Penuntun Praktikum BBS1-Fisiologi 2017
Penuntun Praktikum BBS1-Fisiologi 2017
DI LABORATORIUM FISIOLOGI
A. Peraturan Praktikum
1. Memasuki ruang praktikum dengan sudah mengenakan jas laboratorium dengan rapi dan
badge name sudah terpasang di jas laboratorium.
2. Duduk pada meja dan posisi yang ditetapkan pada awal praktikum.
3. Tas dan barang lain, kecuali buku Panduan, alat tulis & alat praktikum, diletakkan pada
lemari/tempat yang tersedia. Barang berharga tidak diperkenankan dibawa ke laboratorium
dan jika hilang di luar tanggung jawab departemen Fisiologi.
4. Penuntun praktikum yang di download dari website harus disusun seperti layaknya buku
teks, disertai cover dan berisi materi yang lengkap mulai dari peraturan praktikum pertama
hingga materi percobaan terakhir.
B. Persiapan sebelum Praktikum
Adalah hal yang harus disiapkan di rumah sebelum kegiatan praktikum dimulai.
1. Membaca jurnal praktikum dan mengisi kolom ”Hasil Yang Diharapkan / Dasar Teori atau
Tugas sebelum praktikum” pada lembar observasi ataupun mengisi lembar latihan yang
harus dikerjakan di rumah.
2. Mempelajari teori yang terkait dengan praktikum, dengan berpedoman pada Tujuan
praktikum. Bersumber dari buku teks, bahan kuliah maupun pencarian di internet. Hal ini
untuk persiapan menjawab kuis, responsi dan pemahaman materi praktikum.
3. Menyiapkan masing-masing 1 lembar kertas kuis yang pada ujung kanan atasnya dituliskan:
nama, NIM, kelas/group/meja, tanggal dan judul praktikum.
4. Membawa 1 sabun & 2 kain lap/ tisue untuk setiap kelompok meja pada setiap praktikum.
5. Menyiapkan bahan dan preparat sesuai dengan judul percobaan.
C. Kegiatan Praktikum
1. Memasuki ruangan dan duduk pada tempat yang ditentukan
2. Kepala Meja pada tiap-tiap meja mengumpulkan Buku Penuntun dari teman-teman
semejanya dan meletakkan dalam keadaan terbuka pada halaman observasi/tugas sebelum
praktikum, di meja dosen.
3. Dosen menandatangani Buku Penuntun (memeriksa apakah mahasiswa sudah mengisi
lembar tugas atau kolom ”Hasil yang diharapkan/ Dasar Teori”), dan kemudian membacakan
soal kuis.
4. Kepala Meja mengumpulkan kertas kuis teman-temannya dan menyerahkan ke dosen,
sekaligus mengambil kembali Buku Penuntun.
5. Dosen melakukan responsi kepada mahasiswa secara acak, mahasiswa harus menjawab
dengan benar.
6. Bagi mahasiswa yang tidak mampu menjawab, akan diberi kesempatan mencari jawaban di
luar ruangan laboratorium dengan membaca buku teks fisiologi atau bahan yang terkait.
7. Dosen menjelaskan tujuan dan pelaksanaan praktikum, kemudian Kepala Meja
diperkenankan mengambil peralatan yang dibutuhkan pada meja dosen.
8. Mahasiswa melakukan percobaan dan menuliskan hasilnya pada kolom ”Hasil observasi”.
9. Dosen mengarahkan diskusi untuk mengulas hasil praktikum dan teori terkait.
D. Penjelasan Tambahan
1. Keterlambatan masuk lebih dari 15 menit sejak praktikum dimulai harus mendapat izin dari
dosen pembimbing praktikum
2. Sesudah praktikum selesai harus memelihara kebersihan ruang praktikum, peralatan
praktikum dikembalikan dalam kondisi baik. Bila ada alat yang rusak harap melaporkan
kepada teknisi laboratorium.
3. Meninggalkan ruang praktikum sesudah mendapat izin dari dosen, jas lab dibuka di luar
ruang lab.
E. Penilaian dan Sanksi
1. Penilaian Praktikum berdasarkan nilai yang diperoleh dari kuis, responsi dan ujian praktikum.
2. Bagi mahasiswa yang melanggar peraturan dan ketertiban akan dikenakan sanksi berupa
mulai dari teguran lisan hingga dinyatakan kalah praktikum BBS Fisiologi.
1. Film interaktif animasi sistem saraf : Potensial Aksi
Metode :
1. Bacalah penjelasan pada setiap tahapan (page) sebelum pelaksanaan praktikum agar anda
dapat mengikuti tahapan pembelajaran dalam film.
2. Jawablah pertanyaan dalam Lembar Latihan, sebelum pelaksanaan praktikum (dosen
pembimbing akan memeriksa apakah anda sudah mengerjakan tugas ini)
3. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan yang ditampilkan dalam film Interactive
Physiology.
4. Periksalah jawaban anda pada Lembar Latihan, apakah sudah benar / sesuai dengan
penjelasan pada film
5. Diskusikan hal-hal yang belum anda pahami dengan dosen pembimbing praktikum.
Page 1. Pendahuluan
Neuron berkomunikasi dalam jarak jauh dengan menghasilkan dan menghantarkan sinyal
listrik yang disebut impuls saraf atau potensial aksi
Page 6. Threshold
Bila stimulus ke axon hillick cukup besar, neuron terdepolarisasi sebesar 15 mV dan
mencapai titik cetus (trigger point) yang disebut ambang (threshold)
Pada threshold, sebuah potensial aksi dibangkitkan. Stimuli lemah yang tidak mencapai
threshold tidak menghasilkan potensial aksi. Maka potensial aksi adalah peristiwa gagal atau
tuntas (all or none).
Potensial aksi selalu memiliki amplitudo dan durasi yang sama.
Pada -55 mV membran terdepolarisasi mencapai ambang, dan potensial aksi dibangkitkan.
Ambang adalah potensial membran khusus dimana proses depolarisasi semakin bertambah,
yaitu lingkaran umpan balik positif terjadi.
Gambarkan potensial membran pada kotak di bawah ini :
Page 8. Berhentinya lingkaran feedback positif : kanal natrium voltage-gated menjadi inaktif
Fase naik pada sebuah potensial aksi berakhir ketika lingkaran feedback positif dihentikan
Dua proses yang menghentikan lingkaran :
1. Inaktivasi kanal natrium voltage-gated
2. Terbukanya kanal kalium voltage-gated
Kanal natrium voltage-gated memiliki 2 gerbang :
1. Sebuah gerbang peka / sensitif voltase terbuka ketika sel depolarisasi
2. Kemudian, gerbang yang time-sensitive akan tertutup setelah terbuka selama
waktu tertentu
Pada saat istirahat, gerbang sensitif voltase tertutup
Ketika neuron depolarisasi, gerbang sensitif voltase terbuka
Setelah waktu tertentu kanal terbuka, gerbang menjadi inaktif
Pada puncak potensial aksi, kanal natrium voltage-gated menjadi inaktif. Sehingga aliran ion
natrium berkurang, dan lingkaran feedback positif terhenti.
Page 12. Terbuka dan tertutupnya kanal mengubah permeabilitas neuron selama potensial aksi
Permeabilitas natrium meningkat cepat selama fase naik potensial aksi
Dan menurun dengan cepat selama repolarisasi
Permeabilitas kalium paling tinggi selama repolarisasi, berkurang perlahan selama
hiperpolarisasi
Peningkatan cepat permeabilitas natrium menyebabkan fase naik pada potensial aksi
Page 13. Aktivitas kanal ion selama potensial aksi : kesimpulan
Selama potensial aksi, kanal natrium voltage-gated pertama terbuka cepat, kemudian
inaktivasi, kemudian kembali ke keadaan tertutup. Kanal ion kalium voltage-gated terbuka
dan tertutup lebih lambat.
Setelah melihat film, isilah kotak-kosong pada gambar di bawah ini dengan nama fase yang
sesuai :
Page 17. Kecepatan hantaran bergantung pada diameter dan myelinasi akson
Kecepatan hantaran adalah seberapa cepatnya potensial aksi dirambatkan
Kecepatan hantaran bergantung pada 2 hal :
1. Diameter akson ; semakin besar diameter akson, maka tahanan internal terhadap aliran
muatan akan berkurang, sehingga potensial aksi berjalan lebih cepat
2. Seberapa bagian akson yang diinsulasi oleh myelin; akson bermyelin memiliki area tak
bermyelin pada batang akson yang disebut nodus Ranvier. Pada akson bermyelin, muatan
mengalir melintasi membran hanya pada nodus, sehingga potensial aksi hanya
dibangkitkan pada nodus. Potensial aksi yang terjadi seolah melompat di sepanjang
akson. Jenis rambatan ini disebut konduksi saltatori.
__________________________________________________________________________________
Lembar Latihan
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa nama lain untuk
potensial aksi ?
2 Potensial aksi terdiri dari
apa saja ?
3 Dimana potensial aksi
dibangkitkan ?
4 Apa yang menyebabkan
potensial aksi terjadi axon
hillock?
5 Apa yang terjadi pada
kanal ion ketika membran
di axon hillock mengalami
depolarisasi?
6 Seberapa besar axon
hillock harus
berdepolarisasi agar
mencapai threshold?
7 Apa yang terjadi ketika
ambang dicapai?
8 Apa yang terjadi apabila
stimuli lemah dan ambang
tidak tercapai (di axon
hillock) ?
9 Apakah potensial aksi
selalu memiliki amplitudo
dan durasi yang sama?
10 Jelaskan bagaimana
lingkaran feedback positif
mempertahankan fase naik
pada potensial aksi !
11 Fase naik pada potensial
aski berhenti ketika
lingkaran feedback positif
dihentikan. 2 proses apa
yang menyebabkan nya?
12 Apa nama kedua gerbang
yang dimiliki oleh kanal
natrium voltage-gated?
13 Kapan gerbang sensitif
voltase akan terbuka?
14 Apa fungsi inaktivasi
gerbang time-sensitive?
15 Apa yang terjadi pada
kanal natrium voltage-
gated pada saat puncak
potensial aksi?
16 Kapan kanal kalium
voltage-gated terbuka?
17 Apa yang terjadi bila kanal
kalium voltage-gated
terbuka dan kalium
berpindah ke luar sel?
18 Kapan repolarisasi terjadi?
Apa yang terjadi pada
potensial membran?
19 Apa yang dimaksud dengan
hiperpolarisasi?
20 Mengapa dapat terjadi
hiperpolarisasi?
21. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas natrium meningkat cepat ?......
22. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas natrium berkurang cepat ?......
23. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas kalium paling besar?......
24. Selama potensial aksi, kapan permeabilitas kalium menurun perlahan ?......
Metode :
1. Bacalah penjelasan pada setiap tahapan (page) sebelum pelaksanaan praktikum agar anda
dapat mengikuti tahapan pembelajaran dalam film.
2. Jawablah pertanyaan dalam Lembar Latihan, sebelum pelaksanaan praktikum (dosen
pembimbing akan memeriksa apakah anda sudah mengerjakan tugas ini)
3. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan yang ditampilkan dalam film Interactive
Physiology.
4. Periksalah jawaban anda pada Lembar Latihan, apakah sudah benar / sesuai dengan
penjelasan pada film
5. Diskusikan hal-hal yang belum anda pahami dengan dosen pembimbing praktikum.
Page 1. Pendahuluan
Transmisi sinaptik meliputi pelepasan neurotransmitter (Nt) dari sel presinap, difusi Nt
melintasi celah sinap, dan perlekatan Nt dengan reseptor pada sel postsinap
Hal ini berakhir bila Nt berdisosiasi dari reseptor dan dipindahkan dari celah sinap
Satu tipe reseptor muskarinik kolinergik, atau mACh terdapat di sistem saraf pusat dan di
sebagian besar organ efektor sistem saraf cabang parasimpatis
Asetilkolin bekerja tak langsung pada reseptor mACh menghasilkan potensial postsinaptik
eksitatori lambat
Asetilkolin bersifat eksitatori pada reseptor muskarinik ini, menyebabkan neuron
membangkitkan potensial aksi, dan otot polos berkontraksi
Tipe kedua dari reseptor mACh terdapat di sistem saraf pusat, dan jantung
Asetilkolin bekerja tak langsung pada reseptor ini menghasilkan inhibisi lambat pada sel
postsinaptik
Asetilkolin bersifat inhibitori pada reseptor muskarinik ini, menyebabkan neuron
hiperpolarisasi, dan denyut jantung melambat
Kerja asetilkolin dapat eksitatori atau inhibitori. Efek bergantung pada reseptor yang
terdapat pada sel postsinaptik
Page 12. Neurotransmitter eksitatori dan inhibitori di sistem saraf pusat (SSP)
Glutamat adalah neurotransmitter eksitatori yang paling banyak dan poten di SSP
Glutamat bekerja langsung di kanal ion yang melewatkan kalium dan natrium, menghasilkan
potensial postsinaptik eksitatori yang cepat
Neurotransmitter inhibitori utama di SSP adalah GABA dan glycine
Sebagaimana GABA, glycine berikatan dengan reseptor yang secara langsung membuka
kanal khlorida, menghasilkan potensial postsinaptik inhibitori cepat.
Page 14. Kerja sinaptik lambat dan cepat : neurotransmitter kerja-tak langsung
Semua neurotransmitter pada organ efektor dari sistem saraf otonom perifer bekerja tak
langsung
Norepinefrin, asetilkolin, dan serotonin, neurotransmitter SSP lain, semua menghasilkan
perubahan status SSP. Sebuah contoh penting adalah perubahan dati status tidur, menjadi
bangun/sadar, kemudian kesadaran/konsentrasi penuh.
Teori mengenai belajar dan memori selalu melibatkan peran neurotransmitter tak langsung
untuk menjelaskan perubahan aktivitas sinaptik. Neurotransmitter tak langsung dapat
memodulasi neuron, mengubah total fungsi kanal, dn menghasilkan efek/output baru dan
berbeda
__________________________________________________________________________________
Lembar Latihan
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
Pada percobaan ini, akan dilakukan pengukuran potensial aksi gabungan (CAPs) dari nervus
iskiadikus katak yang terisolasi (sudah diambil dari katak), untuk mengambarkan sifat fisiologis dasar
impuls saraf.
Percobaan 1: Menentukan voltase ambang (nerve threshold voltage) dan amplitudo maksimal CAP
Bahan yang harus disiapkan di rumah: Kodok tempurung (Rana pipiens or Xenopus laevis) dengan
jumlah 2 ekor tiap meja dengan ukuran @ 130-150 gr.
Forceps
Dissection needle (jarum diseksi)
Ringer’s solution
Scalpel (pisau)
Glass hook / fine blunt probe (batang kaca dengan pengait di ujungnya)
Dissection tray (nampan)
Petri dish (piring petri ) atau baker glass
Scissors (gunting)
Fine thread (benang )
Filter paper (kertas filter)
Aluminum foil
Pasteur pipette (pipet)
Double-pithing procedure (Cara pembuatan hewan spinal) :
1) pegang katak dengan tangan kiri, tundukkan kepalanya (lipat ke
arah ventral) di antara jari tengah dan telunjuk.
2) Gunakan jarum diseksi, tentukan daerah cekung (depression) di
dasar tengkorak; ini adalah foramen magnum.
Nerve branches
4) Secara diseksi tumpul (gunakan kaca pengait), lepaskan nervus
forming sciatic
nerve
sciatic dari fascia dan jaringan lain.
Sacral 5) Gunting nervus dari spinal cord, dan runut (reflect) sepanjang
vertebra
serat saraf hingga ke kaki .
Urostyle
6) Ikat sepotong benang pada ujung yang sudah bebas, agar
Gluteus
dapat dipegang dengan hati-hati (handled gently !).
Sciatic nerve
Semi-membranosus
7) Dengan kaca pengait dan forseps lanjutkan pemisahan nervus
Gastrocnemius
dari jaringan lain.
8) Lepaskan (gunting) nervus dari muskulus gastrocnemius.
Cara Kerja :
Persiapan peralatan:
1) Sambungkan penjepit merah dan hitam yang terdapat
pada elektroda stimulator ke dua jenjang logam yang
terletak di sisi berlawanan pada nerve bath (gambar
3). Jarak kedua elektroda 0,5 cm.
Gambar 3. Posisi elektroda
stimulator pada nerve bath
2) Sambungkan kabel merah (positif) BNC connector
elektroda stimulator ke output analog positif (+) di
PowerLab. Dan kabel hitam (negatif) output analog
negatif (gambar 7).
Gambar 7. Diagram Nerve Bath dan PowerLab yang sudah terpasang secara lengkap. Pastikan
nervus melintang menyentuh semua jajaran logam yang terkait semua pasangan elektroda.
Page 1. Baca learning objectives dan sejarah perekaman potensial aksi saraf.
-Tabel sudah terprogram untuk menghitung kecepatan konduksi dalam m/s , kalkulasi ini didapat
dari : jarak kedua elektroda (mm) / interval waktu antara kedua CAP (s) x 1000.
-Sesudah selesai melakukan perekaman, kembalikan nervus ke dalam baker glass berisi Ringer,
dan keringkan elektroda beserta nerve chamber dengan menggunakan tisue atau kain lap halus.
Laporan Hasil Praktikum
NIM :
Grup :
___________________________________________________________________________
3) Potensial aksi disebut sebagai respon yang “all or none” , mengapa nervus sciatic katak
memperlihatkan respon berjenjang (graded response) ?
4) Jelaskan dengan singkat peristiwa seluler yang terjadi sewaktu periode refrakter. Petunjuk :
berkaitan dengan proses repolarisasi
Hasil : Tabel 1. Amplitudo CAP terhadap intensitas stimulus
Tabel 2. Amplitudo CAP versus interval stimulus
1) Bagaimana pengertian respon “all or none” ? Apakah anda melihat respon ini pada data di
atas ? Jelaskan hasil yang didapat.
4) Pada percobaan ini, telah dilakukan penilaian efek peningkatan intensitas stimulus terhadap
nervus. Bentuk stimulus yang bagaimana lagi yang dapat mempengaruhi kecenderungan/
tendensi nervus dalam membangkitkan CAP ?
5) Berdasarkan perhitungan kecepatan konduksi CAP, berapa lamakah waktu yang dibutuhkan
CAP untuk berjalan di sepanjang nervus bila panjangnya adalah 10 cm ?
4. Fungsi Faal Sistem Saraf Pusat
Tujuan Praktikum :
I. TIU : Dapat memahami fungsi Susunan Saraf Pusat dengan metode pengerusakan/pemotongan
diberbagai level SSP.
TIK : 1.Dapat menerangkan definisi decerebrate-rigidity
2.Dapat menerangkan pengaruh pengerusakan salah satu kanalis semisirkularis
3.Dapat menerangkan pengertian spinal animal
II. TIU : Dapat mendemonstrasikan dan mencatat peristiwa-peristiwa refleks pada kodok.
TIK :1. Dapat mendemonstrasikan percobaan kodok berada dalam keadaan normal; a. posture,
b. reaksi terhadap rangsangan, c. kesanggupan menggangkat tubuh, d. berenang.
2.Dapat mendemonstrasikan efek percobaan decerebrate preparat , pengerusakan kanalis
semisirkularis yaitu terhadap :a. posture. b. reaksi terhadap rangsangan. c. kesanggupan
mengangkat tubuh. d. kesanggupan berenang.
3.Dapat mempersiapkan spinal animal , mencatat waktu spinal shock, dan membandingkan
posture spinal animal dengan kodok normal.
4.Dapat mendemonstrasikan pada spinal animal, withdrawal reflexes dalam keadaan
tergantung dengan dua macam stimulus.
5.Dapat mendemonstrasikan kesanggupan berenang spinal animal .
6.Dapat mendemonstrasikan percobaan 4 (penyebaran refleks) dengan stimulus liminal 1
kali dan berturut-turut.
7.Dapat mendemonstrasikan dan mencatat waktu refleks pada percobaan mengukur waktu
refleks pada binatang ini
III. TIU : Dapat memahami hasil yang diharapkan diperbadingkan dengan hasil-hasil observasi pada
percobaan ini.
TIK : 1. Mencatat : posture, reaksi terhadap perangsangan, kesanggupan mengangkat tubuh,
kesanggupan berenang dari kodok yang belum di manipulasikan.
2.Idem pada kodok yang mengalami decerebrasi
3.idem pada kodok yang mengalami pangerusakan kanalis semisirkularis.
4.Idem pada kodok yang mengalami pengerusakan kanalis semisirkularis kiri dan kanan.
5.Idem pada kodok spinal animal
6.Menuliskan respons spinal animal dibandingkan kodok normal dengan pemberian
intensitas rangsangan yang bertambah.
7.menuliskan efek subliminal stimulus 1 kali berturut-turut terhadap spinal animal dan
kodok normal.
Bahan yang harus disiapkan di rumah: Kodok tempurung (Rana pipiens or Xenopus laevis) dengan
jumlah 3 ekor tiap meja dengan ukuran @ 130-150 gr.
Percobaan 2. Decerebrate-preparat.
Potonglah bagian depan kepala katak itu yaitu dibelakang matanya. Setelah beberapa saat
kemudian katak itu akan sadar dari keadaan shock akibat pemotongan tadi dan perhatikanlah :
a. Posture
b. Reaksinya terhadap perangsangan
c. Kesanggupannnya untuk mengangkat tubuhnya
d. Kesanggupan berenang
Percobaan 4 : The spinal animal; Penyebaran refleks (irridation reflex) dan after discharge
Pekerjaan medulla spinalis dipengaruhi oleh susunan saraf yang lebih tinggi. Oleh karena itu
untuk mempelajari refleks-refleks medulla haruslah dibuat sebuah spinal-preparat. Potonglah kepala
katak itu di belakang membrana timpani maka terdapatlah spinal animal. Selidikilah binatang itu
segera setelah pemotongan.
Ternyata binatang tersebut tidak bereaksi terhadap rangsangan apapun dan keadaan ini disebut
“spinal shock”. Setelah beberapa menit maka keadaan shock ini akan berlalu. Perhatikanlah posture
dan bandingkanlah dengan binatang biasa (percobaan 1) .
Gantung katak itu dengan menjepitkan klem / forceps pada rahang bawahnya. Pada percobaan-
percobaan berikutnya reaksi katak itu terhadap rangsangan akan berbeda-beda tergantung pada
peka tidaknya preparat itu. Kerjakanlah hal hal yang berikut:
1. Jepitlah sebuah kakinya dengan forceps; kaki itu akan ditarik ; demikian pula jika
dijepit kaki yang sebelah lagi.
2. Apabila jepitan bertambah lama bertambah kuat maka gerakan refleks akan
berpindah atau menyebar ke kaki yang lain.
3. Celupkan salah satu kaki katak ke dalam asam sulfat encer
4. Sediakanlah asam sulfat 0,1%, 0,2%, 0, 3%, dan 0, 4%,dalam beaker glass,
masukkan kaki katak itu ke dalamnya dimulai dengan konsentrasi rendah yang makin lama
makin pekat, dan perhatikan reaksi binatang tersebut. Setiap kali sesudah pencelupan asam
sulfat, kaki katak tersebut dicuci tersebih dahulu dengan air.
Catatlah masa-masa laten.
Apakah irradiation?
Apakah after discharge?
Percobaan 5. Summation.
Rangsanglah kaki katak tersebut diatas dengan stimulus tunggal subliminal. Apakah ada
reaksi?
Kemudian ulangi perangsangan tersebut tetapi dengan rangsangan yang diberikan berturut-turut
dengan cepat. Apakah yang timbul ?
Lembar Observasi.
PERCOBAAN XIV
FAAL SUSUNAN SYARAF PUSAT
Nama/NIM : .............................................
Group/Meja : .............................................
Tanggal : .............................................
Instruktur I
Instruktur II
Total
5. Praktikum Perasaan Proprioseptif dan Perasaan Nyeri dan Perasaan-perasaan di kulit
Tujuan Praktikum :
I.1.TIU: Dapat memahami peranan propriosepsi pada manusia.
TIK : 1.Dapat menyebut jenis-jenis receptor yang memegang peranan dalam sensasi posisi.
2.Dapat menyebut “Weber – Fechner’ law”
2.TIU : Dapat memahami peranan terhadap kesetimbangan.
TIK :1. Dapat menyebut 3 bentuk perangsangan kanalis semisirkularis.
2. Dapat menyebut 4 respon yang timbul sebagai akibat perangsangan kanalis semisirkularis.
II. TIU : Dapat mengerti/memahami pengaruh berbagai rangsangan terhadap proprioseptor pada
percobaan ini dalam berbagai keadaan.
TIK : 1. Dapat mendemonstrasikan percobaan “Menunjukkan tempat” dengan 2 cara.
2.Dapat mendemonstrasikan “Percobaan mengira-ngira gerakan” dengan 2 cara.
3.Dapat mendemonstrasikan “Percobaan mengira-ngira beban” (Hk. Weber)
4.Dapat menggambarkan grafik dari hasil percobaan mengira-ngira beban
5.Dapat mendemonstrasikan percobaan nystagmus dengan kepala tegak dan kepada tunduk
pada pemutaran cepat 10 kali.
6.Dapat mencatat perasaan-perasaan subjektif pada bercobaan ad. 5.
7.Dapat mendemonstrasikan percobaan “Past Pointing” sesudah pemutaran 10 kali.
8.Dapat mendemonstrasikan percobaan “Optokinetik nystagmus”
III. TIU : Dapat memahami hasil yang diharapkan diperbandingkan dengan hasil-hasil observasi pada
percobaan ini.
TIK : Dapat menggambarkan grafik Weber- Fechner’s Law dan membandingkannya dengan hasil
observasi
Vertigo :
Catatlah segala perasaan-perasaan subjektif yang timbul setelah putaran ini dan terangkan
peristiwa ini berdasarkan perangsangan kanalis semisirkularis. Ulangi kedua percobaan diatas tetapi
posisi kepala ditundukkan kedepan.
Percobaan 3. Optokinetik
Praktikan duduk dengan tenang. Matanya harus melihat dan mengikuti gerakan dari suatu taris
(strip) vertikal yang terdapat pada suatu drum yang berputar dengan cepat. Perhatikan bola
matanya.
Lembar observasi
Laporan Hasil Praktikum
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
________________________________
Perasaan sakitlah yang paling sering menyebabkan seseorang mencari pengobatan ke dokter.
Oleh sebab itu penting sekali mengetahui fisiologi (faal) perasaan nyeri ini. Umumnya kita dapat
membedakan dua bentuk perasaan nyeri:
1. Skin pain : ialah perasaan nyeri yang mencucuk atau perasaan sakit yang membakar, dalam
waktu yang singkat ini dan sementara .
2. Deep pain : yaitu nyeri dalam. Sakit ini dapat timbul dari jaringan organ dalam. Skin pain
dengan pasti dapat di tentukan tempatnya tetapi deep pain lokasinya kurang dapat
ditentukan dengan pasti, sebab kadang-kadang perasaan sakit tersebar luas dan
diffuse, dan kadang-kadang dapat dirasai jauh / seolah dari organ yang lain
(’referred pain’).
Percobaan 2 : Hiperalgesia.
Hiperalgesia ialah bertambah pekanya terhadap perasaan sakit. Apabila kulit dirusakkan dengan
berbagai-bagai cara, secara mekanis, panas, dingin, atau cahaya ultra violet maka akan terjadi
hiperalgesia di daerah itu dan di daerah yang berdekatan dengan daerah tadi. Hiperalgesia tidaklah
segera terjadi, akan tetapi memerlukan waktu kira-kira 1 jam sesudah luka dan akan terus
berlangsung beberapa jam atau sehari.
Sebagai contoh yang umum ialah kulit yang terbakar oleh sinar matahari.
Cara kerja : Dengan sebuah peniti , kulit lengan digaruk sehingga terbentuk suatu daerah yang
berbentuk bujur sangkar dengan lebar sisi 2½ cm, dan di dalam bujur sangkar itu dibuat 10 garukan
yang vertikal dan 10 garukan yang horizontal. Apabila sakit yang disebabkan garukan tadi telah
hilang, perhatikan bahwa daerah tadi tidak segera bertambah kepekaannya terhadap sakit.
Selidikilah hal ini dengan menggoreskan sebuah peniti melalui bujur sangkar itu. Perhatikan “triple
respons”.
Selidikilah hiperalgesia setelah 1 jam atau 2 jam kemudian, dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Goreskanlah perlahan peniti melalui bujur sangkar itu dan kemudian mengenai daerah
disekitarnya, maka akan terbukti bahwa di daerah bujur sangkar itu sudah timbul rasa nyeri,
sedang didaerah kulit yang normal tidak menyebabkan rasa nyeri.
b. Letakkanlah tabung reaksi yang berisi air panas 45 – 50 0C pada daerah bujur sangkar itu.
Perhatikanlah sifat nyeri yang terjadi yaitu nyeri seperti disengat.
c. Tekan dengan ketat daerah bujur sangkar itu dengan jari.
Perhatikanlah daerah bujur sangkar itu pada malam hari ini dan besok paginya.
Berapa lamakah berlangsungnya kulit yang merah (redness)?
Berapa lamakah berlangsungnya bengkak (swelling)?
Berapa lamakah berlangsungnya hiperalgesia ?
Pada beberapa penyakit dapat terjadi pengecilan lumen arteri , sehingga aliran darah berkurang.
Oleh karena itu perasaan sakit dapat timbul dalam waktu yang singkat setelah melakukan pekerjaan
ringan, misalnya setelah berjalan kaki sebentar dan sakit itu hilang jika istirahat. Contohnya adalah
Angina pectoris, yang terjadi akibat bertambah kecilnya lumen arteri koronaria.
PERASAAN-PERASAAN KULIT
Percobaan 5. Menentukan jarak terkecil yang masih dapat dirasa terpisah (2 point discrimination).
Praktikan yang matanya tertutup disuruh menentukan jarak yang terkecil yang masih dapat
dirasakannya terpisah yaitu dengan mempergunakan asthesiometer. Tentukan hal itu pada : muka,
telapak tangan, punggung tangan dan kuduk.
Nama/NIM : ……………………………….
Fakultas : .............................................
Group/Meja : .............................................
Tanggal : .............................................
4. Muscle pain :
a. mulai sakit . . . . . . . . menit
b. tak bisa menahan sakit . . . . . . menit
Percobaan pada frekuensi lebih lambat:
a. mulai sakit . . . . . . . . menit
b. tak bisa menahan sakit . . . . . . menit
Kesimpulan :
5. Perasaan kulit:
a. Gambarkan peta distribusi reseptor sentuh
Instruktur I
Instruktur II
Total
6. Film interaktif animasi endokrin : aksis hipotalamus-pituitari & respon terhadap stres
Metode :
1. Bacalah penjelasan pada setiap tahapan (page) sebelum pelaksanaan praktikum agar anda
dapat mengikuti tahapan pembelajaran dalam film.
2. Jawablah pertanyaan dalam Lembar Tugas, sebelum pelaksanaan praktikum (dosen
pembimbing akan memeriksa apakah anda sudah mengerjakan tugas ini)
3. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan yang ditampilkan dalam film Interactive
Physiology.
4. Periksalah jawaban anda pada Lembar Tugas, apakah sudah benar / sesuai dengan
penjelasan pada film
5. Diskusikan hal-hal yang belum anda pahami dengan dosen pembimbing praktikum.
Anterior Pituitary
The six major anterior pituitary hormones are peptides, they are :
1.Thyroid Stimulating Hormone (TSH or thyrotropin)
2.Follicle Stimulating Hormone (FSH, a gonadotropin)
3.Luteinizing Hormone (LH, a gonadotropin)
4.Adrenocorticotropic Hormone (ACTH, or corticotropin)
5.Growth Hormone (GH)
6.Prolactin (PRL)
Dari keenam hormon pituitari anterior, ada 4 yang secara langsung merangsang kelenjar endokrin
lainnya, dan disebut sebagai hormon tropik.
Kelenjar pituitari anterior berhubungan dengan hipotalamus melalui sistem portal hipofiseal.
Kapiler di hipotalamus bagian ventral (depan) menerima hormon yang dilepaskan oleh neuron
hipotalamus, dan mentransportnya ke kapiler di pituitarim anterior.
Posterior Pituitary
Terutama terdiri dari jaringan saraf
Berhubungan dengan nuklei supraoptik dan paraventrikular hipotalamus melalui akson di
infundibulum
Menyimpan 2 neurohormon utama yang akan dilepaskan kemudian
1. ADH (vasopressin) : menstimulasi ginjal untuk mereabsorpsi air.
2.Oxytocin : menstimulasi kontraksi persalinan.
Pelepasan hormon pituitari posterior dan hipotalamus sama seperti pelepasan
neurotransmitter oleh neuron lain
Molekul yang berfungsi sebagai hormon di aksis hipotalamus-pituitari seringkali merupakan
neurotransmitter, neuromodulator, atau parakrin di berbagai tempat lain
Page 1. Pendahuluan
Ketika terjadi ancaman terhadap tubuh, sistem saraf dan endokrin menghasilkan respon
yang terkoordinasi baik dan bersifat umum untuk memastikan individu tetap sehat
Transport
Mekanisme kerja
seluler
Sintesis
Fungsi
Pemecahan
Transport
Mekanisme kerja
seluler
Sintesis
Fungsi
Pemecahan
Lembar Latihan
Nama : NIM :
Kelas/Grup : Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
2 Apa nama sistem kapiler
khusus yang
menghubungkan
hipotalamus ventral ke
pituitari anterior ?
3 Apa yang dimaksud dengan
hormon tropik ?
4 Sebutkan 5 bentuk stresor
yang dapat memicu respon
stres!
5 Sebutkan respon stres
segera!
6 Sebutkan bentuk respon
stres jangka panjang !
7. isilah tempat yang tersedia sesuai hormon yang melakukan fungsi tersebut di bawah:
TRH CRH GNRH DA ADH GHRH
__________ a. Inhibits production of prolactin
__________ b. Stimulates secretion of FSH and LH
__________ c. Triggers secretion of TSH
__________d. Stimulates the secretion of GH
__________e. Promotes water reabsorption by the kidneys
__________f. Causes the secretion of ACTH
8. untuk setiap target kelenjar/jaringan, isilah hormon pituitari anterior yang sesuai