kolom berdasarkan perubahan waktu bertujuan untuk
mengatasi masalah umum elusi dapat teratasi
Temperature Programming – perubahan temperatur kolom seiring perubahan waktu
didasarkan pada perbedaan retensi sampel akibat perbedaan volatilitasnya

Perbandingan pemisahan GC mempergunakan kondisi isotermal dan temperature


programming

ISOTERMAL
Column temp. 120 oC

Programmed temp.
(30 oC to 180 oC) (5 o/min)
G.) Detektor GC

Beberapa tipe detektor GC yang umum:


1. Thermal Conductivity Detector (TCD)
2. Flame Ionization Detector (FID)
3. Nitrogen-phosphorus Detector (NPD)
4. Electron Capture Detector (ECD)
5. Mass Spectrometers

Pemilihan detektor didasarkan pada jenis analit serta tujuan (analisis atau preparatif)

Detector Application Sensitivity Notes

TCD everything 10’s of nanograms Not very sensitive, easy to operate, only one gas
required
FID hydrocarbons Sub-nanogram Very linear, relatively easy to operate, required fuel
gasses, not sensitive to all
NPD Nitrogen/sulfur Low-picograms Very selective, hard to operate, required fuel gases

ECD Halogenated, nitro Low-picograms Very sensitive, radiation source, not very linear,
selective, two gases
MS Almost everything Depends on Sensitive, requires pump system, failry complicated
operation requires cleaning

Anda mungkin juga menyukai