Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mutia Gitarini

NIM : 18312241003
Kelas : Pend. IPA A 2018
LKM PEWARISAN SIFAT

1. Kegiatan I (Cakram Genetika)


a. Hasil Pengamatan

Gejala/ ciri Sifat Sifat pada anak keturunannya

Diamati Orang tua

Bapak Ibu 1 2 3 4

1. Daun telinga

- Menggantung V V

- Melekat V V V

2. Bentuk rambut

- lurus V V V V V

- ikal

- keriting

3. Kebotakan:

- botak

- tidak botak V V V V V

4. Sifat lidah

- Dapat menggulung V V V

- Tidak dpt V V
menggulung

5 . Lesung pipi

-Ya V V V V

- Tdk V

6. Bentuk wajah Bulat Oval Oval Oval Oval

7. Gol. Darah A A A A A
8. Hemofili / Diabetes

- Ya

- Tdk V V V V V

b. Hasil Identifikasi Menggunakan Cakram Genetika

Nama Angka yang ditunjuk


Sri Utama (Ayah) 125
Wiwik Subaryatmi (Ibu) 89
Mutia Gitarini (Penulis) 85
Rini Astuti (Adik) 89
Raekhan Noor Faizal (Adik) 113

c. Pembahasan
Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur
atau sifat yang tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Variasi
genetik manusia pada keragaman gen menunjukkan jumlah total dari karakteristik
gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang
berbeda-beda.
Sifat dari orang tua yang muncul pada anak memiliki variasi sehingga
terdapat perbedaan dan persamaan. Dari angka yang ditunjuk pada cakram
genetika diketahui bahwa pada ibu dan adik pertama penulis memiliki angka sama
yaitu 89.
Berikut merupakan selisih angka cakram genetika :
 Antara bapak dan penulis : 40
 Antara bapak dan adik 1 : 36
 Antara bapak dan adik 2 : 12
 Antara ibu dan penulis : 4
 Antara ibu dan adik 1 : 0
 Antara ibu dan adik 2 : 24
Semakin jauh selisih nomor pada cakram genetika maka semakin sedikit
persamaan karakteristik gen yang dimiliki. Sifat – sifat yang dilihat pada
pengamatan ini yaitu daun telinga, bentuk rambut, kebotakan, sifat lidah, lesung
pipi, bentuk wajah, golongan darah dan hemofili. Persamaan dari ke lima anggota
keluarga yaitu terdapat pada bentuk rambut, tidak adanya kebotakan, golongan
darah, dan tidak hemofili. Sedangkan pada jenis telinga bapak, ibu, dan adik
pertama memiliki telinga yang melekat sedangkan penulis dan adik kedua
memiliki telinga yang menggantung. Pada sifat lidah bapak dan penulis tidak
dapat menggulung lidah, akan tetapi ibu , adik pertama, dan adik kedua dapat
menggulung lidahnya. Untuk ada tidaknya lesung pipi bapak tidak memiliki
lesung pipi, akan tetapi ibu dan ketika anaknya memiliki lesung pipi. Untuk
bentuk wajah ayah bulat , sedangkan bentuk wajah ibu dan ketiga anaknya oval .

Menurut Campbell (2002) keanekaragaman genetika dapat terjadi karena


adanya perubahan nukleotida penyusunan DNA. Perubahan ini mungkin dapat
mempengaruhi fenotipe suatu organisme yang dapat dipantau dengan mata
telanjang atau mempengaruhu reaksi individu terhadap lingkungan tertentu.
Secara umum keanekaragaman genetik disuatu populasi dapat terjadi karena
adanya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen.

2. Kegiatan II (Kancing Genetika)


a. Data Hasil Pengamatan

No Macam Turus Jumlah Ratio


. Pasangan
1. MM (I=M, II=M) |||| |||| ||| 13 13 : 50
2. Mm (I=M, II=m) |||| |||| ||| 13 13 : 50
3. mM (I=m, II=M) |||| |||| | 11 11 : 50
4. mm (I=m, II=m) |||| |||| ||| 13 13 : 50

Analisis :
P1 : MM (merah) x mm (putih)
G1 : M x m
F1 : Mm (merah)
Persilangan F1 dan F1 maka
P2 : Mm (merah) x Mm (merah)
G2 : M x m
F2 :

G2 M m
M MM Mm

M mM mm
MM (merah)  berjumlah 13
Mm (pink)  berjumlah 13
mM (pink)  berjumlah 11
mm (putih)  berjumlah 13

Ratio Fenotif = merah : putih Ratio Genotif = MM : Mm : mm


37 : 13 13 : 24 : 13

b. Pembahasan
Persilangan monohibrid dengan satu sifat beda yang menunjukkan sifat
dominansi yang muncul secara penuh dan sifat dominansi yang tidak muncul
secara penuh (intermediet), sesuai dengan simulasi ini sifat dominasi yang muncul
ialah warna merah. Menurut Suryo (2008) yang menyatakan bahwa, Mendel
menyusun hipotesis dalam menerangkan hukum hereditasnya yaitu jika dominansi
tampak sepenuhnya, maka perkawinan monohirid menghasilkan keturunan yang
memperlihatkan perbandingan fenotif 3 : 1 dan memperlihatkan perbandingan
genotif 1 : 2 : 1.
Berdasarkan literatur tersebut hasil simulasi tidak mendekati hasil pada
Hukum I Mendel. Pada simulasi yang telah dilakukan parental yang berfenotip
merah (MM) dan fenotip putih (mm) diperoleh ratio fenotip merah : putih yaitu
13 : 13. Kemudian ratio genotip merah : pink : putih yakni 13 : 24 : 13, sedangkan
menurut teori I Mendel perbandingan fenotip 3 : 1 dan perbandingan genotipnya
1 : 2 : 1. Menurut Suryo (2008) perbandingan fenotip yang ditemukan dalam
persilangan monohibrid tidak sepenuhnya merupakan perbandingan yang pasti.
Dalam kejadian nyata terdapat penyimpangan atau deviasi. Perbandingan hasil
persilangan di dalam kenyataan berbeda atau memiliki selisih dengan perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai