Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadya Gistriagung

NPM: 1806195053
Kelas: K3LL-02
Tugas Mandiri 3

1. (a) Berikan uraian/narasi singkat mengenai tahapan proses konstruksi yang perlu
ditempuh untuk pelaksanaan proyek pembangunan flyover (pada Kasus 1) dan

(b) Faktor-faktor penyebab kegagalan utama pada proses di Kasus 2 (mahasiswa


cukup memilih 1 kasus saja, yaitu Kasus 2a atau Kasus 2b).

2. Berdasarkan uraian/narasi pada Jawaban 1 (a) dan 1 (b), jelaskan bagaimana


tahapan desain dan konstruksi, dapat memberikan kontribusi besar pada
keselamatan konstruksi dan keselamatan proses selama umur pakainya. Pelajari
kembali materi perkuliahan K3LL dalam memberikan jawaban anda.
3. Berikan strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kegagalan seperti
telah anda jelaskan pada Butir (1) dan Butir (2) tersebut di atas.

Jawab :

1. a. Fly over merupakan perlengkapan jalan bebas hambatan untuk mengatasi hambatan
karena konflik di persimpangan dan menghindari daerah/kawasan yang selalu menghadapi
permasalahan kemacetan lalu lintas . Sebagaimana jembatan fly over pada umumnya terdiri
dari dua bangunan utama yaitu bangunan atas (super structure) dan bangunan bawah (sub
structure). Dalam membangun sebuah Fly Over perencana harus dapat menentukan tipe
jembatan yang tepat untuk di pasang pada lokasi, dan harus dapat memilih metoda kerja
apa yang dapat di pakai dalam pembangunan. Pembangunan flyover ini memiliki beberapa
tahapan yang terdiri atas :

• Pekerjaan Perisapan :

- Survey dan Stocking Out : mengajukan jadwal dan metode pelaksanaan proyek
kepada konsultan pengawas, melakukan survey Bersama antar tim proyek
dengan konsultan pengawas serta membuat dan mengajukan desain shop
drawing sesuai dengan hasil yang dikeluarkan oleh tim pengukuran.
- Mobilisasi : mobilisasi peralatan, tenaga kerja harus sesuai dengan jadwal
kebutuhan lapangan agar dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik dan
efisiensi baik dalam segi waktu maupun keuangan.
- Fasilitas Lapangan : Pembuatan Direksi keet (kantor lapangan),Gudang
(peletakan material),papan informasi dan pagar kerja .

• Pembersihan Lahan :

- Lingkup Pekerjaan : mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan


lapisan tanah permukaan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan serta puing-
puing di daerah kerja.
- Item Kritis : melakukan identifikasi dengan test pit dan koordinasi untuk
dilakukannya relokasi dan proteksi (utilitas) dan drainase sementara yang baik
untuk mengalirkan air jika terjadi hujan selama pelaksaan pekerjaan.

• Pekerjaan Pembongkaran lahan

- Lingkup Pekerjaan : tahapan ini mencakup pembongkaran dan pembangunan,


seluruh atau Sebagian dari beton atau pasangan batu , semua gedung, bangunan
dan semua rintangan lain yang harus di singkirkan. Dipindahkan sesuai dengan
ketentuan yang ada.
- Alat yang digunakan : Excavator, Jack Hammer, Concrete cutter, Dump Truck
- Peralatan Perlindungan diri : helm proyek, sepatu safety, Rompi, sarung tangan,
masker, kaca mata.

• Plekasanan Konstruksi Flyover: pembutan tiang pancer, pekerjaan pile cap,


pekerjaan pier, pekerjaan pier head, pekerjaan eraction PC-U girder, pekerjaan slab,
pekerjaan AC-WC, pekerjaan Finishing.

b. Terkait pada kasus 2a, dalam kegiatan operasional nya pasti dapat terjadi bahaya atau kegagalan
yang timbul dalam prosesnya. Kegagalan ini dapat disebabkan oleh beberapa factor yang da yaitu;
1) Trainning pekerja yang tidak memadai
2) Perilaku tidak aman (kecerobohan)
3) Tidak mengikuti prosedur sesuai SOP yang berlaku
4) Kondisi peralatan yang sudah tidak layak pakai tetapi masih dipergunakan
5) Bahan yang digunakan
6) Design tempat kerja
7) Lokasi tempat kerja
8) Desain akat
9) Budaya safety
10) Komitmen manajemen
11) Process Hazard Analysis (PHA)
12) Respon dan kesiapan terhadap teradinya bahaya
13) Perventive maintenance
14) Regulations and regulatory oversight

2. Karena kedua tahapan tesebut merupakan tahapan awal yang angat penting demi
keselamatan pekerja dan umu serta untuk keawetan jangka Panjang konstruksi. Dimana
pada tahapan design Semua process vessels, pumps, valves, piping dan peralatan yang lain
yang digunakan pada fasilitas operasi harus di fabrikasi dan dipasang sesuai dengan
spesifikasi design , Tidak boleh ada kompromi terhadap criteria dan spesifikasi design
karena apabila dikompromi/ ditoleransi akan menaikkan potensi kecelakaan . Bagian part
yang kecil seperti Orings,gas-ket dan welds apabila tidak dipilih dan dipasang dengan pas
bisa menimbulkan kecelakaan. Pada tahap kosntruksi bagian instalasi, harus dilakukan
dengan hati-hati tanpa adanya kesalahan. Maintanance atau perawatan dilakukan secara
berkala untuk mengetahui kondisi perlatan dan membuat performance peralatan kembali
seperti semula atau bahkan lebih baik. Semua tahapan ini sangat berpengaruh terhadap
keselamatan konstruksi atau keselamatan proses, sebab jika terjadi kesalaha atau kelalaian
dalam salah satu tahap tersebut, maka akan menimbulkan kecelakaan kerja.

3. Mencegah dan meminimalisirkan dari terjadinya bahaya kegagalan dan kecelakaaan kerja
dapat dilakukan dengan menerapkan sistem manajemen resiko. Sistem manajemen risiko
didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, memantau dan mengelola risiko potensial
untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya terhadap suatu
organisasi. Setiap bidang dalam bisnis memiliki risikonya tersendiri. Contohnya di bidang
sistem informasi, risiko potensialnya adalah seperti terjadinya pelanggaran keamanan data,
kehilangan data, serangan dunia maya, kegagalan sistem, dan bencana alam. Sedangkan
potensi risiko yang akan terjadi di perusahaan Manufaktur adalah gagal mencapai target
produksi yang direncanakan, kerusakan mesin, hilangnya pesanan dari pelanggan,
terjadinya masalah kualitas produk dan lain sebagainya. Proses manajemen risiko
yang efektif akan membantu mengidentifikasi risiko mana yang menjadi ancaman terbesar
bagi organisasi dan memberikan panduan untuk menanganinya.

Anda mungkin juga menyukai