Anda di halaman 1dari 2

Pengertian DSC

DSC atau singkatan dari Differential thermal Analyzer adalah salah satu teknik analisis termal dimana
energi yang diserap atau diemisikan oleh sampel diukur sebagai fungsi waktu atau suhu. DSC secara
umum digunakan untuk mengkarakterisasi sifat thermophysical polimer. DSC dapat juga digunakan
untuk mengukur sifat termoplastik antara titik leleh, kalor peleburan, persen kristalinitas dan suhu
transisi gelas.

Gambar alat

Differential thermal Analyzer

Mekanisme DSC

Prinsip dasar dari teknik ini adalah jika sampel mengalami transformasi fisik seperti transisi fase (lebih
atau kurang) maka panas harus mengalir ke referensi untuk mempertahankan keduanya pada
temperatur yang sama. Kurang atau lebih panas tersebut bergantung pada apakah proses ini
eksotermik atau endotermik. Dimisalkan saja sebagai sampel padat meleleh, cairan itu tentu akan
memerlukan lebih banyak panas mengalir ke sampel agar suhu meningkat pada tingkat yang sama
sebagai acuan. Hal ini disebabkan penyerapan panas oleh sampel karena mengalami transisi fase
endotermik dari padat menjadi cair. Demikian juga, sampel ini mengalami proses eksotermik (seperti
kristalisasi), panas yang lebih sedikit diperlukan untuk menaikkan suhu sampel. Dengan perbedaan
aliran panas antara sampel dan referensi sehingga diferensial scanning kalorimeter mampu mengukur
jumlah panas yang diserap atau dilepaskan selama transisi tersebut.

Selain itu DSC juga dapat digunakan untuk mengamati transisi kaca, yang perubahan fasa lebih halus.
Hasil percobaan DSC adalah pemanasan atau pendinginan kurva. Polimer sering dianggap sebagai
material yang tidak mampu memberikan performa yang baik pada termperatur tinggi. Namun, pada
kenyataannya, terdapat beberapa polimer yang cocok untuk penggunaan pada temperatur tinggi,
bahkan lebih baik daripada traditional materials.

Data Grafik

Berikut ini merupakan salah satu contoh grafik karakterisasi DSC yaitu kapasitas panas yang dihasilkan
U-6Zr dan U-10Zr.

Sumber : Masrukan K, dkk 2014.

Analasis

Sifat termal berupa kapasitas panas dari serbuk U-6Zr dan U-10Zr dilakukan dengan menggunakan alat
DSC. Peralatan DSC dioperasikan pada temperatur 30 sampai dengan 450oC dengan laju alir
10oC/menit. Hasil analisis untuk kedua serbuk ditunjukkan dalam bentuk gambar dan tabel. Gambar 4 di
atas memperlihatkan bahwa serbuk U-6Zr mempunyai rentang nilai kapasitas panas dari 0,09 hingga
0,21J/goK (dari temperatur 35,87oC sampai dengan 95oC), sedangkan nilai kapasitas panas tertinggi
sebesar 0,21J/g.K yang dicapai pada temperatur 95,27 oK. Pada rentang temperatur yang sama, untuk
U-10Zr mempunyai nilai kapasitas panas antara 0,08J/gK hingga 0,14J/goK. Hal ini menunjukkan bahwa
serbuk U-6Zr mempunyai rentang nilai kapasitas panas lebih besar dibandingkan U-10Zr. (Masrukan K,
dkk 2014)

Anda mungkin juga menyukai