Litre VV
Litre VV
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
wanita. Setiap proses biologis dari fungsi keibuan dan reproduksi, yaitu
sejak turunnya bibit dalam rahim ibu sampai saat kelahiran bayi senantiasa
perasaan yang berbeda-beda dan reaksi yang muncul pun berbeda ada
kehawatiran, ketakutan atau kebahagiaan. Faktor yang datang itu bisa dari
ibu hamil itu sendiri, suami, rumah tangga dan lingkungan sekitarnya,
pengaruh yang lebih luas bisa pada adat istiadat, tradisi, dan kebudayaan,
mood yang serius. Terdapat tiga bentuk perubahan psikologis pada masa
1
2
wanita yang telah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan baik dapat
melewati gangguan psikologis ini, tetapi sebagian lain yang tidak berhasil
atau petugas kesehatan yang pada akhirnya Baby Blues Syndrome dapat
beberapa jam sampai beberapa hari. Namun pada beberapa minggu atau
3
berat
Diah (2008:91) meliputi sulit tidur, bahkan ketika bayi sudah tidur, nafsu
cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi, tidak menyukai atau
takut menyentuh bayi, pikiran yang menakutkan tentang bayi, sedikit atau
tidak ada perhatian terhadap penampian pribadi, gejala fisik seperti banyak
Blues atau yang sering disebut Baby Blues Syndrome merupakan periode
emosional stress yang terjadi pada 80% ibu setelah melahirkan. Kejadian
Postpartum Blues di Indonesia yaitu 50% - 70% dan hal ini dapat berlanjut
lebih dari 25% setelah ibu melahirkan. (Bobak: 2005 dalam Lisna: 2015)
setelah persalinan dan memuncak pada hari ke tiga sampai kelima dan
gejalanya terjadi di hari ke tiga sampai lima dengan durasi jam sampai
sendiri, gangguan tidur dan gangguan nafsu makan. (Lina: 2016). Suryati
sangat sedih serta diiringi tangisan tanpa alasan yang jelas. Sebagian ibu
merasa cemas dan khawatir serta tegang setelah melahirkan. Sebagian ibu
juga merasa tidak enak, tidak nyaman, sakit, nyeri di mana-mana, dan
semua ibu- ibu ini merasa sangat capek, lesu ataupun malas pada hampir
setiap waktu setelah melahirkan. Selain itu juga sering ditemui para ibu-
ibu ini mengalami sulit untuk tidur, bahkan ada yang tidak bisa tidur sama
sekali
merupakan hal yang wajar sebagai naluri ibu dan sikap protektif terhadap
B. Rumusan Masalah
Literatur ini adalah “Intervensi Pada Klien Post Partum Dengan Baby
Blues”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Hidayati, 2015)
dari tiga perubahan psikologis pasca melahirkan oleh sebab itu sering
anaknya.
karena perubahan perasaan yang di alami ibu saat hamil sehingga sulit
yang biasa terjadi dalam kurun waktu 2 minggu atau 14 hari setelah
tubuh
bisa berlangsung dalam durasi jam dan hari paska melahirkan selama
(Marmi: 2012):
pasca melahirkan.
kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi
harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi Mayor.
lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat
dialami oleh Ibu yang melahirkan baik secara normal maupun secara
cesar. Hanya saja Ibu dengan operasi cesar peluangnya lebih besar
untuk terkena Baby Blues Syndrome. Hal ini disebabkan oleh karena
Selain faktor ibu, faktor bayi juga dapat memberikan andil dalam
sebuah tantangan yang berat. Waktu bayi baru lahir, perasaan yang ada
adalah senang dan bahagia tak terkira. Namun ekstra sabar. Kadang
dan menangis karena lapar, haus, atau BAB/BAK. Tentu saja hal ini
12
tengah malam. Bagi sebagian bayi, ada yang terbangun tidak hanya
semalam atau dua malam saja, bahkan sampai dua atau tiga pekan ke
kembali. Hal ini tentu saja kurang baik bagi ibu dan bayinya
1. Dukungan social
3. Komplikasi kelahiran
angka 36,6%.
5. Faktor psikososial
pengetahuanya.
6. Pendidikan
7. Riwayat depresi
8. Hormonal
9. Budaya
merawat anaknya dengan baik, jadi secara otomatis ia juga tidak bisa
dan dapat menimpa wanita yang belum siap menjadi ibu. Meskipun
atau depresi paska melahirkan dengan gejala yang lebih berat, yaitu
I. Kerangka Konsep
keadaan darurat. Hal itu akan mudah menjadikan ibu depresi karena
banyak pikiran, ketakuta, sedih dan rasa cemas yang berlebihan. Selain
itu, ibu yang pertama kali melahirkan juga mudah akan mengalami
penyebab dan akibtnya jika mengalami Baby Blues Syndrome. Hal ini
Syndrome
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pencarian Literatur
mengkaji atau meninjau secara kritis pengetahuan, gagasan atau temuan yang
menggunakan kata kunci yang dipilih, yakni : Baby Blues dan Ibu Hamil. Pada
notasi AND/OR atau menambah simbol +. Misalnya mengetik Baby Blues AND
Pregnant Women.
dengan 2020 yang dapat diakses fulltext dalam format pdf dan scholarly. Kriteria
19
jurnal yang direview adalah artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan
Inggris.
B. Pengumpulan Literatur
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan
tetapi data tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
database dan melalui tahapan pencarian literatur. Untuk proses pengumpulan data
Bagan 1. Metode Preffere Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-
Analyses.
Jumlah artikel yang tersisa setelah Jumlah artikel yang tersisa setelah proses
proses identifikasi sesuai dengan identifikasi tidak sesuai dengan kriteria
kriteria
- Internasional
Screening- Internasional Pubmed (n=75)
Pubmed (n=7) - Nasional
- Nasional Garuda (n=10)
Garuda (n=10)
Dengan alasan : Masa Publikasi jurnal dalam
rentan 2012-2020 dan Tipe jurnal bukan jenis
penelitian primer, hanya abstract/Non Full
Text.
Jumlah artikel yang tersisa setelah Jumlah artikel yang tersisa setelah proses
proses eligibilitas sesuai kriteria : identifikasi tidak sesuai dengan kriteria
Eligibility
- Internasional - Internasional
Pubmed (n=3) Pubmed (n=4)
- Nasional - Nasional
Garuda (n=4) Garuda (n=7)
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis data
yang diteliti dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang lain. Pada metode
analisis ini menggunakan 4 jurnal internasional dan 6 jurnal nasional. Jurnal yang
abstrak sampai isi dan penutup. Metode analisis data yang digunakan adalah
sudah relevan?
temuan/hasil penelitian?
22
e. Meringkas (summarize)
penelitian tersebut.
permasalahan
23
a. Nama penulis, judul dan tahun penelitian yang terdapat pada setiap
literatur.
7. Tabel Matriks
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil pencarian
B. Matriks Tabel
No Judul,Author, Tahun, T Sampel Metode Intervensi Hasil
1 The effect of massage 200 Sampel Quasy experiment 1. Dilakukan 1. roporsi responden
therapy with efflurage massage efflerauge tertinggi adalah
tehnniques as a Baby blues. Multipara (60%) dan
prevention babyblush 2. Pengaruh Primipara (40%). Hal
prevention on mother massage efferauge ini menunjukkan
postparum terhadap kejadian bahwa paritas
Desi sarli, F. N. sari baby blues. responden lebih
3. Tindakan banyak Multipara
dilakukan dibandingkan
babyblues Primipara.
2. Proporsi pendidikan
responden tertinggi
adalah berpendidikan
SLTA 40% dan
berpendidikan SD
terendah 13,3%.
Sedangkan yang
berpendidikan SLTP
sebesar 26,7% dan PT
sebesar 20%. Hal ini
menunjukkan bahwa
rata-rata pendidikan
responden
berpendidikan SMA.
3. menunjukkan hasil
positif acara baby
blues sebelum
dilakukan Effleurage
massage 46,7%,
sedangkan
25
menunjukkan bahwa
responden tidak
mengalami baby blues
(negatif) sebelum
dilakukan effleurage
massage yaitu sebesar
53,3%.
Berdasarkan hasil
analisis, terdapat
pengaruh pijat ibu-
bayi terhadap
perlekatan terikat pada
kelompok perlakuan,
The Effect of Mother- dan terdapat
Baby Massage perbedaan hasil
Bounding Attachment Intervensi yang perlekatan skor terikat
diberikan adalah antara kelompok
Anis Nikmatul Quasy- Pijat Bayi oleh perlakuan dan
2 32 Sampel
Hikmah, Galuh Experimental Ibunya dengan kelompok kontrol.
Pradian Yanuaringsih rata-rata 2 minggu Sentuhan orang tua
berturut-turut merupakan hal
2020 mendasar bagi
East Java perkembangan
komunikasi yang
mengarah pada cinta
timbal balik. Pijat bayi
akan memberikan
manfaat lebih bagi ibu
dan bayi
3 INTERVENSI 50 sample Quasy Pemberian terapi Hasil Terapi relaksasi
UNTUK Eksperiment relaksasi musik. music yang diberikan
MENGURANGI penelitian ini melalui audio berhasil
DEPRESI adalah 50 ibu dalam menurunkan
POSTPARTUM postpartum yang stres ibu dan skor
Tetti Solehati, Aat memenuhi kriteria kecemasan. Hasil
Sriati, Cecep Eli inklusi dan setuju penelitian menemukan
Kosasih. 2020 menjadi peserta. bahwa ada
26
bermakna antara
tingkat postpartum
blues sebelum dan
setelah
intervensi.berdasarkan
tabel 2 didapatkan
bahwa tabel distribusi
frekuensi dari 20
orang responden yang
telah diberikan
mengungkapkan intervensi
apa yang dirasakan
oleh ibu pada psikoedukasi yaitu
orang terdekat skor postpartum blues
seperti suami dan 10 paling banyak
keluarga.
terjadi penurunan pada
Psikoedukasi
diberikan selama 5 orang responden
15 menit kemudia dengan presentase
di evaluasi melalui
25% dengan nilai
kuesioer EPDS.
mean 10,50 dan SD
1,701. Dari hasil
estimasi interval dapat
disimpulkan bahwa
95% rata-rata skor
postpartum blues
setelah diberikan
intervensi
psikoedukasi berada
pada rentang 9,70-
11,30
6. Penurunan Gejala 2 sample kualitatif Menerikan Berdasarkan hasil
baby blues intervensi peneliti, bahwa
musik klasik sebelum
memalui terapi
mozart. Musik
musik klasik klasik mozrt dilakukan terapi
memiliki musik klasik
mozart pada ibu
kuunggulam Mozart pada
post partum
akan kemurnian Ny. L nilai EPDS
dan 10. Setelah
29
menjadi 5, nilai 5
yang berarti Ny. L
sudah
tidak
dikategorikan
baby blues (Nilai
baby
blues 8-12).
diberikan terapi
musik klasik
Mozart pada
dikategorikan
baby blues
( Nilaibaby blues
8-
12).
31
B. pembahasan
melalui kuesioer EPDS. Dan di dapatkan hasil sebagai berikut Pada bagian test
statistik dengan uji paired T-test diperoleh nilai signifikan p value = 0,001
artinya nilai p value < 0,05. Hal ini merupakan bahwa hipotesis Ho ditolak dan
H1 diterima, secara statistik ada perbedaan bermakna antara tingkat postpartum
blues sebelum dan setelah intervensi. berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa
tabel distribusi frekuensi dari 20 orang responden yang telah diberikan
intervensi psikoedukasi yaitu skor postpartum blues 10 paling banyak terjadi
penurunan pada 5 orang responden dengan presentase 25% dengan nilai mean
10,50 dan SD 1,701. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
rata-rata skor postpartum blues setelah diberikan intervensi psikoedukasi
berada pada rentang 9,70-11,30.
Pada jurnal ke enam dengan judul Penurunan Gejala baby blues memalui
terapi musik klasik mozart pada ibu post partum memberikan intervensi musik
klasik mozart. Musik klasik mozrt memiliki kuunggulam akan kemurnian dan
kesederhanaan, bunyi yag di munculkan merupakan irama, melody, dan
frekuensi-frekuensi tinggi. Setelah diberikan terpi musik klasik mozart selama
3 hari berturut-turut engan durasi 30 menit setiap hatinya kemudain responden
di berikan kuisioner FPDS. Dan hasilnya sebagai berikut bahwa sebelum
dilakukan terapi musik klasik Mozart pada Ny. L nilai EPDS 10. Setelah
diberikan terapi
musik klasik mozart pada Ny. L nilai EPDS. menurun menjadi 9, pada hari ke-
2 setelah diberikan terapi musik klasik Mozart pada Ny. L nilai EPDS menurun
menjadi 7, pada hari ketiga setelah diberikan terapi musik klasik Mozart nilai
EPDS Ny. L menurun menjadi 5, nilai 5 yang berarti Ny. L sudah tidak
dikategorikan baby blues (Nilai baby
blues 8-12). Pada Ny. E nilai EPDS sebelum diberikan terapi musik klasik
Mozart adalah 12, Setelah diberikan terapi musik klasik Mozart pada Ny. E
nilai EPDS berubah menjadi 11, pada hari ke-2 setelah diberikan terapi musik
klasik Mozart nilai EPDS menurun menjadi 10, pada hari ketiga setelah
diberikan terapi musik klasik Mozart nilai EPDS menurun menjadi 7, nilai 7
yang berarti Ny. E sudah tidak dikategorikan baby blues ( Nilaibaby blues 8-
12).
Dari hasil ke 6 jurnal diatas yang telah dibaca oleh kelompok ke enam
intvernsi diatas bisa dijadikannya acuan intervensi pada kelahiran baby blues
sebagai intervensi kepada klien.