oleh
Larasati Ramadhani, S.Kep
NIM 202311101071
Disusun untuk memenuhi tugas Program Studi Pendidikan Profesi Ners (PSP2N)
Stase Keperawatan Jiwa Komunitas
oleh
Larasati Ramadhani, S.Kep
NIM 202311101071
2. Klasifikasi Ansietas
Menurut Stuart (2014) tingkatan ansietas dibagi menjadi 4 yaitu
ansietas ringan, ansietas sedang, ansietas berat dan tingkat panik
a. Ansietas ringan
Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan
seharihari, ansietas ini menyebabkan individu menjadi waspada dan
meningkat lapang persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi dan
menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
b. Ansietas sedang
Ansietas sedang memungkinkan individu untuk berfokus padahal
yang penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini
mempersempit perhatian lapang persepsi individu. Dengan demikian,
individu mengalami tidak perhatian yang selektif namun berfokus pada
lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya
c. Ansietas berat
Ansietas berat sangat mengurangi lapang persepsi individu.
Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta
tidak berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahan
untuk berfokus pada area lain.
d. Tingkat Panik
Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan terperangah,
ketakutan, dan terror. Hal ini rinci terpecah dari porsinya. Karena
mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak
mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik mencakup
disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan aktivitas
motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,
perepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional.
Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung
terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan dan kematian.
3. Etiologi Ansietas
5. Penatalaksanaan Ansietas
Menurut Davies (2009), terdapat beberapa penatalaksanaan baik
medis maupun keperawatan untuk menangani permasalahan ansietas,
meliputi:
a. Penatalaksanaan Medis
1) Benzodiazepine
Digunakan dalam jangka pendek dengan tetap memperhatikan
tanda-tanda toleransi atau adiksi. Penggunaan jangka panjang
dilaksanakan pada sekelompok kecil pasien dengan ansietas
kronik dan paparan yang lama terhadap benzodiazepine
2) Antidepresan
Obat ini tidak menimbulkan adiktif tetapi memiliki banyak efek
samping
3) Buspirone
Obat ini tidak menimbulkan ketergantungan pada individu yang
mengkonsumsinya, tetapi onset obat ini berlangsung lambat
4) Penyekat β
Menyekat manifestasi perifer ansietas, terutama pada jantung
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1) Melakukan konseling untuk memecahkan masalah
2) Psikoterapi: terapi kognitif-perilaku, terapi berorientasi insight,
manajemen ansietas dengan relaksasi, latihan pernapasan, dan
distraksi
6. Pathway
Nonepinefrine
menurun
TD naik,
Ansietas
nadi naik
Waspada,
curiga
7. Komplikasi
1. Depresi
2. Somatoform
3. Skizofrenia Hiberfrenik
4. Skizofrenia Simplek
8. Asuhan Keperawatan
a. Batasan Karakteristik
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
Intervensi Keperawatan
Donsu, Jenita Doli Tine. 2017. Psikologi Keperawatan. Klaten: Pustaka Press.
Livana, P. H., Fatoni, N., dan Mubin, M. F. 2019. Gambaran Tingkat Ansietas
Suami Atau Istri Yang Ditinggal Pasangannya Bekerja Diluar
Negeri. Jurnal Keperawatan Jiwa. 5(1): 48-52
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4486
Maas, M., dkk. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik: Diagnosis Nanda, Kriteria
Hasil NOC, & Intervensi NIC. Jakarta: EGC
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan). Ed 1. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI