Lecture Notes: ISYS6317 Business Process Management
Lecture Notes: ISYS6317 Business Process Management
ISYS6317
Business Process Management
Week 6
Understand Phase
Learning Outcomes
- Why?
- Result
- How?
- Detailed steps
- Outputs
- Risks
Fase ini adalah tentang lingkungan bisnis proses pada Fase inovasi. Secara umum,
informasi dasar proses bisnis harus dikumpulkan untuk mendapatkan baseline biaya proses
untuk kepentingan perbandingan di masa yang akan datang.
Fase Understand adalah tahapan pertama setelah berjalannya kegiatan dari BPM
(Business Process Management) yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi dan metrik
agar terdapat inovasi baru dalam sebuah proses.
Tujuan dari fase Understand ini adalah membantu anggota tim proyek dalam
memahami lingkungan proses bisnis yang sedang berjalan selama fase Innovate berlangsung.
Fase ini penting untuk menentukan biaya dasar proses dengan tujuan perbandingan untuk
proyek berikutnya. Langkah penting lainnya adalah root-cause analysis dan identifikasi dari
segala kemungkinan yang ada.
b. Metrik yang tepat untuk menentukan dasar pengukuran perbaikan proses di masa
yang akan datang, dan menentukan prioritas serta seleksi di fase Innovate.
c. Pengukuran dan dokumentasi dari tingkat kinerja aktual atau saat ini.
d. Dokumentasi dari apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang bisa berjalan
dengan lebih baik.
e. Identifikasi ‘quick wins’ yang dapat diterapkan dalam jangka waktu tiga sampai enam
bulan.
f. Laporan.
Tim Projek juga harus memahami bisnis apa yang diharapkan dari tahapan ini. Berbagai
proses model yang telah dibuat memiliki kemungkinan untuk dimasukan kedalam tahap
inovasi, bisnis proses memungkinkan untuk memiliki tujuan dengan menggunakan proses
model tersebut untuk dokumentasi dan pelatihan, sementara inovasi dan implementasi sedang
berlangsung. Pada tahap understand ini proses yang sekarang sedang berjalan akan tetap
disahkan dalam suatu organisasi dan menegaskan prioritas perbaikan dalam lingkup projek.
Itu akan membantu menjelaskan perubahan, dan jika memang diperlukan untuk beberapa
perubahan pada semua proses bisnis.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dihasilkan dari suatu bisnis :
1. Bisnis model dari proses yang sedang berlangsung.
2. Menetapkan dasar metrik yang cukup dan tepat untuk meningkatkan pengukuran,
prioritas, dan pilihan-pilihan di masa depan pada tahapan inovasi.
3. Mengukur dan mendokumentasi tingkat kinerja secara aktual dari proses yang sedang
berlangsung.
4. Dokumentasi apa yang bekerja dengan baik dan apa yang bisa bekerja dengan lebih
baik.
Jadi pada tahapan pemahaman ini, setiap partisipan (tim projek dan bisnis ) harus
memahami terlebih dahulu bagaimana kinerja proses bisnis sebelumnya / yang sedang
berlangsung sampai informasi yang dibutuhkan untuk tahap selanjutnya yaitu, tahapan
inovasi tercapai.
Berikut adalah beberapa alasan terhadap model proses pada tahapan pemahaman ini :
1. Untuk mendapatkan pemahaman secara umum terkait masalah-masalah.
2. Mendemonstrasikan kekurangan-kekurangan pada kondisi sebelumnya.
3. Untuk mendukung dan memperlancar kegiatan BPM.
4. Mengevaluasi proses inovasi beserta kelengkapannya.
5. Model yang diproduksi dapat digunakan sebagai dokumentasi dari proses, jika
terdapat bagian kecil proses yang diubah.
6. Orang-orang digunakan untuk acuan memproses model dan proses permodelan.
7. Menetapkan hubungan dasar antar proses di organisasi, Informasi teknologi dan
partisipan.
Tim BPM harus dapat menciptakan suasana nyaman dalam memberikan informasi yang
diperlukan dalam workshop. Orang-orang harus terbuka dalam masalah mereka dan
bertindak jujur agar tidak takut untuk disalahkan.
Komunikasi menjadi bagian yang sangat penting dalam BPM. Penting untuk
menyeimbangkan antara konsistensi dalam komunikasi dan memastikan bahwa
komunikasi harus disiapkan dengan informasi terbaru.
Berikut ini adalah alasan mengapa kita perlu mempersiapkan beberapa hal terkait, jika
terjadi penolakan dari tahap pemahaman ini :
1. Memastikan bahwa secara umum proses yang sedang berjalan itu adalah fakta dari
proses tersebut, bukan dari pendapat dari para tim.
2. Untuk menganalisa apakah perbaikan tersebut memungkinkan atau tidak.
3. Untuk membantu tahap pemahaman dari proses interaksi dan dampak dari proses
lainnya dengan organisasi.
4. Untuk memahami dan mendokumentasikan tampilan untuk system legasi dan
applikasi yang sudah ada sebagai bahan untuk tahapan inovasi.
5. Memperoleh kunci metrik yang akan membantu dalam menilai manfaat dan
memprioritaskan kegiatan.
Ketika mengorganisir proses understand ini melalui kegiatan pameran, ada tiga langkah
yang diperlukan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar:
1. Menjadwalkan pameran dan memberikan kenyamanan kepada peserta bisnis.
2. Pastikan bahwa peserta berpikiran 'framed' tepat sebelum pameran dimulai, untuk
membangun harapan yang benar
3. Melakukan pameran secara terstruktur dan terkendali
Workshop agenda
Diawal pameran pertama, presentasi harus diberikan kepada peserta untuk
memberitahukan lebih detail tentang proyek dan bagaimana workshop dilakukan. Agenda,
format dan saran presentasi secara garis besar untuk pameran diuraikan secara rinci dalam
Lampiran. Namun, ada beberapa poin yang akan dibuat di sini:
1. Menggunakan suatu alat proses pemodelan untuk berdiskusi, memungkinkan
peserta untuk melihat dan memahami proses seperti yang ditentukan. Hal ini juga
memungkinkan peserta untuk menjadi familiar dengan keadaannya.
2. Dengan waktu yang dijadwalkan dan kerangka waktunya. Melengkapi model
untuk proses ini bisa menyenangkan, dan sangat penting untuk menjaga rencana
proyek dan memastikan UKM tidak bosan.
3. Hindari ‘one power’ - dominasi satu orang dalam pameran.
4. Seperti disebutkan sebelumnya, pemodelan understand harus diselesaikan ke titik
di mana Anda memahami apa yang sedang terjadi dan Anda memiliki informasi
yang cukup untuk memulai fase Innovate. Apa ini benar-benar berarti? Berapa
banyak detail harus dimodelkan? Hal ini jelas akan tergantung pada organisasi dan
tujuan dari proyek tertentu. Cara termudah adalah untuk selalu bertanya pada diri
sendiri, ‘dapatkah kita berhenti dari modeling saat ini?’ Jika jawabannya adalah
ya, kemudian berhenti.
Sebelum dimulainya tahapan understand pameran ini, sejumlah metrik awal akan
dikumpulkan dan dianalisis. Tugas ini akan mencakup:
mengumpulkan besarnya biaya informasi - misalnya, anggaran, bagan organisasi dan
daftar staf
rekonsiliasi dari bagan organisasi dan daftar staf HR
restrukturisasi anggaran jika anggaran untuk area yang lebih besar dari organisasi
selesai dianalisis.
Selama workshop, sebanyak mungkin metrik harus dikumpulkan. Minimal, berikut ini
harus disertakan:
Informasi transaksi - volume, yang berperan melengkapi tugas, dan waktu proses
data yang Transaksional untuk menyamakan persepsi tingkat resourcing dalam
setiap area proses untuk kewajaran proses, dan untuk mengidentifikasi setiap
proses tambahan
Tingkat proses:
1. Penentuan bagian mana dari proses yang digunakan sebagai alat ukur
2. Koleksi diperkirakan untuk hasil pengolahan per proses atau sub-proses-jika biaya
dapat digunakan untuk sebuah proses, ini sangat ideal; activity based costing, jika
diterapkan dalam suatu organisasi, dapat menyediakan banyak informasi
3. Penentuan ukuran kinerja proses, misalnya, SLA, KPI,
4. Rincian bagaimana akurasi proses saat ini bisa diukur - apakah ada kesalahan
pelacakan?
5. Pengukuran dimanapun terjadi kemacetan.
Ini adalah contoh mengapa sangat penting untuk memeriksa dengan benar proses pada
dasar end-to-end, jika tidak, anda tidak bisa memastikan bahwa Anda telah menutup semua
aspek dari proses. Sementara itu penting untuk berdiskusi dengan manajemen.
Pertanyaan yang perlu diingat ketika melakukan Root-cause analisis antara lain:
Dimana letak kesalahan?
Apakah ini disebabkan oleh proses lain?
Apakah informasi yang diterima sudah benar?
Jika tidak, apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi?
Apakah staf melaksanakan proses ini telah dengan keterampilan yang sesuai untuk
menyelesaikan pekerjaan itu?
Apakah hasilnya akan lebih baik dirancang?
Apakah organisasi memiliki kapasitas yang cukup untuk menyelesaikan ini
Apakah dapat diproses dengan standar yang diinginkan?
Apakah ada staf menganggur?
Apakah langkah-langkah dalam proses menambah nilai persyaratan pemangku
kepentingan dan tujuan dari proses?
Apakah langkah-langkah dalam proses sudah selesai sesuai urutan yang tepat?
Gambar 6.9 Process Selection Matrix heat map using FMEA scores
Source : Jeston & Nelis. (2013), Part 2: Chapter 16
STEP 11 : Report
Di penyelesaian tahap ini, tim proyek harus menyampaikan laporan kepada bisnis
dan proyek sponsor untuk mendokumentasikan hasil fase dan temuannya. Laporan ini harus
mengandung setidaknya informasi berikut:
1. Tujuan dari
2. Masalah-masalah proses ditemukan selama pameran dan analisis dalam bisnis
3. Daftar stakeholders dan relevansi mereka untuk proyek
4. Temuan :
a. Proses saat ini
b. Metrix
c. Identifikasi quick wins
5. Menyarankan prioritas fase inovasi
Outputs:
Risks:
1. Proses tidak ditinjau secara end-to-end
2. Waktu pameran dimonitoring.
3. Pemodelan workshop terlalu banyak detail.
4. Peserta pameran tidak memahami cara kerja sebenarnya dari proses saat ini.
5. Tidak ada metrik yang dikumpulkan.
6. Metrik analisis sudah selesai didalam banyak detail.
7. Tidak cukupnya peserta dalam bisnis SMEs.
Tahapan pada proses ini adalah tahapan pertama setelah berjalannya kegiatan BPM
(Business Process Management) yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi dan metrik
agar terdapat inovasi baru dalam sebuah proses. Jadi kesimpulan pada tahap ini adalah
proses dalam mengambil keputusan untuk menunjukan prioritas proses bisnis yang akan
dilakukan improvementnya. Dan didalam tahap ini ada beberapa tahapan, yaitu:
1. Communications; komunikasi antar team.
2. Revalidate scope; mevalidasi cakupan sistem tersebut.
3. Understand workshops; memahami bisnis proses team.
4. Complete metrics analysis including Voice of customer; melengkapi metriks
analisa termasuk suara dari customer.
5. Root-cause analysis; mengidentifikasi akar masalah.
6. Complete people capability matrix; memberikan informasi yang berguna tentang
kedua info, keadaan saat ini dan lingkungan masa depan.
7. Identify available information; memperoleh pemahaman, dalam lingkup scope
BPM, dari informasi yang saat ini tersedia dalam organisasi.
8. Process worth matrix; Proses ini dapat diulang atau direview kembali apabila
dianggap penting.
9. Identify innovate priorities; memberikan prioritas yang jelas sesuai dengan
inovasi.
10. Identify quick wins; disarankan berasal dari personil depan yang menjalankan
proses.
11. Report; menyampaikan laporan bisnis dan proyek sponsor.
Jeston, John, Nelis, Johan. (2013). Business process management: practical guidelines to
successfull implementations. 3rd Edition. ROUT . ISBN: 9780415641760.