d) Bentuk Kegiatan/Langkah-Langkah
1. Guru menggunakan media dan memberikan pertanyaan tentang bacaan huruf sesuai puzzle yang
disusun guru
Deskripsi Media
Balok Iqro’ pelangi merupakan modifikasi dari balok iqro’ kayu dan balok iqro’ ka’bah. Secara umum
balok Iqro’ merupakan mainan kayu yang berfungsi untuk mengajarkan dan mengenalkan huruf hijaiyah.
Balok Iqro pelangi terdiri atas enam sisi dengan huruf dan tanda bacanya. Anak bisa diajak belajar
dengan bermain seperti melempar dadu dan membaca huruf hijaiyah. Atau dengan cara menyusun
setiap balok dan membuat kata bermakna. Mainan kayu edukatif ini memiliki ukuran 10 x 10 x 10 cm.
Media ini juga menarik karena berwarna warni dan warnanya disesuaikan dengan harkatnya, sehingga
dapat mempermudah anak belajar dan bermain menggunakan media tersebut.
Media Pembelajaran Balok Iqro’ ini mengajarkan anak huruf-huruf hijaiyah berharat fathah, kasrah dan
dhammah. Selain itu media ini juga mengenalkan huruf hijaiyah bertanwin. Media pembelajaran ini
dapat menjadi media tambahan dalam mengajrkan iqro’ kepada anak dan disesuaikan dengan tahap
perkembangan dan belajar anak sesuai dengan sistematika buku iqro’.
Alat:
5. Gunting
6. Cutter/Pisau Lipat
7. Pensil
8. Penggaris
Bahan:
3. Kertas Manila
4. Kertas Origami
5. Spidol hitam
6. Spidol warna-warni
7. Double Tipe
8. Lem kertas
3. Buat balok kubus ukuran 10 x 10 cm dengan kertas manila. Seperti gambar berikut sehingga
membentuk kubus 3 dimensi.
4. Tuliskan atau tempel huruf hijaiyah warna-warni pada setiap sisi kubus, seperti huruf fathah,
kasrah, dhammah, fathah tanwin, kasrah tanwin, dan dhammah tanwin sehingga anak memahami
perbedaan dan klasifikasi setiap tanda harakat sesuai dengan warna huruf.
d) Bentuk Kegiatan/Langkah-Langkah
5. Guru menjelaskan setiap harakat pada huruf hijaiyah sebelum bermain dengan balok iqro’.
6. Guru melakukan kegiatan belajar kata bermakna dengan cara anak melempar dua buah
dadu Alif dan Ba sehingga dapat menjadi kata bermakna seperti: Ibu, Abi, Ubi, dsb.
7. Anak diminta untuk menggabungkan kata-kata bermakna tersebut membentuk sebuah kalimat.
BAB III