2)
Oleh: Drs. Dadang Budiaji, MM.
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap kerja
Penjelasan
Pengetahuan umum tentang organisasi, termasuk visi, misi, strategi, dan budaya
organisasi, diperlukan untuk memahami tujuan dan arah organisasi. Pengetahuan
tentang lingkungan bisnis, termasuk pesaing, pelanggan, dan tren industri, diperlukan
untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan SDM organisasi.
Orientasi pada hasil diperlukan untuk memastikan bahwa kebutuhan SDM dapat
dipenuhi secara efektif. Kepemimpinan dan motivasi diperlukan untuk mendorong dan
memotivasi tim dalam menetapkan kebutuhan SDM. Kemampuan beradaptasi dan
belajar diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan SDM.
Kemampuan bekerja secara mandiri dan dalam tim diperlukan untuk bekerja secara
efektif dalam proses penetapan kebutuhan SDM.
Dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang memadai, maka
seseorang dapat menetapkan kebutuhan SDM sesuai dengan rencana jangka pendek
dan jangka panjang organisasi.
Empat Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dalam menyusun kebutuhan SDM, sbb:
Langkah pertama adalah melakukan analisis rencana organisasi jangka pendek dan
jangka panjang. Analisis ini bertujuan untuk memahami tujuan dan sasaran
organisasi, serta strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut.
Langkah ketiga adalah mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk
menganalisis kebutuhan SDM. Data dan informasi tersebut dapat meliputi:
Data tentang jumlah dan kualifikasi karyawan yang ada saat ini.
Data tentang kebutuhan karyawan untuk mengisi posisi-posisi yang kosong.
Data tentang tren pasar tenaga kerja.
Langkah keempat adalah menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan.
Analisis ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan SDM, baik dari segi jumlah
maupun kualifikasi.
Langkah kelima adalah menyusun rencana pemenuhan kebutuhan SDM. Rencana ini
bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan SDM dapat dipenuhi secara efektif dan
efisien.
Perubahan teknologi
Perubahan organisasi
Metode peramalan
Metode perbandingan
Metode analisis biaya digunakan untuk menentukan biaya yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan SDM. Metode ini dapat digunakan untuk membandingkan biaya
rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan dengan biaya kekurangan
karyawan.
Pertama, perlu ditentukan periode waktu analisis, yaitu periode waktu yang akan
digunakan untuk memperkirakan kebutuhan SDM. Periode waktu analisis dapat
berupa periode jangka pendek, menengah, atau panjang.
2. Mengumpulkan data
Kedua, perlu dikumpulkan data yang diperlukan untuk analisis, yaitu data tentang
jumlah dan kualifikasi karyawan yang ada saat ini, data tentang kebutuhan karyawan
untuk mengisi posisi-posisi yang kosong, dan data tentang tren pasar tenaga kerja.
Ketiga, perlu dipilih metode analisis yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Metode analisis yang dipilih harus dapat menghasilkan perkiraan kebutuhan SDM
yang akurat dan tepat waktu.
4. Melakukan analisis
Keempat, perlu dilakukan analisis menggunakan metode yang telah dipilih. Analisis
ini bertujuan untuk menghasilkan perkiraan kebutuhan SDM, baik dari segi jumlah
maupun kualifikasi.
Kelima, perlu ditentukan rencana pemenuhan kebutuhan SDM. Rencana ini bertujuan
untuk memastikan bahwa kebutuhan SDM dapat dipenuhi secara efektif dan efisien.
Hasil analisis kebutuhan SDM dapat menunjukkan jumlah karyawan yang dibutuhkan
di masa depan. Misalnya, jika hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah karyawan
yang dibutuhkan di masa depan meningkat sebesar 10%, maka organisasi perlu
merekrut karyawan baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Hasil analisis kebutuhan SDM juga dapat menunjukkan kualifikasi karyawan yang
dibutuhkan di masa depan. Misalnya, jika hasil analisis menunjukkan bahwa kualifikasi
karyawan yang dibutuhkan di masa depan berubah, maka organisasi perlu melakukan
pelatihan atau pengembangan karyawan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan melakukan analisis hasil identifikasi kebutuhan SDM, maka organisasi dapat
menentukan perkiraan pemenuhan SDM secara akurat dan tepat waktu. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah dan kualifikasi karyawan
yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
Langkah kedua adalah menganalisis hasil identifikasi kebutuhan SDM. Analisis ini
bertujuan untuk memahami kebutuhan SDM yang telah diidentifikasi.
5. Menyusun rekomendasi
Rekomendasi ini dapat diberikan jika jumlah karyawan yang dibutuhkan di masa
depan meningkat secara signifikan. Rekomendasi ini juga dapat diberikan jika
organisasi membutuhkan karyawan dengan kualifikasi yang baru.
Rekomendasi ini dapat diberikan jika ada karyawan internal yang memiliki kualifikasi
yang sesuai dengan kebutuhan SDM di masa depan. Rekomendasi ini juga dapat
diberikan untuk meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan internal.
Outsourcing
Rekomendasi ini dapat diberikan jika organisasi membutuhkan jasa tertentu untuk
jangka waktu tertentu. Rekomendasi ini juga dapat diberikan jika organisasi tidak
memiliki sumber daya untuk memenuhi kebutuhan SDM tersebut.
Pelatihan dan pengembangan karyawan
Rekomendasi ini dapat diberikan jika kualifikasi karyawan yang ada saat ini sudah
sesuai dengan kebutuhan SDM di masa depan. Rekomendasi ini juga dapat diberikan
untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan.
Dengan membuat rekomendasi perkiraan kebutuhan SDM, maka organisasi dapat
memastikan bahwa kebutuhan SDM dapat dipenuhi secara efektif dan efisien. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah dan kualifikasi karyawan
yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat rekomendasi perkiraan kebutuhan SDM
yang efektif:
Rekomendasi perkiraan kebutuhan SDM harus didasarkan pada data yang akurat.
Data yang digunakan harus berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Rekomendasi perkiraan kebutuhan SDM harus realistis dan dapat dilaksanakan. Hal
ini bertujuan untuk memastikan bahwa rekomendasi dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien.
Langkah kedua adalah menganalisis SOP terkait penetapan kebutuhan SDM. Analisis
ini bertujuan untuk memahami prosedur yang harus diikuti dalam menetapkan
kebutuhan SDM.
3. Identifikasi data dan informasi yang diperlukan
Langkah ketiga adalah mengidentifikasi data dan informasi yang diperlukan untuk
menetapkan kebutuhan SDM. Data dan informasi tersebut dapat berupa:
Rencana organisasi
Data tentang jumlah dan kualifikasi karyawan yang ada saat ini
Data tentang kebutuhan karyawan untuk mengisi posisi-posisi yang kosong
Data tentang tren pasar tenaga kerja
Langkah keempat adalah mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan. Data
dan informasi tersebut dapat dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti karyawan,
manajer lini, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Langkah kelima adalah melakukan analisis data dan informasi yang telah
dikumpulkan. Analisis ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan SDM, baik dari segi
jumlah maupun kualifikasi.
SOP ini mengatur prosedur perencanaan SDM, termasuk penetapan kebutuhan SDM.
SOP ini mengatur prosedur rekrutmen dan seleksi karyawan, termasuk kriteria seleksi
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan SDM.
SOP Pelatihan dan Pengembangan
SOP ini mengatur prosedur outsourcing, termasuk kriteria outsourcing yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan SDM.
SOP yang berlaku di organisasi harus sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi,
termasuk kebutuhan SDM. Jika SOP yang berlaku di organisasi belum sesuai, maka
perlu dilakukan revisi SOP tersebut.
Pastikan SOP yang berlaku di organisasi dipahami oleh semua pihak terkait
Semua pihak terkait, seperti manajer SDM, manajer lini, dan karyawan, harus
memahami SOP yang berlaku di organisasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan
bahwa SOP tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Monitoring dan evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
SOP yang berlaku di organisasi dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Monitoring
dan evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti
survei, wawancara, dan analisis data.
Contoh Portofolio Menyusun Kebutuhan SDM
Tujuan
Tujuan dari SOP ini adalah untuk menetapkan kebutuhan SDM secara akurat dan
tepat waktu, sehingga organisasi dapat memiliki jumlah dan kualifikasi karyawan yang
tepat untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
Sasaran
Ruang Lingkup
Prosedur
Pada tahap ini, manajer SDM perlu mengidentifikasi SOP yang terkait dengan
penetapan kebutuhan SDM. SOP tersebut dapat berupa SOP perencanaan SDM,
SOP rekrutmen dan seleksi, SOP pelatihan dan pengembangan, atau SOP
outsourcing.
Pada tahap ini, manajer SDM perlu menganalisis SOP terkait penetapan kebutuhan
SDM. Analisis ini bertujuan untuk memahami prosedur yang harus diikuti dalam
menetapkan kebutuhan SDM.
Pada tahap ini, manajer SDM perlu mengidentifikasi data dan informasi yang
diperlukan untuk menetapkan kebutuhan SDM. Data dan informasi tersebut dapat
berupa:
Rencana organisasi
Data tentang jumlah dan kualifikasi karyawan yang ada saat ini
Data tentang kebutuhan karyawan untuk mengisi posisi-posisi yang kosong
Data tentang tren pasar tenaga kerja
4. Kumpulkan data dan informasi yang diperlukan
Pada tahap ini, manajer SDM perlu mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan. Data dan informasi tersebut dapat dikumpulkan dari berbagai sumber,
seperti karyawan, manajer lini, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Pada tahap ini, manajer SDM perlu melakukan analisis data dan informasi yang telah
dikumpulkan. Analisis ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan SDM, baik dari segi
jumlah maupun kualifikasi.
Pada tahap ini, manajer SDM perlu membuat rekomendasi perkiraan kebutuhan SDM.
Rekomendasi harus memuat informasi berikut:
Pada tahap ini, manajer SDM perlu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan SOP ini. Monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa
SOP ini dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Tanggung Jawab
Dokumen yang dihasilkan dari pelaksanaan SOP ini adalah sebagai berikut:
Catatan
Perusahaan : PT ABC
Lokasi : Bandung
Bidang Usaha : Garmen
Kapasitas Produksi : 10 juta pcs pakaian per tahun
Jumlah Karyawan : 3500 orang
Jangka Panjang
Tahun: 2025
Misi:
Menyediakan produk-produk garmen berkualitas tinggi
Memberikan kepuasan kepada pelanggan
Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan aman
Strategi:
Meningkatkan kapasitas produksi menjadi 15 juta pcs pakaian per tahun
Memperluas pasar ke luar negeri
Meningkatkan kualitas produk dan layanan
Menciptakan budaya kerja yang inovatif dan kompetitif
Tahun: 2030
Misi:
Menyediakan produk-produk garmen berkualitas tinggi dan terjangkau
Menjangkau pasar global
Menjadi perusahaan yang berkelanjutan
Strategi:
Meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 juta pcs pakaian per tahun
Memperluas pasar ke seluruh dunia
Mengembangkan produk-produk garmen yang inovatif dan ramah lingkungan
Menciptakan budaya kerja yang inklusif dan bertanggung jawab
Jangka Pendek
Tahun: 2024
Tujuan:
Meningkatkan kapasitas produksi menjadi 12 juta pcs pakaian per tahun
Memperluas pasar ke wilayah Asia Tenggara
Meningkatkan kualitas produk dan layanan
Menciptakan budaya kerja yang aman dan nyaman
Kebijakan:
Investasi dalam mesin dan peralatan produksi baru
Kerja sama dengan distributor di wilayah Asia Tenggara
Pengembangan produk-produk garmen yang sesuai dengan kebutuhan pasar
Peningkatan pelatihan dan pengembangan karyawan
Kegiatan:
Pembangunan pabrik baru
Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan distributor di wilayah Asia
Tenggara
Pengembangan produk-produk garmen baru
Penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan karyawan
Anggaran:
Rp 1 triliun
Tolok Ukur:
Kapasitas produksi mencapai 12 juta pcs pakaian per tahun
Pasar ekspor mencapai 20% dari total penjualan
Tingkat kepuasan pelanggan mencapai 90%
Tingkat kecelakaan kerja mencapai 0%
Evaluasi:
Evaluasi akan dilakukan setiap tahun untuk memastikan bahwa rencana
organisasi tercapai.
Contoh Rekomendasi Kebutuhan SDM
Dengan hormat,
Sehubungan dengan hasil identifikasi kebutuhan SDM yang telah dilakukan oleh
bagian SDM, kami menyampaikan rekomendasi perkiraan kebutuhan SDM untuk
periode 2024-2025.
Tahun Jumlah
2024 3.500
2025 4.000
Rekrutmen karyawan baru merupakan alternatif yang paling umum digunakan untuk
memenuhi kebutuhan SDM. Alternatif ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
SDM yang sifatnya mendesak atau untuk memenuhi kebutuhan SDM yang spesifik.
Hormat kami,
Perusahaan : PT ABC
Lokasi : Bandung
Bidang Usaha : Garmen
Periode : 2024-2025
Metode:
Hasil:
Jumlah kebutuhan SDM:
Tahun Jumlah
2024 3.500
2025 4.000
Posisi Kualifikasi
Rekomendasi:
Catatan:
Hasil identifikasi kebutuhan SDM ini dapat berubah sesuai dengan kondisi yang
ada.
Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan
bahwa kebutuhan SDM dapat dipenuhi secara efektif dan efisien.