Satelit 16 DR Lili

Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.
KK(K)
Pendidikan dan Pekerjaan
Jenjang Institusi (tahun)

Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1995)
Spesialis Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2004)
Konsultan Dermatologi Kosmetik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2013)
Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2019)
Jabatan Tahun
Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi, FKUI-RSCM 2015-2020
Staf Divisi Dermatologi Kosmetik dan Dermatologi Geriatri, Dept
Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia / 2005 – sekarang
RSUPN dr Cipto Mangunkusumo
Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.KK(K)
Organisasi
Jabatan Tahun
Bendahara Kolegium Dermatologi dan Venereologi 2011 – sekarang
Bendahara Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB)
2008 – 2017
PERDOSKI
Komisi Akreditasi Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
2017 – sekarang
(P2KB) PERDOSKI
Sekretaris Kelompok Studi Dermatologi Geriatri 2011 – 2017
Bendahara Kelompok Studi Dermatologi Geriatri 2017 – sekarang
Sekretaris Yayasan Perdoski 2005 – 2008
Anggota Executive Board Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik 2005 – sekarang
Anggota Kelompok Studi Dermatologi Geriatri Indonesia 2012 – sekarang
Manifestasi Kelainan Kulit
COVID-19 pada Usia Lanjut
Lili Legiawati
Dermatology Venereology Departement
Faculty of Medicine Universitas Indonesia/
Cipto Mangunkusumo Hospital
Epidemiologi COVID-19 di Indonesia
Spektrum COVID-19
Siddiqi HK, Mehra MR. COVID-19 illness in native and immunosuppressed states: A clinical-therapeutic staging proposal. J Heart Lung Transplant. 2020;39(5):405-407.
doi:10.1016/j.healun.2020.03.012
COVID-19 Ekstrapulmonal
Behzad, S., Aghaghazvini, L., Radmard, A. R., & Gholamrezanezhad, A. (2020). Extrapulmonary manifestations of COVID-19: Radiologic and clinical overview. Clinical imaging, 66, 35–41.
Prevalensi Kelainan Kulit COVID-19
Recalcati S
• Itali  18 dari 88 pasien (20,5%)
Mastro et. al.

• Spanyol  14 dari 75 pasien (18,7%)
Guan et. al.

• China  0,2% dari 1099 pasien
Guan W, Ni Z, Hu Y et al. Clinical characteristics of coronavirus disease 19 in China. N Engl J Med 2020; 382: 1708–1720.
Recalcati S. Cutaneous manifestations in COVID‐19: a first perspective. J Eur Acad Dermatol Venereol 2020; 34: e212–e213.
Patogenesis COVID-19 Ekstrapulmonal
Kerusakan Multiorgan akibat infeksi SARS-CoV-2
Behzad, S., Aghaghazvini, L., Radmard, A. R., & Gholamrezanezhad, A. (2020). Extrapulmonary manifestations of COVID-19: Radiologic and clinical overview. Clinical imaging, 66, 35–41.
Patogenesis Lesi Kulit COVID-19
Memblokade respon
Eritema, vesikel, imun dan
Invasi terhadap ACE-2 lesi
urtikaria, dan meningkatkan ekspresi
endotel vasular mikroangiopati
lesi lain sitokin  cytokine SARS-CoV-
storm
2
Memicu aktivasi sistem Invasi terhadap

Infeksi langsung komplenen dan reseptor ACE-2 Akantosis dan
terhadap sel-T limfosit peningkatan keratinosit basal diskeratosis
permeabilitas vaskular epidermis
Obliterasi dari lumen

vaskular dan
perdarahan
Kaya G, Kaya A, Saurat JH. Clinical and Histopathological Features and Potential Pathological Mechanisms of Skin Lesions in COVID-19: Review of the Literature.
Dermatopathology (Basel). 2020 Jun 30;7(1):3-16.
Mengenali Manifestasi Kulit COVID-19
Meningkatnya literatur lesi kulit pada COVID-19 -->

Kulit sebagai salah satu karateristik COVID-19
Membantu mengenali kasus carier asimptomatik

COVID-19
Sebagai tanda peringatan petugas medis dalam

kontak dengan suspek COVID-19
• Studi literatur mengikutsertakan 34 publikasi, 996 pasien dengan kasus
kelainan dermatologi pada COVID-19.
• Kualitas studi masih terbatas level of evidence 4-5 (mayoritas studi 15 case
report dan 13 case series)
• Studi dari Eropa (Itali, n = 9; Spanyol, n = 9; Perancis, n = 7; Belgium, n = 2;
studi gabungan Itali dan Spanyol, n = 1), USA (n = 3), Timur Tengah (Qatar, n
= 1; Iran, n = 1), and Asia Tenggara (Thailand, n = 1)
Daneshgaran G, Dubin DP, Gould DJ. Cutaneous Manifestations of COVID-19: An Evidence-Based Review. Am J Clin Dermatol. 2020 Oct;21(5):627-639.
Mayoritas pasien dalam studi (58,2%)
terkonfirmasi diagnosis laboratorium
COVID-19
Beberapa pasien tidak terkonfirmasi

diagnosis laboratorium karena kondisi
keterbatasan  pasien kategori
suspek dengan riwayat kontak erat
Karateristik Lesi Kulit COVID-19
Jenis Lesi Jumlah sampel, n(%) Usia, rerata tahuna Perempuana, n (%)
Lesi Akral 402 (40.4) 23.2 211 (54.1)
Ruam eritema makulopapular 212 (21.3) 53.2 115 (55.6)
Ruam vesikular 129 (13.0) 48.3 61 (50.8)
Ruam Urtikaria 109 (10.9) 38.3 59 (59.0)
Ruam jenis lain 43 (4.3) 45.6 25 (69.4)
Ruam vaskular 40 (4.0) 77.5 16 (47.1)
Erupsi erythema multiforme-like 37 (3.7) 12.2 15 (40.5)
Ruam eritematosa non spesifik 21 (2.1) 67 1 (100)
Symmetrical drug-related intertriginous dan 1 (0.1) 64 1 (100)
eksantema fleksural
Pityriasis rosea 1 (0.1) 27 0 (0)
Figurate erythema 1 (0.1) 39 0 (0)
Total 996 (100) Rerata 37.3 Total 504 (54.3)
Rerata usia vs Lesi Kulit
•Populasi Tua •Populasi Muda
• Ruam vaskular dengan gambaran • Ruam urtikaria (38.3 tahun)
livedo/purpura/nekrosis (77.5 • Lesi akral (23.2 tahun)
tahun) • Erupsi eritematosa multiforme-
• Ruam eritematosa nonspesifik like (12.2 tahun)
(67.0 tahun)
• Ruam eritematosa
makulopapular (53.2 tahun)
• Ruam vesikular (48.3 tahun)
• Ruam jenis lain (45.6 tahun)
Keluhan Subjektif
Keluhan subjektif dari lesi kulit: pruritus (n=295), nyeri

(n=68), atau terbakar (n=24)
Lesi dan keluhan beresolusi dalam 2-15 hari
Lesi akral dilaporkan dapat memiliki waktu resolusi lebih

panjang (2-4 minggu)
Awitan Lesi Kulit COVID-19
Jenis Lesi Sebelum Onset (%) Saat Onset(%) Setelah Onset(%)
Lesi Akral 21 (21.0) 24 (24.0) 55 (55.0)
Ruam eritematosa makulopapular 11 (5.9) 110 (58.8) 66 (35.3)
Ruam vesikular 8 (9.5) 24 (28.6) 52 (61.9)
Ruam Urtikaria 5 (6.4) 46 (59.0) 27 (34.6)
Ruam jenis lain 0 (0) 1 (50.0) 1 (50.0)
Ruam vaskular 2 (6.9) 18 (62.1) 9 (31.0)
Erupsi erythema multiforme-like – – –
Ruam eritematosa non spesifik 0 (0) 2 (28.6) 5 (71.4)
Symmetrical drug-related intertriginous dan 0 (0) 0 (0) 1 (100)
eksantema fleksural
Pityriasis rosea 0 (0) 0 (0) 1 (100)
Figurate erythema 0 (0) 1 (100) 0 (0)
Total 47 (9.6) Total 226 (46.1) Total 217 (44.3)
Predileksi Lesi Kulit COVID-19
Lokasi Lesi Jumlah sampel, n (%)

Wajah/leher 15 (3.0)
Dada/abdomen 2 (0.4)
Batang tubuh/punggung 52 (10.2)
Lengan/tungkai bawah 17 (3.3)
Tangan/kaki 280 (55.1)
Telapak tangan/telapak kaki 6 (1.2)
Mixed 136 (26.8)
Total 47 508 (100)
Histopatologi
Terdapat beberapa studi melakukan biopsy pada

temuan kelainan kulit COVID-19
Mayoritas studi memberikan gambaran hampir sama

 infiltrate limfosit/mononucklear perivascular
disertai terkadang thrombosis pembuluh darah kecil
Terdapat juga gambaran trombogenik vaskular

termediasi komplemen C4d dan C5b-9
A B
C D
Gianotti R, Zerbi P, Dodiuk-Gad RP. Clinical and histopathological study of skin dermatoses in patients affected by COVID-19 infection in the Northern part of Italy. J Dermatol Sci. 2020;98(2):141-143
E F
• Histopatologi menemukan interaksi antara virus dengan lesi kulit
Gianotti R, Zerbi P, Dodiuk-Gad RP. Clinical and histopathological study of skin dermatoses in patients affected by COVID-19 infection in the Northern part of Italy. J Dermatol Sci. 2020;98(2):141-143
• Laporan kasus dengan sampel besar (n=375) dengan dokumentasi
foto baik
• Studi dilakukan selama 2 minggu ketika Spanyol dinyatakan WHO
sebagai daerah dengan transmisi lokal
Galván Casas C, Català A, Carretero Hernández G, et al. Classification of the cutaneous manifestations of COVID-19: a rapid prospective nationwide consensus study in Spain with 375 cases. Br J
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Livedo/Necrosis
6%
Pseudo-chilblain
19%
Erupsi Vesikular
Pola Lesi Kulit

9%
Makulopapula
47%
Lesi Urtikaria
19%
Pada laporan kasus, kelainan kulit dimasukkan kedalam 5 kelompok besar

(pseudo-chilblain, vesicular, makulopapula, urtikaria, dan livedo/nekrosis)
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Keluhan sesak, pneumonia, dan Urtikaria, Makulopapular,
indikasi rawat inap (kasus lebih berat) Livedo/Nekrosis
Rerata usia geriatri (63.1 + 17.3

Livedo/Nekrosis
tahun)
Durasi terlama (12.7 + 8 hari) Pseudo-chilblain
Keluhan kulit gatal Urtikaria dan vesikular
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Pseudo-chilblain
• Dilaporkan sebagai lesi terbanyak di
beberapa studi
• Lebih banyak pada usia muda
• Mayoritas muncul setelah awitan gejala
COVID-19, resolusi + 12,7 hari
• Keluhan umumnya gatal (32%) atau nyeri
(30%)
• Tidak berhubungan dengan pajanan dingin
(frostbite) atau riwayat Raynaud’s disease
• Dihubungkan dengan derajat infeksi COVID-
19 ringan dan fase resolusi COVID-19.
• Kebanyakan pasien kontak erat dengan
laboratorium negatif
Ruam Makulopapular
• Ditemukan paling banyak di usia paruh
baya
• Umumnya bersamaan dengan gejala
COVID-19, bertahan + 8,6 hari
• Dikeluhkan gatal (56%), sementara
34% tidak ada keluhan
• Ditemukan pada derajat infeksi yang
lebih berat
• Kemungkinan kausa lain erupsi obat
(?)
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Ruam Makulopapular
Erupsi Perifolikular Eritema Multiforme
Purpura
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
• Dilaporkan di Thailand pasien dengan tanpa demam,
petekiae, dan trombositopenia  diagnosis awal dengue
• Obsevasi perburukan pernafasan  lab untuk virus lain
Joob et. al. negatif, terkofirmasi untuk COVID-19 positif
(2020)
• Laporan di Spanyol, pasien pneumonia COVID-19 bilateral

dengan purpura
hidroklorokuin dan lopinavir/ritonavir 
Jimenez-Cauhe • Mendapat
kemungkinan efek samping obat kecil
et. al. (2020)
Joob B, Wiwanitkit V. COVID-19 can present with a rash and be mistaken for dengue. J Am Acad Dermatol. 2020;82(5):e177.
Jimenez-Cauhe J, Ortega-Quijano D, Prieto-Barrios M, Moreno-Arrones OM, Fernandez-Nieto D. Reply to "COVID-19 can present with a rash and be mistaken for dengue": Petechial rash in a
patient with COVID-19 infection. J Am Acad Dermatol. 2020 Aug;83(2):e141-e142.
Erupsi Vesikular
• Ditemukan pada pasien dewasa yang
muncul setelah gejala ekstrakutan
• Bisa memiliki nilai diagnostik tinggi
dibandingkan lesi kulit lain
• Bentuk polimorfik difus sampai
monomorfik terlokalisasi
• Pada studi Maestro et. al., pasien
terkonfirmasi cairan vesikel dilakukan
PCR untuk SARS-CoV-2  hasil negatif
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Laporan kasus di Itali  lesi
papulovesicular seperti varicella pada 22
pasien
Mayoritas pasien dewasa, onset 3 hari

setelah gejala sistemik, hilang + 8 hari
tanpa skar
Gejala sistemik : Demam, batuk, pilek,

lemas, sakit kepala, sesak
Keluhan gatal ringan-sedang
Histopatologi : atropik epidermis,

hiperkeratosis, dan degenerasi vakuolar
Marzano AV, Genovese G, Fabbrocini G, et al. Varicella-like exanthem as a specific COVID-19-associated (konsisten dengan infeksi viral)
skin manifestation: Multicenter case series of 22 patients. J Am Acad Dermatol. 2020;83(1):280-285.
doi:10.1016/j.jaad.2020.04.044
Lesi Urtikaria
• Manifestasi urtikaria umumnya muncul
bersamaan gejala COVID-19
• Urtikaria  diagnosis banding dengan
reaksi alergi obat
• Dikaitkan pada derajat COVID-19 yang
lebih berat
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Livedoid/Nekrosis
• Livedoid dan nekrosis
ditemukan pada pasien
usia lanjut dan kasus
COVID-19 berat
• Dilaporkan dapat bersifat
transien
• Dapat merupakan lesi
primer atau petanda
kompilasi COVID-19 (oklusi
vascular)
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
New York, 4 pasien Dilakukan punch-
Pasien memiliki livedo
COVID-19 berat biopsy, didapatkan
racemose dan
dengan acute vaskulopati
purpura retiform
respiratory distress trombogenik dengan
pada akral
syndrome terintubasi inflamasi
Droesch C, Hoang M, DeSancho M, Lee EJ, Magro C, Harp J. Livedoid and Purpuric Skin Eruptions Associated With Coagulopathy in Severe COVID-19. JAMA Dermatol. 2020 Aug 5;156(9):1022–4.
Keempat pasien dilaporkan memiliki level D-dimer tinggi
Suspek emboli pulmonal dalam 4-5 hari  diberikan terapi
antikoagulan
Mekanisme patofisiologi diduga terutama aktivasi

komplemen (biopsi ditemukan deposit C5b-C9)
Ruam livedo-purpura  pertanda hypercoagulable state
Droesch C, Hoang M, DeSancho M, Lee EJ, Magro C, Harp J. Livedoid and Purpuric Skin Eruptions Associated With Coagulopathy in Severe COVID-19. JAMA Dermatol. 2020 Aug 5;156(9):1022–4.
Tingkat Kematian
dan Hospitalisasi
yang tinggi
• Tingkat kematian pasien COVID-19 berusia di atas 60 tahun sebesar 23%.
• Angka ini diperoleh dari studi yang dilakukan sejumlah peneliti FKUI-RSCM
dari bulan April hingga Agustus 2020.
• Subjek penelitian adalah pasien-pasien usia lanjut dengan COVID-19 yang
dirawat inap di RSCM.
• Total ada 44 pasien usia lanjut dari 461 pasien rawat inap yang
terkonfirmasi COVID-19.
• Mayoritas pasien berusia 60-69 tahun (68%) dan berjenis kelamin laki-laki
(66%).
• Persentase pasien dengan gejala-gejala khas COVID-19, seperti demam,
batuk, dan sesak napas hanya sekitar 50%. Sisanya datang dengan gejala
tidak khas.
• Studi epidemiologi di RSCM selama April – Agustus 2020
• Studi mendapatkan 44 pasien kelompok geriatri yang terkonfirmasi
COVID-19 PCR
Case fatality rate
23%
Faktor yang menyebabkan outcome buruk :

Imunosenesens, disregulasi respon
inflamasi (Inflamm-ageing), dan komorbid.
Proses Penuaan Kulit
Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik
(genetik + metabolik) (Irradiasi UV)
Degenerasi Stuktural
dan Fungsional
Kerentanan terhadap
Kelainan Kulit
Farage MA, Miller KW, Elsner P, Maibach HI. Characteristics of the Aging Skin. Adv Wound Care (New Rochelle). 2013;2(1):5-10.
Perubahan Fisiologis Kulit Menua
Penurunan fungsi barrier Penurunan fungsi kelenjar
dan lapisan lemak kulit sebasea dan apokrin
Penurunan regernerasi sel
dan perbaikan DNA Penurunan respon inflamasi
Fragmentasi kolagen dan
jaringan elastin Penurunan lemak subkutan
Penurunan fungsi sensoris
Pendataran dermal papila
dan termoregulasi
Penurunan efek androgen Penurunan melanosit
dan pertumbuhan rambut
Kerentanan terhadap
Kelainan Kulit
Zhang S, Duan E. Fighting against Skin Aging: The Way from Bench to Bedside. Cell Transplant. 2018 May;27(5):729-738.
Nutrisi Higienitas
Degenerasi Stuktural
Penyakit Sistemik Kebiasaan
dan Fungsional Kulit
Gangguan Neurologis Status Sosioekonomi
Kondisi Kulit Lansia

Manifestasi Kulit COVID-19 pada Usia
Lanjut
Belum ada studi manifestasi kulit COVID-19 spesifik yang
memisah kelompok usia lanjut
Galvan Casas et. al.  livedo/nekrosis memiliki rerata

usia tinggi (63.1 + 17.3 tahun) dan kasus berat
Wolina et. Al.  lesi pseudochilblain lebih banyak

ditemukan usia muda dan kasus ringan
Dermatol. 2020;183(1):71-77. doi:10.1111/bjd.19163
Studi Pasien Lesi Kulit Gejala Lokasi Riwayat Durasi Lesi
COVID-19 Pengobatan
Nerea Landa Laki-laki, 91 Lesi Chilblain Muncul 3 Ibu Jari Tidak Tidak
tahun minggu dilaporkan dilaporkan
setelah PCR
positif
Sachdeva, Perempuan, 71 Ruam 10 hari Batang tubuh Tidak ada Tidak
Muskaan tahun makulopapular setelah (Gatal) dilaporkan
Gejala
COVID-19
Perempuan, 77 Eksantema Bersamaan Batang tubuh Tidak Tidak
tahun makulopapular dengan dan kaki dilaporkan dilaporkan
difus + Ruam gejala
makular COVID-19
hemoragik
Perempuan, 72 Papular- 4 hari Lipatan Tidak Tidak

tahun vesikular, erupsi seteleh submammae, dilaporkan dilaporkan
pruritus gejala batang tubuh,
COVID-19 dan pinggang
Landa N, Mendieta-Eckert M, Fonda-Pascual P, Aguirre T. Chilblain- like lesions on feet and hands during the COVID-19 pandemic. Int J Dermatol. 2020;59:739-743.
Sachdeva M, Gianotti R, Shah M, et al. Cutaneous manifestations of COVID-19: report of three cases and a review of literature. J Dermatol Sci. 2020;98:75-81.
Studi Pasien Lesi Kulit Gejala COVID- Lokasi Riwayat Durasi Lesi
19 Pengobatan
Manalo, Laki-laki, 67 Patch livedoid 7 hari setelah Femur Tidak 1 hari
Iviensan F. tahun unilateral COVID-19 anterior dilaporkan
transien non dekstra
pruritus
Magro, C. Perempuan, 66 Patch purpura 9 hari setelah Tangan dan Hidroksikloro Tidak
tahun keruh COVID-19, telapak kaku kuin, dilaporkan
Pasien enoxaparin
hipoksemia,
dan setelah
11 hari dalam
perawatan
ruam kulit
masuk
Jimenez- Perempuan, 84 Makula 11 hari setelah Regio fleksura, Hidroksikloro Tidak
Cauhe, Juan tahun Eritema, pur gejala COVID- teruatama kuin dan dilaporkan
pura, milier 19 periaksila lopinavir/riton
avir
Manalo IF, Smith MK, Cheeley J, Jacobs R. A dermatologic manifestation of COVID-19: Transient livedo reticularis. J Am Acad Dermatol. 2020.
Magro C, Mulvey JJ, Berlin D, et al. Complement associated microvas- cular injury and thrombosis in the pathogenesis of severe COVID-19 infection: a report of five cases. Transl Res J Lab Clin Med. 2020;220: 1-13.
Jimenez-Cauhe J, Ortega-Quijano D, Prieto-Barrios M, Moreno- Arrones OM, Fernandez-Nieto D. Reply to “COVID-19 can present with a rash and be mistaken for dengue”: petechial rash in a patient with COVID-19
infection. J Am Acad Dermatol. 2020;83(2):e141- e142.
Lesi COVID-19 vs Erupsi Obat Alergik
Diagnosa banding beberapa lesi (terutama urtikaria dan makulopapular) adalah reaksi
alergi obat
Obat terapi COVID-19 (antimalaria, azitromisin, remdesivir, antiretroviral, kortikosteroid,

dan agen biologis) dapat menyebabkan urtikaria akut, vaskulitis, dan lesi pruritus lain
Pemeriksaan seksama lesi dan obat

Tim Satgas COVID-19 PERDOSKI. Manajemen Praktik Dokter Spesialis Dermatovenereologi di Masa Pandemi COVID-19. PERDOSKI. 2020
Take Home Messages
Prevalensi lesi kulit mencapai 20,5% beberapa studi terakhir --> bisa menjadi indikator
COVID-19
Lesi kulit COVID-19 memiliki spektrum luas, mulai dari yang cukup sering ditemukan
pseudo-chilblain, makulopapular, urtikaria, vesikular, dan livedo/nekrosis
Pada populasi usia lanjut, belum ada penelitian spesifik --> ditemukan kemungkinan
prevalensi livedo nekrosis tinggi seiring derajat keparahan COVID-19
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai lesi kulit COVID-19, terutama pada
populasi usia lanjut
TERIMA KASIH

Satelit 16 DR Lili

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Satelit 16 DR Lili

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.

Jenjang Institusi (tahun)

Konsultan Dermatologi Kosmetik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2013)

Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2019)

Mastro et. al.

Guan et. al.

Kerusakan Multiorgan akibat infeksi SARS-CoV-2

Memicu aktivasi sistem Invasi terhadap

Obliterasi dari lumen

Meningkatnya literatur lesi kulit pada COVID-19 -->

Membantu mengenali kasus carier asimptomatik

Sebagai tanda peringatan petugas medis dalam

Beberapa pasien tidak terkonfirmasi

Keluhan subjektif dari lesi kulit: pruritus (n=295), nyeri

Lesi dan keluhan beresolusi dalam 2-15 hari

Lesi akral dilaporkan dapat memiliki waktu resolusi lebih

Lokasi Lesi Jumlah sampel, n (%)

Terdapat beberapa studi melakukan biopsy pada

Mayoritas studi memberikan gambaran hampir sama

Terdapat juga gambaran trombogenik vaskular

• Histopatologi menemukan interaksi antara virus dengan lesi kulit

Pola Lesi Kulit

Pada laporan kasus, kelainan kulit dimasukkan kedalam 5 kelompok besar

Rerata usia geriatri (63.1 + 17.3

Durasi terlama (12.7 + 8 hari) Pseudo-chilblain

Keluhan kulit gatal Urtikaria dan vesikular

Erupsi Perifolikular Eritema Multiforme

• Laporan di Spanyol, pasien pneumonia COVID-19 bilateral

Mayoritas pasien dewasa, onset 3 hari

Gejala sistemik : Demam, batuk, pilek,

Keluhan gatal ringan-sedang

Histopatologi : atropik epidermis,

Mekanisme patofisiologi diduga terutama aktivasi

Ruam livedo-purpura  pertanda hypercoagulable state

Faktor yang menyebabkan outcome buruk :

Kondisi Kulit Lansia

Galvan Casas et. al.  livedo/nekrosis memiliki rerata

Wolina et. Al.  lesi pseudochilblain lebih banyak

Perempuan, 72 Papular- 4 hari Lipatan Tidak Tidak

Obat terapi COVID-19 (antimalaria, azitromisin, remdesivir, antiretroviral, kortikosteroid,

Pemeriksaan seksama lesi dan obat

Anda mungkin juga menyukai