Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAHASA MANDARIN

PENINGKATAN BELAJAR BAHASA MANDARIN DI KALANGAN


PELAJAR DI KALANGAN PELAJAR/ SEKOLAH

Disusun oleh:

 Aaron Khrisna Sinuhaji


 Agung Kurniel Zebua
 AliciaIntan Kristy Sitompul
 Difa Sonia Marpaung
 Natalie Zaneta Hutauruk
 Timothy Liat Malau

Kelas XII IPA 4

SMA SANTO THOMAS 1

MEDAN

2020
Kata Pengantar
DAFTAR ISI

Kata Pengantar….

Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Identifikasi
1.3. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN

2.1.

2.2.

2.3.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Mandarin dilihat dari sejarah dan perkembangan berasal dari
sepanjang bagian utara dan barat daya Negara Tiongkok. Dialek bahasa di
utara itu sering disebut dengan Putonghua ( bahasa Han ) atau Huayu.
Putonghua menjadi bahasa resmi Negara Tiongkok, sedangkan Guoyu bahasa
resmi Negara Taiwan. Kedua bahasa standar ini hampir sama. Adapun
Putonghua juga menjadi salah satu dari 4 bahasa resmi yang dipakai Negara
Singapura.
Bahasa Tionghoa memiliki 200 variasi bahasa yang berbeda. Dari situ bisa
dikelompokkan menjadi 13 kelompok dialek. Bahasa Mandarin adalah salah
satu bahasa dengan jumlah pemakai terbesar di dunia. Hingga tahun 2010,
pemakai Bahasa Mandarin sudah mencapai 960 juta jiwa yang tersebar di
banyak wilayah di dunia. Banyaknya pemakai Bahasa Mandarin yang bahkan
melebihi Bahasa Inggris membuat pamor Bahasa Mandarin semakin tinggi.
Seiring dengan kemajuan Tiongkok dalam bidang ekonomii hingga dijuluki
Macan Asia, Bahasa Mandarin semakin diminati banyak orang. Era
globalisasi telah membuat masyarakat semakin sadar pentingnya mempelajari
bahasa asing, termasuk bahasa Mandarin. Kemampuan bahasa asing dijadikan
sebagai suatu persiapan demi meningkatkan kompetensi saat memasuki dunia
kerja. Dengan mempelajari Bahasa Mandarin semua orang dapat dengan
mudah menjalin reasi bisnis dan pendidikan dengan Tiongkok.
Era globalisasi telah membuat masyarakat semakin sadar pentingnya
mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Mandarin. Kemampuan bahasa
asing dijadikan sebagai suatu persiapan demi meningkatkan kompetensi saat
memasuki dunia kerja.

1.2 Identifikasi Masalah

1.      Bagaimana cara meningkatkan pembelajaran Bahasa Mandarin di


kalangan pelajar?
2.      Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya peningkatan
Bahasa Mandarin ?
3. Dampak apa saja yang disebabkan oleh Bahasa Mandarin di negara
kita?
4. Manfaat apa saja yang dirasakan oleh Indonesia apabila banyak pelajar
mahir dalam Bahasa Mandarin ?

1.3 Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui cara untuk meningkatkan pembelajaran Bahasa
Mandarin di kalangan pelajar.
2.      Untuk mengetahui faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya
peningkatan Bahasa Mandarin.
3. Untuk mengetahui dampak-dampak yang disebabkan oleh Bahasa
Mandarin.
4. Untuk mengetahui manfaat yang didapat dari Indonesia apabila banyak
pelajar di Indonesia mahir dalam bahasa Mandarin.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Setelah berlangsungnya Reformasi pada bulan Mei 1998, Bahasa
Mandarin kembali diajarkan secara terbuka setelah sekitar 30 tahun dilarang.
Dengan naiknya Gus Dur menjadi presiden RI tahun 2000 diterbitkan Keppres
no.6 tahun 2000 tentang diperbolehkan orang Cina1 menjalankan segala
bentuk ekspresi kebudayaan Cina, termasuk mempelajari Bahasa Mandarin
beserta aksaranya. Dengan adanya Keppres ini serta merta minat mempelajari
Bahasa Mandarin tersalurkan secara terbuka dalam bentuk formal, nonformal,
dan informal.

2.2 Konsep Teori


Kartono (1984:125) sependapat dengan Retmono (1984:133) mengatakan
bahasa asing berfungsi sebagai alat komunikasi dengan bangsa lain guna
membantu mempercepat proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Bahasa-bahasa asing itu perlu dikuasai dengan tujuan untuk memanfaatkan
ilmu dan teknologinya dalam menyikapi persaingan bebas di era globalisasi
ini. Melalui penguasaan bahasa asing diharapkan terjadi pengalihan ilmu dan
teknologi serta informasi lainnya dalam bahasa asing itu secara langsung,
tanpa melalui terjemahan. Melalui uraian di atas jelaslah fungsi pengajaran
Bahasa Mandarin di Indonesia, bukan untuk “mencinakan” kembali
warganegara Indonesia keturunan Cina seperti pada masa penjajahan Jepang
(1942-1945).

Yang harus ditanamkan kepada masyarakat umum—baik penyelenggara


satuan pendidikan maupun masyarakat awam—adalah Bahasa Mandarin
merupakan bahasa asing. Pengajarannya bertujuan memajukan bangsa dalam
menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat. Jadi, kepentingan
mengajarkan dan mempelajari Bahasa Mandarin adalah untuk kepentingan
nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan untuk kepentingan
golongan keturunan Cina seperti pada zaman lampau. Pembinaan dan
pengembangan Bahasa Mandarin perlu dilakukan agar fungsinya sebagai
bahasa asing dapat dilaksanakan.

Jumlah kata dan karakter Han yang tertera pada tabel di atas
merupakan jumlah keseluruhan yang dikuasai peserta didik pada akhir
jenjang pendidikan bagi yang mulai belajar Bahasa Mandarin dari nol.
Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah formal
(SMA/MA/SMK) dan nonformal (kursus, pelatihan, dan sebagainya).
Tingkat kemahiran yang dicapai berada pada jenjang Prakomunikatif 走进
汉语. Penentuan itu didasarkan pada jumlah jam belajar sekitar 180 jam
selama tiga tahun belajar untuk SMA/MA/SMK, termasuk kursus atau
pelatihan.

Pembelajaran Bahasa Mandarin di sekolah menengah atas dewasa


ini merupakan persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, tetapi tidak merupakan dasar untuk tingkat Komunikatif/初级汉语
di perguruan tinggi. Hal itu disebabkan karena pengajaran Bahasa
Mandarin yang variatif di sekolah-sekolah menengah di Indonesia: ada
sekolah yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai salah satu mata
pelajaran wajib lulus (intrakurikuler); ada sekolah yang hanya menjadikan
Bahasa Mandarin sebagai mata pelajaran tidak wajib (ekstrakurikuler). Di
daerah tertentu seperti pulau Batam, Pontianak, Singkawang, Medan dan
beberapa kota lainnya tingkat kemahiran Bahasa Mandarin siswa jauh
lebih tinggi dari pada daerah lainnya. Hal ini tidak mengherankan karena
Bahasa Mandarin merupakan bahasa komunikasi sehari-hari di daerah
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai