Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FAKTOR PENYEBAB DASAR KECELAKAN


KERJA DI LABORATORIUM

Disusun oleh :

1. Adelheit Putri Taniu


2. Asti Dapajiangu
3. Dennise Mahsa Syawalia
4. Erdin Jaha
5. Gabriela Putri Silvester
6. Maria D.M. Lam
7. Maria Santika Natalia
8. Yemida Raga

Tingkat/Reguler : 1B

POLTEKKES KEMENKES KUPANG


D-III FARMASI
2022/2023
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………….…..………..………i

Kata Pengantar ……………………….…..………..………ii

Daftar Isi ……………………….…..………..…………….iii

BAB I PENDAHULUAN………………...
1.1 Latar Belakang …………………………………………….……………….1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………….…………….……2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………...……….…3

BAB II PEMBAHASAN…………………
2.1 Faktor Pribadi Yang Menjadi Penyebab Dasar Kecelakaan di
Laboratorium………………………..……4
2.2 Faktor Pekerjaan Yang Menjadi Faktor Dasar Kecelakaan di Laboratorium
…………………….….…..5
2.3 Tindakan Tak Aman Yang Menjadi Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan di
Laboratorium ..…….………6

2.4 Kondisi Tak Aman Yang Menjadi Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan di
Laboratorium ..……….……7

BAB III PENUTUP……………………..8


3.1 Kesimpulan ……………………...…...…………… 8
3.2 Saran ……………………….…..………..…………8
KATA PENGANTAR
Puji Syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya makalah dengan judul ‘Faktor Penyebab Dasar Kecelakaan Kerja di
Laboratorium’ ini dapat disusun dan selesai tepat waktu.
Kami tau bahwa makalah yang disusun masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan lainnya dari segi penulisan maupun materi. Untuk itu kami menerima kritik serta
saran dari semua pihak untuk membantu menyempurnakan makalah ini.
Kami harap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat untuk melakukan percobaan atau eksperimen.
Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan kaca dan
instrument khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan jika dilakukan
dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan tersebut dapat disebabkan karena
kecerobohan saat kerja, sehingga dapat membuat pekerjaan di laboratorium terhambat
dan membahayakan nyawa orang-orang atau praktikan di laboratorium.
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan harapan bagi setiap orang ketika
melakukan percobaan untuk kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan
kerja. Walaupun petunjuk keselamatan kerja telah tertulis dalam setiap penuntun
praktikum, namun hal tersebut perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap orang lebih
meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium. Maka dari itu, diperlukan
pemahaman mengenai bahan-bahan berbahaya, pemahaman mengenai cara
penggunaan alat-alat, serta simbol-simbol yang terdapat dalam laboratorium, agar
praktikan lebih berhati-hati dalam menggunakannya dan dapat mengurangi
kecelakaan yang mungkin terjadi. Peraturan dan perlengkapan tentunya juga harus
dipahami dan diimplementasikan oleh setiap praktikan dalam melakukan percobaan
dalam laboratorium. Dengan pengetahuan tersebut, diharapkan setiap individu
khususnya para siswa dan asisten dapat bersama-sama untuk menjaga keselamatan
kerja setiap individu di laboratorium.
Kecelakaan kerja merupakan salah satu dari banyak masalah dibidang kesehatan
kerja. Dengan menerapkan usaha K3 maka kejadian kecelakaan kerja semestinya bisa
dihindari. Dampak kecelakaan kerja dirasakan langsung oleh pekerja, dimana pekerja
dapat mengalami cedera ringan sampai berat bahkan kematian. Dampak tidak
langsung dirasakan oleh masyarakat antara lain berupa pencemaran udara, air, dan
makanan. Kecelakaan kerja bukan terjadi tanpa sebab, tapi oleh kelemahan di sisi
manajer, pekerja, atau keduanya. Akibat yang ditimbulkannya dapat memunculkan
trauma bagi keduanya. Bagi pekerja, cedera dapat berpengaruh terhadap pribadi,
keluarga, dan kualitas hidupnya, sedangkan bagi manajer, berupa kerugian produksi,
waktu terbuang untuk penyelidikan, dan yang terburuk biaya untuk proses hukum.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor penting dalam rangka
perlindungan dunia kerja, dan juga sangat penting untuk produktivitas dan
kelangsungan dunia usaha.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa faktor pribadi yang menjadi penyebab dasar kecelakaan di laboratorium?
2) Apa faktor pekerjaan yang menjadi penyebab dasar kecelakaan di
laboratorium?
3) Apa tindakan tak aman yang menjadi faktor penyebab langsung kecelakaan di
laboratorium?
4) Apa kondisi tak aman yang menjadi faktor penyebab langsung kecelakaan di
laboratorium?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui faktor pribadi apa saja yang menjadi penyebab dasar
kecelakaan di laboratorium.
2) Untuk mengetahui faktor pekerjaan yang menjadi penyebab dasar kecelakaan
di laboratorium.
3) Untuk mengetahui tindakan tak aman yang menjadi faktor penyebab langsung
kecelakaan di laboratorium.
4) Untuk mengetahui apa saja kondisi tak aman yang menjadi faktor penyebab
langsung kecelakaan di laboratorium.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor Pribadi Yang Menjadi Penyebab Dasar Kecelakaan di Laboratorium
Faktor yang disebabkan dari diri sendiri atau kepribadian perseorangan yang
dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan pada saat proses kerja. Beberapa faktor
tersebut yaitu :

1. Pengamatan terhadap bahaya


Faktor yang pertama adalah kemampuan dari pekerja untuk
mengamati ada tidaknya bahaya di tempat mereka melakukan pekerjaan.
Tidak semua pekerja memiliki kemampuan untuk mengetahui adanya
bahaya di area kerja mereka. Kemampuan untuk mengamati bahaya
tersebut sangat tergantung dari pengetahuan atau pengalaman pekerja
terhadap area atau proses kerja yang mereka lakukan. Pada umumnya
pekerja baru yang belum mendapatkan training (latihan) atau pengetahuan
yang sedikit dan kurangnya pengalaman akan kurang mampu mengamati
atau mengidentifikasi bahaya dari pekerjaan yang akan mereka lakukan.
Ketidakmampuan pekerja dalam mengamati atau mengidentifikasi bahaya
ditempat kerja merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya
kecelakaan kerja.

2. Pengenalan terhadap bahaya


Setelah pekerja mampu mengamati atau mengidentifikasi adanya
potensi bahaya ditempat kerja mereka, maka selanjutnya mereka harus
mengenali bahaya tersebut. Jika tidak mampu mengenali jenis bahaya
yang dapat terjadi maka bisa saja menimbulkan kecelakaan yang tidak
diinginkan. Sebagai contoh sederhana, diarea kerja terdapat solven atau
bahan kimia pelarut, pada label terdapat simbol hazards (toxic) dan nama
bahan kimia tersebut. Dari simbol hazard hampir dipastikan bahwa semua
pekerja dapat mengamati bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Namun
tidak semua pekerja dapat mengenali jenis bahaya yang digambarkan oleh
simbol hazard tersebut. Mungkin beberapa dari pekerja mengenali jenis
hazard yang ada hanya secara umum, misalnya beracun, namun secara
detail mereka bisa saja tidak mengetahui efek racun dan jalur masuk racun
dari bahan kimia tersebut. Ketidakmampuan pekerja dalam mengenali
jenis bahaya yang mereka hadapi akan dapat menimbulkan kecelakaan
yang lebih fatal.

3. Keputusan untuk menghindar


Meskipun pekerja sudah dapat mengamati dan mengenali bahaya,
kecelakan masih bisa terjadi jika pekerja tidak mengambil keputusan yang
tepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Kemampuan untuk
mengambil keputusan yang tepat sangat dipengaruhi oleh kultur (budaya),
iklim dan perilaku keselamatan. Jika budaya, iklim dan perilaku
keselamatan yang berkembang didalam organisasi merupakan budaya,
iklim dan perilaku yang berisiko menjatuhkan mental atau perasaan tidak
nyaman seorang pekerja maka pekerja akan cendrung untuk mengambil
risiko dari pada menghindari risiko. Kesadaran akan besarnya kerugian
yang dapat ditimbulkan dari bahaya yang ada akan sangat menentukan
keputusan yang diambil.

4. Kemampuan menghindar
Faktor yang terakhir yang berpengaruh terhadap terjadinya
kecelakaan adalah kemampuan untuk menghindari dari bahaya yang
sudah diidentifikasi, dikenali dan diputuskan untuk dihindari. Pekerja bisa
saja sudah memutuskan untuk menghindar dari potensi kecelakaan yang
bisa terjadi, namun kecelakaan akan bisa dihindari jika pekerja tersebut
mampu menghindari bahaya atau risiko tersebut dengan tepat.
Kemampuan yang dibutuhkan adalah kemampuan secara fisik dan skill
untuk menghindari bahaya. Kedua kemampuan tersebut harus dimiliki
pekerja agar dapat menghindari bahaya yang terdapat diarea kerja mereka.
Cara menghindari bahaya sebelum terjadi kecelakaan yaitu dengan
berprilaku aman dalam bekerja dan dengan mengetahui cara penanganan
bahaya atau keadaan darurat yang terjadi.

2.2 Faktor Pekerjaan Yang Menjadi Faktor Dasar Kecelakaan di Laboratorium


Kecelakaan di laboratorium yang bersumber dari pekerjaan yang akan
dilakukan. Berikut beberapa faktor tersebut :

1. Peralatan di laboratorium yang kurang lengkap


Peralatan yang kurang ini bisa menimbulkan kecelakaan ketika sedang
melakukan suatu percobaan dan atau praktikum. Contoh nya alat
timbangan yang jumlahnya tidak sesuai dengan banyaknya
mahasiswa/pekerja dalam suatu ruangan. Hal ini bisa menyebabkan
kecelakaan karena praktikan akan berdesak-desakan atau berebutan untuk
menimbang dosis obat mereka masing-masing dan selesai lebih cepat dari
yang lainnya.

2. Kesalahan dalam menggunakan alat atau bahan


Ketika melakukan suatu percobaan, kita harus mengetahui dan memahami
alat dan bahan yang akan kita gunakan agar tidak menimbulkan
kecelakaan yang beresiko pada setiap orang. Misalnya ketika praktikan
ingin memindahkan suatu larutan dari suatu wadah ke wadah lainnya
tanpa menggunakan alat pembantu seperti corong atau batang pengaduk.
Jika larutan yang dipindahkan merupakan larutan pekat maka akan
berbahaya jika larutan tersebut tumpah ke tangan atau kaki praktikan.

3. Laboratorium yang kotor dan tidak tertata rapi


Hal ini juga bisa menyebabkan kecelakaan di dalam laboratorium karena
pengaruh tempat yang kurang rapi dan kotor. Contohnya ketika praktikan
sedang melakukan suatu percobaan, praktikan bisa saja tergelincir karena
adanya genangan air atau praktikan bisa saja bingung ketika ingin
mengambil bahan untuk dilakukan percobaan karena bahan-bahan yang
ada di laboratorium tidak disusun dengan rapi.

2.3 Tindakan Tak Aman Yang Menjadi Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan di
Laboratorium
Tindakan tidak aman adalah tindakan yang dapat membahayakan pekerja itu
sendiri maupun orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Berikut beberapa tindakan tak aman :

1. Over confident / terlalu percaya diri


Pada dasarnya, kebanyakan dari kita hanya berpikir tentang bagaimana
cara menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin dan kita cenderung untuk
merasionalisasi risiko cedera. Terkadang kita berpikir sendiri bahwa kita
telah melakukan banyak pekerjaan dengan cara yang salah berkali-kali
dan tidak ada yang buruk/ tidak terjadi kecelakaan. Misalnya tidak
memakai sarung tangan ketika masuk kedalam laboratorium.

2. Menggunakan alat yang sudah rusak.


Hal ini tidak layak dilakukan karena alat yang rusak bisa mengakibatkan
kecelakaan di dalam laboratorium. Hal ini terjadi karena praktikan tidak
hati-hati dengan keadaan di sekitarnya atau menyepelekan peraturan dan
cara penggunaan alat-alat tersebut. Memakai alat yang bagus dan bersih
berdampak baik pada kelancaran kegiatan praktikum/percobaan di dalam
laboratorium.

3. Bercanda di dalam laboratorium


Hal ini tidak pantas dilakukan di dalam laboratorium karena dapat
menimbulkan kecelakaan. Misalnya bisa tanpa sengaja terkena larutan
pekat karena bercanda dengan teman ketika melakukan praktikum.

4. Mabuk alkohol
Dapat mengakibatkan kecelakaan karena efek dari mabuk yaitu
berkurangnya fungsi otak seperti sulit berjalan, pandangan kabur, dan
memori yang terganggu. Contoh nya ketika akan melakukan percobaan
seperti mereaksikan dua larutan, karena efek alkohol tanpa sengaja larutan
terkena tangan atau kaki praktikan.

5. Tergesa-gesa
Perilaku ini bisa mengakibatkan kecelakaan karena terburu-buru dalam
melakukan suatu pekerjaan. Tanpa disadari, ketika menginginkan
semuanya berjalan serba cepat, maka praktikan telah mengorbankan hal
yang sangat penting, yaitu kualitas. Misalnya karena praktikan ingin cepat
selesai, ia tanpa sengaja bisa menabrak praktikan lain yang berada di
sekitarnya.

6. Malas tahu (cuek)


Salah satu penyebab cuek adalah tidak siap menghadapi kesulitan/ tidak
memikirkan kecelakaan apa yang dapat terjadi. Hal ini bisa
mengakibatkan kecelakaan di dalam laboratorium. Misalnya tidak
menutup kembali botol yang berisi larutan yang dapat terkontaminasi
dengan udara/ uap larutan lainnya.

2.4 Kondisi Tak Aman Yang Menjadi Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan di
Laboratorium
Kondisi tidak aman adalah adalah situasi atau keadaan yang tidak langsung
disebabkan oleh keadaan di dalam laboratorium, tindakan atau ketidaksengajaan dari
satu atau lebih pekerja/praktikan pada laboratorium yang dapat menyebabkan celaka
atau cedera jika kondisi tersebut tidak diperbaiki.

1. APD (Alat Pelindung Diri) yang kurang dan tidak layak.


Dengan memakai APD yang lengkap, maka praktikan/pekerja sudah satu
langkah menuju ke kondisi yang aman karena bisa terhindar dari
kontaminasi atau efek dari larutan yang kita uji. Contoh APD yang
lengkap yaitu memakai jas lab dengan baik dan benar, memakai masker,
sarung tangan, nurs cup (jika dibutuhkan), kacamata lab, dan sepatu yang
menutup bagian atas kaki.

2. Kebisingan di dalam laboratorium


Hal ini dapat mengganggu konsentrasi praktikan/pekerja dalam
melakukan percobaan di dalam laboratorium.

3. Ruang kerja yang sempit


Jika kita berada di dalam ruang yang sempit maka praktikan/pekerja tidak
leluasa melakukan pekerjaan dan lama-kelamaan akan menimbulkan rasa
lelah dan pengap di dalam laboratorium.

4. Temperatur yang ekstrim


Hal ini berkaitan dengan luas ruang kerja dan suhu lingkungan sekitar.
Jika ruangan terlalu panas maka praktikan/pekerja akan merasa lelah dan
malas bergerak. Hal ini dapat menghambat aktivitas praktikan/pekerja di
dalam laboratorium.

5. Kurangnya cahaya
Cahaya yang redup juga akan mempengaruhi kegiatan praktikan/pekerja
di dalam laboratorium. Hal ini dapat menurunkan ketajaman penglihatan
dan mengakibatkan mata lelah dimana praktikan/pekerja
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rangkaian kerja laboratorium berpotensi munculnya risiko kecelakaan kerja yang dapat
memberi dampak bagi keselamatan dan kesehatan diri siswa, baik secara fisik, mental dan
sosial. Hal ini memberi konsekuensi bagi upaya pencegahan dan penanganan risiko atau
dampak keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dipikirkan dan diperhatikan koordinator
laboratorium sebagai penanggung jawab kegiatan laboratorium, guna pencegahan timbulnya
gangguan kesehatan sekaligus mempertahankan keselamatan semua pihak yang terlibat
dalam aktivitas leboratorium, khususnya mahasiswa. Semakin tinggi intensitas dan ragam
kerja laboratorium, maka makin tinggi pula risiko kecelakaan kerja yang mungkin dapat
terjadi.

3.2 Saran
Dari rumusan masalah di atas maka saya menyimpulkan bahwa mahasiswa sebaiknya
selalu berhati-hati dalam melakukan praktikum di labolatorium baik menggunakan
APD yg lengkap dan mengetahui potensi bahaya yang akan terjadi.
3.3 Daftar Pustaka
https://healthsafetyprotection.com/faktor-faktor-pribadi-yang-mempengaruhi-
terjadinya-kecelakaan/
Bahan Ajar K3.

Anda mungkin juga menyukai