1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hukum publik dan hukum privat (hukum perdata). Hukum publik merupakan
dari pidana. Namun ada pula yang memberi istilah hukum sipil untuk hukum
privat materiil, oleh karena istilah tersebut sering dipakai sebagai lawan dari
1
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. Ed. II. Cet X (Jakarta: Raja Grafindo, 2005)
h.147
2
F.X. Suhardana, Hukum perdata 1, cet. II, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996) h.4
2
Belanda diganti dengan peraturan yang baru sesuai dengan prinsip-prinsip
suatu “hubungan”, baik hubungan atas suatu kebendaan atau hubungan yang
lain. Adakalanya hubungan antara seseorang atau badan hukum itu tidak
hukum perdata.4
B. Fokus Masalah
3
Salim HS. Pengantar Hukum Perdata Tertulis. Cet III. (Jakarta: Sinar Grafika, 2005) h.3
4
Subekti. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Cet XXV. (Jakarta: Intermasa, 1993) h.11
3
BAB II
PEMBAHASAN
hukum privat materil, yaitu segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-
hukum yang memuat peraturan dan ketentuan hukum yang meliputi hubungan
hukum antara orang yang satu dengan yang lain (antara subjek hukum yang
yang satu dengan yang lain dari orang-orang di dalam suatu masyarakat
tertentu terutama yang mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas.
5
hukum antara orang atau badan hukum yang satu dengan orang atau badan
5
F.X. Suhardana, Hukum perdata 1, cet. II, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996) h. 6-8.
4
hukum yang lain di dalam masyarakat dengan menitikberatkan kepada
setiap orang terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
dibedakan menjadi dua, yaitu hukum perdata materiil dan hukum perdata
formil.7
Para ahli memberikan batasan hukum perdata seperti berikut ini. Van
6
F.X. Suhardana, Hukum perdata 1, h. 6-8.
7
Yulies Tiena Masriani. Pengantar Hukum Indonesia. Cet. II. (Jakarta: Sinar Grafika, 2006)
h.72.
8
Yulies Tiena Masriani. Pengantar Hukum Indonesia. h.73.
5
individu, seperti orang dan keluarganya, hak milik dan perikatan. Sedangkan
Hukum perdata menurut ilmu hukum sekarang ini, lazim dibagi dalam
kecakapan itu.11
yang mengatur tentang hak dan kewajiban dan kedudukannya dalam hukum.
Pribadi sebagai subjek hukum ialah orang dalam arti hukum. Artinya,
memiliki hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban dimiliki oleh setiap orang
9
Salim HS. Pengantar Hukum Perdata Tertulis. Cet III. (Jakarta: Sinar Grafika, 2005) h.5.
10
Salim HS. Pengantar Hukum Perdata Tertulis. h.5.
11
Subekti. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Cet XXV. (Jakarta: Intermasa, 1993) h.16
6
menetapkan bahwa “Anak yang dalam kandungan seorang wanita dianggap
ketentuan ini walaupun merupakan fiksi hukum bahwa calon bayi sudah
dianggap ada dan memiliki hak untuk kepentingan tertentu yaitu suatu
pewarisan. 12
dengan itu ialah “pribadi hukum”. Pribadi hukum merupakan pribadi ciptaan
12
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. Ed. II. Cet X (Jakarta: Raja Grafindo, 2005)
h.146
13
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.146.
7
b. Adanya tujuan ideal yang perlu dicapai tanpa selalu tergantung
hubungan dalam lapangan hukum kekayaan antara suami dan isteri, hubungan
mengatur tentang hubungan lahir batin antara dua orang yang berlainan
14
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.147-149.
15
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.149.
16
Subekti. Pokok-Pokok Hukum Perdata. h.16
17
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h. 149.
8
anak hanya dapat dibuktikan dengan akta kelahiran yang otentik, yang
Tahun 1974 dinyatakan bahwa “kedua orang tua wajib untuk memelihara dan
tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur delapan belas tahun atau
itu menghendakinya.”
mencapai usia delapan belas tahun atau belum pernah menikah, yang tidak
yang belum mencapai usia dewasa atau untuk beberapa hal tertentu
hukum yang dapat dinilai dengan uang. Jika kita mengatakan tentang
18
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.154-157.
9
kekayaan seseorang, yang dimaksudkan ialah jumlah segala hak dan
yang demikian itu, biasanya dapat dipindahkan kepada orang lain. Hak-hak
kekayaan, terbagi lagi atas hak-hak yang berlaku terhadap tiap orang dan
karenanya dinamakan hak mutlak dan hak-hak yang hanya berlaku terhadap
seseorang atau suatu pihak yang tertentu saja dan karenanya dinamakan hak
perseorangan. Hak mutlak yang memberikan kekuasaan atas suatu benda yang
dapat terlihat dinamakan hak kebendaan. Hak mutlak yang tidak dapat
terlihat, misalnya hak seorang pengarang atas karangannya, hak seorang atas
suatu pendapat dalam lapangan ilmu pengetahuan atau hak seorang pedagang
hubungan antara subjek hukum dan objek hukum dalam suatu peristiwa
hukum. Yang dimaksud dengan objek hukum yaitu benda (zaak) ialah segala
sesuatu yang menjadi bagian dari keadaan yang dapat dikuasai dan
hukum dengan membuat suatu ikatan hukum tertentu berkenaan dengan suatu
objek hukum tertentu, sehingga hal yang dikehendaki dapat tercapai untuk
19
Subekti. Pokok-Pokok Hukum Perdata. h.16.
20
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.149.
10
memiliki benda itu sebagai kekayaan mereka. Oleh karena itu, ruang lingkup
mengenai hal yang diartikan dengan benda dan hak-hak yang melekat
diatasnya.
mengatur tentang cara pemindahan hak milik seseorang yang meninggal dunia
Hukum waris Eropa mengenal adanya dua macam waris, yaitu hukum
waris tanpa wasiat atau hukum waris abintestato dan hukum waris wasiat
21
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.160-162.
22
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.160-162.
23
Subekti. Pokok-Pokok Hukum Perdata. h.16.
24
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.149.
11
testamen. Hukum waris abnitestato mengatur tentang penerimaan warisan
untuk menjadi ahli waris ialah para keluarga sedarah baik sah maupun luar
kawin atau suami atau isteri yang hidup terlama. Kalau keluarga atau suami
atau isteri yang hidup terlama tidak ada, maka segala harta peninggalan itu
Yang dimaksud dengan keluarga sedarah dan suami atau isteri yang
hidup terlama sebagai ahli waris itu ada empat golongan dalam keluarga
sedarah.
anak, suami atau isteri ysng hidup terlama dan cucu sebagai ahli waris
pengganti.
25
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.164-167
26
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.164-167
12
Hukum waris wasiat mengatur bagaimana cara membuat wasiat bagi
notaris dan dihadiri oleh dua orang saksi. Wasiat umum ini sifatnya autentik
dan sejak selesainya dibuat sampai pembuat meninggal dunia wasiat itu
27
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.164-167
28
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.164-167
29
R Abdoel Djamali. Pengantar Hukum Indonesia. h.166
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
orang atau badan hukum yang satu dengan orang atau badan hukum yang lain
perseorangan (pribadi atau badan hukum). Hukum perdata adalah hukum yang
antara orang yang satu dengan yang lain (antara subjek hukum yang satu dan
kepentingan perorangan.
bagian, yaitu Hukum tentang diri seseorang yang memuat peraturan tentang
mengatur hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang dan hukum waris
adalah hukum yang mengatur hal ikhwal tentang benda atau kekayaan
14
DAFTAR PUSTAKA
HS. Salim. 2005. Pengantar Hukum Perdata Tertulis. Jakarta. Sinar Grafika.
Grafika.
15