Makalah Manajemen SDM
Makalah Manajemen SDM
PENDAHULUAN
1
atau organisasi, yang harus terus diatur dan diurus berdasarkan visi dan misi
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara maksimal.
Mengingat bahwa sumber daya manusia adalah merupakan aset yang
berperan dalam keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi, maka harus
dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan “Human Resources
Planning” dalam proses rekrutmen tenaga kerja agar tujuan perusahaan dan
organisasi dapat tercapai.
1.2 Tujuan
Berdasarkan dari latar belakang di atas, tujuan pengamatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui program-program dan aktivitas-aktivitas pengelolaan
fungsi SDM
2. Menilai efektivitas program - program dan aktivitas - aktivitas
pengelolaan fungsi SDM
3. Memberikan saran atau rekomendasi atas berbagai kelemahan yang
ditemukan pada sehingga bisa menjadi acuan untuk di lakukan
perbaikan di dalamnya.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
SDM adalah perencanaan yang disusun pada tingkat operasional yang
diajukan untuk memenuhi permintaan SDM dengan kualifikasi yang
dibutuhkan.
Perencanaan SDM pada dasarnya dibutuhkan ketika perencanaan
bisnis sebagai implementasi visi dan misi perusahaan telah ditetapkan. Visi
perusahaan sebagai pemandu arah sebuah bisnis kemana akan menuju dan
dengan strategi apa bisnis tersebut akan dijalankan. Berawal dari strategi
bisnis tersebut kemudian strategi perencanaan SDM apa yang akan dipilih.
Strategi SDM yang dipilih dan ditetapkan asangat menentukan kebutuhan
SDM seperti apa yang akan diinginkan, baik secara kuantitas maupun
kualitas.
Sementara perencanaan SDM menurut Graham dan Benet dalam
Safarudin Alwi, 2001:148, dikatakan bahwa perencanaan SDM sebagai upaya
memproyeksikan berapa banyak karyawan dan macam apa yang dibutuhkan
organisasi dimasa yang akan datang. Sebenarnya masih banyak lagi definisi
tentang perencanaan SDM yang bisa diangkat, namun dari beberapa definisi
yang disebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa perencanaan
SDM merupakan proses menentukan kebutuhan SDM, secara kuantitatif dan
kualitatif untuk mencapai tujuan strategik organisasi melalui fungsi-fungsi
MSDM dalam jangka pendek maupun jangka panjang secara efektif dan
efisien.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses manajemen
dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia dalam organisasi atau
perusahaan dari posisi yang diinginkan di masa depan. Merupakan suatu
proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumber daya manusia untuk
memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan keterampilan yang tepat akan
tersedia pada saat dibutuhkan, mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan tersebut dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses yang sangat penting dalam semua
manajemen. Human Resources Planning menyiapkan dasar pembanguan
4
program manajemen sumber daya manusia yang efektif dan
mengkoordinasikan keseluruhan fungsi sumber daya manusia serta membantu
menilai dan melengkapi rencana-rencana dan keputusan-keputusan
manajemen dengan menilai pengaruh sumber daya manusianya. Pemetaan
kebutuhan tenaga kerja merupakan komponen utama dari Human Resources
Planning. Hal ini menyangkut perkiraan jumlah dan spesifikasi pegawai yang
dibutuhkan dalam perusahaan atau organisasi. Jumlah dan spesifikasi pegawai
hasil pemetaan kemudian di analisis sesuai dengan kebutuhan perusahaan
atau organisasi. Human resources planning membutuhkan waktu, terutama
untuk kebutuhan tenaga yang bersifat spesialistik. Akan tetapi HRP juga
membuat sumber daya manusia dapat digunakan dengan baik, tujuan
perusahaan atau organisasi dapat tercapai maksimal serta kemajuan substansi
dapat dicapai dalam produktivitas maupun keuntungannya. HRP memastikan
bahwa semua aktivitas sumber daya manusia secara efektif terintegrasi
dengan strategi bisnis.
Human resources planning dapat efektif tergantung pada beberapa hal, antara
lain :
a. Manajemen atas mengerti dan berkomitmen pada proses Human
Resources Planning dan hasilnya
b. Pengakuan yang setara dari pentingnya pegawai dan sumber daya
organisasi yang lain
c. Pemahaman yang krusial antara lingkungan internal, eksternal dan
strategi organisasi
5
dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak
optimal. Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan
mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia memiliki
persamaan yang sama disamping perbedaan, manusia mempunyai
kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai
kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia
juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian
pimpinan dalam manajemen SDM.
Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward
system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang
bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan
juga berupa immaterial seperti ; kesempatan untuk pendidikan dan
pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini
diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan
produktitas kerja.
6
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan
analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek,
yaitu:
1. Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : "Bagaimana organisasi
melakukan pelatihan bagi pekerjanya",
2. Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : " Apa yang harus diajarkan atau
dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya"
dan
3. Analisis pribadi, menekankan "Siapa membutuhkan pendidikan dan
pelatihan apa"
Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran
tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.
Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disingkat
"ACIEVE" yaitu: ability (kemampuan pembawaan), capacity (kemampuan
yang dapat dikembangkan), incentive (insentif material dan non-material),
environment (lingkungan tempat kerja), validity (pedoman, petunjuk dan
uraian kerja) dan evaluation (umpan balik hasil kerja). Dari beberapa faktor
di atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan dan pelatihan adalah
capasity atau kemampuan pekerja yang dapat dikembangkan, sedangkan
faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan pelatihan.
7
terhadap bakat yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi
peluang masuknya pemikiran baru
8
itu setiap ada jabatan kosong diumumkan melalui media intern,
bulletin perusahaan, papan bulletin/pengumuman, sarana telepon atau
sistem komputer.
c. Perbantuan Pekerja (Magang) adalah Perekrutan Internal dapat
dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit
kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian setelah selang beberapa
waktu lamanya apabila pekerja yang diperbantukan merupakan calon
yang cocok/tepat dan sukses, maka dapat diangkat untuk mengisi
jabatan kosong tersebut.
d. Penggunaan Daftar Ketrampilan yaitu Daftar Keterampilan berisi
informasi tentang ketrampilan karyawan yang dimiliki perusahaan,
biasanya tersimpan dalam dokumen data base bagian SDM
perusahaan. Daftar ini memudahkan identifikasi para calon karyawan
dengan bobot yang diperlukan untuk suatu jabatan.
9
diharapkan dapat dibentuk karyawan sesuai yang diinginkan
organisasi/perusahaan.
b. Teman/anggota keluarga karyawan
Organisasi/perusahaan dapat meminta jasa karyawan lama untuk
mencarikan calon tenaga kerja. Umumnya karyawan yang dimintai
tolong akan menyambut gembira, meskipun untuk tugas tersebut
mereka tidak mendapatkan imbalan dalam bentuk materi Lebih-lebih
dalam kondisi sulitnya lapangan kerja seperti saat ini, karyawan akan
gembira untuk menyodorkan informasi calon pegawai seperti
saudara/teman/tetangga dan sebagainya.
c. Lamaran terdahulu
Yang telah masuk Perekrutan juga dapat diambil dari lamaran
terdahulu yang telah masuk. Melalui pembukaan arsip atau file lamaran
yang belum diterima, diharapkan akan didapat calon pegawai yang
memiliki persyaratan sebagaimana yang diharapkan.
d. Agen tenaga kerja
Cara ini boleh dibilang relatif sangat baru dan belum populer di
Indonesia. Agen tenaga kerja adalah perusahaan swasta yang kegiatan
utamanya adalah mencari dan menyalurkan tenaga kerja.
e. Karyawan perusahaan lain
Perekrutan calon karyawan dari satu perusahaan ke perusahaan
lain dapat dilakukan secara legal maupun illegal. Yang dimaksud legal
disini adalah perusahaan yang ingin merekrut harus mengeluarkan
sejumlah biaya yang akan dibayarkan kepada perusahaan tempat calon
pegawai tersebut bekerja. Perekrutan model ini lebih dikenal dengan
sebutan transfer. Sedangkan perekrutan secara illegal lebih dikenal
dengan pembajakan. Kelebihan dari perekrutan ini adalah : pengalaman
terjamin; training/latihan diperlukan sekadarnya; kemungkinan
mendapatkan ide-ide baru besar. Namun juga terdapat kelemahan dalam
cara ini, yaitu : loyalitas kurang terjamin dan calon mungkin memiliki
kebiasaan yang kurang sesuai dengan iklim organisasi.
10
f. Asosiasi profesi
Perekrutan dilakukan melalui asosiasi suatu profesi sebagai
mediator penyedia tenaga kerja profesional bagi perusahaan, seperti di
Indonesia terdapat KADIN, IWAPI, HIPMI, IAI, dsb.
g. Outsourcing
Terkadang perusahaan juga perlu melakukan efisiensi, beberapa
pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa harus mengangkat tenaga kerja
tetap dapat menggunakan tenaga kerja kontrak (outsourcing).
11
Salah satu tantangan yang akan di hadapi oleh umat manusia dimasa
depan adalah untuk menciptakan organisasi yang semakin beraneka
rangam tetapi sekaligus menuntut pengelolaan yang semakin Produktif,
efektif dan efisien. Dan harus pula diterima bahwa ketergantungan
organisasi pada manajemen sumberdaya manusia yang semakin bermutu
tinggi akan semakin besar pula.
Untuk mewujudkan situasi demikian, perlu peningatan kesadaran
tentang maksud dari semua kegiatan manajemen sumber daya manusia,
yaitu untuk meningkatakan sumbangan sumber daya manusia terhadap
keberhasilan organisasional.
Pada dasarnya berbagai tujuan tersebut dapat dikategorikan pada tiap jenis
yaitu :
a. Tujuan masyarakat sebagai keseluruhan,
b. Tujuan organisasi yang bersangkutan,
c. Tujuan Fungsional dalam arti tujuan manajemen sumber daya manusia
dalam suatu organisasi,
d. Tujuan pribadi para anggota organisasi.
12
BAB III
STUDY KASUS
13
4. tenaga kesehatan lain;
5. tenaga nonkesehatan.
Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada point 1 paling sedikit terdiri
atas:
a. 12 (dua belas) dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
b. 3 (tiga) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c. 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
dasar;
d. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
penunjang;
e. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
lain;
f. 1 (satu) dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
subspesialis;
g. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis gigi mulut.
14
klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja
pelayanan kefarmasian Rumah Sakit;
g. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat
merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau
rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian
Rumah Sakit.
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud
dalam point 3 sama dengan jumlah tempat tidur pada instalasi rawat inap.
Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan yang ada di Rumah Sakit. Jumlah dan kualifikasi
tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud
pada point 4 dan 5 di atas disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah
Sakit.
Maka berdasarkan Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit, maka pemetaan kebutuhan sumber
daya manusia di RSUD R Syamsudin SH adalah sebagai berikut :
15
Rehabilitasi Medik 2 1 2 1
TENAGA SPESIALIS LAIN Standar Existing Kebutuhan Kekurangan
Mata 1 2 2 -
THT 1 2 2 -
Neurologi 1 2 2 -
Jantung 1 2 2 -
Kulit Kelamin 1 2 2 -
Psikiatri 1 1 1 -
Paru 1 1 2 1
Orthopedi 1 1 1 -
Urologi 1 1 1 -
Bedah Syaraf 1 1 1 -
Bedah Plastik 1 1 1 -
Bedah Anak 1 1 1 -
Forensik 1 1 1 -
PELAYANAN SUB SPESIALIS Standar Existing Kebutuhan Kekurangan
Penyakit Dalam 1 - 1 1
Kesehatan anak 1 - 1 1
Bedah 1 1 1 -
Obgyn 1 1 1 -
Jantung 1 1 1 -
SPESIALIS GIGI DAN MULUT Standar Existing Kebutuhan Kekurangan
Bedah Mulut 1 1 1 -
Konservasi/Endodonsi 1 1 1 -
Orthodonti 1 1 1 -
16
TENAGA PARAMEDIS LAIN
Gizi 10
Analis 26
Radiographer 7 10 3
Fisiotherapis 7
TENAGA ADMINISTRASI
Administrasi kantor 274
Satpam 25
Berdasarkan data tenaga yang ada di RSUD R Syamsudin SH, maka dapat
disimpulkan bahwa RSUD R Syamsudin SH masih kekurangan tenaga kerja
sebagai berikut:
1. Dokter Spesialis :
Penyakit Dalam 2 orang
Bedah Umum 1 orang
Patologi Anatomi 1 orang
Rehabilitasi Medik 1 orang
Paru 1 orang
2. Sub Spesialis :
Penyakit Dalam 1 orang
Anak 1 orang
3. Apoteker 5 orang
4. Perawat 64 orang
5. Radiographer 3 orang
Data di atas adalah data tenaga kerja yang ada di RSUD R Syamsudin SH Kota
Sukabumi, yang jika mengacu pada Permenkes nomor 56 tahun 2014 maka masih
banyak tenaga paramedis yang harus ditambah. Akan tetapi di lapangan hal itu
belum bisa terpenuhi, ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara
lain dana. RSUD R Syamsudin SH sejak tahun 2008 terjadi perubahan
Pengelolaan Keuangan rumah sakit dari Swadana menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) berdasarkan Keputusan Walikota Sukabumi Nomor 31 tahun
17
2008 tentang RSUD R. Syamsudin, S.H. Kota Sukabumi sebagai SKPD yang
menerapkan PPK-BLUD secara Penuh. Maka untuk menambah tenaga harus di
sesuaikan dengan kemampuan keuangan rumah sakit jika akan mengangkat tenaga
kerja kontrak. Harapannya adalah pemerintah daerah setempat membuka
penerimaan pegawai negeri sipil untuk tenaga paramedis, sehingga rumah sakit
tidak perlu memakai tenaga kerja kontrak.
BAB IV
PEMBAHASAN
18
Fungsi sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi yang penting
bagi pencapaian tujuan perusahaan atau suatu instalasi. Untuk melihat apakah
fungsi sumber daya manusia telah berjalan dan mampu memberikan kontribusinya
dalam pencapaian tujuan perusahaan atau instalasi perlu dilakukan penilaian
terhadap pelaksanaan dan pengendalian program-program sumber daya manusia.
Setelah dilakukan Analisis secara singkat diketahui bagaimana aktivitas fungsi
sumber daya manusia yang telah berjalan di RSUD R Syamsudin SH Kota
Sukabumi. Berikut ini pembahasan mengenai aktivitas fungsi sumber daya
manusia RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM adalah salah satu kebutuhan manajemen agar dapat
mengetahui kebutuhan dan ketersediaan SDM secara kualitas maupun
kuantitas. Dengan adanya perencanaan, manajemen menjadi lebih terbantu
dalam menjalankan tugas-tugasnya baik secara individu ataupun kelompok
dan lebih dapat melakukan pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas
pengelolaan SDM. Setelah melakukan analisis pada hasil temuan komponen
kondisi, kriteria, penyebab dan akibat, perencanaan SDM pada RSUD R
Syamsudin SH Kota Sukabumi dapat dikatakan sudah cukup efektif. Dalam
pemetaan kebutuhan tenaga kerja, mengacu pada Permenkes nomor 56 tahun
2014 tentang “Kriteria dan Perijinan Rumah Sakit” yang salah satunya
mengatur tentang standar pelayanan minimal.
19
karyawannya apakah sudah sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan atau
tidak.
Seleksi dan penempatan termasuk serangkaian langkah kegiatan yang
dilaksanakan untuk memutuskan apakah seorang calon karyawan diterima
atau ditolak, merupakan proses mendapatkan dan menggunakan informasi
mengenai calon karyawan untuk menentukan siapa saja yang seharusnya
diterima menduduki posisi jangka panjang dan jangka pendek. Penempatan
merupakan proses mencocokkan seseorang dengan jabatan yang akan di
pegangnya berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, preferensi dan kepribadian calon karyawan
tersebut. Setelah melakukan analisis pada hasil temuan komponen kondisi,
kriteria penyebab dan akibat, seleksi dan penempatan karyawan pada RSUD
R Syamsudin SH dapat dikatakan sudah efektif. Rekrutmen menggunakan
metode yang tepat bagi kondisi lingkungan RSUD R Syamsudin SH, dan dari
tahapan-tahapan rekrutmen yang dijalankan RSUD R Syamsudin SH bisa
mendapatkan informasi mengenai calon karyawan secara maksimal sehingga
karyawan yang diterima sudah sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Seleksi dan penempatan yang dilaksanakan sudah maksimal dalam mengkaji
informasi mengenai latar belakang calon karyawan sehingga penempatan
karyawan di RSUD R Syamsudin SH sudah sesuai dengan kebutuhan,
keterampilan dan kepribadian calon karyawan. Dalam hal ini RSUD R
Syamsudin SH sudah memanfaatkan sumber daya manusia yang tepat guna.
20
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan. Dengan adanya pelatihan
dan pengembangan ini diharapkan produktivitas karyawan dapat lebih
meningkat.
Setelah melakukan analisis pada hasil temuan komponen kondisi,
kriteria, penyebab dan akibat, dapat dikatakan pelatihan dan pengembangan
karyawan pada RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi sudah sesuai standar
yang mengatur tentang pelaksanaan pelatihan dan pengembangan karyawan
yang di atur oleh bidang diklit di RSUD R Syamsudin SH.
21
Kompensasi merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak-hak yang
seharusnya didapatkan oleh karyawan atas hasil kerja yang sudah diberikan
kepada pihak rumah sakit. Dampak yang diharapkan dari pemberian
kompensasi ini adalah motivasi kerja karyawan agar dapat meningkatkan
kinerja, hal ini menunjukkan bahwa pemberian kompensasi di RSUD R
Syamsudin SH telah berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
BAB V
22
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis mengenai observasi dan analisis sementara
tentang audit atas fungsi sumber daya manusia pada RSUD R Syamsudin
SH, maka dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM pada RSUD R Syamsudin SH sudah dilakukan
berdasarkan pemetaan kebutuhan di lapangan dan mengacu pada
Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang Kriteria dan Perijinan Rumah
Sakit yang di dalamnya juga terdapat standar pelayanan minimal baik
untuk alat kesehatan maupun untuk tenaga kerjanya.
23
4. Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja karyawan yang ada di RSUD R Syamsudin SH
telah berjalan secara efektif. Penilaian kinerja yang dilakukan melalui
key performance sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
5. Kompensasi Pemberian
Pelaksanaan pemberian kompensasi telah sesuai dengan upah
minimum regional daerah dengan standar operasional RSUD R
Syamsudin SH. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan berupa
insentif yang penghitungannya telah disesuaikan dengan kinerja yang
dituangkan dalam key performance dari masing-masing karyawan.
Dengan pemberian kompensasi yang telah sesuai dengan standar yang
berlaku, motivasi kerja karyawan menjadi lebih terjaga dan perputaran
pegawai menjadi lebih stabil.
DAFTAR PUSTAKA
24
Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Michael T. Matteson. 2006. Perilaku
danManajemen Organisasi. Terj. Dharma Yuwono. Edisi 7Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Dessler, Gary. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terj. Diana Angelica. Edisi
14.Jakarta: Salemba Empat
Fitrianto, Ridwan Juli. 2010. Rekrutmen (online). Diakses pada tanggal 22 Februari 2016.
(http://ridwanjuli.blogspot.co.id/2010/11/rekrutmen.html)
25