Anda di halaman 1dari 5

Aspek aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik,

perkawinan,kehamilan,persalinan,nifas,dan bayi baru lahir


1.ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP PERKAWINAN

Berdasarkan pada aspek sosial budaya pola penyesuaian perkawinan dilakukan secara bertahap. 

     pada fase pertama adalah bulan madu pasangan masih menjalani hidup dengan penuh kebahagian,
dan hal itu karena didasari rasa cinta diawal perkawinan. 
 Pada fase pengenalan kenyataan, pasangan mengetahui karakteristik dan kebiasaan yang sebenarnya
dari pasangan. 
     Pada fase kedua mulai terjadi krisis perkawinan terjadi proses penyesuaian akan adanya perbedaan
yang terjadi. Apabila sukses dalam menerima kenyataan maka akan dilanjutkan dengan suksesnya fase
menerima kenyataan. Apabila pasangan sukses mengatasi problema keluarga dengan berapatasi dan
membuat aturan dan kesepakatan dalam rumah tangga maka fase kebahagiaan sejati akan
diperolehnya. 
             
 Menurut aspek sosial budaya faktor pendukung keberhasilan penyesuaian perkawinan mayoritas subjek
terletak dalam hal saling memberi dan menerima cinta, ekspresi afeksi, saling menghormati dan
menghargai, saling terbuka antara suami istri. 
 
Hal tersebut tercermin pada bagaimana pasangan suami istri menjaga kualitas hubungan antar pribadi
dan pola-pola perilaku yang dimainkan oleh suami maupun istri, serta kemampuan menghadapi dan
menyikapi perbedaan yang muncul, sehingga kebahagiaan dalam hidup berumah tangga akan tercapai.
      Sedangkan menurut aspek sosial budaya faktor penghambat yang mempersulit penyesuaian
perkawinan mayoritas subjek terletak dalam hal baik suami maupun istri tidak bisa menerima perubahan
sifat dan kebiasaan di awal pernikahan, suami maupun istri tidak berinisiatif menyelesaikan masalah,
perbedaan budaya dan agama diantara suami dan istri, suami maupun istri tidak tahu peran dan
tugasnya dalam rumah tangga. 
 
Hal tersebut tercermin pada bagaimana pasangan suami istri menyikapi perubahan, perbedaan, pola
penyesuaian yang dimainkan dan munculnya hal-hal baru dalam perkawinan, yang kesemuanya itu
dirasa kurang membawa kebahagiaan hidup berumah tangga, sehingga masing- masing pasangan gagal
dalam menyesuaikan diri satu sama lain.

2.Aspek sosial budaya pada setiap trisemester kehamilan 


Perawatan kehamilan merupakan salah satu factor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga kesehatan janin
dan menjaga pertumbuhan.Memahami perawatan kehamilan adalah penting untuk mengetahui dampak
kesehatan bayi dan si ibu sendiri.fakta berbagai kalangan masyarakat di Indonesia masih banyak ibu ibu
yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, hal alamiah dan kodrati.Mereka merasa tidak perlu
memerikasakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter.Masih banyaknya ibu ibu yang kurang
menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya factor factor resiko
tinggi yang mungkin dialami oleh mereka.Resiko ini bari diketahui pada saat persalinan yang sering kali
karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal yaitu kematian.Hal ini kemungkinan
disebabkan  oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya informasi.Selain dari kurangnya
pengetahuan akan pentingnya perawatan kehamilan, permasalhan permasalahan pada kehamilan dan
persalinan dipengaruhi juga oleh factor nikah diusia muda yang masih banyak dijumpai didaerah
pedesaan.Disamping itu dengan masih adanya preferensi terhadap jenis kelamin anak khususnya pada
beberapa suku yang menyebabkan istri mengalami kehamilan berturut turut dalam jangka waktu yang
relative pendek, menyebabkan ibu mengalami resiko tinggi fakta saat melahirkan. 
            Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi.Hal ini
disebabkan karena adanya kepercayaan 2 dan pantangan pantangan terhadap beberapa
makanan.Sementara kegiatan mereka sehari hari tidakk berkurang. Ditambah lagi dengan pantangan
pantangan terhadap beberapa makanan yang sebetulnya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya
akan berdampak negative terhadap kesehatan ibu dan janin.Tidak heraan kalau anemia dan kurang gizi
pada wanita hamil cukup tinggi terutama dipedessaan.Dikatakan pula bahwa penyebab utama dari
tingginya angka anemia pada wanita hamil disebabkan karena kurangnya gizi yang dibutuhkan untuk
pembentukan darah.Beberapa kepercayaan yang ada misalnya di jawa tengah, ada kepercayaan bahwa
ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena
akan meyebabkan perdarahan yang banyak.Sementara disalah satu daerah jawa barat ibu yang
kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makanannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan.Dimasyarakat betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan
laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin.Contoh lain didaerah Subang
pantang makan dengan piring yang besarkarena khawatir bayinya akan besar sehingga mempersulit
persalinan.Dan memangselain ibunya kurang gizi berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah.Tentunya
hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi.Selain itu larangan untuk memakan buah
buahan seperti pisang, nanas, ketimun dll bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan
masyarakat terutama masyarakat didaerah pedesaan.
            Didaerah pedesaan masih banyak ibu hamil yang mempercayai dukun beranak untuk menolong
persalinan yang biasanya dilakukan dirumah .Data survey kesehatan Rumah Tangga tahun 1992
menunjukkan bahwa 65% persalinan ditolong oleh dukun beranak.Bebrapa penelitian yang pernah
dilakukan mengungkapkan bahwa masih terdapat praktek praktek  persalinan oleh dukun yang
membahayakan si ibu.Penelitian iskandar dkk menunjukkan beberapa tindakan dan praktek  yang
membawa resiko infeksi seperto “ngolesi”(membasahi vagina dengan minyak kelapa untuk memperlancar
persalinan), “kodok” ( memasukkan tangan ke vagina dan uterus untuk mengeluarkan placenta) atau
“nyanda” ( setelah persalinan, ibu duduk dengan posisi bersandar dan kaki diluruskan kedepan selama
bejam jam yang dapat menyebabkan perdarahan dan pembengkakan).
            Pemilihan dukun beranak sebagai pendorong persalinan pada dasarnya disebabkan karena
beberapa alasan antara lain dikenal secara dekat , biaya murah, mengerti dan dapat memabantu upacara
adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta membawa ibu dan bayi sampai 40 hari.Disamping itu
juga masih adanya keterbatasan jangkauan pelayanan kesehatan yang ada.Walaupun sudah banyak
dukun beranak yang dilatih namun praktek praktek tradisional tertentu masih dilakukan.Interaksi antara
kondisi kesehatan ibu hamil dengan kemampuan penolong persalinan sangat menentukan persalinan
yaitu kematian atau bertahan hidup.Secara medis penyebab klasik kematian ibu akibat melahirkan adalah
perdarahan , infeksi, eksklamsia(keracunan kehamilan).
     3.    ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN KALA I, II, III, IV
 
4   ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS
          Masa nifas adlah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamnya enam minggu.
Jadi arti keseluruhan dari aspek sosial budaya pada masa nifas adalah suatu hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia untuk mencapai tujuan bersama pada masa se sudah
persalinan.
1. macam-macam aspek sosial budaya pada masa nifas
~Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong ,daun lembayung,
buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang berminyak.
Dampak positif: tidak ada
Dampak negative :merugikan karena masa nifas memerlukan makanan  yang bergizi seimbang
agar ibu dan bayi sehat.
~Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa
garam ,ngayep´dilarang banyak makan dan minum, makanan harus disangan/dibakar.
Dampak positif:tida ada
dampak negative :merugikan karena makanan yang sehat akan mempercepat  penyembuhan
luka.
~masa nifas dilarang tidur siang.
Dampakpositif:tidakada
Dampak negative : karena masa nifas harus cukup istirahat, kurangi kerja berat. Karena
tenaga yang tersedia sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi‡
~Masa nifas /saat menyusui setelah waktunya Maghrib harus puasa tidak makan makanan
yangpadat.
 Dampak positif : Hal ini
dibenarkan karena dalam faktanya masa nifas setelah maghrib dapat menyebabkan badan
masa nifas mengalami penimbunan lemak,disamping itu organ-organ kandungan pada masa
nifas belum pulih kembali.
Dampak negative : ibu menjadi kurang nutrisi sehingga produksi ASI menjadii berkuran
~ Masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari. Dampak positif: tidak ada
Dampak negative : Hal ini tidak perlu karena masa nifas dan bayi baru lahir (pemberian
imunisasi) harus periksa kesehatannya sekurang-kurangnya 2 kali dalam bulan pertama
yaitu umur0-7haridan8-30hari .
~ Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus dipijat/ diurut, diberi pilis / lerongan dan tapel.
Dampak positif : jika pijatannya benar maka peredaran darah ibu dan bayi menjadii lancar
Dampak negative : pijatan yang salah sangat berbahaya karena dapat merusak kandungan.
Pilis dan tapel dapat merusak kulit bagi yang tidak kuat / menyebabkan alergi.
~Masa nifas harus minum abu dari dapur dicampur air, disaring, dicampur garam dan asam
diminumkan supaya ASI banyak.
Dampak positif : tidakada
Dampak negative : karena abu, garam dan asam tidak mengandung zat gizi yang diperlukan
oleh ibu menyusui untuk memperbanyak produksi ASI nya.
~Masa nifas tidak diperbolehkan berhubungan intim
Dampak positif : dari sisi medis, sanggama
memang dilarang selama 40 hari pertama usai melahirkan. Alasannya, aktivitas yang satu
ini akan menghambat proses penyembuhan jalan lahir maupun involusi rahim, yakni
mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran semula. Contohnya infeksi atau malah
perdarahan. Belum lagi libido yang mungkin memang belum muncul ataupun pengaruh
psikologis, semisal kekhawatiran akan robeknya jahitan maupun ketakutan bakal hamil lagi
Dampak negative: tidakada.
2.Aspek social budaya pada masa nifas pada daerah yang lain:
1.Harus pakai sandal kemana pun iBu harus pergi, selama 40hari.
2.Harus memakai Stagen /udet/ centing. (positif)
3.Minum jamu, agar rahim cepat kembali seperti semula.
4.Pakai lulur param kocok keseluruh badan, biar capek pada badannya     cepat hilang.
5.Tidak boleh bicara dengan keras keras
6.tiap pagi harus mandi keramas, biar badannya cepat segar dan peredaran darah lancar .
7.kalau tidur/ duduk kaki harus lurus. Tidak boleh ditekuk /posisi miring, hal itu
dapat mempengaruhi posisi tulang, cos tulang bufas seperti bayi baru melahirkan/ mudah
terkena Varises.
8. Harus banyak makanan yang bergizi atau yang mengandung sayur-sayuran.
9. Tidak usah memakai perhiasan, karena dapat mengganggu aktifitas Bayi.  
 
5.  ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN BAYI BARU LAHIR
Seorang bayi yang baru lahir umumnya mempunyai berat sekitar 2.7 – 3.6 kg dengan panjang 45
– 55 cm. Tetapi ia akan kehilangan sampai 10 % dri berat tubuhnya dalam hari-hari setelah kelahiran.
Kemudian pada akhir minggu pertama berat tubuhnya akan mulai naik kembali.
Karenanya, tidaklah mengherankan jika seorang bayi yang baru lahir memerlukan beberapa minggu
untuk menyesuaikan diri. Sebuah selaput keras menutupi dua titik lunak dari kepala disebut fontonel.
Dimana tulang-tulang tengkorak belum menyatu dan meutup dengan sempurna. Fontonel anterror.
Menjadi orang tua baru memang menyenangkan, tapi terkadang juga bisa menjadi gugup atau
penakut karena banyaknya mitos-mitos soal bayi yang dibawa turun temurun dari orang-orang tua kita
dulu yang mungkin kita sendiri menjadi bagian dari mitos-mitos yang dianut orang tua kita. Namun
menurut saya mitos-mitos itu tidak selalu salah, mungkin hanya beda pengertian saja namun juga tidak
semuanya benar, bahkan ada yang benar-benar salah menurut dokter. Inilah beberapa mitos yang masih
beredar di masyarakat. 

1. Dibedong agar kaki tidak bengkok.


            Ternyata di bedong bisa membuat peredaran darah bayi menjadi terganggu, kerja jantung akan
lebih berat memompa darah, akibatnya bayi akan sering sakit di daerah paru-paru dan jalan nafasnya.
Selain itu dibedong akan menghambat perkembangan motorik si bayi karena tidak ada kesempatan untuk
bergerak.
            Sebaiknya dibedong saat sesudah mandi untuk melindungi dari dingin atau saat cuaca dingin itu
pun dibedong longgar. Jadi dibedong itu tidak ada hubungannya dengan pembentukan kaki karena
semua kaki bayi yang baru lahir kakinya bengkok, sebab di dalam perut tidak ada ruang yang cukup
untuk meluruskan kakinya sehingga waktu lahirpun masih bengkok, tapi akan lurus dengan sendirinya.
2. Hidung ditarik-tarik agar mancung
            Sebenarnya tidak hubungannya menarik hidung dengan mancung tidaknya hidung, semua
tergantung dari bentuk tulang hidungnya dan itu sudah bawaan, lagi pula kasihan si bayinya "sakit tau..."
Jadi mau ditarik-tarik setiap detikpun kalo memang tidak mancung ya ga bakal mancung.
3. Pemakaian gurita agar tidak kembung.
            Ini jelas salah karena pemakaian gurita akan menghambat perkembangan organ-organ perut.
Sekarang bayangkan kalau perut anda di ikat seperti itu tentu akan merasa sesak dan tidak nyaman
bukan. Jika memang harus memakaikan gurita jangan mengikat terlalu kencang terutama di bagian dada
agar jantung n paru-parunya bisa berkembang dengan baik. Dan jika tujuannya supaya pusar tidak
bodong sebaiknya di pakaikan hanya di pusar dan ikatannya pun tidak kencang.
4. Menggunting bulu mata agar lentik
            Memotong bulu mata bisa mengurangi fungsinya untuk melindungi mata dari benda-benda asing.
Panjang pendeknya bulu mata sudah menjadi bawaan dari bayi itu sendiri. 
5. Beri setetes kopi agar bayi tidak step (kejang)
            Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya karena mengandung kafein yang akan memacu
denyut jantungnya bekerja lebih cepat. Lagi pula bayi itu minumnya susu bukan kopi.
6. Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju bayi, bayi akan gelisah tidurnya.
            Kalo di pikir secara logika jelas tidak masuk akal, mungkin bayi gelisah saat tidur karena dia pipis,
pub, gerah, atau ada faktor lain, jadi bukan karena saat memeras pakaiannya, mungkin lebih masuk akal
kalau jangan memeras terlalu keras karena akan merusak pakaian si bayi yang kalau sudah koyak atau
lepas jahitannya akan membuat gelisah sang ayah karena harus membelikan pakaian yang baru lagi.
7. Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit
            Tadinya saya percaya karena penalaran saya bayi akan tertular sakit si ibu, ternyata saya salah
karena setelah saya konsultasi ke dokter ternyata malah sebaliknya, saat ibu sedang sakit tubuh si ibu
akan menghasilkan sistem kekebalan tubuh yang lebih banyak dan akan ikut ke dalam asi yang jika di
minum si bayi akan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak boleh adalah menyusui bayi
saat sakit tanpa ada pelindung untuk anda, contohnya pakailah masker penutup mulut dan hidung saat
anda flu karena akan memularkan penyakit, jadi bukan karena ASI nya.

Anda mungkin juga menyukai