Anda di halaman 1dari 2

KONSERVASI SPESIES

1.1. Pengertian Konservasi Spesies


Usaha konservasi mahluk hidup menggunakan berbagai pendekatan. Salah
satunya adalah konservasi berbasis spesies. Spesies adalah sekelompok individu yang
berpotensi untuk bereproduksi dalam satu kelompok dan tidak mampu bereproduksi
dengan kelompok lain (definisi secara biologis). Definisi lain spesies adalah sekelompok
individu yang mempunyai karakter morfologi, fisiologi atau biokimia berbeda dengan
kelompok lain (definisi secara morfologis).
Konservasi spesies adalah jenis atau spesies makhluk hidup yang telah
dikategorikan sebagai spesies yang bergantung pada upaya konservasi untuk
mencegahnya dari ancaman kepunahan oleh Perhimpunan Internasional untuk
Konservasi Alam. Spesies tersebut harus menjadi fokus dari program konservasi
jenis/habitat tertentu yang berkelanjutan, dimana penghentian akan program tersebut akan
berakibat pada dimasukkannya suatu jenis kedalam salah-satu status konservasi dari
kategori terancam dalam periode lima tahun.

1.2. Tujuan Konservasi Spesies


Tujuan konservasi adalah untuk melindungi habitat atau di wilayah yang digunakan
sebagai pengganti untuk spesies dikawasan itu, spesies dari habitat yang sama, jenis
tingkat ini taksonomi yang berbeda dapat bekerja membentuk habitat di mana
perlindungan harus terjadi.

1.3. Ikon Dalam Mempromosikan Konservasi Spesies


Dalam pendekatan konservasi berbasiskan spesies, berbagai istilah digunakan oleh
para konservasionist untuk menciptakan ikon dalam mempromosikan konservasi,
yaitu umbrella species, flagship species dan keystone species.

a. Umbrella species
Umumnya didefinisikan sebagai spesies yang memiliki penyebaran yang luas yang
membutuhkan banyak spesies lain dan spesies yang membutuhkan area yang luas
sehingga perlindungan jenis ini juga melindungi hewan lain yang juga menempati daerah
yang sama.

b. Flagship species
Adalah spesies yang dipilih sebagai duta besar, ikon atau simbol untuk
mendefinisikan suatu habitat, isu, kampanye atau dampak lingkungan. Dengan
memfokuskan dan mengusahakan konservasi jenis ini, status dari jenis lain yang
menempati habitat yang sama atau rawan menjadi ancaman yang sama juga akan menjadi
lebih baik. Flagship species biasanya relatif berukuran besar, dan kharismatik dalam
budaya barat contohnya panda. Rafflesia, dan jenis lainnya yang biasa dijadikan simbol di
dalam lambang dsb. Flagship species bisa merupakan keyston spesies atau
indicator species maupun tidak sama sekali.

c. Keystone species
Keystone species memainkan peranan yang penting di dalam struktur, fungsi atau
produktifitas dari habitat atau ekosistem (habitat, tanah, dan pemencar biji, dll). Jika
hilangnya jenis ini akan mengakibatkan perubahan yang signifikan atau fungsi yang salah
yang bisa berefek pada skala yang lebih besar. Contohnya termasuk peranana gajah
dalam memelihara struktur habitat, dan kelelawar dan serangga di dalam polinasi. Dengan
memfokuskan pada keystone species, aksi konservasi dari spesies ini membantu
melindungi struktur dan fungsi habitat yang luas yang berhubungan dengan spesies ini
selama siklus hidupnya. Definisi lain dari keystone species adalah jenis yang jika hilang
keberadaannya pada ekosistem maka akan mengakibatkan perubahan yang hebat
terhadap populasi jenis lain atau proses ekosistem; serta yang memiliki fungsi yang vital
dalam komunitasnya.
1.4. Konservasi Berbasis Spesies Di Indonesia
Secara Internasional, lembaga yang bergerak dalam konservasi adalah IUCN
dengan memiliki komisi Species Survival Commission yang bergerak khusus di konservasi
berbasis spesies dengan berbagai program dan aksi konservasinya.

a. IUCN (International Union for Conservation of Nature)


IUCN (International Union for Conservation of Nature) adalah lembaga yang
membantu dunia untuk menumukan solusi terhadap tekanan lingkungan dalam tantangan
pembangunan. Lembaga ini mendukung penelitian ilmiah, mengelola proyek penelitian
lapangan di seluruh dunia dan mengajak pemerinthan, LSM, agensi PBB, perusahan dan
komunitas lokal bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan,
hukum dan cara terbaik

b. IUCN Red List


Salah satu bentuk program yang dibentuk oleh IUCN SSC adalah IUCN Red List.
IUCN Redlist adalah sebuah pendekatan global dan mengevaluasi status konservasi dari
jenis tumbuhan dan hewan. Tujuan dari IUCN Red List ini adalah untuk mengidentifkasi
dan mendokumentasikan spesies yang sangat butuh perhatian serta menyediakan indeks
global dari bentuk perubahan keanekaragaman hayati.
Dalam penilaiannya terhadap kondisi dan status jenis hewan dan tumbuhan, Red
List membuat dan mengelompokkan berdasarkan status keterancaman dan kondisinya.
Kategori-kategorinya yaitu Extinct (EX), Extinct in the Wild (EW), Critically Endangered
(CR), Endangered (EN), Vulnerable (VU), Near Threatened (NT) dan Least Concern (LC).
Bagi jenis yang kekurangan informasi tentang kondisi populasinya, dikelompokkan ke
dalam Data Deficient (DD), dan bagi jenis yang belum dianalisa dimasukkan ke dalam
kategori Not Evaluated (NE).

1.5. Contoh Konservasi TerhadapSpesies

Burung Kasuari Kerdil atau Casuarius bennetti


Jumlah populasi burung Kasuari Kerdil atau Casuarius bennetti tidak diketahui
secara pasti tetapi diduga mengalami penurunan populasi secara pesat. Penurunan
populasi tersebut diakibatkan oleh perburuan dan rusaknya habitat. Karena itu oleh IUCN
Red List burung Kasuari Kerdil dikategorikan sebagai spesies Near Threatened. Burung
Kasuari ini tidak terdaftar dalam Appendix CITES. Di Indonesia, termasuk salah satu
burung yang dilindungi berdasarkan PP. Nomor 7 Tahun 1999.
Bentuk kegiatan konservasi yang dapat dilakukan untuk tetap mempertahankan
populasi Casuarius bennetti salah satunya melalui kegiatan penangkaran, yaitu suatu
kegiatan pengembang-biakan satwa di luar habitat aslinya (eksitu). Keberhasilan kegiatan
penangkaran dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain bentuk kandang, kesehatan
spesies dan pemberian pakan.

Anda mungkin juga menyukai