menjadi pijakan ilmu bedah modern saat ini. Al-Zahrawi menemukan metode dan
alat-alat bedah baru yang memudahkan para pasien. Ia juga memiliki 30 jilid
ensiklopedi bedah yang dijadikan rujukan utama ilmu bedah di Eropa selama
beberapa abad dan menjadi pijakan ilmu kedokteran modern.
Siapakah al-Zaharawi?
Ia adalah Abul Qasim Khalaf bin al-Abbas- al-Zahrawi, orang-orang Barat
mengenalnya dengan Abulcasis. Dilahirkan pada tahun 936 dan wafat tahun 1013
M di Kota al-Zahra, al-Zahrawi mengabdi pada kekhalifahan Bani Umayyah II
di Cordoba, Andalusia. Awalnya ia dikenal sebagai seorang fisikawan, sampai
akhirnya ia memperkenalkan teori-teori dan alat-alat bedah dalam ilmu
kedokteran, barulah orang-orang mengenalnya sebagai dokter ahli bedah (al-
Hassani, 2005: 167).
Pencapaiannya
Pencapaian al-Zahrawi dalam ilmu bedah sangat banyak dan luar biasa, sampai-
sampai ia dianggap sebagai orang pertama yang menjadikan ilmu bedah sebagai
spesialisasi tersendiri dalam ilmu kedokteran. Al-Zahrawi adalah di antara orang
pertama yang menemukan alat-alat bedah dan menemukan teori mengikat organ
tubuh saat pembedahan yang tujuannya untuk mencegah pendarahan. Selain itu, ia
juga membuat benang untuk menjahit bekas bedah dan orang pertama yang
menggunakan suntik.
Karyanya yang paling fenomenal adalah At-Tashrif Liman Ajiza ‘an Ta’lif, sebuah
ensiklopedi kedokteran yang disusun dalam 30 jilid buku. Buku yang selesai
penulisannya pada tahun 1000 ini berisikan tentang berbagai topik medis
termasuk tentang kesehatan gigi dan melahirkan. At-Tashrif disusun selama 50
tahun karir kedokteran al-Zaharawi, baik pelatihan, mengajar, dan praktek.
Sumber:
– al-Hassani, Salim TS. 2005. 1001 Muslim Invention Heritage in Our World. Manchester:Foundation for Science
Thecnology dan Civilisation.
– as-Sirjani, Raghib. 2009. Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia. Jakarta: Al-Kautsar.
– Lostislamichistory.com dll.
https://kisahmuslim.com/4385-abul-qasim-al-zahrawi-pioner-ilmu-bedah-modern.html