Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN PELAKSAAN PELATIHAN

BASIC OPERATOR ANGKATAN X

Disusun oleh,

Tim Training Preparation TC Parung

2012
KEBIJAKSANAAN DASAR
PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Dalam rangka mewujudkan “to be preferred Contractor for our customer” perlu ditopang oleh
adanya system pelatihan dan pengembangan yang professional guna mencetak tenaga operasional
yang handal dan mandiri, dengan dilandasi jiwa dan sportifitas tinggi, sehingga berkemampuan dan
berkeahlian. Oleh sebab itu Operation People Development melalui wadahnya Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Operasional (Training Center) bertekad mewujudkan dalam hal :

Keterampilan :
 Keterampilan melalui proses pelatihan & pengembangan terus menerus
 Produktivitas kerja dengan mengembangkan metode dan teknik operasi yang berhasil dan
berdaya guna lebih dari pesaing.

Pengetahuan :
 Mengembangkan wawasan dan pemahaman mengenai teknologi, spesifikasi pekerjaan dan
perkembangannya sesuai standar Internasional.
 Berupaya memberikan kesempatan menambah pengetahuan dan keterampilan.
 Pengetahuan : Keselamatan kerja, aplikasi produksi, engineering, perawatan dan
pencegahan kerusakan awal unit.

SikapMental :
 Terus menerus mengupayakan yang terbaik.
 Selalu Bekerja keras dilandasi dengan sikap tanggungjawab dan jujur.
 Selalu bekerjasama dan membentuk team kerja yang solid.

Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan :


 Berkemampuan dibidang K3LH.
 Bersikap mental untuk tidak berkompromi dengan keselamatan.

Kebijakan ini merupakan pedoman dasar pembinaan, pelatihan dan pengembangan tenaga
operasional yang melekat pada atasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.

Parung, 03 Mei 2012


JOB DESC

Koordinator Operasional
• Merencanakan kegiatan praktek harian yang tertuang dalam IKH.
• Mengatur rooster shift kerja instruktur lapangan.
• Mengatur pelaksanaan praktek lapangan(shift, area, unit, tahap pelatihan).
• Mengatur pelaporan progress pelatihan (Jumlah siswa, perolehan jam dan kendala
dilapangan).

Kordinator Kesiswaan
• Merencanakan dan mengatur kegiatan pembinaan siswa (apel, binsik, kerohanian, makan,
konseling dll).
• Membuat dan mengevaluasi protab dan pelaksanaannya (pelanggaran dan hukuman).
• Mengatur prosedur perijinan siswa.

Kordinator Training Preparation


• Merencanakan pelaksanaan kegiatan training
• Mengatur kebutuhan material pendukung pelaksanaan training.
• Membuat panduan dalam kebutuhan belajar mengajar.
• Mengatur sistem pelaporan progress training (weekly).

Koordinator GA
• Mengatur tentang absensi karyawan dan siswa (AR,SR dll)
• Mengatur rooster perijinan, off dan cuti karyawan.
• Menyediakan barang kebutuhan training (ATK, seragam dll)
• Mengatur akomaodasi pemberangkatan siswa ke site.
• Mengatur tentang penggajian dan deklarasi.
• Mengurus hal yang berkaitan dengan pihak eksternal di lingkungan pelatihan.

Wali Kelas
• Merencankan Jadual kegiatan siswa harian yang tertuang di IKH.
• Melakukan pembelajaran teori di kelas dan pelatihan di lapangan.
• Membuat pelaporan evaluasi hasil pelaksanaan training (post test dll)
• Membuat pelaporan progress pelatihan (Jumlah siswa, absensi, perolehan jam dan kendala di
lapangan)
• Memberikan rekomendasi terhadap pemberangkatan siswa ke site.

Instruktur Lapangan
• Memberikan P5M, absensi dan memberikan instruksi kerja kepada siswa.
• Mencontohkan, mendampingi dan mengawasi siswa pada saat praktek
• Membuat evaluasi harian terhadap siswa (Raport dll)
• Membuat hasil pelaksanaan training(jumlah siswa, perolehan jam dll)

Pembina Binsik
• Melaksanakan dan mengontrol kegiatan pembimbingan siswa (apel, binsik, kerohanian,
makan, konseling dll)
• Memastikan pelaksaan protab
• Memberikan rekomendasi tentang perilaku/attitude siswa.

Data Control dan Evaluation


• Membuat perencanan kegiatan training
• Memastikan pelaksaan training sesuai schedule training.
• Membuat tools untuk kebutuhan pelatihan.
• Membuat pelaporan progress training (weekly).

Administrasi GA

• Membuat, meresume absensi karyawan dan siswa.


• Mengorder barang kebutuhan training ke HO (ATK, Seragam dll).
• Menyiapkan, membagi ST, Tiket, dan uang saku siswa.
• Mengurus tentang penggajian dari HO ke siswa dan deklarasi.

Administrasi TC

• Membuat, meresume data pelatihan siswa (perolehan jam, nilai dll)


• Menyiapkan dokumen pemberangkatan siswa ke site.
• Menyiapkan data untuk kebutuhan weekly.
• Berkordinasi dalam ketersediaan form-form pelatihan.

Administrasi WHD

• Membuat, meresume data solar.


• Menerima dan mendisitribusikan solar.
• Mengurus hal yang berkaitan dengan gudang.

TATA TERTIB PELATIHAN TC PARUNG


I. KETENTUAN UMUM
Setiap peserta pelatihan wajib :
1. Mematuhi semua Tata Tertib dan Peraturan Perusahaan selama menjalani pelatihan dikelas
maupun praktek lapangan .
2. Mematuhi semua peraturan umum yang berlaku di PT Bukit Makmur Mandiri Utama.
3. Selama mengikuti pelatihan , peserta menjadi tanggung jawab Operation People Development
dalam hal ini adalah Training Center (Pusat Pelatihan & Pengembangan).
4. Apabila terjadi masalah diluar jam pelatihan tanpa sepengetahuan instruktur/Wali Kelas dan
bersifat pelanggaran disiplin maka peserta pelatihan akan dinyatakan gugur dan tidak berhak
melanjutkan pelatihan kembali. Sedangkan masalah tersebut diluar tanggung jawab Training
Centre.
II. TATA TERTIB DI KELAS
1. Pelatihan dimulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.
2. Setiap peserta harus hadir 5 menit sebelum pelatihan dimulai.
3. Peserta wajib menjalankan kurve yaitu membersihkan ruangan kelas sesuai jadwal.
4. Dilarang merokok didalam kelas maupun di lingkungan pelatihan.
5. Harus menjaga sopan santun serta tidak membuat kegaduhan selama pelajaran berlangsung.
6. Menggunakan sarana kelas dengan semestinya , sesuai dengan fungsinya masing-masing.
7. Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruangan kelas.
8. Dilarang tidur di dalam kelas ketika sedang terjadi proses belajar mengajar.
9. Peserta wajib melakukan absensi pada form yang telah tersedia.
10. Dilarang membawa hand phone atau alat komunikasi lain di kelas.

III. TATA TERTIB DI LAPANGAN


1. Selalu mengutamakan dan melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja setiap waktu
sebagai implementasi B’safe.
2. Selalu menggunakan APD ketika praktek di lapangan.
3. Melaksanakan petunjuk dan pengarahan instruktur dengan sebaik mungkin.
4. Peserta wajib melakukan absensi dan berangkat bersama ke lapangan.
5. Selalu siap ditempat/lokasi pelatihan.
6. Peserta berangkat dan pulang sesuai dengan jam kerja di lapangan yang telah ditentukan
masing-masing shift.
7. Harus menjaga kebersihan lokasi pelatihan , serta dilarang membuang sampah sembarangan
dilokasi tambang dan sekitarnya.
8. Memenuhi semua prosedur pengoperasian alat, misal : melaksanakan Perawatan Harian ( P2H )
unit , sebelum maupun sesudah operasi.
9. Selama mengikuti pelatihan praktek, siswa wajib mencatat perolehan jam masing-masing.
10. Dilarang menggunaakan hand phone di area pelatihan.
11. Dilarang merokok di area pelatihan.
12. Dilarang tidur ketika pelatihan di lapangan.

IV. TATA TERTIB MESS


1. Siswa pelatihan wajib menjaga & merawat perlengkapan serta fasilitas yang telah disediakan di
mess.
2. Siswa pelatihan wajib menjaga kebersihan lingkungan mess dan membuang sampah harus pada
tempat sampah yang telah disediakan.
3. Dilarang mencorat – coret dinding di mess.
4. Dilarang merokok dalam ruangan maupun di luar ruangan mess.
5. Setiap Peserta wajib mengikuti Apel pagi jam 07:00 – selesai dan Apel malam jam 21:00 –
selesai.
6. Siswa pelatihan wajib menjaga kebersihan dan kerapian kamar tidurnya masing–masing.
7. Siswa pelatihan wajib mengikuti kegiatan Bintalsik setiap hari jam 05.00 – 07.00.
8. Siswa pelatihan wajib menjaga aset sarana dan prasarana TC dengan baik.
9. Hari pesiar ditentukan oleh kesepkatan Koordinator kesiswaan dan anggota kesenatan siswa.
10. Dilarang keluar dari mess tanpa ijin dari instruktur atau pembina bintalsik.

V. KEWAJIBAN PESERTA PELATIHAN


1. Mentaati dan melaksanakan TATA TERTIB PELATIHAN yang berlaku di PUSAT PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN OPERASIONAL PT. Bukit Makmur Mandiri Utama.
2. Menjaga kebersihan , ketertiban , dan keamanan dilingkungan Mess , kelas dan lapangan.
3. Melaksanakan apel pagi dan apel malam.
4. Mengikuti Bintalsik ( Pembinaan Mental dan Fisik ) selama mengikuti pelatihan.
5. Bagi yang beragama Islam , mengikuti Sholat berjamaah di mushola yang sudah disediakan .
Untuk yang beragama selain Islam , dapat melaksanakan doa, ibadah, meditasi, renungan ,
sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.
6. Bagi yang berhalangan atau sakit wajib lapor ke Pelatih Bintalsik
• Sakit : dilengkapi dengan surat keterangan dokter.
• Ijin : dilengkapi surat ijin yang ditujukan kepada Wali Kelasnya satu hari sebelumnya,
dan maksimum ijin yang diberikan adalah 2 kali selama pelatihan.
• Tidak hadir atau tidak mengikuti pelatihan 3 kali berturut-turut dinyatakan gugur dan
tidak berhak mendapatkan pelatihan lagi.
10. Makan pagi, siang dan malam bersama dibawah pengawasan Pelatih Bintalsik.
11. Memakai pakaian seragam kerja yang rapi sesuai standard perusahaan.

VII. PELANGGARAN DAN SANKSI


1) Sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa pelatihan dimaksudkan
sebagai tindakan korektif atau perbaikan dan pengarahan terhadap sikap atau tingkah laku siswa
yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di Training Center.
2) Sanksi atas tindakan pelaggaran disiplin, dapat diberikan kepada siswa pelatihan berdasarkan pada :
a. Macam pelanggaran yang dilakukan.
b. Frekuensi (seringnya/mengulang) pelangaran yang dilakuakan.
c. Berat/ringannya pelanggaran bedasarkan hasil investigasi.
d. Tata tertib Training Center.
e. Unsur kesengajaan.
3) Tingkat-tingkat tindakan pelanggaran :
A. Pelanggaran yang berakibat “Teguran”.
1. Tidak mengikuti kegiatan binsik (Pembinaan Mental dan Fisik) dan apel terhitung satu kali.
2. Siswa pelatihan yang berambut panjang atau melebihi standar yaitu K1.
3. Tidak megenakan seragam atau APD (Alat Pelindung Diri) yang telah ditentukan tanpa
alasan yang benar.
4. Mengeluarkan kata-kata yang mengandung unsur sara atau kalimat kotor terhadap orang
lain.
5. Tidak melaksanakan tugas piket dan kurve.
6. Tidur saat jam pelatihan.
B. Pelanggaran yang berakibat “Surat Peringatan 1 (SP1)”.
1. Mengulangi pelanggaran setelah diberikan “teguran” sebelumnya.
2. Bercanda atau bermain dan mengganggu siswa lain, baik di lingkungan mess maupun di
lingkungan kerja.
3. Bermain kartu dan sejenisnya yang bisa mengganggu dan merugikan siswa lain.
4. Meninggalkan lokasi pelatihan tanpa ijin instruktur.
5. Menyalahgunakan fasilitas yang telah disediakan di lingkungan Training Center.
6. Tidak hadir dalam pelatihan tanpa keterangan atau tanpa ijin dari instruktur.
7. Makan sebelum waktu dan tempat yang telah ditentukan.
8. Merubah atau mencoret-coret fasilitas yang telah diberikan.
9. Membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan.
C. Pelanggaran yang berakibat “Surat Peringatan 2 (SP2)”.
1. Mengulangi pelanggaran setelah diberikan “Surat Peringatan (SP1)” sebelumnya.
2. Merokok di area pelatihan.
3. Tidak mengikuti arahan instruktur
4. Tidak melaporkan atau membantu siswa lain untuk melakukan pelanggaran.
5. Menyimpan, menggunakan hand phone tanpa ijin instruktur selain waktu yang telah
ditentukan.
6. Meninggalkan lokasi mess dan area pelatihan tanpa sepengatahuan instruktur.
7. Memancing ikan di area mess dan pelatihan.
8. Mengambil dan atau memanjat buah yang ada dipohon di area pelatihan.
9. Pindah kamar tanpa ijin dari instruktur.
10. Menolak pemberian Surat Peringatan 1 (SP1) yang harus diterimanya tanpa alasan yang
jelas.
11. Tidak mematuhi atau mengikuti instruksi dari instruktur tanpa alasan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
12. Tidak mengikuti prosedur kerja yang aman atau Standard Operating Procedure (SOP)
sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain.
D. Pelanggaran yang berakibat “Surat Peringatan 3 (SP3)”.
1. Mengulangi pelanggaran setelah diberikan “Surat Peringatan (SP2)”.
2. Mengoperasikan unit tanpa ijin instruktur.
3. Meninggalkan mess pelatihan tanpa ijin dan tanpa melalui gerbang utama.
4. Terbukti mengancam orang lain di dalam lingkungan pelatihan.
5. Menolak pemberian Surat Peringatan 2 (SP2) yang harus diterimanya tanpa alasan yang
jelas.
E. Pelanggaran yang berakibat “Surat Peringatan 4 (SP4) atau dikembalikan ke HRD”.
1. Mengulangi pelanggaran setelah diberikan “Surat Peringatan 3 (SP3)”.
2. Terbukti melakukan tindak pencurian
3. Terbukti melakukan tindak asusila.
4. Terbukti mengkonsumsi, menyimpan narkoba atau miras.
5. Terbukti melakukan penganiayaan terhadap orang lain.
6. Berkelahi di lingkungan pelatihan.
7. Terbukti melakukan perjudian yang dilakukan dalam bentuk apapun di area pelatihan.
8. Melakukan tindakan provokasi dan pemogokan/unjuk rasa di lingkungan pelatihan.
9. Menolak pemberian Surat Peringatan 3 (SP3) yang harus diterimanya tanpa alasan yang
jelas.
4) Surat Peringatan ini (SP1, SP2 dan SP3) berlaku selama 2 bulan sejak ditandatangani oleh pihak yang
terkait. Selain Surat Peringatan yang diberikan kepada pelaku pelanggaran, juga akan diberikan
sanksi hukuman, yang tergantung dari tingkat pelanggarannya. Hal-hal atau pelanggaran lain yang
belum tercantum di tata tertib ini akan diatur lebih lanjut.

Demikian tata tertib pelatihan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab,
dengan tujuan agar pelatihan bisa berjalan dengan baik untuk kemajuan kita bersama.

KESIMPULAN
Dalam pelaksanan pelatihan dan pengembangan ini diharapkan sesuai dengan apa yang diharapkan
sehingga akan tewujud tujuan dari pelatihan. Untuk itu setiap elemen berkewajiban melaksananakan
tugas dan tanggung jawab sesuai job desc yang telah tertuang . Adapun tantangan dan kendala yang
terjadi dalam pelatihan diharapkan dapat diatasi dengan menegakkan peraturan dan tata tertib yang
telah dibuat.

Semoga pelaksanaan pelatihan ini dapat berjalan sebagaimana harapan semua pihak dan dapat
menciptakan kader-kader operator yang handal mempunyai sikap dan perilaku sesuai karakter
kompetensi BUMA.

Anda mungkin juga menyukai