HEMOROID
Disusun Oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Abstrak......................................................................................................4
B. Nama Penyakit..........................................................................................5
C. Gejala.........................................................................................................6
D. Terapi.........................................................................................................7
E. Prosedur Pembedahan...............................................................................8
F. Klafikasi Hemoroid.....................................................................................10
G. Diagnosis.................................................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang Hemoroid merupakan salah satu gangguan
anorektal yang paling umum terjadi dari seluruh gangguan klinis
gastrointestinal (Lohsiriwat, 2019). Hemoroid adalah struktur anatomi
normal yang terletak di saluran anus (Dehdari. et al, 2018). Kondisi ini
akan menjadi masalah jika terjadi pembengkakan, menyebabkan gatal,
sakit dan / atau pendarahan (Ezberci, Unal, 2018). Meskipun
hemoroid merupakan struktur normal, namun istilah hemoroid telah
muncul untuk merujuk pada proses patologis (Sandler & Peery, 2019).
1
selama kehamilan sebanyak 80% (Buckshee & Baxla, 2018).
Konstipasi diyakini sebagai salah satu faktor risiko yang
menyebabkan hemoroid (Ali & Shoeb, 2017). Konstipasi dipahami
sebagai masalah kronis yang terkait dengan gangguan multifungsi
yang mempengaruhi sekitar 20% dari populasi dunia, terlebih pada
wanita (Gomes, Duarte, & Santos, 2019). Kelompok usia muda lebih
rentan terkena hemoroid (Badal & Sharma, 2019). Seiring
perkembangan zaman, pola konsumsi serat masyarakat semakin
berkurang. Apabila konsumsi serat kurang, massa feses menjadi
terlalu sedikit untuk dapat didorong keluar oleh gerak peristaltik usus.
Akibatnya dapat menyebabkan sulit Buang Air Besar (BAB) sehingga
perlu usaha mengejan saat mengeluarkan feses. Hal ini menyebabkan
peningkatan tekanan di pembuluh darah di daerah anus, yaitu pleksus
hemoroidalis menjadi merenggang sehingga terjadi hemoroid (Raena,
Pradananta, & Surialaga, 2018).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
2. Mengetahui dan memahami gejala hemoroid
3. mengetahui prosedur pembedahaan hemoroid
4. Mengetahui klafikasi hemoroid
5. Mengetahui diagnosis hemoroid
D. Manfaat Penulisan
E. Manfaat di tulisnya makalah ini adalah sebagai sumber referensi
khususnya di bagi penulis, umumnya bagi pembaca, dan juga dapat
mengetahui tentang penyakit Hemoroid.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Abstrak
Definisi hemoroid Penyakit hemoroid adalah salah satu gangguan
jinak yang paling umum pada saluran pencernaan bagian bawah
(Aigner, 2017). Hemoroid terdiri dari pembuluh darah, jaringan ikat,
dan sejumlah kecil otot (Pusparani & Purnomo, 2019). Struktur
vaskular dalam bantal ini membantu mempertahankan kontinensia
anus dengan mencegah kerusakan pada otot sfingter (Dehdari. et al,
2018).
5
Terdapat tiga bantal anal utama yang terletak di anterior kanan,
posterior kanan, dan lateral kiri. Bantal anal tersebut termasuk
jaringan pembuluh darah dari anastomosis arteriovenosa yang disuplai
oleh cabang arteri hemoroidalis superior dan inferior dan didrainase
oleh cabang-cabang dari vena hemoroidalis superior, media, dan
inferior dengan beberapa kontribusi dari arteri hemoroidalis inferior
(Guttenplan, 2017). (Mott, Latimer, & Edwards, 2018)
B. Nama Penyakit
Nama Penyakit Hemoroid yang biasa dikenal di masyarakat disebut
Wasir atau Ambeien.
6
C. Gejala
Gejala dan tanda hemoroid Tanda dan gejala hemoroid
dinilai menggunakan frekuensi yang dilaporkan dari 5 gejala, yaitu
perdarahan, rasa nyeri, prolaps, gatal, dan keluarnya lendir (Rørvik.
et al, 2019). Perdarahan adalah gejala paling umum dari penyakit
hemoroid dan biasanya paling awal dalam perkembangannya.
Namun, perdarahan tidak selalu menjadi ketetapan awal kejadian
hemoroid (Ratto. et al, 2018).
7
gejala dinilai pada skala 5 poin (0 = tidak pernah, 1 = kurang dari
sebulan sekali, 2 = kurang dari sekali seminggu, 3 = 1-6 hari per
minggu, 4 = setiap hari atau selalu), memberikan skor total mulai
dari 0 hingga 20 (Rørvik. et al, 2019).
D. Terapi
Terapi hemoroid dengan menggunakan tanaman obat,
diharapkan mengatasi kekurangan dalam pengobatan konvensional.
Zat aktif tanaman obat yang menunjukkan potensi antioksidan yang
tinggi, dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sirkulasi, aliran
darah, dan elastisitas pembuluh darah. Aktivitas kandungan tanaman
obat bermanfaat untuk memperbaiki jaringan rektal yang rusak.
Selain itu, efek laksatif juga diharapkan dapat membantu
mengurangi keluhan konstipasi yang sering terjadi pada penderita.9
Senyawa kimia yang ada dalam daun ungu antara lain golongan
flavonoid, antosianin, leukoantosinin, dan tanin.10 Golongan
flavonoid mempunyai efek untuk menurunkan hiperpermeabilitas
dan meningkatkan elastisitas pembuluh darah,11 sehingga dapat
mengurangi pendarahan. Efek laksatif ringan juga dimiliki oleh daun
ungu,12 sehingga dapat membantu keluhan susah buang air besar
oleh penderita. Daun iler secara fitokimia mengandung metabolit
sekunder flavonoid, steroid, dan tannin.
8
meniran bertujuan untuk menjaga daya tahan tubuh. Famili
Zingiberaceae merupakan tanaman yang umum digunakan dalam
herbal Indonesia (jamu). Khasiat meniran sebagai imunomodulator,
telah dibuktikan pada beberapa studi. Masyarakat yang meminum
jamu tujuan awalnya memang untuk menjaga kesehatan.16 Ramuan
ini dapat digunakan untuk mengurangi keluhan yang dirasakan yaitu
pendarahan, rasa gatal, konstipasi, dan nyeri. Efektifitas ramuan
setara dengan obat pembanding, dilihat dengan parameter skor
sikirov, frekuensi kekambuhan, dan SF-36. Hasil menunjukkan
perbedaan yang tidak signifikan. Ramuan ini aman digunakan hingga
56 hari, karena fungsi hati dan ginjal masih dalam ambang normal.
E. Prosedur Pembedahan
Pembedahan Apabila hemoroid internal derajat I yang tidak
membaik dengan penatalaksaan konservatif maka dapt dilakukan
tindakan pembedahan. Pembedahan yang seing dilakukan yaitu
skleroterapi, rubber band ligation, infrared thermocoagulation,
9
bipolar diathermy, laser hemorodectomy, doppler ultrasound guided
hemoroid artery ligation, cryotherapy, stappled hemorroidopexy.
relatif lebih cepat dan rasa nyeri lebih ringan, dilakukan pada
benjolan
10
antara lain:
6. Permintaaan pasien
F. Klafikasi Hemoroid
Klasifikasi hemoroid Secara umum hemoroid
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan lokasinya, yaitu
tipe eksternal, internal, dan campuran (Lohsiriwat, 2019).
(Lohsiriwat, 2019)
11
perianal (Ezberci & Ünal, 2018). Hemoroid internal terletak di atas
linea dentata dan berasal dari endoderm. Mereka ditutupi oleh epitel
kolumnar, dipersarafi oleh serabut saraf visceral dan dengan
demikian tidak dapat menyebabkan rasa sakit (Gan, 2017).
Hemoroid 9 internal lebih lanjut dikelompokkan berdasarkan ukuran
dan gejala klinis (Beck, 2019). (Lohsiriwat, 2019)
12
provokasi minimal dan biasanya memerlukan penggantian manual.
d) Pada hemoroid internal derajat empat, prolaps tetap keluar setiap
saat dan tidak dapat direduksi. Biasanya menonjol sepanjang waktu
kecuali jika berbaring atau mengangkat kaki dari tempat tidur. Pada
hemoroid derajat keempat ini, linea dentata juga membesar dan ada
komponen eksternal variabel yang terdiri dari kulit perianal
permanen yang berlebihan (Ravindranath & Rahul, 2018). Hemoroid
campuran adalah kombinasi dari lesi internal dan lesi eksternal
(Ezberci & Ünal, 2018). Hemoroid campuran timbul di atas maupun
di bawah linea dentata dan memiliki karakteristik dari hemoroid
internal maupun hemoroid eksternal (Badri. et al, 2020). Sementara
itu, tidak ada penggolongan hemoroid eksternal dan campuran yang
digunakan secara klinis (Lohsiriwat, 2019).
G. Diagnosis
Diagnosis hemoroid Diagnosis hemoroid bergantung pada
riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik yang memadai termasuk
pemeriksaan colok dubur dan anoskopi. Secara umum hemoroid
internal tingkat rendah tidak menyakitkan atau teraba. Jika 12
pemeriksaan colok dubur mengidentifikasi lesi teraba, penyakit lain
seperti anorektal neoplasma harus menjadi perhatian. Setelah
pemeriksaan colok dubur, anoskopi harus dilakukan untuk
mengevaluasi jumlah, alokasi, luasnya hemoroid internal, dan untuk
menentukan apakah itu terkait dengan perdarahan atau trombosis
(Lohsiriwat, 2019).
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit hemoroid adalah salah satu gangguan jinak yang paling
umum pada saluran pencernaan bagian bawah. Hemoroid lebih
banyak diderita oleh pasien yang berumur diatas 40 tahun dengan
perbandingan jenis kelamin sama. Hemoroid memiliki 5 tanda/gejala
dan memiliki 3 klasifikasi yang berbeda. Hemoroid dapat
disembuhkan melalui terapi atau pembedahan.
B. Saran
14
Berolahraga. Berolahraga secara rutin dapat mencegah konstipasi
dan obesitas, yang merupakan faktor risiko timbulnya wasir.
15
DAFTAR PUSTAKA
file:///eprints.umm.ac.id/65556/
researchgate.net/profile/Peristiwan-Astana/publication/317262493
repository.poltekkes-tjk.ac.id/1617/6/6
repository.unair.ac.id/78271/
16