Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HUKUM OHM

UNTUK GAYA GERAK LISTRIK


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Sistem Kendali Mesin

Dosen Pengampu: Beni Tri Sasongko, S.T.,M.Eng.

Disusun Oleh :

Ardi Tito 19503244004

KELAS C
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN–S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT,


karena hanya dengan segala rahmat-Nyalah akhirnya saya bisa menyusun
makalah dengan materi ‘Hukum Ohm untuk Gaya Gerak Listrik (GGL)’ ini
selesai tepat pada waktunya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Beni Tri Sasongko, S.T.,M.Eng. selaku dosen pengampu saya yang
telah memberikan tugas ini kepada saya sehingga saya mendapatkan banyak
tambahan pengetahuan khususnya dalam Mata Kuliah Sistem Kendali Mesin.

Saya selaku penyusun makalah ini berharap semoga makalah yang


telah saya susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah
pengetahuan terutama dalam hal Hukum Ohm untuk GGL.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak


kekurangan yang membutuhkan perbaikan, sehingga saya sangat
mengharapkan masukan serta kritikan dari para pembaca makalah ini.

Yogyakarta, 4 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3
2.1 Pengertian Hukum Ohm untuk GGL ...................................... 3
2.2 Grafik Hubungan ....................................................................... 5
2.3 Hubungan Hambatan dengan Kawat Penghantar ................. 5
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Arus Listrik ...................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 11
3.2 Saran ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk kehidupan.
Bahkan peralatan dalam rumah tangga hampir semuanya menggunakan listrik.
Dalam sebuah rangkain listrik terdapat arus listrik, tegangan, dan hambatan.
Sederhananya rangkaian listrik ada ketika sebuah penghantar listri dialiri electron
bebas secara terus-menerus. Aliran listrik biasa disebut arus dan tegangan adalah
beda potensial pada rangkaian listrik.
Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus listrik yang melewati sebuah
penghantar listrik (hambatan) akan berbanding lurus dengan beda potensial
(tegangan) yang diterapkan. Benda penghantar listrik dikatakan sesuai hukum
Ohm apabila nilai resistansinya tidak tergantung besar polaritas beda potensial
yang dikenakan.
Dengan mempelajari hukum Ohm untuk GGL ini kita dapat mempelajari
tentang hubungan antara tegangan dan kuat arus pada rangkaian listrik dan dapat
mengetahui hambatan listrik. Dengan adanya hukum Ohm ini kita dapat
mengetahui tentang kelistrikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalah diatas, penulis memaparkan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan hokum Ohm untuk GGL?
2. Bagaimana Grafik Hubungan Beda potensial (V) terhadap kuat arus
listrik (I)
3. Bagaimana Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat arus listrik
(I)?
4. Bagaimana hubungan panjang kawat dengan hambatan kawat?
5. Bagaimana hubungan hambatan jenis kawat dengan hambatan kawat?
6. Bagaimana hubungan besar luas penampang dengan hambatan kawat?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan hokum Ohm untuk GGL.

1
2. Mengetahui bagaimana Grafik Hubungan Beda potensail (V) terhadap
kuat arus listrik (I)
3. Memgetahui bagaimana Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat
arus listrik (I)
4. Mengetahui bagaimana hubungan panjang kawat dengan hambatan kawat.
5. Mengetahui bagaimana hubungan hambatan jenis kawat dengan hambatan
kawat.
6. Mengetahui bagaimana hubungan besar luas penampang dengan hambatan
kawat

1.4 Manfaat Penulisan


Diharapkan dari penulisan makalah kriteria pemilihan kompresor ini dapat
memberi manfaat sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang hokum Ohm
untuk GGL.
2. Memberi informasi kepada pembaca tentang hubungan panjang kawat
dengan hambatan kawat.
3. Memberi informasi kepada pembaca tentang hubungan hambatan jenis
kawat dengan hambatan kawat.
4. Memberi informasi kepada pembaca tentang hubungan besar luas
penampang dengan hambatan kawat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Ohm untuk GGL
Hukum Ohm berbunyi “Kuar arus yang mengalir dalam suatu
pengantar (hambatan) besarnya sebanding dengan beda potensial (tegangan)
antara ujung-ujung penghantar tersebut.” Hukum ini ditemukan oleh George
Simon Ohm dari Jerman pada tahun 1825.
Sebuah benda penghantar dapat dikatakan mematuhi hukum Ohm jika
nilai resistansinya tidak tergantung pada besar dan polaritas beda potensial
yang dikenakan kepadanya. Walaupun hal ini tidak selalu berlaku untuk
semua jenis penghantar, namun istilah “hukum” tetap dipakai dengan alasan
sejarah
Penerapan Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik,
hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik. Hukum Ohm
digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan hukum
dasar pada rangkaian listrik.
Rumus-rumus untuk hukum Ohm:

Komponen parameter dalam hokum Ohm seperti gambar di atas


dengan persamaan V = I. R.
Keterangan:
V = Arus listrik (A)
I = Tegangan (Volt)
R= Nilai hambatan/resistensi (Ohm)

Berikut agar lebih memahaminya:

 Rumus menghitung arus listrik:


𝑉
𝐼=
𝑅

3
 Rumus menghitung tegangan/beda potensial:
𝑉 = 𝐼. 𝑅
 Rumus menghitung nilai hambatan:
𝑉
𝑅=
𝐼
 Rumus hambatan rangkaian seri:
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅1 + 𝑅1 + ⋯ + 𝑅𝑛
 Rumus hambatan rangkaian parallel:
1 1 1 1 1
= + + +⋯+
𝑅1 𝑅1 𝑅1 𝑅1 𝑅𝑛

Suatu rangkaian memerlukan beda potensial antara ujung-ujung


rangkaian agar arus listrik dapat mengalir. Beda potensial tersebut diperoleh
dari sumber tegangan. Dalam setiap sumber tegangan terdapat GGL (Gaya
Gerak Listrik), yaitu beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan
sebelum dihubungkan dengan rangkaian dan disimbolkan dengan s. Ketika
sumber tegangan dihubungkan dengan rangkaian dan arus mengalir melalui
rangkaian, beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan disebut
tegangan jepit (V).

Sebuah sumber tegangan (baterai) dihubungkan dengan suatu


rangkaian tertutup. Besar tegangan yang mengalir pada rangkaian sebagai
berikut:

VAB = ε – Ir atau VAB = IR

Keterangan:
VAB = tegangan jepit (volt) I = arus yang mengalir (ampere)
ε = gaya gerak listrik baterai ( volt) R = hambatan luar (ohm)
r = hambatan dalam baterai (ohm)

4
2.2 Grafik Hubungan
Untuk grafik hubungan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Dari gambar grafik hubungan di atas dapat dinyatakan:


a. Untuk grafik hubungan kuat arus listrik (I) terhadap beda potensial (V)
adalah semakin besar kuat arus listrik (I) maka akan semakin besar nilai beda
potensial (V).
b. Untuk grafik hubungan kuat arus listrik (I) terhadap hambatan (R) adalah
semakin besar kuat arus listrik (I) maka akan semakin kecil hambatannya (R)
dan sebaliknya.

2.3 Hubungan Hambatan dengan Kawat Penghantar


Kita analogikan saat kita mendayung perahu disungai. Seperti sungai
yang mengalir ketika di sungai banyak ranting-ranting dan bebatuan
(hambatan) maka semakin besar hambatannya akan semakin kecil kuat
arusnya.
Saat kita bertemu bendungan terdapat 2 buah pintu untuk jalannya air.
1 pintu dibuka lebar dan 1-nya dibuka sedikit. Maka air yang melewati pintu
lebar akan banyak dan yang melewati pintu sempit akan sedikit. Ini kaitannya
dengan beda potensial dengan kuat arus listrik. Semakin besar sumber
tegangannya maka akan semakin besar kuat arusnya.
Media untuk menghubungkan arus listrik yaitu kabel. Di dalam kabel
terdapat kawat. Kawat itu ada bermacam-macam jenis, ada yang dari tembaga

5
dan juga dari besi. Tentu hambatan masing-masing jenis kawat akan berbeda
pula.
Rumus hambatan jenis kawat:
𝐿
𝑅=𝜌
𝐴
ρ = hambatan jenis kawat (Ωm)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
Jika kembali pada konsep “perahu di sungai penuh batu dan ranting”,
tentu perahu kita akan lebih sulit berlayar. Sebaliknya, dengan sedikitnya
hambat jenis (sungai mulus, hanya aliran air lancar) akan mengurangi nilai
hambatan listriknya. Dari situ kita bisa tahu bahwa semakin besar hambat
jenisnya (Ωm), semakin besar juga hambatannya (Ω).
Pada luas penampang, ibaratkan kita melewati sungai yang panjang
dan pendek. Sungai itu sama-sama lancer dan deras. Pasti ketika kita lewat
sungai yang panjang akan merasa lelah dan bosan tidak sampai ujung. Saat
kita melewati sungai yang pendek akan cepat dan lancar sampai ujung. Sama
halnya dengan aliran listrik. Semakin panjang suatu kawat (L), maka
hambatannya (Ω) pun akan semakin besar.
Pada dasarnya saat kita melewati sungai yang lebar akan merasa lebih
bebas dan ketika melewati sungai yang sempit akan terasa terhambat dan
susah bergerak. Artinya semakin besar luas penampangnya (A) maka
hambatannya (Ω) akan semakin kecil.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Nilai Arus Listrik


Faktor-faktor tersebut adalah panjang kawat, luas penampang kawat,
dan hambatan jenis dari kawat. Pengaruh faktor yang mempengaruhi
hambatan listrik suatu kawat penghantar akan dijelaskan lebih lanjut pada
pembahasan di bawah.
1. Jenis bahan kawat penghantar
Terdapat banyak jenis kawat penghantar dan bervariasi nilai
hambatan jenisnya. Berikut tabelnya:

6
Bahan Penghantar Nilai Hambatan Jenis ρ (Ωm)
Emas 2,44 x 10-8
Perak 1,59 x 10-8
Tembaga 1,68 x 10-8
Alumunium 2,65 x 10-8
Tungsten 5,60 x 10-8
Besi 9,71 x 10-8
Platina 10,6 x 10-8
Tabel bahan penghantar dan nilai hambatan jenisnya

Perhatikan gambar dibawah ini:

Seperti pada gambar di atas, bahan penghantar dari besi memiliki


nilai hambatan jenis yang besar sehingga ketika digunakan menghantarkan
listrik maka lampu akan menyala redup, sedangkan saat menggunakan
bahan tembaga yang memiliki nilai hambatan jenis yang kecil lampu
tersebut menyala terang. Sehingga artinya "semakin besar nilai
hambatan jenis pada bahan kawat penghantar, maka akan semakin
besar pula nilai hambatannya"
2. Panjang kawat penghantar
Perhatikan gambar dibawah ini:

7
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa panjang kawat
penghantar listrik dapat mempengaruhi hambatan listrik, sehingga saat
dipasang kawat penghantar yang panjang maka membuat nyala lampu
menjadi redup, namun ketika kawat penghantar yang terpasang jaraknya
pendek, lampu tersebut menyala terang. Artinya “semakin panjang
kawat penghantar listrik, maka akan semakin besar pula nilai
hambatannya"
3. Luas penampang kawat
Perhatikan gambar berikut:

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa saat menggunakan


kawat penghantar berdiameter kecil maka akan membuat lampu
menyala redup, sedangkan untuk kawat penghantar yang berdiameter
besar, lampu tersebut menyala terang. Artinya "semakin besar luas
penampang kawat, maka akan semakin kecil nilai hambatannya"

8
Contoh Soal Arus Listrik
1. Pengaturan Power Supply atau DC Generator untuk dapat
menghasilkan output tegangan sebesar 10V, kemudian nilai
potensiometer di atur ke 10 ohm. Berapakah nilai arus listrik (I)?
2. Hambatan listrik 9 ohm dirangkai dengan baterai yang memiliki
tegangan 6 volt. Berapa nilai kuat arus listrik yang mengalir?
3. Buah resistor masing-masing memiliki hambatan 2 ohm dan 2 ohm
yang dirangkai secara seri. Selanjutnya, kedua hambatan dirangkai
dengan tegangan baterai yang nilainya 6 volt. Berapa nilai kuat arus
listrik yang mengalir pada kedua hambatan tersebut?

Penyelesaian:
1. Diketahui:
V = 10 V
R = 10 Ω
Ditanya:
I=...?
Jawab:
I=V/R
I = 10/10
I=1A
Jadi, besar arus listrik adalah 1 A
2. Diketahui
R=9Ω
V = 6 Volt
Ditanya:
I=...?

9
Jawab:
I = V/R
I = 6/9
I = 2/3 = 0.66 A
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir di hambatan sebesar 0.66 A
3. Diketahui:
R1 = 2 Ω
R2 = 2 Ω
V = 6 volt
Ditanya:
I=...?
Jawab:
Rtotal=R1+R2
=2+2
=4 Ω
I = V/R
I = 6/4
I = 1,5 A
Jadi, nilai kuat arus listrik yang mengalir pada kedua hambatan adalah
1,5 A

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus listrik yang melewati
sebuah penghantar listrik (hambatan) akan berbanding lurus dengan
beda potensial (tegangan) yang diterapkan.
 Semakin besar hambatannya akan semakin kecil kuat arusnya.
 Semakin besar sumber tegangannya maka akan semakin besar kuat
arusnya.
 Semakin besar hambat jenisnya (Ωm), semakin besar juga
hambatannya (Ω).
 Semakin panjang suatu kawat (L), maka hambatannya (Ω) pun akan
semakin besar.
 Semakin besar luas penampangnya (A) maka hambatannya (Ω)
akan semakin kecil.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai arus listrik adalah panjang
kawat, luas penampang kawat, dan hambatan jenis dari kawat.
Setiap penghantar memiliki nilai hambatan yang berbeda-beda.
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Murjana, Angga. (2020). Hukum Ohn-Teori, Makalah, Rumus, Contoh Soal.


https://rumusrumus.com/hukum-
ohm/#:~:text=Hukum%20Ohm%20ialah%20suatu%20pernyataan,beda%2
0potensial%20yang%20diterapkan%20kepadanya. (Diakses pada tanggal
4 Maret 2021)
Manis. (2019). Hukum Ohm-Pengertian, Bunyi, Rumus, Penerapan, Contoh Soal.
https://www.kompasiana.com/instanmarimo1776/https://www.pelajaran.co
.id/2019/31/hukum-ohm.html#:~:text=Soal%20Listrik%20Dinamis-
,Bunyi%20Hukum%20OHM,terbalik%20dengan%20hambatannya%20(R)
. (Diakses pada tanggal 4 Maret 2021)
Kresnoadi. (2018). Memahami Hambatan Listrik Hukum Ohm dengan Analogi
Perahu. https://www.ruangguru.com/blog/hambatan-listrik. (Diakses pada
tanggal 4 Maret 2021)
Teknik Listrik, Hobby. (2019). Faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya
Hambatan pada Kawat Penghantar.
http://hobbytekniklistrik.blogspot.com/2019/05/faktor-yang-
mempengaruhi-besar-kecilnya.html. (Diakses pada tanggal 4 Maret 2021)

12

Anda mungkin juga menyukai