Anda di halaman 1dari 2

Lembar Kerja Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI 100)

Lembar Kerja PAI


Topik : Ilmuwan Muslim

Tanggal Penugasan : Selasa, 28 Januari 2020


Kelas : U01
Nama Mahasiswa /NIM : Novia Liwanda / G84190028

Abul Qasim al-Zahrawi, Pioner Ilmu Bedah


Modern
Berbicara mengenai tokoh kedokteran
muslim, kebanyakan umat Islam langsung
mengingat nama Ibnu Sina –penemu ilmu
tentang parasit-. Seolah-olah umat Islam hanya
memiliki Ibnu Sina sebagai tokoh ilmu
kedokteran yang menonjol. Padahal banyak
sekali tokoh-tokoh kedokteran Islam yang
karya-karyanya masih bermanfaat hingga hari
ini, ada Abu Bakar ar-Razi yang didaulat
menjadi ilmuan paling besar dalam bidang kedokteran, Ali bin Isa al-Kahal
seorang dokter spesialis mata terhebat pada abad pertengahan, ath-Thufail orang
pertama yang menemukan Ancylostoma atau dinamakan usus melingkar (as-
Sirjani, 2009: 272-274), hingga Imam Ibnul Qayim dengan karyanya yang
fenomenal Thibbun Nabawi. Jadi, Ibnu Sina tidak sendirian dalam bidang ini.
Belum lagi sosok Ibnu Sina yang dianggap kontroversial, baik dari segi pemikiran
keagamaan ataupun metode pengobatannya.
Tokoh kedokteran yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah
seorang pioner dalam ilmu bedah modern. Ia adalah Abu Qasim al-Zahrawi. Al-
Zahrawi merevolusi ilmu bedah klasik dan meletakkan kaidah-kaidah bedah yang
Lembar Kerja Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI 100)

menjadi pijakan ilmu bedah modern saat ini. Al-Zahrawi menemukan  metode dan
alat-alat bedah baru yang memudahkan para pasien. Ia juga memiliki 30 jilid
ensiklopedi bedah yang dijadikan rujukan utama ilmu bedah di Eropa selama
beberapa abad dan menjadi pijakan ilmu kedokteran modern.

Siapakah al-Zaharawi?
Ia adalah Abul Qasim Khalaf bin al-Abbas- al-Zahrawi, orang-orang Barat
mengenalnya dengan Abulcasis. Dilahirkan pada tahun 936 dan wafat tahun 1013
M di Kota al-Zahra, al-Zahrawi mengabdi pada kekhalifahan Bani Umayyah II
di Cordoba, Andalusia. Awalnya ia dikenal sebagai seorang fisikawan, sampai
akhirnya ia memperkenalkan teori-teori dan alat-alat bedah dalam ilmu
kedokteran, barulah orang-orang mengenalnya sebagai dokter ahli bedah (al-
Hassani, 2005: 167).

Pencapaiannya
Pencapaian al-Zahrawi dalam ilmu bedah sangat banyak dan luar biasa, sampai-
sampai ia dianggap sebagai orang pertama yang menjadikan ilmu bedah sebagai
spesialisasi tersendiri dalam ilmu kedokteran. Al-Zahrawi adalah di antara orang
pertama yang menemukan alat-alat bedah dan menemukan teori mengikat organ
tubuh saat pembedahan yang tujuannya untuk mencegah pendarahan. Selain itu, ia
juga membuat benang untuk menjahit bekas bedah dan orang pertama yang
menggunakan suntik.

Karyanya yang paling fenomenal adalah At-Tashrif Liman Ajiza ‘an Ta’lif, sebuah
ensiklopedi kedokteran yang disusun dalam 30 jilid buku. Buku yang selesai
penulisannya pada tahun 1000 ini berisikan tentang berbagai topik medis
termasuk tentang kesehatan gigi dan melahirkan. At-Tashrif disusun selama 50
tahun karir kedokteran al-Zaharawi, baik pelatihan, mengajar, dan praktek.

Sumber:
– al-Hassani, Salim TS. 2005. 1001 Muslim Invention Heritage in Our World. Manchester:Foundation for Science
Thecnology dan Civilisation.
– as-Sirjani, Raghib. 2009. Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia. Jakarta: Al-Kautsar.
– Lostislamichistory.com dll.
https://kisahmuslim.com/4385-abul-qasim-al-zahrawi-pioner-ilmu-bedah-modern.html

Anda mungkin juga menyukai