Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP


DOSEN PENGAMPU: Etika Pujianti., M. Pd.

Disusun oleh

Kelompok 1:

Riza Aulia Fajri 2021030405

Widya Dara 2021030168

Yulisa Putri S 2021030172

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS SYARIAH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

TA 2021
KATA PENGATAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tentang islam dan lingkungan hidup. Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal untuk pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Penulis

1
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................3

PENDAHULUAN.........................................................................................3

A. Latar Belakang....................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................4

BAB II...........................................................................................................5

PEMBAHASAN...........................................................................................5

1. A. Antrosenrisme................................................................................5
B. Biosentrisme...................................................................................5
C. Ekosentrisme..................................................................................6
2. Nilai nilai islam menurut sardar..........................................................7

BAB III..........................................................................................................8

PENUTUP.....................................................................................................8

A. Kesimpulan...........................................................................8
B. Saran .....................................................................................8
DAFTAR ISI..................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar tempat hidup atau
tempat tinggal kita, setiap makhluk hidup akan sangat dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya dan sebaliknya makhluk hidup itu sendiri juga dapat
mempengaruhi lingkungannya karena dalam setiap lingkungan hidup antara
komponen yang satu dengan lainnya terikat oleh adanya saling ketergantungan. Pada
kenyataannya telah banyak lingkungan disekitar kita yang mengalami
kerusakan dan bencana yang ditimbulkan oleh perilaku manusia karena tidak
memperhatikan hubungan dirinya dengan alam lingkungannya, kerusakan
ekosistem lautan maupun daratan disebabkan karena manusia tidak menyadari
keharusan hubungan yang mestinya terjalin dengan seimbang antara dirinya
dengan alam lingkungannya. Sebagaimana yang terdapat dalam surat Ar Rum
ayat: 41,
Yang artinya: “telah tampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
Pada ayat ini terdapat penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan yang terjadi
didaratan dan di lautan adalah akibat perbuatan manusia sendiri. Hal tersebut
hendaknya disadari oleh umat manusia dan karenanya manusia harus segera
menghentikan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan timbulnya kerusakan
di daratan dan di lautan serta menggantinya dengan perbuatan baik dan bermanfaat
untuk kelestarian alam.1
Di dalam era modern sejalan dengan perkembangan kebutuhan manusia,
pengetahuan juga berkembang semakin kritis dalam melihat dan mengkaji
hubungan manusia dengan alam di dalamnya terdapat perubahan dalam melihat
hubungan manusia dengan alam, adapun perubahan hubungan manusia dengan
alam tersebut mulai dari antroposentrisme, biosentrisme dan ekosentrisme.2
Sardar menekankan perlunya penciptaan suatu ilmu pengetahuan Islam
kontemporer sebagai counter atas ilmu pengetahuan modern Barat. yaitu, suatu sistem
ilmu pengetahuan yang berpijak pada nilai-nilai Islam. Berbeda dengan Nasr
yang menggali kritiknya melalui perspektif kaum tradisional (perenial), Sardar
dengan cerdas memanfaatkan kritik dari kalangan filosof dan sejarawan ilmu
pengetahuan Barat, kaum pemikir environmentalist,bahkan kelompok radikal kiri
di Barat yang marak semenjak tahun 1960-an. Kritiknya tersebut berujung
kepada kenyataan ketidak netralan ilmu pengetahuan modern danbesarnya

1
Departemen Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan Terjemahanya,hal.408
2
A. Sonny Keraf,. Etika Lingkungan, (Jakarta. Penerbit Buku Kompas. 2005), hal.34

3
pengaruh budaya Barat modern dalam bentuk ilmu pengetahuan serta dampak-
dampaknya.
Karena itu, menurut Sardar, yang diperlukan adalah reorientasi radikal
ilmu pengetahuan hingga ke tingkat epistemologi dan pengisian pandangan
dunianya dengan nilai-nilai Islam agar terbentuk suatu ilmu pengetahuan
Islamyang lebih sesuai dengan kebutuhan fisik dan spiritual umat Islam3

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas rumusan masalah nya adalah:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan antroposentrisme, biosentrisme, dan
ekosentrisme?
2. Sebutkan nilai nilai islam menurut sardar?

C. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang diatas tujuan penulisannya adalah:
1. Agar pembaca tau apa itu nilai nilai islam
2. Dan juga memberitahu apa itu antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme

3
Sardar, “Why Islam Needs Islamic Science”,New Scientist, Vol. 94, 1982,hal. 25-8

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah konsep utama di bidang etika lingkungan dan filsafat
lingkungan, karena sering dianggap sebagai akar masalah yang tercipta akibat
interaksi manusia dengan lingkungan. Meski begitu, antroposentrisme tertanam kuat
dalam berbagai budaya manusia modern dan tindakan-tindakan sadarnya. Istilah ini
dapat ditukar dengan human osentrisme dan supremasi manusia. Dan ada arti lain
tentang antroposenstrisme, 4
anroposentrisme merupakan suatu etika, nilai dan prinsip moral hanya
berlaku bagi manusia dan bahwa kebutuhan dan kepentingan manusia mempunyai
nilai paling tinggi dan paling penting diantara mahkluk hidup lainnya.Manusia
dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem
dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara
langsung atau tidak langsung. Segala sesuatau yang lain di alam semesta ini hanya
akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan
manusia.Oleh karena itu, alam dilihat hanya sebagai obyek, alat, dan sarana bagi
pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia5.

B. Biosentrisme
Biosentris merupakan sebuah keyakinan bahwa manusia memiliki kaitan erat
dengan makhluk hidup lainnya. Pandangan yang mengatakan bahwa yang paling
istimewa bukan hanya manusia tetapi juga makhluk lainnya.6
Biosentrisme, merupakan suatu paradigma yang memandang bahwa setiap
kehidupan dan mahkluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya
sendiri, sehingga pantas mendapat pertimbangan dan kepedulian moral.
Konsekuensinya, alam semesta adalah sebuah komunitas moral dansetiap
kehidupan dalam alam semesta inibaik manusia maupun bukan manusia atau
mahkluk lainsama-sama mempunyai nilai moral sehingga seluruh kehidupan di
alam semesta sesungguhnya membentuk sebuah komunitas moral. Oleh karena
itu, kehidupan mahkluk hidup apa pun pantas dipertimbangkan secara
serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral bahkan lepas dari perhitungan
untungdan rugi bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, etika tidak dipahami
secara terbatas dan sempit sebagai hanya berlaku pada komunitas manusia tetapi
juga berlaku bagi seluruh komunitas biotis termasuk komunitas manusia dan
komunitas mahkluk hidup lainnya.7
C.Ekosentrisme

4
https://id.wikipedia.org/wiki/Antroposentrisme
5
A. Sonny Keraf,. Etika Lingkungan, (Jakarta. Penerbit Buku Kompas. 2005), hal.34
6
https://brainly.co.id/tugas/2042128
7
A. Sonny Keraf,. Etika Lingkungan, (Jakarta. Penerbit Buku Kompas. 2005), hal.34

5
Ekosentris merupakan sebuah keyakinan bahwa pandangan harus sejalan
dengan ekologi atau lingkungan. Pandangan yang mengatakan bahwa setiap kegiatan
kita harus memperhatikan lingkungan.8
Ekosentrisme justru memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis
baik yang hidup maupun yang tidak hidup yang saling terkait satu samalain. Oleh
karena itu, kewajiban dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada mahkluk
hidup melainkan juga berlaku terhadap semua realitas ekologis.Sebenarnya perubahan
pandangan tersebut sudah ada dengan istilah Deep Ecology yaitu menuntut suatu etika
baru yang tidak berpusat hanya pada manusia tetapi berpusat pada mahkluk hidup
secara keseluruhan dalam kaitan dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan
hidup. Etika baru ini tidak mengubah sama sekali hubungan antara manusia
dengan manusia tetapi manusia dan kepentingannya bukan lagi ukuran bagi
segala sesuatu yang lain.9

2. Sardar menyebut usahanya ini dengan “kontemporerisasi ilmu pengetahuan


Islam.”Nilai-nilai yang dijadikan pijakan epistemologi oleh Sardar adalah sepuluh
nilai,yaitutawhīd,khilāfah, ‘ibādah, ‘ilm, halāl, harām, ‘adl vs zulm,istishlāh vs
dhiyā’.Kesepuluh rumusan nilai ini dapat diletakkan sebagai basis untuk menilai
apakah program-program riset dan teknik masuk dalam kategori islamic science atau
tidak. Misalnya, pertanyaan-pertanyaan dapat diajukan apakah hasil, dari program
tersebut menjadi ukuran bagi keadilan sosial ataukah memperkuat dan
memunculkan suatu bentuk tirani; apakah ia membawa kepada
penghormatan kepada kekhalifahan manusia berkenaan dengan dunia alam; dan
apakah membawa kepada kesejahteraan manusia atau kesia-siaan10.
Paradigma Islam tentang lingkungan, menurut Sardar, pertama
kaliberpijak kepada konseptawhīd.Tawhīd, menurut Sardar, adalah poros dimana
segala aktifitas kehidupan harus berpusat padanya.Tawhīd mengandung
pengertian “kesatuan Tuhan”. Ini menjadi nilai yang universal mencakup
keseluruhan jika kesatuan ini ditegaskan ke dalam kesatuan kemanusiaan.
kesatuan manusia dengan alam, dan kesatuan pengetahuan dan nilai.11
Dari tawhīd ini kemudian timbul konsep khilafāh dan amānah, yang
dibawah kerangka ini keseluruhan etika lingkungan Islam berada: manusia tidaklah
bebas begitu saja dari Tuhan, tetapi harus bertanggung jawab kepada Tuhan atas
segala aktivitas sains dan teknologinya. Bumi beserta isinya adalah suatu amanat
(trust)dari Tuhan yang harus dijaga dan dipelihara.
Manusia dapat menggunakanamanat ini untuk kepentingannya tetapi tidak
memiliki hak mutlak terhadapsegalanya. Amanat harus dijaga dan kemudian
dikembalikan kepada pemiliknya.Manusia bertanggung jawab atas segala
penyimpangan dan penyalahgunaan terhadap amanat tersebut, dan jika ini
terjadi, maka ia harus menerima resiko baik di dunia maupun di akhirat.

8
https://brainly.co.id/tugas/2042128
9
A. Sonny Keraf,. Etika Lingkungan, (Jakarta. Penerbit Buku Kompas. 2005), hal.34
10
Glyn Ford, “Rebirth of Islamic Science”, dalam Sardar (ed),The Touch of Midas...., 1984,hal. 36
11
Sardar, “Why Islam Needs Islamic Science”,New Scientist, Vol. 94, 1982,hal. 25-8

6
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai penutup berdasarkan uraian-uraian yang telah di kemukakan yaitu :
1. Definisi lingkungan hidup yaitu, bahwa lingkungan hidup yang meliputi
benda biotik dan abiotik yang ada disekeliling kita ini merupakan ciptaan
Allah. Lingkungan yang diciptakan oleh tuhan ini hendaknya dikelola dan
dimanfaatkan demi kesejahteraan manusia. Pengelolaan lingkungan hidup ini,
telah ditetapkan bahwa manusia telah di angkat sebagai khalifah maupun
sebagai wakil allah dibumi di tugaskan untuk menjaga lingkungan serta
bertanggung jawab atas semuanya, Tanggung jawab manusia yaitu makhluk
yang ditugasi untuk memakmurkan bumi, mengelola alam dan melestarikannya.
2. Pada upaya pelestarian lingkungan, islam memberikan ajaran sebuah etika yang
secara etis normative dalam mengelola lingkungan, menurut Islam,memelihara
lingkungan hidup bukan sebagai ungkapan syukur pada Allah Sang Pencipta
saja,tetapiMenjaga lingkungan sama dengan menjaga agama, Menjaga
lingkungan sama dengan menjaga jiwa, Menjaga lingkungan sama dengan
menjaga keturunan, Menjaga lingkungan sama juga menjaga akal, Menjaga
lingkungan sama dengan menjaga harta.

B. Saran
berkaitan dengan pembahasan makalah ini, maka penulis member saran-saran
sebagai berikut:
Kepada generasi pemuda penerus bangsa, hendaknya memikirkan masalah etika ini
dengan sungguh-sungguh dan senantiasa berpedoman ajaran agama dalam segala
tingkah laku, dan amalkan lah ilmu pengetahuan yang kita miliki kepada orang
yang belum mengerti,terutama masalah pelestarian lingkungan hidup.Tunjukkan
kepada mereka etika yang sebenarnya sesuai dengan perintah agama.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/4177/6/Bab%205.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/230725431.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Antroposentrisme
http://digilib.uin-suka.ac.id/8442/1/RUSLI%20ISLAM%20DAN%20LINGKUNGAN
%20HIDUP%20MENEROPONG%20PEMIKIRAN%20ZIAUDDIN
%20SARDAR.pdf

Anda mungkin juga menyukai