Anda di halaman 1dari 4

LOGISTIK MARITIM

MATERI 5 MARET 2021 ATT I AKT. VIII


Logistik merupakan  seni dan  ilmu,  barang,  energi,  informasi, dan sumber daya lainnya,
seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan
mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa
dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi
informasi, transportasi, inventori, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah "mendapatkan barang yang tepat,
pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang
terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa
logistik"Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk 2 hal
yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap
menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu
berubah, manajemen logistik yang baik merupakan sebuah keharusan.

Maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu maritime,yang berarti navigasi,maritim atau bahari.
Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime power yaitu negara maritim atau negara
samudera.
Pemahaman maritim merupakan segala aktivitas pelayaran dan
perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran niaga,
sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalahTerminologi Kelautan dan Maritim
Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim Terminologi Kelautan
dan Maritim Terminologi Kelautan dan Maritim berkenaan dengan laut, yang berhubungan
dengan pelayaran perdagangan laut. Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh
masyarakat umum adalah menunjukkan kegiatan di laut yang berhubungan dengan pelayaran
dan perdagangan,sehingga kegiatan di laut yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi atau
penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman.
Dalam arti lain kemaritiman berarti sempit ruang lingkupnya, karena berkenaan
dengan pelayaran dan perdagangan laut. Sedangkan pengertian lain dari kemaritiman yang
berdasarkan pada termonologi adalah mencakup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan
mesopelagik yang merupakan daerah subur di mana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti
pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa-jasa kelautan. 
Sejarah kemaritiman Indonesia Sejarah menunjukkan bahwa pada  masa lalu,
Indonesia memiliki pengaruh yang sangat dominan di wilayah Asia Tenggara, terutama
melalui kekuatan maritim besar di bawah Kerajaan Sriwijaya dan kemudian Majapahit.
Wilayah laut Indonesia yang merupakan dua pertiga wilayah Nusantara mengakibatkan sejak
masa lampau, Nusantara diwarnai dengan berbagai pergumulan kehidupan di laut. Dalam
catatan sejarah terekam bukti-bukti bahwa nenek moyang bangsa Indonesia menguasai lautan
Nusantara, bahkan mampu mengarungi samudera luas hingga ke pesisir Madagaskar, Afrika
Selatan. Penguasaan lautan oleh nenek moyang kita, baik di masa kejayaan Kerajaan
Sriwijaya, Majapahit maupun kerajaan-kerajaan Bugis-Makassar, lebih merupakan
penguasaan de facto daripada penguasaan atas suatu konsepsi kewilayahan dan hukum.
Namun, sejarah telah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia yang mencintai laut
sejak dahulu merupakan masyarakat bahari.    Akan tetapi, oleh penjajah kolonial, bangsa
Indonesia didesak ke darat, yang mengakibatkan menurunnya jiwa bahari. Nenek moyang
bangsa Indonesia telah memahami dan menghayati arti dan kegunaan laut sebagai sarana un
tuk menjamin berbagai kepentingan antarbangsa, seperti perdagangan dan komunikasi.Pada
sekitar abad ke-14 dan permulaan abad ke-15 terdapat lima jaringan perdagangan
(commercial zones). Pertama, jaringan perdagangan Teluk Bengal, yang meliputi pesisir
Koromandel di India Selatan, Sri Lanka, Burma (Myanmar), serta pesisir utara dan barat
Sumatera. Kedua, jaringan perdagangan Selat Malaka. Ketiga, jaringan perdagangan yang
meliputi pesisir timur Semenanjung Malaka, Thailand, dan Vietnam Selatan. Jaringan ini juga
dikenal sebagai jaringan perdagangan Laut Cina Selatan.  Keempat, jaringan perdagangan
Laut Sulu, yang meliputi pesisir barat Luzon, Mindoro, Cebu, Mindanao, dan pesisir utara
Kalimantan (Brunei Darussalam). Kelima, jaringan Laut Jawa, yang meliputi kepulauan Nusa
Tenggara, kepulauan Maluku, pesisir barat Kalimantan, Jawa, dan bagian selatan
Sumatera. Jaringan perdagangan ini berada di bawah hegemoni Kerajaan Majapahit. Selain
itu, banyak bukti prasejarah di pulau Muna, Seram dan Arguni yang diperkirakan merupakan
hasil  budaya manusia sekitar tahun 10.000 sebelum masehi. Bukti sejarah tersebut berupa
gua yang dipenuhi lukisan perahu layar.
Ada pula peninggalan sejarah sebelum masehi berupa bekas kerajaan Marina yang
didirikan peranta u dari Nusantara yang ditemukan di wilayah Madagaskar. Tentu pengaruh
dan  kekuasaan tersebut dapat diperoleh bangsa Indonesia waktu itu karena kemampuan
membangun kapal dan armada yang layak laut, bahkan mampu berlayar sampai lebih dari
4.000 mil. Selain Sriwijaya dan bahkan sebelum Majapahit, Kerajaan Singosari juga memiliki
armada laut yang kuat dan  mengadakan hubungan dagang secara intensif dengan wilayah
sekitarnya.   Kita mengetahui strategi besar Majapahit mempersatukan wilayah Indonesia
melalui Sumpah Amukti Palapa dari Mahapatih Gajah Mada. Kerajaan Majapahit telah
banyak mengilhami pengembangan dan perkembangan nilai-nilai luhur kebudayaan Bangsa
Indonesia sebagai manifestasi sebuah bangsa bahari yang besar. Sayangnya, setelah mencapai
kejayaan budaya bahari, Indonesia terus mengalami kemunduran, terutama se telah masuknya
VOC dan kekuasaan kolonial Belanda ke Indonesia. Perjanjian Giyanti pada tahun 1755
antara Belanda dengan Raja Surakarta dan  Yogyakarta mengakibatkan kedua raja tersebut
harus menyerahkan perdagangan hasil wilayahnya kepada Belanda. Sejak itu, terjadi
penurunan semangat dan jiwa bahari bangsa Indonesia, dan pergeseran nilai budaya, dari
budaya bahari ke budaya daratan. Namun demikian, budaya bahari Indonesia tidak  boleh
hilang karena alamiah Indonesia sebagai negara kepulauan terus menginduksi, membentuk
budaya bahari bangsa Indonesia. 
Catatan penting sejarah maritim ini menunjukkan bahwa dibandingkan dengan
negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki keunggulan aspek
budaya bahari bentukan secara alamiah oleh aspek-aspek alamiah Indonesia. Berkurangnya
budaya  bahari lebih disebabkan berkurangnya perhatian Pemerintah terhadap pembangunan
maritim.
Pentingnya Logistik Selama perang Troya Yunani mengirimkan 1200 kapal ke Troya. Untuk
perang ini, bangsa Yunani tidak mampu membawa cukup makanan dan uang. Maka dari itu,
mereka harus menanam makanan di Troya dan terus menerus melakukan penyerbuan kecil
untuk mecari suplai.
Karena masalah logistik ini, mereka tidak bisa melancarkan serangan yang
menentukan dan signifikan untuk mengakhiri perlawanan bangsa Troya. Perang ini
berlangsung selama sepuluh tahun. Sejarawan Yunani Thucydides (460-400 SM)
menjelaskan isu ini dan menekankan pentingnya keberadaan atau ketiadaan logistik dalam
peperangan [1]Akan tetapi ada juga bukti-bukti yang menyatakan bahwa bangsa Yunani kala
itu telah mengerti pentingnya logistik. Di antara kalimat2 dalam epik karangan Homer ialah
mengenai perisai baru milik Achilles.
Pada pahatanya dijelaskan tentang kota Troya yang di kepuung, tetapi bukanya
menyerang kamp-kamp milik bangsa Yunani, para pasukan Troya malah menyerang domba-
domba milik bangsa Yunani, dan ini melambatkan laju pasukan Yunani. Bukan hanya orang
Troya, pasukan Yunani juga dengan segala daya upaya berusaha menyelamatkan domba
mereka mengingat betapa pentingya pasokan pangan bagi kelanjutan pengepungan mereka
atas kota Troya.[2]Salah satu kampanye perang pertama pada masa kuno ialah Perang Persia.
Raja Persia Xerxes I pergi bertempur pada tahun 480 SM dengan membawa sekitar 100.000
pasukan bersamanya menuju beberapa kota-kota di Yunani. Karena pasukan Persia yang
begitu banyak, pasokan logistik hanya bisa dilakukan melalui laut karena melalui jalan darat
terlalu susah pada masa itu. Maka dari itu, pasukan Xerxes maju bertempur dengan dikawal
oleh armada kapal perang dan kapal barang.
Setelah kalah di pertempuran Salamis sang raja harus mundur karena dia
mengkhawatirkan akan hilangnya koneksi antara rantai suplai dengan pasukannya di
depan.Logistik militer Artikel utama untuk bagian ini adalah: Logistik militerDalam ilmu
militer, menjaga agar jalur suplai sambil mengganggu jalur musuh amatlah krusial —
Napoleon bahkan mengatakan logistik adalah faktor terpenting — dalam strategi militer,
karena sebuah angkatan bersenjata tanpa sumber daya dan transportasi itu tidak berdaya.
Kekalahan Inggris di Perang Kemerdekaan Amerika dan kekalahan Poros di medan
Afrika Perang Dunia II semua disebabkan oleh kegagalan logistik. Pemimpin bersejarah
speerti Hannibal Barca, Alexander the Great, dan Duke Wellington dianggap sebagai jenius
dalam logistik.ILS Integrated Logistics Support adalah disiplin yang digunakan
oleh tentara/militer untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan layanan
perbekalan (logistik) konsep pemikirannya adalah biaya terendah dan sesuai dengan
kebutuhan, handal, persediaan yang mencukupi, maintainability dan lain-lain sebagai
persyaratan yang ditetapkan untuk itu.Dalam logistik militer, perwira
logistik mengatur bagaimana dan kapan memindahkan sumber daya ke tempat di mana
mereka dibutuhkan. Manajemen rantai suplai di logistik militer biasanya bersinggungan
dengan variabel-variabel tertentu untuk memprediksi biaya, penurunan
kualitas, konsumsi dan permintaan masa depan. Pengelompokan kategori AD AS
yaitu klasifikasi suplai dikembangkan sedemikian rupa sehingga suplai dengan kategori
konsumsi yang mirip dikelompokan menjadi grup-grup tersendiri untuk kegunaan
perencanaan lebih lanjut. Contohnya, konsumsi pada masa damai untuk amunisi dan bahan
bakar akan lebih sedikit dibandingkan pada masa peperangan, di mana suplai lainya seperti
makanan dan baju memiliki rasio konsumsi yang konstan tanpa menghiraukan perang
maupun damai. Pasukan akan selalu membutuhkan seragam dan makanan, lebih banyak
pasukan berarti kebutuhan makanan dan seragam akan lebih banyak.
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan
dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin)
hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai