Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

ALKOHOL

Nama : DESY GLORITA LAPAIBEL

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menentukan rumus umum alkanol (alkohol)
2. Siswa dapat menentukan tatanama alkanol (alkohol)
3. Siswa dapat mebedakan alkanol (alkohol) berdasarkan jenis-jenisnya
4. Siswa dapat menjelaskan isomer-isomer dari alkanol (alkohol)
5. Siswa dapat membedakan alkanol (alkohol) berdasarkan isomer-isomernya
6. Siswa dapat menjelaskan kegunaan alkanol (alkohol)
7. Siswa dapat mengidentifikasi alkanol (alkohol)

1. Pengertian Alkohol
Perhatikan tabel dibawah ini dan tentukan perbedaan alkana dan alkohol!

Alkana Alkohol
H H

H C H H C OH

H H
H H H OH

H C C H H C C H

H H H H

H H H H H H
2. Jenis-
H C C C H H C C C H jenis
alkohol
Dengan membandingkan alkohol dan alkana dapat disimpulkan alkohol H H Alkohol
adalah OH adalah senyawa turunan alkana dimana
atom H diganti dengan gugus hidroksil (-OH). Alkohol termasuk contoh senyawa turunan alkana, akan tetapi alkohol dan
alkana memiliki perbedaan sifat yaitu :

• Alkohol memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH) sedangkan alkana tidak memiliki
gugus fungsi hanya berupa rantai atom karbon yang berikatan kovalen tunggal antar
atom C dan atom H. Gugus fungsi merupakan gugus atom yang berperan sebagai
penentu sifat senyawa
• Alkana termasuk senyawa nonpolar dan tidak dapat larut dalam air, sedangkan
alkohol termasuk senyawa polar dan dapat larut dalam air
Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier

Dengan melengkapi tabel dibawah ini tentukan perbedaan alkohol primer, sekunder dan tersier.

Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier


Perbedaannya.. gugus -OH nya
terikat pada atom C primer
 
Perbedaannya gugus -OH nya
Perbedaannya gugus -OH nya
terikat pada atom C tersier
terikat pada atom C sekunder
( Atom C yang mengikat satu (Atom C yang mengikat tiga
(Atom C yang mengikat dua
atom C lain) atom C lain)
atom C lain )
Maka dapat disimpulkan alkohol Maka dapat disimpulkan alkohol Maka dapat disimpulkan alkohol
primer adalah Alkohol dengan sekunder adalah Alkohol tersier adalah Alkohol dengan
gugus –OH terikat pada atom C dengan gugus –OH terikat pada gugus –OH terikat pada atom C
primer. atom C sekunder. tersier.

3. Tatanama alkohol

Jumla Rumus Nama Rumus Nama


h Alkana Alkana Alkohol Alkohol
atom
C
1 CH4 Metana CH3OH Metanol
2 C2H6 Etana C2H5 OH Etanol
3 C3H8 Propana C3H7 OH Propanol
4 C4H10 Butana C4H9 OH Butanol
5 C5H12 Pentana C5H11 OH Pentanol
6 C6H14 Heksana C6H13 OH Heksanol
7 C7H16 Heptana C7H15 OH Heptanol
8 C8H18 Oktana C8H17 OH Oktanol
9 C9H20 Nonana C9H19 OH Nonanol
10 C10H22 Dekana C10H21 OH Dekanol

Berdasarkan tabel diatas , bagaimanakah penamaan alkohol berdasarkan nama alkananya?


Hal-hal 1)
yangTentukan
perlu diperhatikan dalam
rantai karbon tatanamayang
terpanjang alkohol.
mengandung gugus OH.
1. Menentukan rantai utama
2) Semua atom karbon di luar rantai utama dinamakan cabang, diberi nama alkil sesuai
jumlah atom C.

3) Rantai utama diberi nomor dari ujung terdekat dengan gugus –OH .

4) Urutan pemberian nama alkohol adalah sebagai berikut. Nomor cabang–nama alkil–
nomor gugus OH–nama rantai utama. Jika cabang lebih dari satu jenis, maka diurutkan
sesuai abjad. Senyawa di atas diberi nama 3,4-dimetil, 2- pentanol.

5) Jika terdapat lebih dari satu gugus OH pada molekul yang sama (polihidroksil alkohol),
digunakan akhiran -diol, -triol, dan seterusnya. Dalam hal ini akhiran -a pada alkana rantai
utama tetap dipakai.
Salah

CH3 CH CH2 CH CH2 CH3


OH CH3

1 Benar
CH3 CH CH2 CH CH2 CH3

OH CH 3 Salah
CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH3
Alkil Butana OH CH3
Gugus Hidroksil

n Alkil, n-Heksanol

Salah
CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH3
CH2
2 Benar OH
CH3 CH2 CH CH CH2CH3
CH2
OH
Salah
CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH3
CH2
Gugus Hidroksil OH
Alkil Butana
n Alkil, n-Pentanol

Berdasarkan bagan diatas , bagaimanakah menentukan rantai utama suatu alkohol?

Adapun rumusan penentuan tata nama untuk alkanol didasarkan pada beberapa hal di bawah
ini:
1. Untuk rantai C yang tidak bercabang, nama alkohol diturunkan langsung dari nama alkana
yang sesuai, dengan akhiran –a diganti –ol seperti contoh di atas.
2. Untuk rantai C yang bercabang, maka:
-. Rantai terpanjang yang mengandung gugus –OH dan memiliki cabang terbanyak dianggap
sebagai rantai utama.
-. Rantai utama diberi nomor yang dimulai dari salah satu ujung sehingga gugus fungsi
mendapat nomor terkecil. Jika posisi gugus fungsi sama dari kedua ujung, maka penomoran
dimulai dari salah satu ujung rantai utama sehingga cabang-cabang alkil akan memiliki nomor
terkecil.
2. Menentukan cabang

1 2
CH3 CH CH2 CH CH2 CH3 CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH3
OH CH3 CH2
OH

Cabang atau Alkil


Cabang atau Alkil

3. Penomoran atom C
n,Metil-n- Heksanol n,Etil-n- Pentanol Salah
Benar
1
CH3 CH CH2 CH CH2 CH3 CH3 CH CH2 CH CH2 CH3
1 2 3
OH 4CH3 5 6 6 5
OH 4 3CH3 2 1

Cabang atau Alkil Cabang atau Alkil

4,Metil-2- Heksanol

2 Benar Salah
CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH3 CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH3
5 4 3 2
CH2 1 2 3 4
CH2
OH OH

1 5 Cabang atau Alkil


Cabang atau Alkil

2,Etil-1-Pentanol
Tulislah nama alkohol dibawah ini!

OH
3-Methyl-3-octanol
a. CH3-CH2-CH-CH2-C-CH3
CH2 CH3
CH3
OH
b. CH3-CH-CH-CH2-CH-CH3 3-Methyl-3-octanol
CH3 CH2-CH3

OH OH OH
3-Methyl-3-octanol
c. CH3 C C C CH2CH3
CH3 CH3CH3

Tuliskan struktur dan tentukan jenis dari senyawa alkanol berikut!


a. 3,4-dimetil-2-pentanol
b. 3-metil-3-heksanol
a. b.

4. Isomer alkohol
a. Isomer Kerangka

Kesimpulan tentang isomer kerangka

Isomer kerangka atau rantai adalah molekul yang mempunyai kerangka yang berbeda, tetapi


mempunyai rumus molekul yang sama. 
1)    1-heksanol

                                             OH

                        |

CH₃ - CH₂ - CH₂ - CH₂ - CH₂ - CH₂

2)    2-heksanol
b. Isomer Posisi
                                    OH

                                       |

CH₃ - CH₂ - CH₂ - CH₂ - CH - CH₃

Kesimpulan tentang isomer posisi


 3)    3-heksanol
Yang membedakannya adalah posisi dari gugus fungsi dan  isomer ini hanya terjadi pada
                  senyawa
          OH hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna).
c. Isomer gugus fungsi

                             |

CH₃ - CH₂ - CH₂ - CH - CH₂ - CH₃

 4)    2-Metil -1-pentanol

OH     CH₃

 |          |

CH₂ - CH - CH₂ - CH₂ - CH₃


Kesimpulan tentang isomer gugus fungsi

Isomer gugus fungsi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama, tapi atom-
 5)    3-Metil -1-pentanol
atomnya terhubung dengan cara lain, sehingga membentuk gugus fungsinya berbeda. 
OH              CH₃

 |                    |

CH₂ - CH₂ - CH - CH₂ - CH₃

1. Tentukan jumlah isomer kerangka dari heksanol (C6H14O)


6)    4-Metil -1-pentanol

OH                       CH₃

 |                           |

CH₂ - CH₂ - CH₂ - CH - CH₃

 7)    2-Metil -2-pentanol

         OH                       
12) 2,2-Dimetil-1-butanol

OH     CH₃                               

 |        |                                     

CH₂ - C - CH₂ - CH₃

     |

         CH₃
 

13) 3,3-Dimetil-1-butanol

OH             CH₃                               

 |                  |                                     

CH₂ - CH₂ - C- CH₃

          |

                  CH₃

14)   3,3-Dimetil-2-butanol

           OH   CH₃                               

            |      |                                     

CH₃ - CH - C- CH₃

                   |

                  CH₃

2. (A) CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-OH (D) CH3-CH2-CH-CH2-CH3


OH
(B) CH3-CH-CH2 (E) CH3-CH2-CH-CH2-OH
OH CH3 CH3
(C) CH3-CH2-O-CH2-CH3 (F) CH3
CH3-C-CH2-OH
CH3
Di antara senyawa di atas, tentukanlah pasangan senyawa yang merupakan:
a. Isomer kerangka b.Isomer posisi c. Isomer gugus fungsi

Isomer kerangka: Isomer posisi: Isomer gugus fungsi:

5. Sifat-sifat senyawa alkohol


a. sifat fisika

 Alkohol bersifat lebih polar karena ada gugus -OH, sehingga dapat larut dalam air
dan pelarut-pelarut organik lainnya. Tingkat kepolaran alkohol dipengaruhi oleh
panjang rantai karbonnya. Semakin panjang rantai karbon, maka akan semakin
menurun juga tingkat kelarutan/kepolarannya. Etanol dan metanol memiliki
tingkat kepolaran yang tinggi karena rantai karbonnya pendek.
 Alkohol memiliki titik didih yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan senyawa
turunan alkana lain. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki ikatan hidrogen.
b. sifatTitik
kimiadidih ini juga akan semakin meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah
atom C dan gugus -OH nya.

No Senyawa alkohol Kegunaannya


1. Metanol digunakan untuk
 Alkohol mudah bereaksi dengan
membuat pupuk, obat,
senyawa lain. Hal ini karena gugus -OH pada
alkohol yang cukup reaktif. plastik, dan senyawa
organik lain. Tidak hanya
itu, metanol juga bisa
digunakan sebagai
pelarut.

2. Etanol dapat digunakan sebagai


6. Keguanaan senyawa alkohol pelarut dan bahan bakar
alternatif (bioetanol).

3. Etilen glikol berfungsi sebagai bahan


antibeku pada radiator mobil.
:

Nama :DESY GLORITA LAPAIBEL

LembarK
erjaPese
Materi: Eter

rta Didik
TujuanPembelajaran

1. Siswa dapat menentukan rumus umum alkoksi alkana (eter)


2. Siswa dapat menentukan tatanama alkoksi alkana (eter)
3. Siswa dapat mejelaskan sifat fisika dan kimia alkoksi alkan (eter)
4. Siswa dapat mejelaskan kegunaan alkoksi alkana (eter)
5. Siswa dapat mengidentifikasi alkoksi alkana (eter)
Teori

Alkoksi alkana (eter) adalahsenyawa yang memilikiduaresiduhidrokarbon yang dapat


samaatauberbeda. Tata nama alkoksi alkana secara IUPACyaitu:
 Rantaialkil yang jumlah atom C-nya paling sedikitdisebutgugusalkoksi, sedangkan yang
jumlahnya paling banyakdisebutrantaiinduk.
 Gugusalkoksidiberinamadengancaramenggantiakhiran -anapadaalkanamenjadiakhiran
-oksi, sedangkanrantaiindukdiberinamasepertinamaalkanaberdasarkanjumlah atom C-nya.
 Jikajumlah atom C lebihdari 4, berinomorpadarantaiinduksedemikianrupasehinggagugus –
OR menempelpada atom C yangpaling kecil. Kemudian, tuliskannomor,
diikutinamagugusalkoksiberdasarkanjumlah atom C-nya,
dandiakhiridengannamarantaiinduk.
Tata nama alkoksi alkana secara trivial yaitu:
Tentukanlahnamaalkilsetiaprantaikarbon.Tuliskansecaraberurutdarinamaalkilterkecildandiiku
ti kata eter. Jikaadanamaalkil yang sama, di depannamaalkiltersebutditambahkanawalandi
(2).

1. Amati tablenama IUPAC dan Trivial senyawaalkoksialkana

Struktur Nama IUPAC Nama Trivial


CH3-O-CH3 Metoksi metana Dimetil eter
CH3-O-CH2-CH3 Metoksi etana Etil metil eter
CH3-CH2-O-CH2-CH3 Etoksi etana Dietil eter
CH3-CH2-O-CH2-CH2-CH3 Etoksi propana Etil propil eter
CH3-CH2-CH2-O-CH2-CH2-CH3 Propoksi propana Dipropil eter
 Penamaansenyawaalkoksi alkana yang bercabangsamadengantatanama IUPAC dan
trivialalkanadanturunanalkanalainnya.

Contoh :

CH3-CH-CH2−O−CH2-CH3
CH3
Rantai induk Gugus alkoksi

Nama IUPAC : 1-etoksi-2-metil-propana


Nama Trivial : etil isobutil eter

Tuliskanrumusstrukturnya !

a. 1-etoksi-2-metil-propana
B 2-etoksi butana

CH₃ - CH - CH₂ - CH₃


      |
           O
      |
         CH₂
            |
         CH₃ 
Tuliskan nama senyawa alkoksi berikut

a. CH3 b. CH3
│ │
CH3-CH2─C−O−CH2-CH3 CH3-CH2-CH-CH−O−CH2-CH2-CH3
│ │
CH3 CH3

=1-metoksi-etana
=2-etoksi-etana
=1-metoksi-propana

2. Amati tabelsifatfisikaAlkoksialkana
Titik Kelarutan
Struktur Nama
didih(oC) (g/100ml air)
CH3-O-CH3 Dimetil eter -24 Larut sempurna
CH3-CH2-O-CH2-CH3 Dietil eter 34,5 8,0
CH3-CH2-CH2-O-CH2-CH2-CH3 Dipropil eter 90,1

a. Bagaimanakecenderungantitikdidihalkoksialkana
Titik didih akan semakin tinggi dengan semakin banyaknya atom karbon pada rantai
alkana. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya Mr (massa molekul relatif) alkana,
alasan lainnya karena akan semakin sulit pemutusan ikatan antar rantai karbon (ikatan
antara C - C) sehingga titik didihnya semakin tinggi

b. Bagaimana kecenderungan kelarutan alkoksi alkana

Senyawa organik dengan rumus molekul C₄H₁₀O ---> CnH2n+2O dengan n = 4 adalah
alkohol dan eter.
Eter atau alkoksi alkana memiliki sifat yaitu kelarutan sangat kecil dalam air atau
sukar larut dalam air, berwujud cair pada keadaan standar dan tidak dapat bereaksi
dengan logam natrium (Na). Dengan demikian, senyawa organik dengan rumus
molekul C₄H₁₀O tersebut adalah senyawa eter.

3. Perhatikan reaksi alkoksi alkana berikut

R-O-R’ + basa 
[O]
R-O-R’ 

[R]
R-O-R’ 

Alkoksi alkana bersifat inert. Mengapa demikian?

1 Titik didih alkohol relatif tinggi.Hal ini merupakan akibat langsung dari daya
tarik intermolekuler yang kuat.
2 Semua alkohol adalah polar tetapi tidak semua alkohol dapat larut dalam .
4. Sifat-sifat Fisika senyawa eter :

Titik didih
Kedua alkil pada eter yang terikat pada oksigen tidak dapat membentuk ikatan hidrogen
sehingga eter mempunyai titik didih yang lebih kecil dibanding alkohol dengan massa
molekul relatif yang sama.
2) Kelarutan
Eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya karena tidak ada
hidrogen yang terikat pada oksigen, tetapi jika dicampur dengan air, eter dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan air. Oleh karena itu eter sedikit larut dalam air.

5. Sifat-sifat kimia senyawa eter :

Eter bersifat inert seperti halnya alkana, eter tidak bereaksi dengan oksidator, reduktor
maupun basa. Sifat inilah yang menyebabkan eter banyak digunakan sebagai pelarut organik

6. Kegunaan senyawa eter :

No Senyawa eter Kegunaannya


1 METOKSIMETANA Obat penghilang rasa sakit an
(DIMETIL ETER) merupakan bahan utama dalam
pembuatan morfin

2. Etoksietana Sebagai cairan starter untuk mesin


diesel dan mesn bensin dalam
cuaca dngin

Kegunaan senyawa eter secara umum adalah:


• Sebagai obat bius (misalnya dietil eter atau (C2H5)2O)
• Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar.
• Sebagai pelarut.
• Sebagai pendingin (dimetil eter atau (CH3)2O)
• Sebagai zat aditif pada bensin pada suhu dingin atau untuk meningkatkan angka oktan
(MTBE)

Anda mungkin juga menyukai