Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGAI UPAYA DALAM

MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE


Oleh :
Siti Nuraeni
Dosen FISIP Universitas Nurtanio
nuraenis902@gmail.com

ABSTRAK

Nilai-nilai etika bukan hanya sekedar suatu keyakinan yang dipegang secara pribadi oleh
seseorang / individu, namun etika harus menjadi acuan dan pedoman dalam bertindak baik dalam
bermasyarakat maupun kelembagaan. Dalam etika administrasi publik, terdapat asumsi yang
berlaku bahwa melalui penerapan nilai-nilai etika, seorang administrator publik akan dapat
membentuk moral yang baik dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani masyarakat.
Administrator publik yang memegang nilai-nilai etika yang tinggi, akan senantiasa berupaya
menjaga dirinya agar dapat terhindar dari perbuatan yang menyalahi aturan, karena mempunyai
komitmen yang tinggi untuk menjalankan tanggung jawab dan tugas yang diberikan. Etika
sangat berkaitan erat dalam rangka pencapaian good governance. Salah satu permasalahan yang
terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu masih adanya penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukan oleh para administrator publik, maka dari itu diperlukan adanya nilai-nilai etika
yang menjadi pedoman dan harus dipegang teguh oleh para administrator publik dalam rangka
pencapaian good governance. Hal yang paling terpenting adalah bahwa dengan penerapan etika
administrasi publik dengan optimal tidak hanya mempengaruhi satu individu saja tapi juga akan
memberikan dapat positif bagi masyarakat luas khususnya dalam rangka mewujudkan good
governance.
Kata Kunci: Etika Administrasi Publik dan Good Governance

A. PENDAHULUAN ASN tersebut juga diuraikan secara


Undang-Undang Nomor 5 Tahun rinci bahwa para pejabat publik harus
2014 tentang Aparatur Sipil Negara mematuhi kode etik maupun kode
(ASN) dalam Pasal 4 tersebut perilaku diantaranya cermat dan
menyatakan bahwa: Aparatur Sipil disiplin, sopan, tanpa tekanan, serta
Negara harus menjunjung tinggi menjaga kerahasiaan yang menyangkut
standar etika yang luhur. Selain itu, tentang kebijakan negara. Dalam
pada pasal 4 dan 5 Undang - undang menjalankan tanggung jawab dan tugas
– tugas yang diberikan oleh institusi, kegiatan dalam administrasi public
para administrator publik harus sehingga dapat mendukung terwujudnya
memiliki komitmen yang tinggi salah pencapaian good governance.
satunya yaitu dalam hal penerapan etika Permasalahan-permasalahan yang masih
administrasi publik. Pelaksanaan ada dalam proses pencapaian good
administrasi publik masih terdapat governance hal tersebut salah satunya
permasalahan dalam penyelenggaraanya diakibatkan oleh kurangnya keseriusan
salah satunya, yaitu masih terdapat dan kurangnya perhatian dari para
penyimpangan-penyimpangan yang administrator publik terhadap nilai-nilai
dilakukan oleh para administrator etika dalam praktek penyelenggaraan
publik hal ini tentunya berpengaruh administrasi publik. Aparatur sebagai
terhadap pencapaian good governance. aktor administrasi publik dalam
Untuk dapat mewujudkan good pencapaian good governance perlu
governance diperlukan adanya upaya memperhatikan dan menerapkan nilai-
pengembangan kualitas sumberdaya nilai etika administrasi publik
manusia pada suatu organisasi publik, dikarenakan nilai-nilai tersebut
dengan menanamkan nilai-nilai etika berkaitan dengan seluruh proses
dalam penyelenggaraan administrasi kegiatan administrasi publik, mulai dari
publik. Etika dalam penyelenggaraan formulasi kebijakan, implementasi
administrasi public perlu menjadi kebijakan dan evaluasi kebijakan dalam
pedoman dan peraturan yang mengatur rangka memberikan pelayanan publik
pola perilaku aparatur. Dalam yang baik dan optimal.
penyelenggaraannya, organisasi publik Adanya tuntutan peningkatan
merupakan pihak yang berhadapan dalam hal kualitas pelayanan publik dari
langsung dengan masyarakat, oleh masyarakat harus diiringi dengan upaya
karena itu para administrator publik perbaikan sistem pelayanan publik yang
yang ada diharapkan memiliki sikap dan berkualitas sehingga dapat memberikan
perilaku yang mencerminkan nilai - pelayanan yang optimal terhadap
nilai etika yang baik. Apabila masyarakat, dengan adanya perbaikan
administrator publik dapat tersebut diharapkan tidak akan timbul
melaksanakan nilai - nilai dan prinsip- kesenjangan antara standar yang telah
prinsip yang ada dalam etika ditentukan dengan kualitas pelayanan
administrasi publik maka tugas yang yang diberikan oleh aparatur terhadap
dilaksanakan dapat berjalan dengan baik masyarakat. Memberikan pelayanan
dan dapat mendukung terwujudnya publik yang efektif dan efisien menjadi
pencapaian good governance. Selain itu, suatu kewajiban yang harus
dapat membentuk karakter setiap dilaksanakan oleh aparatur sebagai
individu yang memiliki kepribadian administrator publik untuk dapat
disiplin, sopan, santun bertanggung memenuhi hak-hak masyarakat dalam
jawab dan memiliki komitmen tinggi. berbagai bentuk pelayanan publik baik
Etika merupakan salah satu unsur berupa barang maupun jasa dan harus
penting yang menentukan keberhasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
pencapaian tujuan penyelenggaraan dan kebutuhan masyarakat dalam
rangka pencapaian kesejahteraan Kata tersebut terus berkembang dan
masyarakat. Pencapaian good melahirkan kata-kata lain seperti morale
governance perlu mengedepankan nilai- atau moril, akan tetapi maknanya
nilai dan prinsip-prinsip etika yang bergeser dari makna awal, sebagai
menjadi acuan dalam berprilaku contoh kata moril biasa diartikan
sehingga dengan demikian dapat dorongan yang kuat dari dalam hati atau
tercapainya pelayanan publik yang semangat, kata lain yang selalu
optimal. berkaitan dengan kata etika adalah kata
Pemerintah Indonesia melalukan norma yang berarti sesuatu yang bisa
berbagai usaha dalam rangka menjadi alat ukur. Kemudian diadopsi
mewujudkan good governance yang dalam bahasa Inggris yang bermakna
diyakini dengan hal tersebut mampu kumpulan kaidah yang berhubungan
memperbaiki kinerja pemerintahan dengan prilaku manusia. Jadi norma
demi menuju cita-cita pembangunan. adalah pedoman, haluan bagi prilaku
Pelanggaran etika yang dilakukan para manusia tentang apa yang sebaiknya
aktor administrasi publik membuat hal dan seharusnya dilakukan atau tidak
tersebut terdegradasi di mata publik. dilakukan dalam berinteraksi dengan
Maka dari itu pentingnya etika dalam sesamanya.
proses pencapaian good governance. Aristoteles mengunakan kata etika
Dengan kata lain, tanpa adanya etika, dalam menggambarkan filsafat moral,
upaya dalam mewujudkan good yaitu ilmu tentang apa yang biasa
governance akan terhambat dalam dilakukan / ilmu tentang adat kebiasaan.
mencapai tujuan meskipun secara Menurut Bertens (2001:6) berdasarkan
konsep sudah dirancang dan dibentuk penjelasan Kamus Besar Bahasa
dengan sebaik mungkin. Berbagai Indonesia terdapat tiga arti dari kata
permasalahan yang mencul dalam etika, yaitu sebagai berikut:
penyelenggaraan pemerintah seperti a) “1) Nilai - nlai dan norma - norma
maraknya kasus korupsi yang massif moral yang menjadi pegangan bagi
serta sejumlah kasus lainnya. Hal seorang atau suatu kelompok dalam
tersebut mencerminkan bahwa tidak mengatur tingkah lakunya.
adanya nilai -nilai etika yang tetanam b) Kumpulan asas / nilai moral, yaitu
pada diri aparatur. Tanpa adanya sebagai kode etik
penerapan nilai-nilai etika yang jelas, c) Untuk menunjuk bidang ilmu, yaitu
pelaksanaan good governance tidak pengkajian secara reflektif tentang
akan berjalan dengan baik. nilai – nilai moral dalam masyarakat
dengan penelitian sistematis dan
metodis. Dalam arti ini, maka etika
B. KAJIAN PUSTAKA adalah sebagai cabang filsafat yang
Kata etika berasal dari bahasa menjadikan moralitas sebagai
Yunani ethos yang artinya kebiasaan kajiannya atau disebut filsafat
atau watak, sedangkan kata moral moral.”
berasal dari bahasa Latin mos / mores
yang berarti cara hidup atau kebiasaan.
Pada umumnya etika menjadi pihak yang menerima
sesuatu hal yang sering dikaitkan pertanggungjawaban. Pertanggung-
dengan birokrasi, dikarenakan sebagai jawabannya itu tertuju kepada
aktor administrasi publik mempunyai rakyat umumnya, instansi
kekuasaan dan keputusan-keputusan. pemerintahnya, maupun pihak
Dimana keputusan-keputusan yang atasan langsung.
diambil maupun tidak diambil dapat Kecenderungan untuk melepaskan
mempengaruhi kondisi publik secara tanggungjawab / keinginan untuk
keseluruha. Etika senantiasa melemparkan tanggung jawab
berhubungan dengan nilai-nilai kepada pihak lain atau pun
mengenai benar atau salah suatu kebiasaan mengajukan dalih hanya
tindakan, baik atau buruknya motif dan melaksanakan perintah (just
tujuan tindakan yang dilakukan dan following orders), harus dihilangkan
suatu hal yang mengatur perilaku dari diri setiap aparatur pemerintah.
manusia. Dengan demikian, setiap petugas
Setiap administrator publik dalam administrator pemerintahan harus
melaksanakan tugas dan siap untuk memikul
tanggungjawabnya wajib memiliki pertanggungjawaban mengenai apa
perilaku dan sikap mental yang saja yang dilakukannya. Tidak
mencerminkan nilai-nilai etika serta boleh terjebak pada alasan bahwa
mampu memahami, menghayati dan hanya menjalankan petunjuk atau
menerapkan berbagai nilai-nilai etika melaksanakan kebijakan
sesuai dengan jabatannya. Maka dari pemerintah.
itu, setiap administrator publik wajib 2) Pengabdian (dedication)
memahami nilai-nilai etika agar dapat Merupakan suatu keinginan untuk
sungguh-sungguh menghayati nilai-nilai menjalankan tugas - tugas pekerjaan
tersebut dalam melaksanakan tugasnya. dengan semua tenaga (mentak atau
Berbagai asas etis yang pokok pada pikiran & fisik), seluruh semangat
administrasi pemerintahan seperti yang kegairahan, & sepenuh perhatian
dikemukakan oleh Waldo dalam tanpa pamrih apa - apa yang bersifat
Sukidin (2011 : 26 – 29), yaitu: pribadi, misalnya ingin cepat naik
pangkat / diberi tanda jasa. Setiap
“1)Pertanggungjawaban
petugas dalam administrasi
(responsibility)
pemerintahan dalam melaksanakan
Asas etis ini menyangkut hasrat
tugas-nya harus selalu dan terus
petugas untuk merasa memikul
menerus menunjukkan keterlibatan
kewajiban penuh & ikatan kuat
diri (involvement of selself) &
dalam melaksanakan semua tugas
penuh antusiasme. Kecenderungan
pekerjaan secara memuaskan.
bekerja setengah hati / asal jadi,
Petugas administrasi pemerintahan
tidak boleh ada dalam diri setiap
harus mempunyai hasrat besar untuk
petugas yang baik. Pengabdian itu
melaksanakan fungsi - fungsinya
terarah pada jabatannya,
secara efektif, sepenuh kemampuan
keahliannya, & bidang profesinya
dan dengan cara paling memuaskan
3) Kesetiaan (loyality) 5) Persamaan (equality)
Kesetiaan adalah suatu kebajikan Salah satu hal pokok dari badan
moral, yaitu sebagai kesadaran pemerintahan yang bertujuan
seseorang petugas untuk setulusnya mengabdi pada seluruh rakyat &
patuh kepada konstitusi negara, melayani kepentingan umum ialah
tujuan bangsa, peraturan perundang- perlakuan adil. Perlakuan yang adil
undangan, jabatan / badan / instansi, itu biasanya dapat diwujudkan
tugas, maupun atasan demi dengan memberikan perlakuan
tercapainya cita - cita bersama yang yang sama tanpa membeda -
diharapkan. Pelaksanaan tugas bedakan atau pilih kasih kepada
pekerjaan dengan ukuran rangkap, semua pihak. Persamaan dalam
pertimbangan untung - rugi atau perlakuan, pelayanan, &
bahkan dengan kebiasaan sabotase, pengabdian harus diberikan oleh
tidak dikenal dalam setiap petugas setiap petugas pada publik tanpa
yang baik. Jika seorang petugas memandang ikatan politik,
tidak dapat menjalankan tugas hubungan kerabat, asal-usul
jabatannya dengan sepenuh keturunan, maupun kedudukan
kemampuan, tidak bersedia terikat sosial. Perbedaan perlakuan yang
patuh pada badan / instansinya, atau semena - mena atau berdasarkan
tidak merasa cocok dengan kepentingan pribadi, tidak boleh
kebijakan pihak pimpinannya, maka dilakukan oleh petugas administrasi
tindakan etis adalah dengan pemerintahan yang adil.
mengundurkan diri dari 6) Kepantasan ( Equity )
jabatannya. Hal ini ditunjukan dengan
4) Kepekaan (sensitivity) persamaan perlakuan pada semua
Asas ini mencerminkan suatu pihak sebagai suatu asas etis, tidak
kemauan dari kemampuan seseorang selalu mencapai keadilan dan
petugas untuk memperhatikan serta kelayakan. Persoalan & kebutuhan
siaga terhadap berbagai dalam masyarakat sangat beraneka
perkembangan yang baru, situasi ragam, sehingga memerlukan
yang berubah, & kebutuhan yang perbedaan perlakuan asalkan
timbul dalam kehidupan masyarakat berdasarkan pertimbangan yang adil
dari waktu ke waktu dengan disertai atau dengan alasan yang benar.
usaha-usaha untuk menanggapi Demikian pula, suatu faktor khusus
secara sebaik - baiknya. Sikap tidak / situasi tertentu dapat membuat
peduli asalkan tugas rutin sudah persamaan yang ketat menjadi suatu
selesai / tidak mau susah payah perlakuan yang tidak adil. Dengan
melakukan pembaharuan harus demikian, terhadap suatu kelompok
disingkirkan dari setiap petugas tertentu & untuk suatu keadaan
administrasi pemerintahan yang tertentu, perlu diberikan perlakuan
baik. yang sama. Tetapi terhadap suatu
golongan lain & berdasarkan
kondisi khusus yang berlainan,
mungkin perlu ada perlakuan yang dalam menata kepemerintahan yang
tidak sama. Untuk itu, asas yang baik ( good governance )”.
harus diindahkan ialah kepantasan Berbicara mengenai Good
yang juga merupakan salah satu governance (Tata kelola pemerintahan
makna keadilan. Asas kepantasan yang baik), untuk memahami konsep
mengacu pada sesuatu hal yang tersebut perlu dipahami perbedaan
sepatutnya menurut pertimbangan pengertian government dan governance.
moral atau nilai etis yang berlaku Menurut pendapat Rohman dalam
dalam kehidupan masyarakat. Widodo (2001 :18) mengemukakan
bahwa:
Selanjutnya menurut pendapat “Konsep government menunjuk pada
Darwin dalam Widodo (2001:252) etika suatu organisasi pengelolaan
administrasi publik merupakan berdasarkan kewenangan tertinggi
“Seperangkat nilai yang menjadi acuan / negara dan pemerintah. Konsep
penuntun bagi tindakan manusia dalam governance melibatkan tidak hanya
organisasi”. Berbagai aktivitas pemerintah & negara, tapi juga peran
administrasi dari mulai tahap berbagai aktor di luar pemerintah &
merencanakan, mengorganisasi, negara sehingga pihak-pihak yang
mengawasi, mengevaluasi di dalam terlibat juga sangat luas”.
lingkup kegiatan administrasi publik
para aparatur perlu memiliki ilmu dan Selanjutnya Mustopadidjaja
landasan landasan pemahaman (2003:l) mengemukakan bahwa:
mengenai teori organisasi yang kuat. “timbulnya gerakan reformasi nasional
Proses administrasi publik merupakan dipenghujung abad 20 sebagai koreksi
proses yang rumit bukan saja berkaitan atas kekeliruan masa lalu, memerlukan
dengan aktivitas berbentuk teknis akan perubahan dan pembaharuan dalam
tetapi juga aktivitas politis yang sistem maupun proses penyelenggaraan
berusaha menafsirkan kehendak publik pemerintahan & pembangunan yang
menjadi suatu bentuk kebijakan. berusaha untuk mewujudkan nilai-nilai
Kebijakan yang diambil diambil dan prinsip good governance tersebut”.
memberikan pengaruh terhadap
Terwujudnya good governance
masyarakat umum. Dengan demikian,
dan clean government merupakan cita-
dalam menentukan kebijakan-kebijakan
cita bangsa, yang mana dalam
tersebut pemerintah perlu
mewujudkan hal tersebut merupakan
memperhatikan prinsip-prinsip etika di
tugas adminitrasi publik, UNDP (United
dalamnya dikarenakan setiap proses
Nations Development Programme)
administrasi publik senantiasa menuntut
dalam Widodo (200l : l9)
tanggung jawab Etis. Menurut pendapat
mengemukakan: “governance is
Miftah Thoha (2004: 54): “Ilmu
defined as the exercise of political,
administrasi publik ialah suatu kajian
economic and administrative authority
yang sistematis & tidak hanya sekedar
to manage a nation’s affairs”. Dalam
lukisan abstrak, akan tetapi memuat
hal ini kepemerintahan diartikan sebagai
perencanaan realitas dari segala upaya
suatu pelaksanaan kewenangan politik,
ekonomi, dan administratif untuk C. PEMBAHASAN
mengatur urusan -urusan bangsa. Administrasi publik merupakan
Kemudian lebih lanjut UNDP salah satu kunci keberhasilan
menegaskan “it is the complex pembangunan. Berbagai macam
mechanisms, process, relationships kegiatan administrasi publik salah
and institutions through which citizens satunya, yaitu pada pelayanan publik
and groups articulate their differences”. yang baik akan menghasilkan
Kepemerintahan merupakan suatu kesejahteraan dan kepuasan masyarakat.
mekanisme, proses, dan hubungan yang Maka dari itu dalam pelaksanaanya
kompleks melalui warga negara dan perlu memperhatikan dan
kelompok - kelompok yang mengedepankan nilai-nilai etika dengan
mengartikulasikan kepentingannya, memenuhi tuntutan aspirasi dan
melaksanakan hak dan kewajibannya kepentingan masyarakat yang dilayani.
dan menengahi atau memfasilitasi Perilaku aparatur tercermin pada sikap
perbedaan-perbedaan di antara mereka. dalam menjalankan tanggung jawab dan
Pengertian Governance menurut UNDP tugasnya sehari- hari, yang hasil
terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu: the akhirnya dapat memberikan dampak
state, the private sector dan civil society pada pelayanan publik. Penerapan etika
organizations. Institusi dan sumber- sangat penting dalam proses pelayanan
sumber sosial dan politiknya tidak publik, yaitu yang ditunjukkan dengan
hanya digunakan untuk pembangunan, selalu disiplin, mentaati peraturan,
tetapi juga untuk menciptakan integrasi, santun, ramah dalam melayani
dan untuk kesejahteraan masyarakat. masyarakat. Pada kenyataanya kegiatan-
Menurut pendapat Mustopadidjaja kegiatan pelayanan publik, belum
(2003:51) mengemukakan bahwa: terlaksana dengan baik dan belum dapat
memenuhi harapan masyarakat. Hal ini
“upaya untuk mewujudkan good
dapat dilihat dari indikator masih
governance hanya dapat dilakukan
banyaknya keluhan masyarakat di
apabila terjadi keseimbangan ( alligment
lapangan terhadap penyelenggaraan
) peran -peran kekuasaan yang
pelayanan yang dilaksanakan oleh
dimainkan oleh setiap unsur yang ada
pemerintah, baik dari sisi prosedur,
dalam governance. State sebagai unsur
transpransi hingga sikap aparatur dalam
pertama memainkan peran menciptakan
memberikan pelayanan.
lingkungan politik dan hukum yang
Pada saat ini salah satu
kondusif bagi unsur-unsur lain dalam
permasalahan terkait administrasi
governance. Private sector unsur kedua,
publik yang belum juga terselesaikan
menciptakan lapangan kerja dan
adalah adanya penyimpangan etika.
pendapatan. Dan society sebagai unsur
Sehingga membuat masyarakat
ketiga, berperan menciptakan interaksi
berasumsi dan mempertanyakan
sosial, ekonomi dan politik.”
penyelenggaraan administrasi publik
apakah pemerintah mampu
menyelenggarakan pelayanan publik
yang berkualitas kepada masyarakat
atau tidak. Mengingat hal tersebut, Aparatur yang baik haruslah memiliki
upaya peningkatan kualitas sumber daya nilai kelembagaan, menghindari
manusia dalam hal ini sangat terjadinya masalah penyelewengan
diperlukan. Masih terdapatnya keluhan seperti halnya kasus korupsi yang
dari masyarakat terhadap berbagai marak terjadi dilakukan oleh para
persoalan dalam pelayanan publik pejabat publik.
seperti halnya masih terdapatnya Masih terdapatnya pelanggaran
praktek pungutan liar (pungli), masih moral dan etika dimulai dari mulai
terdapat kecenderungan terhadap formulasi, implementasi hingga evaluasi
pelayanan yang kurang merata dan lain yang sangat bias terhadap kepentingan
sebagainya. Munculnya berbagai tertentu. Proses penyelenggaraan good
permasalahan tersebut, menunjukan governance yang masih terdapat
bahwa proses pencapaian good penyimpangan-penyimpangan
governance masih belum terwujud didalamnya, yang semuanya itu nampak
dengan optimal dan sudah menjadi dari tidak adil, tidak transparan, tidak
tanggung jawab pemerintah untuk responsif, tidak partisipatif, tidak
segera mengambil langkah-langkah akuntabel dan sebagainya. Semua
penyelesaian terhadap berbagai permasalahan tersebut menunjukkan
permasalahan yang muncul dalam hal bahwa, etika administrasi publik belum
ini juga diperlukan adanya kerjasama banyak berperan dalam turut
dan peran serta dari masyarakat. menciptakan pelayanan seperti
Terlebih lagi, pemerintah sebagai aktor diharapkan masyarakat, serta etika
administrasi publik memiliki tanggung belum menjadi prinsip yang
jawab yang besar untuk merealisasikan dipegangteguh oleh para aktor
pelayanan publik dengan sebaik- administrasi publik. Maka dari itu, etika
baiknya demi tercapainya kesejahteraan administrasi publik memiliki peran yang
masyarakat. Melalui penerapan etika penting dalam rangka mewujudkan
administrasi publik dengan seoptimal good governance. Peran etika
mungkin, akan dapat mendorong administrasi publik dalam mewujudkan
terwujudnya good governance yang good governance adalah melalui
selama ini diidamkan. Maka dari itu pelaksanaan berbagai aturan-aturan
para administrator publik dalam ideal yang tertulis maupun tidak tertulis
menjalankan tugasnya harus tertanam baik yang yang bersumber dari
nilai-nilai etika dalam dirinya terutama Pancasila dan Undang-undang Dasar
berkaitan dengan tata krama, 1945, Undang - undang, dan peraturan
kesopanan, nilai, norma yang berkaitan lainnya yang terkait dengan etika.
dengan aturan, serta harus memiliki
perilaku yang baik, karena apabila D. PENUTUP
setiap administrator publik tidak 1. Kesimpulan
memiliki nilai-nilai etika yang baik, Berbagai permasalahan yang
maka akan memberikan pengaruh muncul dalam proses pencapaian
terhadap kinerja yang dihasilkan serta good governance menunjukkan
profesionalisme akan dipertanyakan. bahwa proses pelaksaan
administrasi publik mengalami dengan baik sesuai dengan jalurnya
kemunduran etika sehingga dapat serta perlu adanya pemahaman dari
berdampak pada kesejahteraan setiap individu bahwa pentingnya
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh penerapan nilai-nilai etika dalam
adanya oknum-oknum yang tidak menjalankan tugas dan tanggung
bertanggungjawab dengan tugas dan jawabnya.
kewajibannya dalam mengemban
tugas dan tanggung jawabnya. E. DAFTAR PUSTAKA
Berbagai permasalahan yang 1) Sumber Buku
muncul seperti halnya kasus Berten, K. 2001. Etika, PT.
korupsi, kolusi, nepotisme, Gramedia Pustaka Utama,
penyalahgunaan wewenang dan lain Jakarta.
sebagainya hal tersebut terjadi
akibat dari kurang diperhatikannya Mustopadidjaja, AR. 2003.
nilai-nilai etika oleh para aparatur Manajemen Proses
dalam menjalankan tugasnya. Kebijakan Publik,
Sehingga hal tersebut dapat Formulasi, Implementasi
memberikan dapak buruk terhadap dan Evaluasi Kinerja,
kesejahteraan bangsa. Lembaga Adminstrasi
Negara. Jakarta
Oleh karena itu perlu adanya
perningkatan kualitas sumber daya Thoha, Miftah. 2004. Birokrasi
manusia dimulai dengan adanya Politik di Indonesia, PT.
pebaikan-perbaikan perilaku Raja Grafindo Persada,
aparatur dan menanamkan nilai-nilai Jakarta.
etika di dalamnya. Hal ini penting
dilakukan, agar good governance Sukidin, 2011. Administrasi
dapat terlaksana sehingga Pelayanan Publik, Gramedia,
kesejahteraan masyarakat dapat Jakarta
tercapai.
Widodo, Joko, 2001. Good
2. Saran Governance Telaah dari
Untuk mewujudkan good Dimensi Akuntabilitas dan
governance (tata kelola Kontrol Birokrasi Pada Era
pemerintahan yang baik) tentunya Desentralisasi & Otonomi
bukan lah hal yang mudah. Daerah, Insan Cendikia,
Komitmen dari setiap unsur baik Surabaya
pemerintah maupun masyarakat
sangat diperlukan. Perlu adanya 2) Sumber Lainnya
monitoring dan evaluasi Undang-Undang
berkelanjutan untuk memastikan Nomor 5 Tahun 2014,
bahwa penyelenggaraan tentang Aparatur Sipil
administrasi publik terlaksana Negara ( ASN )

Anda mungkin juga menyukai