Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yovi Bayu Kurnia Adji

NIM : 21040120130087
Kelas : A

Rangkuman Tragedy of The Commons

Jurnal tentang Tragedy of The Commons yang ditulis oleh Garrett Hardin ini berisi tentang
pandangan beliau tentang sebuah populasi manusia di bumi ini. Populasi yang membludak di bumi
menjadikan masalah yang serius dan membuat manusia menjadi sengsara semakin lama. Bumi
yang terbatas ini tentunya hanya bisa dihuni dengan terbatas. Terdapat teori oleh von Neumann
dan Morgenstern yaitu bahwa secara matematis tidak mungkin untuk memaksimalkan dua atau
lebih variable dalam waktu yang sama. Di dalam jurnal ini Garret Hardin mengambil contoh
padang rumput dan yang bisa digunakan oleh petani mengirimkan sapi-sapinya agar bisa makan
disana.
Terjadi pemikiran petani tentang benefit yang didapatkan setelah mengirimkan sapi-
sapinya jadi timbulah rasa ingin terus mengirimkan sebanyak-banyaknya sapi ke padang rumput
tersebut. Akhirnya padang rumput pun semakin lama semakin rusak. Lalu setelah itu setiap petani
membuat area-area wilayah mereka sendiri. Yang dinamakan “Tragedi” oleh Garret Hardin pun
terjadi yaitu dimana semua ingin mendapatkan untung tanpa melihat akibatnya. Berdasarakan
analogi tadi pemerintah harus segera membuat peraturan yang mengatur tentang penggunaan ruang
dengan bijak. Namun, hal ini terhalang karena perbedaan informasi yang didapat oleh pemerintah
dengan keadaan langsung di lapangan seperti apa.
Dengan meringkas utilitas parsial dari komponen, penggembala rasional menyimpulkan:
satu-satunya yang bermakna yang harus dia kejar adalah menambahkan hewan lain ke ransel. Satu
hal lagi, tapi ini kesimpulannya setiap gembala rasional dengan minat yang sama dapat
mencapainya. Itulah tragedi itu. semua orang di dunia yang terbatas, terkunci dalam sistem yang
memaksanya untuk beternak ayam tanpa batas. Penghancuran adalah tujuan yang dikejar oleh
semua orang, dan setiap orang mengejar kepentingan terbaik mereka dalam masyarakat itu percaya
pada kebebasan milik bersama. Kebebasan milik bersama membawa kehancuran bagi semua.
Bisa diprediksi bahwa logika kemiripan sudah dipahami sejak lama, mungkin karena
penemuan pertanian atau penemuan properti pribadi dalam real estate. Tapi kebanyakan orang
mengerti hanya dalam keadaan khusus yang tidak dapat sepenuhnya dipromosikan. Bahkan saat
ini, peternak sewaan dan terus-menerus menekan otoritas federal untuk meningkatkan jumlah
hingga mencapai titik penggembalaan berlebihan dan menyebabkan kerusakan.
Namun nyatanya, tragedy of commons itu tidak benar-benar gagal. Di sebuah desa petani
dan peternak di Inggris, mereka hidup berdampingan, mengenal satu sama lain dan tumbuh
bersama. Mereka tidak memprioritaskan keuntungan karena tidak memasuki dunia bisnis. Mereka
menghasilkan makanan dan kebutuhan sehari-hari dari perkebunan dan ternak, sehingga uang yang
mereka hasilkan hanya untuk membayar pajak kepada pemerintah.
Mereka semua mengetahui pentingnya padang rumput bagi kelangsungan hidup dan
kehidupan ternak, sehingga mereka telah menyusun peraturan dan selalu memelihara padang
rumput agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Awalnya, mereka mengira bahwa
privatisasi adalah solusi untuk overgrazing, tetapi nyatanya privatisasi inilah yang menyebabkan
overgrazing. Dengan cara ini, petani dan peternak tidak memiliki cukup sumber daya untuk
membuat makanan internal, sehingga perlu untuk pindah dan mencari pekerjaan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai