Anda di halaman 1dari 14

Vol. 1, No.

2, September 2017 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP


PERILAKU UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI PUSKESMAS
KONI KOTA JAMBI

Analysis Of Knowledge And Community Attitude On The Behavior Of Malaria Disease


Prevention Efforts In Koni Health Center Of Jambi City

Dwi Noerjoedianto1
1
Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

ABSTRAK
Berdasarkan data yang didapat di Dinas Kesehatan Kota Jambi pada tahun 2012 di 20 Puskesmas dengan AMI
yaitu 13,57% dengan kasus berjumlah 7300 kasus. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota
Jambi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (Pengetahuan dan Sikap) dengan
variabel dependen (Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit Malaria), dengan jumlah sampel sebesar 105 responden.
Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross secsional. Dari 36 responden yang memiliki
pengetahuan rendah, 52,5% responden mempunyai perilaku pencegahan penyakit malaria yang kurang baik dan
10,9% responden mempunyai perilaku pencegahan penyakit malaria yang baik. Sedangkan dari 69 responden
yang memiliki pengetahuan tinggi, 47,5% responden mempunyai perilaku pencegahan penyakit malaria kurang
baik dan 89,1% responden mempunyai perilaku pencegahan penyakit malaria yang baik dengan p-value 0,000.
Sedangkan dari 71 responden yang memiliki pengetahuan rendah, 83,1% responden mempunyai perilaku
pencegahan penyakit malaria yang kurang baik dan 47,8% responden mempunyai perilaku pencegahan penyakit
malaria yang baik. Sedangkan dari 34 responden yang memiliki pengetahuan tinggi, 16,9% responden mempunyai
perilaku pencegahan penyakit malaria kurang baik dan 52,2% responden mempunyai perilaku pencegahan
penyakit malaria yang baik dengan p-value 0,000. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan
sikap terhadap perilaku upaya pencegahan penyakit malaria. Bagi Masyarakat dan jajaran petugas kesehatan,
diharapkan partisipasi aktif dalam upaya peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap upaya pencegahan penyakit
malaria, melalui kolaborasi kegiatan yang berkesinambungan.

Kata Kunci : Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit Malaria, Pengetahuan, Sikap

ABSTRACT
Based on data obtained in the Jambi City Health Office in 2012 in 20 community health center with AMI, namely
13.57% with cases totaling 7300 cases. The study was conducted in the work area of the Koni community health
center in Jambi City to determine the relationship between the independent variables (Knowledge and Attitude)
and the dependent variable (Malaria Disease Prevention Behavior), with a total sample of 105 respondents.
Research is a quantitative research with cross sectional design. Of the 36 respondents who had low knowledge,
52.5% of respondents had poor malaria prevention behavior and 10.9% of respondents had good malaria
prevention behavior. Whereas from 69 respondents who have high knowledge, 47.5% of respondents have poor
malaria prevention behavior and 89.1% of respondents have good malaria prevention behavior with a p-value of
0,000. Whereas from 71 respondents who had low knowledge, 83.1% of respondents had poor malaria prevention
behavior and 47.8% of respondents had good malaria prevention behavior. Whereas from 34 respondents who had
high knowledge, 16.9% of respondents had poor malaria prevention behavior and 52.2% of respondents had good
malaria prevention behavior with a p-value of 0,000. There is a significant relationship between knowledge and
attitudes towards the behavior of malaria prevention efforts. For the community and the ranks of health workers,
it is expected that active participation in efforts to increase knowledge and attitudes towards malaria prevention
efforts, through collaboration in sustainable activities.

Keywords: Prevention Behavior of Malaria, Knowledge, Attitude

Korespondensi : Dwi Noerjoedianto


Email : masyudi_psik99@yahoo.com

1
Noerjoedianto, Dwi Analisis Pengetahuan Dan…

Latar Belakang dengan AMI yaitu 13,57% dengan kasus


Dewasa ini penyakit malaria telah menjadi berjumlah 7300. Adapun daerah yang
masalah kesehatan dunia dan terjadi endemik di terbanyak kasus kejadian malaria tersebut
105 negara, termasuk di Indonesia. Angka adalah di Wilayah Kerja Puskesmas Koni
morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi kemudian Paal X dan Simpang IV Sipin3.
terutama di daerah luar Jawa dan Bali, terutama Menyikapi hal tersebut perlu pengkajian
di daerah transmigrasi sering terjadi ledakan lebih mendalam tentang pengetahuan dan sikap
kasus atau wabah yang menimbulkan banyak masyarakat terhadap Perilaku Upaya
kematian1. Pencegahan Penyakit Malaria di Wilayah Kerja
Untuk mengatasi masalah malaria, dalam Puskesmas Koni Kota Jambi.
pertemuan World Health Assembly (WHA) ke- Rumusan masalah, Bagaimana kajian
60 tahun 2007 telah dihasilkan komitmen Pengetahuan dan Sikap terhadap perilaku
global tentang eliminasi malaria, yang tertuang Upaya Pencegahan Penyakit Malaria di
dalam Kepmenkes RI wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi
NO:293/MENKES/IV/2009 Tentang eliminasi Tahun 2013.
malaria, dengan target seluruh sarana Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui
pelayanan kesehatan mampu melakukan hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat
pemeriksaan parasit malaria (semua penderita terhadap perilaku upaya pencegahan penyakit
malaria klinis diperiksa sediaan darahnya atau malaria di Puskesmas Koni Kota Jambi ,
konfirmasi laboratorium), dan target pada sedangkan tujuan khusus adalah untuk (1)
tahun 2020 harus sudah memasuki tahap pra- Mengetahui hubungan pengetahuan
eliminasi, sedangkan tahun 2030 harus sudah masyarakat terhadap perilaku upaya
mencapai eliminasi malaria di seluruh wilayah pencegahan malaria di puskesmas Koni Kota
Indonesia. Jambi dan (2) Mengetahui hubungan sikap
Provinsi Jambi tahun 2010 dilaporkan masyarakat terhadap perilaku upaya
sebanyak 41.691 kasus, sebesar 24.336 dari pencegahan malaria di Puskesmas Koni Kota
kasus tersebut diperiksa sediaan darahnya, dan Jambi.
dihasilkan 17.335 sediaan darah yang positif. Pengertian malaria, Malaria adalah
Hasil kinerja menunjukkan tahun 2002 AMI di merupakan salah satu penyakit infeksi yang
Provinsi Jambi berada pada angka 24,81 per disebabkan oleh Plasmodium. bersifat
1000 penduduk sampai dengan tahun 2010 intraseluler, yang menularkan parasit ini adalah
menunjukkan angka 13,99 per 1000 nyamuk Anopheles betina, dengan jenis
penduduk2. Sedangkan data Dinas Kesehatan Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Kota Jambi pada tahun 2012 di 20 Puskesmas Plasmodium ovale, Plasmodium malariae4 ,

2
Vol. 1, No. 2, September 2017 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

melalui gigitan nyamuk Anopheles dengan (skizogoni) terjadi pada tubuh manusia,
waktu menyerang manusia malam hari mulai sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi
magrib (dusk) sampai fajar (dawn)5. pada nyamuk. Siklus seksual dimulai dengan
Gejala malaria, dengan gejala demam, bersatunya gamet jantan dan betina untuk
rentang kejadiannya tujuh hari sampai 14 hari membentuk ookinet dalam perut nyamuk.
sesudah gigitan nyamuk yang infektif. Gejala Ookinet akan menembus dinding lambung
yang sering dijumpai adalah demam, sakit untuk membentuk kista di selaput luar lambung
kepala, menggigil dan muntah, sehingga jika nyamuk. Waktu yang diperlukan sampai pada
gejalanya ringan sukar di duga malaria. Jika proses ini adalah 8-35 hari, tergantung dari
tidak segera diobati, dalam waktu 24 jam situasi lingkungan dan jenis parasitnya. Pada
penderita yang terinfeksi Plasmodium tempat inilah kista akan membentuk ribuan
falciparum dapat berkembang cepat menjadi sporozoit yang terlepas dan kemudian tersebar
malaria berat dan bahkan dapat menimbulkan ke seluruh organ nyamuk termasuk kelenjar
kematian bagi penderita5. ludah nyamuk. Pada kelenjar inilah sporozoit
Diagnosis malaria, Pemeriksaan ini bertujuan menjadi matang dan siap ditularkan bila
untuk mengetahui kondisi umum penderita, nyamuk menggigit manusia. Selain ditularkan
meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, melalui gigitan nyamuk, malaria dapat
hematokrit, jumlah leukosit, eritrosit, dan menjangkit orang lain melalui bawaan lahir
trombosit. Juga bisa dilakukan pemeriksaan dari ibu ke anak, yang disebabkan karena
kimia darah (gula darah, SGOT, SGPT, tes kelainan pada sawar plasenta yang
fungsi ginjal, serta pemeriksaan foto toraks, menghalangi penularan infeksi vertikal.
EKG, dan pemeriksaan lainnya sesuai Metode penularan lainnya adalah melalui
indikasi6. Diagnosis malaria lainnya juga jarum suntik, yang banyak terjadi pada
didasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pengguna narkoba suntik yang sering bertukar
pemeriksaan laboratorium7. jarum secara tidak steril. Model penularan
Penyebaran Dan Penularan, Malaria infeksi yang terakhir adalah melalui transfusi
disebabkan oleh parasit sporozoa Plasmodium darah. Disebutkan dalam literatur bahwa
yang ditularkan melalui digitan nyamuk melalui metode ini, hanya akan terjadi siklus
anopheles betina infektif. Sebagian besar eritrositer. Siklus hati tidak terjadi karena tidak
nyamuk anopheles akan mengigit pada waktu melalui sporozoit yang memerlukan siklus
senja atau malam hari, pada beberapa jenis hati(Widoyono, 2004).
nyamuk puncak gigitannya adalah tengah Pencegahan malaria, melalui berbasis
malam sampai fajar. Plasmodium akan masyarakat ( Pola perilaku hidup bersih dan
mengalami dua siklus. Siklus aseksual sehat, Menemukan dan mengobati penderita

3
Noerjoedianto, Dwi Analisis Pengetahuan Dan…

sedini mungkin akan sangat membantu Sedangkan faktor sikap merupakan


mencegah penularan, Melakukan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
penyemprotan melalui kajian mendalam seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
tentang kebiasaan nyamuk Anopheles Manifestasi sikap tidak langsung dilihat tetapi
mengigit, jarak terbang, dan resistensi terhadap hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
insketisida ) dan Berbasis pribadi ( Pencegahan perilaku yang tertutup.
gigitan nyamuk, Informasi tentang donor darah Menurut Neowcomb yang dikutip oleh
)6. Sedangkan pencegahan malaria secara Notoatmodjo (2003) bahwa sikap merupakan
umum meliputi tiga hal, yaitu edukasi, kesiapan seseorang untuk bertindak sebagai
kemoprofilaksis, dan upaya menghindari objek di lingkungan tertentu, sebagai suatu
gigitan nyamuk. Sedangkan 2 bentuk penghayatan terhadap objek, yang terdiri dari 3
pengendalian vector yang efektif jika komponen pokok yaitu (1) Kepercayaan, ide
digunakan secara luas adalah (1) Kelambu yang dan konsep terhadap suatu objek, (2)
diberi insektisida dan (2) Semprotan insekisida Kehidupan emosional untuk evaluasi terhadap
residual di dalam rumah (indoor residual suatu objek dan (3) Kecenderungan untuk
spraying: IRS)8. bertindak
Pengetahuan, adalah merupakan hasil Pengukuran sikap dapat dilakukan
“tahu” yang terjadi setelah orang melakukan langsung atau tidak langsung. Secara langsung
penginderaan terhadap suatu objek tertentu dapat dinyatakan melalui pendapat atau
melalui panca indera manusia (penglihatan, pertanyaan responden terhadap suatu objek,
pendengaran, penciuman. Rasa dan raba)9. secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
Sedangkan tingkatan pengetahuan mencakup 6 pertanyaan-pertanyaan hipotesis, kemudian
(enam) fase yang dimulai dari tahu (know), ditanyakan pendapat responden. Tingkatan
memahami ( comprehention, aplikasi sikap, terdiri dari menerima, merespon,
(Application), analisis (Analysis), sintesis menghargai, bertanggung jawab. Pengukuran
(synthesis), evaluasi (evaluation). Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan
dapat dilakukan dengan wawancara atau angket tidak langsung dengan hasil skala likert yang
yang menyatakan tentang isi materi yang terdiri dari 5 poin (sangat setuju, setuju, ragu-
diukur dari objek penelitian. Faktor yang ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju11.
mempengaruhi pengetahuan berasal dari Perilaku adalah tindakan atau perbuatan
Faktor internal ( Pendidikan, Pekerjaan, Umur, suatu organisme yang dapat diamati dan
dan Pengalaman ) serta Faktor eksternal ( dipelajari, sedangkan yang dimaksud dengan
Faktor lingkungan, Sosial budaya, Media perilaku kesehatan adalah suatu respon
massa / informasi ) 10. seseorang terhadap stimulus yang berkaitan

4
Vol. 1, No. 2, September 2017 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2013,
kesehatan, makanan serta lingkungan12.Faktor dengan jumlah populasi 12.872 KK, sedangkan
yang mempengaruhi perilaku ( Lawrence W. besar sampel 95 responden, teknik
Green) mengidentifikasi 3 faktor yang pengambilan sampel secara cluster random
mempengaruhi baik individual maupun sampling. Kriterisa Inklusi responden adalah
kolektif, yaitu predisposing factor, enabling sebagai berikut (1) Tercatat di buku status klien
factor, dan enabling factor. Proses perubahan pada Puskesmas Koni, (2) Kepala keluarga atau
perilaku hasil penelitian rogers Ibu Rumah tangga, (3) Bersedia menjadi
mengungkapkan bahawa sebelum orang responden, (4) Responden menderita penyakit
beradaptasi perilaku baru di dalam diri orang malaria, (5) Responden bertempat tinggal di
tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu Kecamatan yang termasuk wilayah kerja
kesadaran, merasa senang, menimbang – Puskesmas Koni Kota Jambi. Metode
nimbang, mencoba dan menerima, Pengambilan Data melalui Data Primer dan
data sekunder, Instrument Penelitian
METODE PENELITIAN menggunakan Kuesioner, Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan Analisis Univariat dan Analisis
dengan desain cross sectional, dilakukan di Bivariat dengan Uji statistik chi-square

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. Umur Puskesmas Koni, yang sebagian besar
Berikut ini gambaran umur responden didominasi umur 21-30 tahun sebesar 32,4,% (
yang menderita penyakit malaria di wilayah 34 orang ), seperti tersaji pada tabel berikut ini

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur


Di Puskesmas Koni Kota Jambi
No Umur (Tahun) Jumlah (%)
1 21 – 30 34 32.4
2 31 – 40 27 25.7
3 41 – 50 32 30.5
4 51 – 60 9 8.6
5 61 – 70 3 2.9
Jumlah 105 100

5
Noerjoedianto, Dwi Analisis Pengetahuan Dan…

b. Jenis Kelamin
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Puskesmas Koni Kota Jambi
No Jenis Kelamin Jumlah (%)
1 Perempuan 53 50.5
2 Laki – Laki 52 49.5
Jumlah 105 100

Berdasarkan tabel diatas banyak pada perempuan yaitu sebanyak 53


memperlihatkan bahwa dari 105 responden orang (50,5%)
ternyata kelompok jenis kelamin yang paling

c. Tingkat Pendidikan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di Puskesmas Koni Kota Jambi
No Pendidikan Jumlah %
1 SD 18 17.1
2 SMP Sederajat 14 13.3
3 SMA Sederajat 29 27.6
4 Diploma 18 17.1
5 Sarjana 26 24.8
Jumlah 105 100

Berdasarkan tabel 3 pada SMA yaitu sebanyak 29 orang


memperlihatkan bahwa dari 105 responden (27,6%).
ternyata pendidikan yang paling banyak

2. PEMBAHASAN
a. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase masing-
masing variabel penelitian.

6
Vol. 1, No. 2, September 2017 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

a.1. Pengetahuan
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan masyarakat Tentang Perilaku Upaya
Pencegahan Penyakit Malaria Di Puskesmas Koni Kota Jambi Tahun 2013
No Pengetahuan Jumlah %
1 Rendah 36 34.3
2 Tinggi 69 65.7
Jumlah 105 100

Berdasarkan tabel 4 bahwa pengetahuan yang sangat penting untuk terbentuknya


masyarakat tentang penyakit malaria lebih perilaku seseorang, sehingga akan
banyak yang tinggi yaitu 65,7% ( 69 orang ) mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
jika dibandingkan dengan tingkat pengetahuan mencegah penyakit malaria, terutama dalam
rendah 34,3% ( 36 orang ), sehingga dapat hal pengertian malaria, tanda dan gejala
disimpulkan bahwa responden yang memiliki malaria, pencegahan malaria, penyebaran dan
pengetahuan tinggi lebih besar dari pada penularan malaria serta penatalaksanaan
responden yang memiliki pengetahuan rendah malaria.
Menurut Notoatmodjo12, bahwa
pengetahuan atau kognitif merupakan domain

a.2. Sikap
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Perilaku Upaya Pencegahan
Penyakit Malaria Di Puskesmas Koni Kota Jambi Tahun 2013
No Sikap Jumlah %
1 Kurang Baik 71 67.6
2 Baik 34 32.4
Total 105 100

Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa sikap banyak dari pada responden yang memiliki
masyarakat terhadap penyakit malaria masih sikap baik dalam perilaku pencegahan penyakit
tergolong kurang baik sebanyak 67,6% malaria.
sedangkan yang tergolong baik hanya 32,4%, Menurut Allport dalam Notoatmodjo12,
sehingga dapat disimpulkan bahwa responden menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3
yang memiliki sikap kurang baik dalam komponen pokok yaitu kepercayaan
perilaku pencegahan penyakit malaria lebih (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu

7
Noerjoedianto, Dwi Analisis Pengetahuan Dan…

objek kehidupan emosional atau evaluasi pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi
terhadap suatu objek dan kecendrungan untuk memegang peranan yang penting, terutama
bertindak. Ketiga komponen ini secara adanya anggapan penyakit malaria tidak
bersama-sama membentuk sikap yang utuh. berbahaya sehingga responden kurang baik
Dalam menentukan sikap yang utuh ini, untuk mencegah penyakit malaria.

a.3. Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit Malaria


Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Di
Puskesmas Koni Kota Jambi Tahun 2013
Perilaku Upaya
No Pencegahan Penyakit Jumlah %
Malaria
1 Kurang Baik 59 56.2
2 Baik 46 43.8
Total 105 100

Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa Perilaku responden yang kurang baik


perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan dapat menyebabkan responden berpotensi
penyakit malaria masih kurang baik sebanyak untuk menderita penyakit malaria. Karena
56,2% sedangkan perilaku masyarakat yang dengan perilaku yang kurang baik dalam
baik dalam upaya pencegahan penyakit malaria mencegah penyakit malaria memudahkan
hanya 43,8%, sehingga dapat disimpulkan nyamuk malaria untuk menularkan penyakit
bahwa responden yang memiliki perilaku malaria.
pencegahan penyakit malaria kurang baik lebih Hasil penelitian ini, pada umumnya
besar dari pada responden yang memiliki responden berperilaku kurang baik pada saat
perilaku pencegahan penyakit malaria baik, berada di luar rumah dengan tidak memakai
terutama dalam hal tidur memakai kelambu baju lengan panjang dan celana panjang dan
untuk mencegah gigitan nyamuk malaria, ketika tidur di malam hari tidak menggunakan
mengurangi tempat perindukan nyamuk kelambu serta tidak mengolesi badan dengan
malaria, mengolesi badan dengan obat anti obat anti nyamuk, tidak menggunakan obat anti
nyamuk, menggunakan pembasmi serangga, nyamuk bakar, maupun semprot.
memasang kawat kasa pada jendela dan Untuk itu perlu adanya upaya untuk
ventilasi, dan mencegah penderita malaria dari merubah perilaku responden kearah yang lebih
gigitan nyamuk agar infeksi tidak menyebar baik dengan tujuan untuk mencegah penyakit
lebih jauh. malaria. Petugas kesehatan mempunyai andil

8
Vol. 1, No. 2, September 2017 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

yang sangat besar dalam hal mencegah menghindari gigitan nyamuk. Kemudian juga
meningkatnya penderita dan memberikan dapat dilakukan ketika masyarakat mendatangi
pendidikan kesehatan pada masyarakat guna pelayanan kesehatan atau pada saat melakukan
meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan yang berhubungan dengan
pencegahan penyakit malaria, sehingga penyakit malaria.
masyarakat dapat melakukan tindakan untuk

b. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui apakah variabel dengan menggunakan uji statistic Chi-square
independen berhubungan dengan variabel dengan hasil sebagai berikut :
dependen, maka dilakukan analisis bivariat

b.1. Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Di Puskermas
Kota Jambi
Tabel 7 Distribusi Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Upaya Pencegahan
Penyakit Malaria Di Puskesmas Koni Kota Jambi
Perilaku Upaya
Pencegahan Penyakit Jumlah
Pengeta
No Malaria p-value
huan
Kurang Baik Baik
Jml %
Jml % Jml %
1 Rendah 31 52,5 5 10,9 36 34,
3
2 Tinggi 28 47,5 41 89,1 69 65, 0,000
7
Jumlah 59 100 46 100 105 100

Hasil analisis tabel 7 menunjukkan bahwa memiliki pengetahuan tinggi, 47,5%


dari 36 masyarakat yang memiliki pengetahuan masyarakat mempunyai perilaku pencegahan
rendah, 52,5% masyarakat mempunyai penyakit malaria kurang baik dan 89,1%
perilaku pencegahan penyakit malaria yang masyarakat mempunyai perilaku pencegahan
kurang baik dan 10,9% masyarakat mempunyai penyakit malaria yang baik.
perilaku pencegahan penyakit malaria yang Berdasarkan uji statistik Chi-square
baik. Sedangkan dari 69 masyarakat yang diperoleh nilai p-value= 0,000 dengan

9
Noerjoedianto, Dwi Analisis Pengetahuan Dan…

demikian p value > alpha (5%) artinya Ho Menurut Prabowo14 penularan penyakit
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada malaria dapat melalui dua cara yaitu penularan
hubungan yang bermakna antara pengetahuan secara alamiah yaitu melalui gigitan nyamuk
dengan perilaku upaya pencegahan penyakit anopheles dan non alamiah berupa malaria
malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Koni bawaan (kongenital). Penyakit ini dapat di
Kota Jambi. cegah dengan menghindari gigitan nyamuk
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seperti memakai baju berlengan panjang dan
hubungan pengetahuan dengan perilaku upaya celana panjang pada saat keluar rumah
pencegahan penyakit malaria dari 31 responden terutama pada malam hari, tidur memakai
dengan pengetahuan rendah sebagian besar kelambu, memakai obat anti nyamuk baik
(52,5%) berperilaku kurang baik dalam upaya lotion, bakar maupun semprot, menimbun
pencegahan penyakit malaria. Sedangkan dari genangan air di sekitar rumah, menutup serta
41 responden dengan pengetahuan tinggi membersihkan tempat penampungan air dan
sebagian besar (89,1%) berperilaku baik dalam tidak menggantungkan pakaian yang kotor.
upaya pencegahan penyakit malaria. Hasil uji Notoatmodjo12, mengemukakan bahwa
statistik diperoleh nilai p-value = 0,000, dapat pengetahuan atau kognitif merupakan domain
dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna yang sangat penting untuk terbentuknya
antara pengetahuan dengan perilaku upaya perilaku seseorang. Pengetahuan yang baik
pencegahan penyakit malaria. Sehingga dapat tentang cara pencegahan penyakit malaria akan
disimpulkan bahwa semakin tinggi mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
pengetahuan responden tentang perilaku mencegah penyakit malaria. Dengan
pencegahan penyakit malaria maka semakin meningkatkan pengetahuan responden dengan
baik responden berperilaku dalam pencegahan penyakit malaria diusahakan kasus-kasus
penyakit malaria. penyakit malaria bisa dikurangi bahkan dapat
Level dan Clark13, dalam Preventive di cegah.
Medicine, mengemukakan ada 2 periode Lebih lanjut Notoatmodjo15,
seseorang menjadi sakit yaitu prepathogenesis mengemukakan bahwa untuk menilai
dan if pathogenesis di mana 2 periode tersebut kedalaman pengetahuan dimulai dari rasa ingin
bisa di cegah melalui 3 tahapan yaitu : primary tahu, memahami aplikasi, dan evaluasi.
preventive, secondary preventive, dan tertiary Aplikasi seseorang yang lebih tahu, maka ia
preventive yang masing-masing tahapan akan berespon untuk melakukan sesuatu,
diupayakan untuk mencegah seseorang untuk dengan demikian akan timbul dorongan atau
tidak menjadi sakit misalnya tertularnya keinginan untuk mewujudkannya dan dalam
penyakit malaria klinis. mewujudkan perilaku kesehatan tersebut

10
Vol. 1, No. 2, September 2017 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

petugas pemberi pelayanan kesehatan sangat Untuk meningkatkan pengetahuan


berarti sekali untuk meningkatkan responden, perlu dilakukan penyuluhan-
pengetahuan, kesadaran, dan kemauan untuk penyuluhan secara intensif pada masyarakat
hidup sehat. tentang perilaku pencegahan penyakit malaria.
Penelitian ini mendukung hasil penelitian Penyuluhan dapat dilakukan langsung ke
yang dilakukan oleh Ade16, Karsidin17 dan rumah-rumah warga, pertemuan rutin di RT,
Novianti18 yang menyatakan bahwa ada atau ke pelayanan kesehatan yang ada di sekitar
hubungan yang signifikan antara pengetahuan rumah, seperti posyandu dan puskesmas
responden dengan pencegahan penyakit sehingga pengetahuan responden akan
malaria. meningkat tentang perilaku pencegahan
Menurut peneliti, sebelum seseorang penyakit malaria. Selain itu juga dapat
mengadopsi perilaku, ia harus tahu terlebih dilakukan ketika masyarakat mendatangi
dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut pelayanan kesehatan atau pada saat melakukan
bagi dirinya. Untuk itu peningkatan pemeriksaan kesehatan yang berhubungan
pengetahuan responden tentang upaya dengan penyakit malaria perawat dapat
pencegahan penyakit malaria pada responden memberikan pengetahuan tentang penyakit
sangat diperlukan sehingga pencegahan malaria.
penyakit malaria dapat dilakukan.

b.2. Hubungan Sikap Terhadap Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Di Puskesmas Koni
Kota Jambi
Tabel 8 Distibusi Hubungan Sikap Terhadap Perilaku Upaya Pencegahan Penyakit
Malaria Di Puskesmas Koni Kota Jambi
Perilaku Upaya
Pencegahan Penyakit Jumlah
Malaria
No Sikap p-value
Kurang
Baik
Baik Jml %
Jml % Jml %
1 Rendah 49 83,1 22 47,8 71 67,
6
2 Tinggi 10 16,9 24 52,2 34 32, 0,000
4
Jumlah 59 100 46 100 105 100

11
Noerjoedianto, Dwi Analisis Pengetahuan Dan…

Hasil analisis tabel 8 menunjukkan responden tentang perilaku pencegahan


bahwa dari 71 masyarakat yang memiliki penyakit malaria maka semakin baik responden
pengetahuan rendah, 83,1% masyarakat berperilaku dalam pencegahan penyakit
mempunyai perilaku pencegahan penyakit malaria.
malaria yang kurang baik dan 47,8% Di dalam program Gebrak Malaria 19
masyarakat mempunyai perilaku pencegahan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku sangat
penyakit malaria yang baik. Sedangkan dari 34 berhubungan dengan proses penularan penyakit
masyarakat yang memiliki pengetahuan tinggi, malaria dan perilaku vector dalam proses
16,9% masyarakat mempunyai perilaku terjadinya penularan sehingga dapat diketahui
pencegahan penyakit malaria kurang baik dan upaya pencegahan penyakit malaria maupun
52,2% masyarakat mempunyai perilaku upaya pengobatannya.
pencegahan penyakit malaria yang baik. Bloom B dalam Notoatmodjo15,
Berdasarkan uji statistik Chi-square mengatakan bahwa sikap merupakan reaksi
diperoleh nilai p-value= 0,000 dengan atau respon yang masih tertutup dari seseorang
demikian p value > alpha (5%) artinya Ho terhadap suatu stimulus atau objek. Allport
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada dalam Notoatmodjo15, menjelaskan bahwa
hubungan yang bermakna antara sikap dengan sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu
perilaku upaya pencegahan penyakit malaria di kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep
Wilayah Kerja Puskesmas Koni Kota Jambi. terhadap suatu objek kehidupan emosional atau
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi terhadap suatu objek dan
hubungan sikap masyarakat dengan perilaku kecenderungan untuk bertindak. Ketiga
upaya pencegahan penyakit malaria diketahui komponen ini secara bersama-sama
dari 49 responden dengan sikap yang rendah membentuk sikap yang utuh. Dalam
sebagian besar (83,1%) berperilaku kurang menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
baik dalam upaya pencegahan penyakit pikiran, keyakinan dan emosi memegang
malaria. Sedangkan dari 24 responden dengan peranan yang penting.
sikap yang baik sebagian besar (52,2%) Lebih lanjut dalam Gebrak Malaria 19,
berperilaku baik dalam upaya pencegahan adanya perubahan lingkungan dan
penyakit malaria. Hasil uji statistik diperoleh pembangunan yang tidak berwawasan
nilai P-value = 0,000, dimana dapat kesehatan serta tingginya mobilitas penduduk
disimpulkan bahwa ada hubungan yang yang masuk daerah non endemis malaria ke
bermakna antara sikap dengan perilaku upaya endemis malaria atau sebaliknya dapat
pencegahan penyakit malaria. Sehingga dapat meningkatkan insiden penyakit malaria.
disimpulkan bahwa semakin baik sikap

12
Vol. 1, No. 2, September 2017 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

Selain itu Fahmi20, adanya mobilitas kurang baik dengan perilaku pencegahan
penduduk yang tinggi sangat berpengaruh penyakit malaria. Sementara itu pada saat
terhadap penyebaran penyakit malaria, selain dilakukan penelitian masih banyak responden
itu dari segi kebiasaan, sikap dan perilaku kurang baik dalam mencegah penyakit malaria.
sangat terikat dalam kejadian penyakit malaria. Hal ini dikarenakan masih kurangnya
Menurut Hidayat21, sikap dapat diukur kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
dengan menggunakan skala likert dimana sehingga masih banyaknya lingkungan yang
bentuk pernyataan sikap antara lain sangat tidak sehat seperti adanya jentik nyamuk
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak malaria di dalam bak mandi, pakaian kotor
setuju. Sikap responden sangat dibutuhkan banyak tergantung, ventilasi tidak dipasang
untuk meningkatkan perilaku pencegahan kawat kassa, terdapat kaleng-kaleng bekas di
penyakit malaria. Semakin berperilaku kurang sekitar rumah dan adanya genangan air
baik sikap responden dalam pencegahan disekitar rumah.
penyakit malaria maka semakin mudah untuk Untuk meningkatkan sikap responden
menderita penyakit malaria. berperilaku menjadi lebih baik dalam
Hasil penelitian ini mendukung hasil pencegahan penyakit malaria perlu dilakukan
penelitian yang dilakukan Novianti18, yang penyuluhan baik dari leaflet, poster atau dari
menyatakan bahwa ada hubungan yang media elektronik sehingga responden akan
signifikan antara sikap responden dengan lebih mudah dan mampu untuk mencegah
pencegahan penyakit malaria. penyakit malaria dan meningkatkan kepedulian
Hasil penelitian ini diketahui bahwa sikap masyarakat terhadap lingkungan serta
responden dengan perilaku pencegahan meningkatkan frekuensi penyuluhan-
penyakit malaria masih kurang baik yaitu penyuluhan dengan melakukan evaluasi stiap
sebanyak 49 responden (83,1%) memiliki sikap penyuluhan yang dilakukan.

KESIMPULAN DAN SARAN 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara


Kesimpulan sikap masyarakat terhadap perilaku upaya
1. Terdapat hubungan yang bermakna antara pencegahan penyakit malaria di
pengetahuan terhadap perilaku upaya Puskesmas Koni Kota Jambi.
pencegahan penyakit malaria di
Puskesmas Koni Kota Jambi.

13
Noerjoedianto, Dwi Analisis Pengetahuan Dan…

Saran
Bagi Masyarakat dan jajaran petugas 12. Notoadmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori
kesehatan, diharapkan partisipasi aktif dalam dan Aplikasi. Jakarta Rineka Cipta. 2005
upaya peningkatan pengetahuan dan sikap 13. Level dan Clark. Preventive medicine.
terhadap upaya pencegahan penyakit malaria, Jakarta. EGC. 2002
melalui kolaborasi kegiatan yang 14. Prabowo. Malaria, Mencegah Dan
berkesinambungan. Mengatasinya. Jakarta. Puspa Swara. 2004
15. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian
Daftar Pustaka Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. 2003
1. Widoyono, Penyakit Tropis Epidemiologi, 16. Ade, P. Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Penularan, Pencegahan, Dan dengan Kejadian Malaria Klinis di
Pemberantasannya, Edisi Ke-2. Semarang. Kelurahan Kenali Besar. Jambi. Skripsi
Erlangga. 2011 STIKES Harapan Ibu. 2005
2. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Profil 17. Karsidin. Hubungan Pengetahuan dan
Kesehatan Jambi. Jambi. 2011 Tindakan Pencegahan Keluarga Dengan
3. Dinas Kesehatan Kota Jambi. Profil Kejadian Malaria Klinis Di Puskesmas
Kesehatan Kota Jambi. 2012 Penyengat Olak Muaro jambi. Jambi.
4. Davey P. At A Glance Medicine. Blackwell Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Scince Ltd. 2006 Harapan Ibu. 2007
5. Soedarto. Malaria : Referensi Mutakhir 18. Novianti. Hubungan Pengetahuan, Sikap,
Epidemiologi Global-Plasmodium- dan Peran Perawat dengan Pencegahan
Anopheles-Penatalaksanaan Malaria. Penyakit Malaria di Wilayah kerja
Jakarta. Cv Sagung Seto. 2012 Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi.
6. Greenberg M I. Teks-Atlas- Kedokteran Skripsi. STIKBA Jambi. 2010
Kedaruratan. Usa. Lippicott Williams Dan 19. Depkes RI. Gebrak Malaria, Pedoman
Wilkins. 2012 Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria.
7. Kementerian Kesehatan Republik Jakarta. Ditjen PP & PL. 2007
Indonesia. Pedoman Penatalaksanaa 20. Fahmi. Malaria mengancam Kemiskinan
Kasus Malaria Di Indonesia. 2011 Garda No. 240 Tahun 2004. 2004
8. Widoyono. Penyakit Tropis Epidemiologi, 21. Hidayat, A. Metode Penelitian
Penularan, Pencegahan Dan Keperawatan Dan Teknik Analisis Data.
Pemberantasannya. Jakarta. Erlangga. Jakarta. Salemba Medika. 2008
2011
9. Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan.
Jakarta. Rineka Cipta. 2010
10. Erfandi. Pengetahuan Dan Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi. Diakses Pada
Tanggal 15 April 2013 Diunduh Dari
Http://Forbetterhealth.
Wordpress.Com/2009/04/19/Pengetahuan-
Dan-Faktor-Yang-Mempengaruhi/. 2009
11. Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta. 2007

14

Anda mungkin juga menyukai