Anda di halaman 1dari 16

“Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis”

Tugas Terstruktur Mata Kuliah


Komunikasi Bisnis
Dosen pengampu : Drs. H. Robbani MM., M.Ag

Disusun Oleh

Kelompok 4 :

1. Ari Syarifudin (1608203183)


2. Nur Chodijah (1608203181)
3. Nur Amalia Tusholihah (1608203190)
4. Nadiroh (1608203172)
5.

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM (FSEI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
1438 H/2019 M
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Cirebon, Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengatar .................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................. 1
Rumusan Masalah......................................................... 1
Tujuan Penulisan .......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3
Operasional Perbankan ............................................................. 3
Mekanisme posting transaksi kliring, RTGS, Transfer
dan inkaso ................................................................................. 9
Mekanisme Pelayanan Terhadap Unit Kerja Lain
Sebagai Mitra Bagian Operasional............................................ 14
BAB III PENUTUP ............................................................................... 16
Kesimpulan .............................................................................. 16
Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Komunikasi diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya


adalah di sektor ekonomiyaitu bisnis. Melihat kondisi ekonomi di bidang bisnisyangserba
kompetitif terutama di era globalisasi,pengusaha bisnis diharapkan dapat
menempatkan dan mempertahankan posisinya diantara berbagai persaingan.

Ilmu yang mendasari segala ilmu lainnya adalah ilmu komunikasi. Ilmu
komunikasi sering diterapkan dengan cabang ilmu lainnya. Ilmu komunikasi adalah ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana cara menyalurkan ide dan gagasan kepada individu
lainnya atau kelompok lain.

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang aktivitas manusia sehari-hari dan
berhubungan dengan tiga unsur, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Ekonomi
merupakan suatu ilmu yang didalamnya terdapat istilah-istilah dalam bidang ekonomi.
Salah satu istilah dalam bidang ekonomi adalah manajemen.

Ilmu komunikasi yang berkaitan dengan ekonomi dan bisnis adalah komunikasi
bisnis. Ekonomi dan manajemen ini membutuhkan koordinasi dengan menerapkan ilmu
komunikasi dalam memberikan perintah dalam bekerja. Komunikasi yang baik akan
menghasilkan koordinasi yang baik dan dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam
suatu perusahaan.

Ilmu komunikasi diterapkan dalam bidang ekonomi dan manajemen berikutnya


adalah sebagai penyalur ide dan gagasan dalam bidang ekonomi. Ilmu komunikasi yang
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan seperti komunikasi verbal yang biasanya
dipadukan dengan komunikasi non verbal dengan tujuan agar seorang komunikan dapat
mengerti makna yang disampaikan oleh komunikator.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi dapat membangun sebuah hubungan?
2. Bagaimana pentingnya komunikasi & bisnis ?
3. Bagaimana problematika komunikasi ekonomi & bisnis dapat terjadi?
4. Apa saja unsur-unsur yang membangun kontiunitias bisnis?

1
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi dapat membangun sebuah
hubungan.
2. Untuk mengetahui seberapa pentingnya komunikasi & bisnis.
3. Untuk megetahui bagaimana problematika komunikasi ekonomi & bisnis
dapat terjadi.
4. Untuk megetahui apa saja unsur-unsur yang membangun kontiunitias bisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Komunikasi Membangun Sebuah Hubungan

“Communication is to a relationship what breath is to maintaining life.” Kutipan


di tersebut menunjukkan pentingnya komunikasi dalam mempertahankan hubungan,
seperti pentingnya pula kita bernafas untuk bertahan hidup. Komunikasi, tidak
sesederhana yang kita kira. Asumsi awal menganggap bahwa komunikasi hanyalah
sekedar mengeluarkan suara melalui mulut, didengar oleh orang lain, dan orang lain
tersebut meresponnya. Sehingga kita tidak perlu mempelajarinya. Communication is
beyond that (komunikasi lebih dari itu).1

1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi (KAP)


Komunikasi Antar Pribadi (KAP) adalah komunikasi yang terjadi antara dua
orang yang telah membangun hubungan; orang-orang yang sedemikian rupa “terhubung“
(DeVito, 2001). Selain itu, KAP dapat juga dilihat sebagai sebuah perkembangan dari
hubungan yang telah terjalin sebelumnya.2 Dalam rangka komunikasi membangun
hubungan, hal penting yang harus kita pelajari selanjutnya adalah Komunikasi Antar
Pribadi (KAP)
2. Karakteristik dan Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Karakteristik yang menentukan kegiatan dapat disebut sebagai komunikasi
antarpribadi yaitu:

a. Komunikasi pribadi dimulai dari diri sendiri (self). Maksudnya, berbagai


persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman
berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan
bagaimana pengalaman kita.
b. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu
pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak
menyampaikan dan menerima pesan.

1
Rina Sari Kusuma, “Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Solusi Konflik Pada Hubungan Remaja Dan Orang
Tua Di Smk Batik 2 Surakarta”. WARTA LPM, Maret 2017, Vol. 20, No. 1, hal. 49
2
Rina Sari Kusuma, “Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Solusi Konflik Pada Hubungan Remaja Dan Orang
Tua Di Smk Batik 2 Surakarta”. WARTA LPM, Maret 2017, Vol. 20, No. 1, hal. 49

3
c. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan
antarpribadi. Maksudnya komunikasi antarpribadi tidak hanya berkenaan
dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa patner
komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut.
d. Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara
pihak-pihak yang berkomunikasi.
e. Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung
satu dengan lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi.
f. Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita salah
mengucapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita dapat
meminta maaf dan diberi maaf, tetapi itu tidak berarti menghapus apa yang
pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak dapat mengulang suatu
pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang sama, karena
dalam proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat tergantung dari
respons partner komunikasi kita.3

Adapun tujuan dari komunikasi antar pribadi adalah:

a. Mengenal diri sendiri dan orang lain.

b. Mengetahui dunia luar.

c. Menciptakan dan memelihara hubungan.

d. Mengubah sikap dan perilaku.

e. Membantu orang lain.4

3. Tahapan-Tahapan Dalam Pengembangan Hubungan


Komunikasi antarpribadi dapat digunakan oleh siswa, orang tua, guru, tokoh
masyarakat, pimpinan, dan setiap individu untuk mencegah beragam konflik yang
muncul dalam hubungan antarpribadi. Keberhasilan proses komunikasi antarpribadi
ditentukan adanya interaksi yang seimbang di antara semua pihak yang terlibat.
3
Azhar, “Komunikasi Antarpribadi: Suatu Kajian dalam Perspektif Komunikasi Islam”. Jurnal Al-Hikmah, Jan
s/d Juni 2017, Vol. 9, No. 14, hal. 82
4
Azhar, “Komunikasi Antarpribadi: Suatu Kajian dalam Perspektif Komunikasi Islam”. Jurnal Al-Hikmah, Jan
s/d Juni 2017, Vol. 9, No. 14, hal. 83

4
Komunikasi antarpribadi memiliki tahapan-tahapan dalam pengembangan hubungan.
Berikut gambar model hubungan lima tahap dalam komunikasi antarpribadi.

Model tersebut menggambarkan tahapan proses dalam komunikasi antarpribadi


yang dimulai dari kontak sampai dengan pemutusan. Dalam hubungan antarpribadi,
individu bisa mencapai tahap akrab atau justru hubungan tersebut putus di tengah jalan
sebelum tahap akrab. Bisa juga hubungan antarpribadi yang semula sudah akrab
kemudian mengalami perusakan sehingga akhirnya hubungan tersebut putus. Sebuah
persahabatan bisa putus jika salah seorang dari sahabat berbuat curang, menipu atau
mengkhianati persahabatan yang sudah dibangun.

Perhatikan ilustrasi berikut:

Di masa orientasi siswa baru SMA Cut Nya Dien Semarang, Andi berkenalan
dengan Rudi, Wawan, dan Ari. Mereka bercerita asal sekolah masing-masing. Setelah
tahap orientasi siswa baru selesai, mereka dibagi dalam berbagai kelas yang berbeda. Andi
dan Rudi ditempatkan di kelas X A, sedangkan Wawan di kelas X B. Ari memilih untuk
mengundurkan diri karena dia diterima di Sekolah Penerbangan. Andi dan Rudi menjadi
teman akrab sejak mereka satu kelas. Hubungan mereka dengan Wawan tidak cukup akrab
karena mereka berbeda kelas. Setelah Ari memutuskan untuk mengundurkan diri dari SMA
tersebut, ia tidak berhubungan lagi dengan Andi, Rudi, dan Wawan. Perkembangan

5
hubungan Andi dan Rudi mencapai tahap keakraban sehingga mereka bisa mengetahui
karakteristik masing-masing. Keberadaan mereka dalam satu kelas membuat mereka cepat
akrab. Sedangkan hubungan mereka dengan Wawan belum mencapai tingkat keakraban.
Mereka sebatas saling kenal satu sama lain, tetapi belum mampu mengenal lebih dalam
individu masing-masing karena berbeda kelas. Sedangkan hubungan mereka dengan Ari
mengalami perusakan karena mereka tidak terjalin dalam hubungan lagi semenjak Ari
mengundurkan diri dari sekolah.5

Semakin tinggi intensitas komunikasi maka semakin tinggi pula komitmen terhadap
hubungan dengan pasangan. Begitu pula sebaliknya, apabila intensitas komunikasi rendah,
maka semakin rendah pula komitmen terhadap hubungan dengan pasangan.6

B. Pentingnya Komunikasi dan Bisnis


Faktanya lebih dari 80% hari kerja para eksekutif dan staf organisasi dilakukan
untuk melakukan kegiatan komunikasi bisnis. Contoh: Memberikan instruksi kerja,
berkomunikasi langsung dengan konsumen, melakukan presentasi bisnis, memimpin dan
menghadiri rapat kerja, wawancara, menulis surat dan memorandum serta menyusun
laporan bisnis,dll.

Komunikasi dalam berbisnis menjadi hal yang penting dalam segala hal karena
menyangkut segala sesuatu yang ada dalam bisnis untuk menghindari kesalahpahaman.
Hal itu pun juga didorong oleh kegiatan seperti misalnya pemasaran yang tentunya
membutuhkan komunikasi yang baik mengingat hal ini akan menjadi penilaian terhadap
kualitas bisnis baik itu oleh konsumen, rekan kerja, ataupun pihak investor. Sehingga
ketika suatu perusahaan membuka lowongan pekerjaan tak jarang ditemui peryaratan
yang harus dimiliki oleh calon karyawan yakni mampu berkomunikasi dengan baik.
Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan informasi dari
seseorang ke orang lain. Sehingga ketika komunikasi dapat dilakukan dengan tepat, maka
akan memberikan persepsi yang sama antara pemberi informasi dengan penerima
informasi.

5
Mubarok dan Made Dwi Andjani, Komunikasi Antarpribadi Dalam Masyarakt Majemuk. Makasar: Dapur
Buku, 2014, hal. 78-79
6
Ayu Liana Jessica, Yohanes Kartika Herdiyanto, “Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Dengan
Komitmen Pada Pasangan Yang Menjalani Hubungan Berpacaran”. Jurnal Psikologi Udayana, November
2017, Vol. 4, No. 1, hal. 89

6
Berikut adalah beberapa point penting dari komunikasi dan bisnis:

1. Menghindari kesalahpahaman

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa komunikasi dengan


baik ini dapat menghindari kesalahpahaman atau terjadinya perbedaan
persepsi. Sehingga ketika pelaku bisnis mampu berkomunikasi dengan baik
hal seperti kesalahpahaman atau pun miskomunikasi menjadi hal yang tidak
perlu dipersoalkan dan dapat diselesaikan secara damai. Selain itu, hal
tersebut membuat lebih mudah bagi pelaku bisnis untuk meminimalisir
terjadinya persoalan atau permasalahan yang tidak perlu dan akan membuat
pelaku bisnis lebih fokus pada tugasnya masing-masing

2. Membantu membangun tim bisnis

Dalam membangun sebuah tim maka diperlukan seorang leader atau


pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada setiap individu
yang ada pada tim tersebut. Sehingga ketika pemimpin tersebut telah mampu
berkomunikasi dengan baik maka dapat membawa dampak positif pada tim
yang dibangun agar lebih unggul dan menghasilkan kinerja yang lebih bagus.

3. Meningkatkan proses bisnis

Dengan melakukan komunikasi pada saat menjalankan bisnis maka


akan berguna untuk membahas kemajuan bisnis yang dijalankan. Hal ini juga
mampu memberikan adanya solusi jika bisnis yang dijalankan menemui
masalah atau pun membahas terkait rencana-rencana yang akan dilakukan
untuk bisnis kedepannya. Sehingga proses bisnis yang dijalani akan lebih
meningkat, dan dapat dikembangkan secara lebih efisien.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa komunikasi dalam


berbisnis ini bukan hanya terjadi pada pemimpin dengan pegawai atau sesama
pelaku bisnis saja tetapi juga dapat terjadi antara pelaku bisnis dengan
konsumen. Hal itu dikarenakan adanya sebuah interaksi seperti misalnya
sewaktu melakukan pemasaran atau transaksi penjualan yang membutuhkan

7
adanya pelayanan dari pihak pelaku bisnis terhadap konsumen. Ketika pelaku
bisnis dapat dan mampu berkomunikasi atau berinteraksi dengan baik kepada
konsumen maka akan membantu bisnis dalam meningkatkan pelayanan yang
baik. Tentunya hal itu menjadi hal yang penting bagi bisnis mengingat ini
menjadi acuan atau cara untuk menarik konsumen terkait produk yang
ditawarkan.

5. Membangun suasana positif dan kondusif

Komunikasi yang baik antara pelaku bisnis dapat membangun suasana


positif dan kondusif dalam suatu bisnis. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya bahwa komunikasi dapat meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman. Dimana kesalahpahaman ini dapat memicu suatu konflik
internal bisnis yang berujung pada rasa ketidaknyamanan yang terjadi antar
pelaku bisnis. Akan tetapi hal ini dapat dihindari dan diselesaikan jika ada
suatu komunikasi dalam berbisnis yang baik.

6. Memahami kondisi pasar

Dalam berkomunikasi dengan pelanggan tidak hanya pada saat


melakukan proses pemasaran ataupun transaksi penjualan. Dimana
komunikasi dengan pelanggan dapat terjadi pada saat melakukan survei.
Sehingga ketika komunikasi yang baik diterapkan akan membantu pelaku
bisnis dalam hal mengetahui apa yang kurang dalam produk yang ditawarkan
menurut konsumen. Selain itu, dapat mengetahui dengan jelas permintaan
pasar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.7

C. Problematika Komunikasi Ekonomi dan Bisnis


Dalam membangun sebuah Komunikasi Bisnis pasti ada kendala atau hambatan
yang mengakibatkan kurang suksesnya proses tersebut. Kendala dalam membangun
sebuah komunikasi bisnis dapat di kelompokkan ke dalam empat masalah utama, yaitu :

 Masalah dalam mengembangkan pesan


 Masalah dalam menyampaikan pesan

7
Ramdhani, M. Arief. 2017. Pentingnya Komunikasi Binsis. Makalah. Dikutip dari
http://arieframdhani11.blogspot.com/2017/11/pentingnya-komunikasi-bisnis.html. Diakses Pada 12 Mei
2019 Pukul 20.00

8
 Masalah dalam menerima pesan
 Masalah dalam menafsirkan pesan

Menurut Harrington, masalah komunikasi memiliki skala 9 dari 10 di sebuah


organisasi. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya komunikasi sehingga bisa
mengakibatkan masalah yang cukup berarti dalam sebuah organisasi bahkan akan
berdampak pada perkembangan organisasi tersebut. Adapun hambatan yang terjadi
karena komunikasi antara lain :

1. Hambatan Teknis
Disini yang termasuk dalam hambatan teknis adalah keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi. Dilihat dari sisi teknologi, maka hambatan ini akan semakin
berkurang seiring dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan
informasi, sehingga saluran komunikasi dapat di andalkan dan efisien sebagai media
komunikasi.

Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personal Management (1976),


jenis hambatan teknis dari komunikasi meliputi :

a. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas.


b. Kurangnya informasi atau penjelasan.
c. Kurangnya keterampilan membaca.
d. Pemilihan media yang kurang tepat.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau idea secara efektif. Faktor pemahaman bahasa dan istilah tertentu serta kata- kata
yang dipergunakan dalam komunikasi terkadang mempunyai arti yang berbeda, tidak
jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Misalnya adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional maupun
internasional) serta adanya istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang – bidang
tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran dan lain sebagainya.

9
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, perspesi, kecakapan
atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat – alat panca indera
seseorang dan lain sebagainya.8

D. Unsur-Unsur yang Membangun Kontuinitas Bisnis


Kontinuitas Bisnis adalah business continuity management yaitu pengelolaan
risiko untuk memastikan tetap berjalannya fungsi-fungsi penting dalam keadaan
gangguan dan proses pemulihan yang efektif.

1. Likuiditas
Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jatuh tempo.
Likuiditas juga berarti mampu menjaga kelancaran proses produksi agar suplai hasil
produksinya lancar.
2. Solvabilitas
Adalah gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi hutang-
hutangnya yang jatuh tempo secara lancar dan tepat waktu. Solvabilitas juga berarti
berusaha agar modal sendiri (assets) bisnis lebih besar dari hutangnya.
3. Rentabilitas
Adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit
dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Dalam bisnis rentabilitas adalah
bisnis mampu memperoleh keuntungan yang layak, tidak merugi.
4. Elektabilitas
Yaitu kemampuan bisnis untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
Kepercayaan meliputi moral pengelola bisnis, tepat dalam berjanji, dan dipercaya dalam
bidang keuangan.
5. Crediet Waardigheid
Adalah bisnis dipercaya sehingga layak memperoleh kredit dan pinjaman. 9

8
Aneska Zoya Raveena. 2017. Apa saja yang sering menjadi masalah dalam komunikasi di dalam
organisasi?. Dikutip dari https://www.dictio.id/t/apa-saja-yang-sering-menjadi-masalah-dalam-komunikasi-
di-dalam-organisasi/4272. Diakses Pada 12 Mei 2019 Pukul 20.00

9
Manggu. 2016. Faktor-Faktor Kontinuitas dalam Bisnis. Di kutip dari
http://www.manggu.info/2016/09/faktor-faktor-kontinuitas-dalam-bisnis.html Diakses Pada 12 Mei 2019
Pukul 20.00

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pentingnya komunikasi dalam mempertahankan hubungan, seperti pentingnya


pula kita bernafas untuk bertahan hidup. Komunikasi, tidak sesederhana yang kita kira.
Asumsi awal menganggap bahwa komunikasi hanyalah sekedar mengeluarkan suara
melalui mulut, didengar oleh orang lain, dan orang lain tersebut meresponnya. Sehingga
kita tidak perlu mempelajarinya.

Dalam hubungan antarpribadi, individu bisa mencapai tahap akrab atau justru
hubungan tersebut putus di tengah jalan sebelum tahap akrab. Bisa juga hubungan
antarpribadi yang semula sudah akrab kemudian mengalami perusakan sehingga akhirnya
hubungan tersebut putus. Sebuah persahabatan bisa putus jika salah seorang dari sahabat
berbuat curang, menipu atau mengkhianati persahabatan yang sudah dibangun.

Komunikasi dalam berbisnis menjadi hal yang penting dalam segala hal karena
menyangkut segala sesuatu yang ada dalam bisnis untuk menghindari kesalahpahaman.
Hal itu pun juga didorong oleh kegiatan seperti misalnya pemasaran yang tentunya
membutuhkan komunikasi yang baik mengingat hal ini akan menjadi penilaian terhadap
kualitas bisnis baik itu oleh konsumen, rekan kerja, ataupun pihak investor. Sehingga
ketika suatu perusahaan membuka lowongan pekerjaan tak jarang ditemui peryaratan
yang harus dimiliki oleh calon karyawan yakni mampu berkomunikasi dengan baik.

Menurut Harrington, masalah komunikasi memiliki skala 9 dari 10 di sebuah


organisasi. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya komunikasi sehingga bisa
mengakibatkan masalah yang cukup berarti dalam sebuah organisasi bahkan akan
berdampak pada perkembangan organisasi tersebut. Adapun hambatan yang terjadi
karena komunikasi antara lain Hambatan Teknis, Hambatan Semantik, Hambatan
Manusiawi.

Kontinuitas Bisnis adalah business continuity management yaitu pengelolaan


risiko untuk memastikan tetap berjalannya fungsi-fungsi penting dalam keadaan
gangguan dan proses pemulihan yang efektif. Setidaknya ada 5 unsur yang dapat

11
membangun kontuinitas sebuah bisnis diantaranya adalah Likuiditas, Solvabilitas,
Rentabilitas, Elektabilitas, Crediet Waardigheid.

12
Daftar Pustaka

1. Mubarok dan Made Dwi Andjani. 2014. Komunikasi Antarpribadi Dalam


Masyarakat Majemuk. Edisi Pertama. Makasar: Dapur Buku.
2. Azhar. 2017. Komunikasi Antarpribadi: Suatu Kajian dalam Perspektif Komunikasi
Islam. Langsa: Institut Agama Islam Negeri Langsa. Jurnal Al-Hikmah, Vol. 9, No.
14
3. Sari Kusuma Rina. 2017. Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Solusi Konflik Pada
Hubungan Remaja Dan Orang Tua Di Smk Batik 2 Surakarta. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta. WARTA LPM, Vol. 20, No. 1
4. Ayu Liana Jessica, Yohanes Kartika Herdiyanto.2017. Hubungan Antara Intensitas
Komunikasi Dengan Komitmen Pada Pasangan Yang Menjalani Hubungan
Berpacaran. Bali: Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Udayana. Jurnal Psikologi Udayana, Vol. 4, No. 1
5. Ramdhani, M. Arief. 2017. Pentingnya Komunikasi Bisnis. Makalah. Dikutip dari
http://arieframdhani11.blogspot.com/2017/11/pentingnya-komunikasi-bisnis.html.
Diakses Pada 12 Mei 2019 Pukul 20.00.
6. Raveena, Aneska Zoya. 2017. Apa saja yang sering menjadi masalah dalam
komunikasi di dalam organisasi?. Dikutip dari https://www.dictio.id/t/apa-saja-yang-
sering-menjadi-masalah-dalam-komunikasi-di-dalam-organisasi/4272. Diakses Pada
12 Mei 2019 Pukul 20.00.
7. Manggu. 2016. Faktor-Faktor Kontinuitas dalam Bisnis. Di kutip dari
http://www.manggu.info/2016/09/faktor-faktor-kontinuitas-dalam-bisnis.html
Diakses Pada 12 Mei 2019 Pukul 20.00

13

Anda mungkin juga menyukai