Anda di halaman 1dari 7

PERILAKU BIAYA

A. Pengertian Perilaku Biaya


Perilaku biaya adalah suatu istilah umum untuk menggambarkan apakah suatu biaya
jumlahnya tetap atau berubah dalam kaitannya dengan perubahan tingkat aktivitas atau volume
(Hansen & Mowen, 2005). Jika suatu biaya jumlahnya tidak berubah sementara tingkat aktivitas
bisnis bertambah atau berkurang, maka biaya tersebut disebut dengan biaya tetap. Jika suatu
biaya jumlahnya secara total berubah sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas bisnis maka
biaya tersebut disebut dengan biaya variabel. Jika perilaku biaya mencerminkan kedua
karakteristik perubahan tersebut maka disebut biaya campuran (mixed cost).
Di samping itu, pola perubahan biaya sebenarnya bertahap, ada yang tahapannya panjang
dan ada juga yang tahapannya lebih pendek. Biaya yang berubah secara bertahap ini disebut biaya
variabel bertahap (step variable cost) dan biaya tetap bertahap (step fixed cost). Biaya variabel
bertahap dan biaya tetap bertahap sulit dibedakan karena konsep cakrawala waktu bersifat relatif.
Sebuah perilaku biaya dapat dikatakan variabel bertahap atau tetap bertahap jika kedua biaya
tersebut disandingkan.
Sementara itu terdapat biaya yang memiliki karakteristik tetap dan juga karakteristik
variabel, yang disebut dengan biaya campuran (mix cost). Biaya campuran pada dasarnya adalah
biaya total, yaitu mencakup unsur tetap dan unsur variabel, tetapi tidak terlihat dengan jelas
berapa unsur tetap dan berapa unsur variabelnya. Metode untuk memisahkan biaya campuran
pada umumnya menggunakan model-model matematika, meskipun dalam praktiknya seringkali
seorang manajer menggunakan pertimbangan ahlinya berdasarkan insting dan pengalaman dalam
memisahkan biaya campuran
Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan ekonomi maka konsekuensi yang
didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang
semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya yang minimum. Prinsip ekonomi tersebut kemudian
diinterpretasikan kedalam lingkungan perusahaan, terlebih khususnya perusahaan manufaktur yang
memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya, seperti biaya bahan baku yang
digunakan, biaya tenaga kerja, overhead, dan lain-lain. Sedangkan dalam buku Akuntansi manajemen
karangan Baldric Siregar, dkk (2013:73) bahwa pengertian dari perilaku biaya adalah pola yang
menggambarkan bagaimana jumlah biaya bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.
Kategori Perilaku Biaya
Perilaku Biaya adalah pola yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya bervariasi atas perubahan
aktivitas bisnis.Berikut ini tiga jenis perilaku biaya:
1. Biaya variabel (variable cost)
2. Biaya tetap (fixed cost).
3. Biaya campuran (mixed cost).
Manajemen perlu mengidentifikasi biaya dan perilakunya. Berikut tiga tujuan utama pentingnya
manajemen perusahaan mengetahui perilaku biaya.
1. Pengendalian biaya.
2. Pengestimasian biaya.
3. Pembuatan keputusan.
Terkait dengan pengendalian biaya,manajemen perlu mengetahui perilaku biaya agar dapat
mengendalikan biaya variabel dan atau biaya tetap.
Estimasi biaya merupakan penentuan biaya masa depan berdasarkan data aktivitas dan biaya masa
lalu.Analisis terhadap data masa lalu digunakan untuk melakukan estimasi.Manajemen dapat
menggunakan estimasi tersebut untuk menaksir jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Identifikasi perilaku biaya diperlukan dalam pembuatan keputusan.
a. Basis Aktivitas
Suatu biaya dikategorikan sebagai biaya variabel atau biaya tetap tergantung pada basis
aktivitas.Basis aktivitas merupakan ukuran yang menyebabkan suatu biaya menjadi bervariasi
atau tidak.basis aktivitas ini sering disebut pemicu biaya.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas
dan volume produksi,sementara jumlah per unitnya tidak berubah.Berdasarkan definisi bdiatas
dapat ditekankan bahwa:
1. Biaya variabel total berubah proporsional dengan perubahan aktifitas.
2. Biaya variabel per unit tidak berubah walaupun aktivitas berubah.
c. Biaya tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam
kisaran relevan (relevan range) teertantu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan
bahwa:
1. Jumlah biaya tetap total tidak berubah dalam kisaran relevan tertentu meski tingkat aktivitas
berubah.
2. Biaya tetap per unit berubah dengan berubahnya tingkat aktifitas.
Berikut tipikal biaya tetap,baik untuk perusahaan jasa,dagang,maupun manufaktur.
1.Biaya depresiasi peralatan.
2.Biaya depresiasi bangunan.
3. Biaya abdomen listrik.
4.Biaya gaji pokok pegawai.
5.Biaya gaji mandor pabrik.
d. Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya
tetap.Sebagian dari biaya campuran berubah mengikuti perubahan aktifitas secara
proporsional.sementara,sebagian yang lain tidak berubah meski tingkat aktivitasnya
berubah.contoh biaya campuran yaitu biaya pegawai penjualan dan biaya listrik.
e. Kisaran Relevan dan Horizon Waktu
Pengklasifikasian suatu biaya kedalam biaya variabel atau biaya terap dipengaruhi oleh dua hal
berikut ini:
1) Kisaran relevan.
Kisaran relevan adalah kisaran aktivitas yang mengasumsikan bahwa perilaku variabel dan tetap
adalah valid.Konsep ini berlaku pada biaya vatiabel dan biaya tetap.
2) Horizon waktu.
Selain kisaran relevan,pengkategorian prilaku biaya juga dipengaruhi oleh horizon
waktu.Penetuan apakah suatu biaya merupakan biaya variabel atau biaya tetap tergantung pada
horizon waktunya.

Sumber Daya,Aktivitas,dan Perilaku Biaya

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan. Sumber
daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar, tenaga kerja, dan modal. Masukan-masukan ini
digabungkan untuk memproduksi suatu keluaran. Sebagai contoh, jika aktivitas yang dilakukan adalah
memindahkan bahan baku, masukan-masukan yang digunakan dapat meliputi kotak kayu(bahan baku),
bahan bakar (energy), operator pengangkat barang (tenaga kerja), dan kendaraan pengangkat barang
(modal). Keluaran dari aktivitas ini adalah bahan baku yang dipindahkan. Namun, bagaimana cara
mengukur keluaran ini? Salah satu bentuk ukuran yang dapat digunakan adalah frekuensi dilakukannya
aktivitas tersebut. Sebagai contoh, anggaplah aktivitas yang dilakukan adalah memindahkan bahan baku
dari ruang penyimpanan ke bagian perakitan. Ukuran yang baik untuk keluaran adalah jumlah
perpindahan. Semakin banyak perpindahan yang dilakukan, semakin tinggi biaya pemindahan. Oleh
karena itu kita dapat mengatakan jumlah perpindahan adalah ukuran keluaran yang baik bagi aktivitas
pemindahan bahan baku.

A. Sumber Daya Fleksibel


Sumber daya fleksibel adalah sumber daya yang diperoleh saat diperlukan dan tidak mebutuhkan
komitmen jangka panjang.Hal ini berarti perusahaan memperoleh sumber daya hanya sebesar yang
diperlukan dan tidak memperolehnya saat tidak membutuhkannya.Biaya untuk memperoleh sumber daya
fleksibel umumnya dikategorikan sebagai biaya variabel.Sumber daya fleksibel dapat dikategorikan
sebagai biaya variabel karena adanya hubungan tekhnis biaya dengan aktivitas yang dilakukan.Sumber
daya fleksibel juga dapat dikategorikan sebagai biaya variabel karena diskresi (kebijakan) manajemen.
Dengan demikian biaya variabel dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Biaya variabel teknis (engineered variable cost).
Biaya variabel teknis adalah biaya variabel yang memiliki hubungan teknis yang nyata dengan
aktivitas yang mengonsumsi biaya tersebut.
2. Biaya variabel diskresioner (discretionary variable cost).
Biaya variabel diskresiner adalah biaya variabel yang tidak memiliki hubungan teknis yang nyata
dengan aktivitas yang mengkonsumsi biaya tersebut.biaya ini dikatakan biaya variabel karena
diskresi manajemen.
B. Sumber Daya Terikat.
Sumber daya terikat adalah sumber daya yang diperoleh dimuka tanpa mempertimbangkan
apakah sumber daya yang tersedia tersebut sepenuhnya habis digunakan atau tidak.Terkait dengan
komitmen manajer dalam pembuatan keputusan jangka panjang ,biaya tetap dikategorikan menjadi:
1. Biaya tetap terikat (committed fixed cost).
Biaya tetap terikat adalah biaya yang muncul karena investasi pada fasilitas ,peralatan,bangunan
dan investasi aset tetap lainya yang tidak dapat diubah secara signifikan dalam jangka pendek
tanpa melakukan perubahan fundamental.
2. Biaya tetap diskresioner (Diskretionary fixed cost).
Biaya tetap diskresioner adalah biaya yang muncul dari diskresi (kebijakan) manajemen untuk
membelanjakan biaya dalam jumlah tertentu tanpa dipengaruhi besar kecilnya aktivitas
perusahaan.
Ada dua perbedaan mendasar antara biaya tetap terikat ddngan biaya tetap diskresioner.Berikut dijelaskan
kedua perbedaan tersebut:
1. Horizon waktu biaya tetap diskresioner adalah jangka pendek,biasanya satu tahun,sadangkan
horizon waktu biaya tetap terikat adalah jangka panjang yaitu lebih dari satu tahun.
2. Manajemen dapat menghentikan biaya teetap diskresioner dengan dampak yang lebih kecil
daripada konsekuensi pengjhentian biaya tetap terikat.
C. Biaya Bertahap
Biaya bertahap adalah Biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu dan bersifat
variabel antar kisaran aktivitas.
Terkait dengan tingkat kisaran aktivitas,biaya variabel dikategorikan menjadi :
1. Biaya variabel Murni (true variable cost).
Biaya variabel murni adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sepenuhya secara
proporsional mengikuti perubahan aktivitas.Contoh biaya variabel murni adalah biaya bahan
baku.
2. Biaya variabel bertahap (step variable cost).
Biaya variabel bertahap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam kisaran aktivitas
tertentu dan berubah sesuai dengan perubahan aktivitas setelah kisaran aktivitas tersebut dilewati.
Dalam hubungannya dengan tingkat aktivitas ,biaya tetap dikategorikan menjadi:
a. Biaya tetap murni (true fixed cost).
Biaya tetap murni adalah biaya tetap yang jumlah totalnya bener-benar konstan dalam kisaran
waktu tertentu.Contoh biaya tetep murni adalah depresiasi.
b. Biaya tetap bertahap (step fixed cost)
Biaya tetap bertahap merupakan biaya yang jumlah totalnya konstan dalam kisaran aktivitas
tertentu,tetapi jumlah total tersebut berubah apabila kisarn ktivitas tertentu berubah.Contoh.biaya
teknisi yang bertugas menginspeksi produk.

Teknik Pemisahan Biaya campuran


a. metode Titik Tertinggi dan terendah;
Pendekatan ini memerlukan dua observasi atau lebih atas hasil aktivitas masa lalu. Dari catatan
tentang output dan biaya aktivitas masa lalu, dipilih biaya aktivitas dan output tertinggi dan biaya
aktivitas dan outputterendah. Kemudian diselisihkan. Tarif biaya variabel diperoleh dengan cara membagi
selisih biaya aktivitas dengan selisih output. Biaya variabel (V) adalah perubahan biaya aktivitas dibagi
perubahan aktivitas (Ya - Yb)/(Xa - Xb), sedangkan biaya tetap diperoleh dengan mengurangkan biaya
variabel dari total biaya (Ya – Vxa)   atau ( Yb – VXb).
b.  metode Diagram Pencar;
Hakikat metode ini adalah menggambarkan pola penyebaran data selama beberapa periode amatan. Dari
pola tersebut, dilakukan pengamatan secara visual kemudian ditarik garis secara serampangan yang membelah
tengah pola penyebaran data tersebuT.
c.  metode Kuadrat Terkecil; dan
Formula untuk metode ini adalah sebagai berikut.
      V          =          [SXY - SX SY/n]/[SX2 - (SX)2/n].....................      (1)
      T          =          SY/n -  v(SX/n)....................................................          (2)
d.  metode Regresi Berganda;
metode regresi berganda sebenarnya tidak berbeda dengan metode kuadrat terkecil. Hanya saja untul
regressi berganda terdiri dari lebih dari satu variabel bebas. Adapun bentuk persamaan regresi berganda adalah
sebagai berikut.
      Y = T + V1X1 + V2X2 +...............+ VnXn............................

e. Pertimbangan Manajemen
Pertimbangan ini umumnya didasarkan pada pengetahuan dan pengalamannya di masa lalu. Dengan
pertimbangan matang yang dimilikinya, manajemen dapat dengan cepat menaksir atau memutuskan berapa persen
porsi biaya tetap dan berapa persen porsi biaya variabel
Absorption Costing dan Variable Costing
Absorption costing yang dipergunakan untuk bidang akuntansi keuangan dan penyajian laporan untuk
kepentingan perpajakan, ternyata tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pengambilan keputusan internal. Oleh
karena itu, lahirlah cost determination method yang disebut variable costing

Perbandingan Absorption Costing dan Variable Costing

ASPEK Absorption Costing Variable Costing


Pendekatan Fungsional, artinya biaya dikelompok-kan Perilaku, artinya biaya dikelompokkan menurut
menurut fungsi-fungsi generik dalam organisasi perilakunya (Biaya tetap dan biaya variabel).
(Produksi, Penjualan, Administrasi, dan umum).
Penggunaan Eksternal Internal
Biaya produk: Bahan langsung (BL) Bahan langsung (BL)
Tenaga kerja langsung (TL) Tenaga kerja langsung (TL)
Biaya overhead variable (OV) Biaya overhead variable (OV)
Biaya overhead tetap (OT) -
Biaya periode - Biaya overhead tetap (OT)
Beban penjualan variabel Beban penjualan variabel
Beban penjualan tetap Beban penjualan tetap
Beban administrasi variabel Beban administrasi variabel
Beban administrasi tetap Beban administrasi tetap

Jenis-jenis Keputusan Khusus


Manajemen sering kali menghadapi keadaan-keadaan yang bersifat khusus sehingga perlu mengambil keputusan
yang juga bersifat khusus. Ada beberapa jenis keputusan khusus, yaitu
(1). Make-or-buy : keputusan membuat sendiri atau membeli
Kriteria keputusan: Jika avoidable cost > Purchase price, maka
Beli
(2). Keep-or-drop : keputusan meneruskan atau menghentikan
(3). Special-order : keputusan menerima order khusus
(4). Sell or process : keputusan untuk menjual atau memproses lebih lanjut
Further
(5) Product mix : Menentukan produk mix yang paling optimal dalam menghasilkan

Anda mungkin juga menyukai