0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya PGRI sejak masa sebelum kemerdekaan dengan berdirinya PGHB pada 1912 hingga masa reformasi dengan diadakannya Kongres XVIII PGRI pada 1998. Dokumen ini membahas berbagai periode sejarah PGRI mulai dari masa pendirian, masa awal kemerdekaan, masa demokrasi liberal, masa demokrasi terpimpin, masa orde baru hingga masa reformasi.
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya PGRI sejak masa sebelum kemerdekaan dengan berdirinya PGHB pada 1912 hingga masa reformasi dengan diadakannya Kongres XVIII PGRI pada 1998. Dokumen ini membahas berbagai periode sejarah PGRI mulai dari masa pendirian, masa awal kemerdekaan, masa demokrasi liberal, masa demokrasi terpimpin, masa orde baru hingga masa reformasi.
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya PGRI sejak masa sebelum kemerdekaan dengan berdirinya PGHB pada 1912 hingga masa reformasi dengan diadakannya Kongres XVIII PGRI pada 1998. Dokumen ini membahas berbagai periode sejarah PGRI mulai dari masa pendirian, masa awal kemerdekaan, masa demokrasi liberal, masa demokrasi terpimpin, masa orde baru hingga masa reformasi.
bangsa yang menghargai jasa- jasa Pahlawannya” (Presiden Soekarno) Sejarah PGRI Rusli Yunus- 2003, Membagi sejarah PGRI : masa sebelum kemerdekaan, masa awal kemerdekaan, masa demokrasi liberal, masa demokrasi terpinpim, masa orde baru, dan masa reformasi. Bagi calon guru, perlu memahami sejarah perjuangan PGRI untuk memperkaya pengalaman yang dapat dijadikan informasi berharga dalam ikut memajuka PGRI. A. PGRI masa sebelum kemerdekaan Tahun 1912, berdirinya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang diketuai Karto Soebroto. Bersifat unitaristik, anggota terdiri dari, guru bantu, guru desa, kepala sekolah dan penilik sekolah. PGHB yang berbentuk Union, mengalami perpecahan.Diantaranya berdiri Persatuan Guru Bantu (PGB), persatuan normalschoool (PNS), perpecahan ini sangat buruk bagi guru, martabat guru turun dan mereka tidak kompak memperjuangkan statusnya. B. PGRI Masa awal kemerdekaan 1. Kongres PGRI I, 24- 25 Nopember 1945 Semangat proklamasi menjiwai penyelenggaraan Kongres Pendidik Bangsa. Bertempat di Sekolah Guru Putri (SGP) Surakarta. Dari Kongres itu, lahirlah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Diantara pendiri PGRI adalah Rh. Koesnan, Amin Singgih, Ali Marsaban, Djajeng Soegianto, Abdullah Noerbambang, dan Soetono. 2. Kongres II PGRI di Surakarta, 21-23 Nopember 1946, 3. Kongres III PGRI di Madiun, 27-29 Februari 1948, C. PGRI Masa Demokrasi Liberal Kongres IV di Yogyakarta, 26- 28 Februari 1950, Pejabat Presiden, Assa’ at dalam sambutannya memuji PGRI, tidak bisa lain lain percerminan semangat juang para guru sebagai pendidik rakyat dan bangsa. “Maklumat persatuan “ menggalang persatuan demi perjuangan untuk mengisi kemerdekaan. Vaksentral, Pandangan PB PGRI untuk bergabubg dengan SOBSI (ternyata SOBSI –perjuangan politik) Tanggal 21-22 Agustus, PB PGRI sidang biro di Yokyakarta. 20 September PGRI keluar dari SOBSI- yang berafiali PKI. D. PGRI Masa Demokrasi terpimpin
1. Lahirnya PGRI Non Vaksentral/ PKI
Periode 1962- 1965 merupakan periode yang pahit bagi PGRI. Kubu Komunis menunjuk, Soepardi dan Goldfried, sebagai ketua dan wakil ketua panitia Kongres, tapi akhirnya dikeluarkan karena terlibat selebaran fitnah. Akhirnya PB PGRI memmilih kembali M.E. Soebiadinata sebagai ketua umum. 2. PGRI Pasca Peristiwa G 30S/ PKI. 1966-1972, berjuang menegakkan Orde Baru. 3. Usaha PGRI Melawan PGRI Non Vaksentral/ PKI Dekret 5 Juli 1959, kembali ke UUD 1945, disambut baik segenap bangsa Indonesia. Dekrit salah arah, sehingga tercipta pemerintahan dektator. Kebijakan pemerintah “Politik adalah Panglima” Politik Nasakom (Nasional- Agama -Komunis) Slogan PKI, “setan desa”, kapitalis birokrat” E. PGRI MASA ORDE BARU 1. Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), KAPPI, Persatuan Guru NU, Muhammadiyah, benuntut bubarkan PKI dan bubarkan kabinit 100 Mentri. 2. Konsolidasi Organisasi pada Awal Orde Baru F. PGRI Masa Reformasi. Kongres XVIII, Nopember 1998 di bandung. Perubahan AD/ART sesuai tuntutan Global dan Tantangan Nasional, dan Organisational. Ing ngarso Sung Tulodo Ing madyo mangun Karso Tutwuri Handayani (Ki Hajar Dewantara)