NIM : 1811011035
Prodi : Farmasi
Mata Kuliah : Agama dan Etika
2. Jelaskan dua pendapat tentang pengertian asal usul kata agama, dan pendapat yang
manakah yang benar, apa alasannya ?
Pendapat pertama: kata agama berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari a dan gama. a
berarti tidak, gama berarti kacau, jadi agama adalah sesuatu yang tidak kacau.
Pendapat kedua: bahwa a pada “agama” itu dibaca panjang, yaitu â-gama, maka â
berarti cara, jalan, the way, sedangkan gama mulanya berasal dari gam bahasa Indo Germani
dan bahasa Inggris to go (pergi) yang berarti jalan, jadi berarti cara menuju kepada sesuatu,
maka agama ialah segala cara yang dilakukan utuk menuju kepada Tuhan.
Pada pendapat pertama, kata agama diartikan sebagai sesuatu yang tidak kacau sehingga
tidak ilmiah, sebab jika pernyataan agama adalah sesuatu yang tidak kacau, kalau dibalik
susunannya menjadi sesuatu yang tidak kacau adalah agama, maka semakin kacau hasilnya.
Jika suatu permainan judi tidak kacau, komplek pelacuran tidak kacau, karena punya dokter
dan dijaga oleh satpam, apakah dapat dikatakan sebagai agama ?, maka dari itu pendapat
pertama dapat dibantah.
5. Jelaskan bahwa agama Yahudi dan agama Nasrani (Kristen) termasuk ke dalam
agama budaya berdasarkan dalil al-Qur’an?
Agama Yahudi awalnya adalah Agama Wahyu yang diturunkan Allah SWT. kepada
Nabi Musa AS., yaitu agama tauhid (Islam) yang mengakui tiada Tuhan selain Allah Tuhan
Yang Maha Esa, Agama Kristen Katolik dan Agama Kristen Protestan pada awalnya
adalah Agama Wahyu yang diturunkan Alah SWT. kepada Nabi Isa AS., yaitu agama tauhid
(Islam), yang mengakui tiada Tuhan selain Allah Tuhan Yang Maha Esa, kemudian musuh-
musuh Nabi Nabi Musa AS. Dan Nabi Isa AS. menodai Agama yang suci itu, dengan
merubah keimanannya yang bertuhan kepada Allah SWT semata (monotheisme), menjadi
bertuhan kepada Tuhan lebih dari satu (politeisme). Maka Agama Yahudi, Agama Kristen
Katolik, Agama Kristen Protestan termasuk ke dalam kategori agama budaya. Nama agama
Nasrani mereka ambilkan dari nama bangsa mereka sendiri, yaitu bangsa nashrani, dan nama
agama Yahudi mereka ambilkan dari nama bangsa meraka sendiri, yaitu bangsa Yahudi.
Kesucian akidah dan kitab suci Agama Islam Kitab Taurat yang diturunkan Allah SWT.
kepada Nabi Musa AS. dan Kitab Injil kepada Nabi Isya AS. telah dirusak dan dikotori oleh
musuh Nabi Musa AS. dan musuh Nabi Nabi Isya AS. Setelah keduannya tiada. Sebagai
bukti bahwa kedua agama tersebut tidak Agama wahyu dapat dilihat pada konsep keimanan
meraka yang syirik, sebegaimana diisyaratkan Alah dalam QS.9-30 (Baca artinya dalam al-
Qur’an dan Terjemahannya).
6. Jelaskan sejarah Agama dalam Kehidupan Manusia Menurut Ilmu Pengetahuan, dan
menurut Agama Islam?
Menurut ilmu pengetahuan, di saat manusia memaksakan kehendaknya dengan
kemampuan akal dan perasaan semata untuk memecahkan pertanyaan: Siapakah Tuhan?
Sebagai sebab pertama dari segala sebab dan akibat-akibat selanjutnya, yang difahami
dengan faham kausalitas (sebab akibat), semenjak itu pula manusia membuat agamanya,
berawal lah sejarah pertumbuhan aliran kepercayaan yang kemudian menjadi agama dalam
kehidupan manusia. Aliran yang muncul diantaranya yaitu aliran dinamisme, animisme,
polyteisme, teisme, deisme, naturalisme, atheisme, pantheisme, theisme, dan agnotisisme.
Menurut Agama Islam, agama merupakan salah satu hak asasi fundamental manusia
dari hak asasi manusia (HAM) yang telah diberikan Allah SWT. kepada manusia sejak
manusia pertama Adam dan Hawa diciptakan Allah SWT., dan ketika penciptaan keturunan
Adam dan Hawa, sebagaimana diisyaratkan dalam QS.2:37 (Baca artinya dalam al-Qur’an
dan Terjemahannya).
9. Jelaskan, kenapa setelah manusia lahir ke dunia, banyak yang lupa akan
perjanjiannya dengan Allah SWT. ?
Setelah manusia lahir ke dunia ini, sebagian besar telah lupa kepada perjanjian tersebut,
disebabkan karena godaan iblis, jin dan manusia kafir, fasik dan munafik, sebagaimana
diingatkan Allah SWT dalam QS.114:1-6 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
10. Jelaskan apa yang harus dilakukan manusia agar setiap pelaksanaan tugas
kekhalifahannya bernilai pengabdian kepada Allah SWT., berdasarkan analisis arti
dalil Hadis Nabi?
Setiap pelaksanaan tugas kekhalifahan manusia akan bernilai ibadah kepada Allah SWT.
wajib dilandasi dengan niat yang ikhlas untuk menyembah Allah SWT. semata,
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.6:162 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya) dan dalam Hadis Rasulullah SAW., artinya: Setiap amal (perbuatan)
tergantung kepada niatnya, setiap orang akan memperoleh balasan dari apa yang
diniyatkannya. (HR. Muslim).
11. Jelaskan fungsi masing-masing makhluk ghaib diciptakan Allah SWT., terhadap
kehidupan manusia, berdasarkan analisis arti dalil ayat al-Qur’an?
Fungsi Malaikat dalam Kehidupan Manusia
Malaikat adalah makhluk ghaib ciptaan Allah SWT. yang selalu bertasbih memuji
Allah SWT. dan patuh kepada perintah Alah SWT, sebagamana diisyarakan dalam
QS.2:30 (Baca artinya dalam alQur’an dan Terjemahannya). Fungsi Malaikat diciptakan
Allah SWT. terhadap manusia, antara lain untuk mengawal dan menjaga manusia,
sebagamana diisyarakan dalam QS.13:11 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya). Allah SWT. menempatkan dua Malikat pada setiap manusia untuk
mencatat setiap amal perbuatan manusia, Malaikat Raqib di sebelah kanan dan Malaikat
Atid di sebelah kiri sebagamana diisyarakan dalam QS.50:16-17 (Baca artinya dalam al-
Qur’an dan Terjemahannya). Allah SWT. mengutus malaikatnya kepada manusia yang
istiqamah (tetap) meneguhkan imannya dalam melaksanakan ajaran Islam, agar mereka
tidak takut dan tidak gentar dalam hidupanya, sebagmana diisyaratkan dalam QS.41:30
(Baca artinya dalam al-Qur‟an dan Terjemahannya).
Fungsi Iblis dalam Kehidupan Manusia
Iblis berfungsi menggoda, mengganggu dan menyesatkan manusia dari
kebenaran, karena iblis sejak di dalam surga bersama malaikat, Adam dan Hawa, telah
menyatakan keengkarannya kepada Allah SWT., sebagaimana diisyaratkan dalam
QS.2:34, 169 dan 208, dan QS.7:11-17 (Baca artinya dalam al-Qur‟an dan
Terjemahannya).
Fungsi Jin dalam Kehidupan Manusia
Fungsi Jin diciptakan Allah SWT. adalah untuk menyembah Allah SWT
sebagaimana diisyaratkan dalam QS.51:65 sama dengan manusia. Akan tetapi dalam
kenyataannya dalam kehidupan manusia ada Jin berfungsi menyesatkan manusia dalam
kehidupannya, sebagamana diisyarakan dalam QS:72:6 (Baca artinya dalam al-Qur‟an
dan Terjemahannya). Oleh karena itu manusia diperintahkan Allah ST. untuk
berlindung kepada-Nya dari gangguan iblis, gangguan jin dan manusia jahat,
sebagamana diisyarakan dalam QS,114:1-6 (Baca artinya dalam al-Qur‟an dan
Terjemahannya).
12. Jelaskan fungsi masing-masing makhluk nyata diciptakan Allah SWT., terhadap
kehidupan manusia, jelaskan berdasarkan analisis arti dalil ayat al-Qur’an?
Semua makhluk nyata berupa sumber daya alam (SDA) diciptakan Allah SWT.
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, sebagamana diisyarakan dalam QS.2:
22-29 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya). Sedangkan manusia diciptakan
Allah SWT. untuk saling bekerjasama dalam memakmurkan bumi ini, menciptakan
kehidupan yang sejahtera, harmonis, damai dan bahagia, sebagaimana dijelaskan Allah
SWT. dalam QS.49:13 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya). Agar manusia
saling tolong menolong dalam berbuat baik dan ketakwaan, sebagaimana dijelaskan Allah
SWT. dalam QS.5:2 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
13. Jelaskan pengertian agama menurut Islam, dan pengertian dîn al-Islam ()دين االسالم
berdasakan analisis arti dalil ayat al-Qur’an?
Kata “agama” atau “religi” dalam al-Qur’an dan Hadits, tidak dijumpai, dan tidak satu
katapun yang sepadan dengan kata “agama” atau “religi” tersebut, dilihat dari segi luas
cakupan pengertiannya. Islam memakai istilah ( الدينal-dîn) yang terdapat dalam al-Qur’an
yaitu al-dîn al-Islam dalam Q.S. 3:19 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
Kata (al-dîn) yang diartikan dalam bahasa Indonesia dengan agama kurang tepat, sebab arti
kata al-dîn secara bahasa ialah kemenangan, kekuasaan, paksaan dan peribadatan. Menurut
Abul A’laa al-Maududi kata al-dîn memilki empat arti, yaitu paksaan dan tekanan dari yang
mempunyai kekuasaan yang tertinggi, mematuhi dan menghambakan diri dari pihak yang
tunduk kepada yang mempunyai kekuasaan, ketentuan hukum, undang-undang dan tata cara
yang mesti dipenuhi dan perhitungan, pelaksanaan hukum, balasan dan siksaan.
Berdasarkan kepada pengertian al-dîn dan al-Islam dapat dirumuskan pengertian dîn al-
Islam, ialah hukum-hukum Allah SWT. dalam al-Qur’an yang diturunkan-Nya kepada
Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW. dan dalam Sunnah Rasul-Nya untuk mengatur segala
aspek kehidupan manusia agar mencapai kehidupan yang sejahtera dan bahagia di dunia
dan di akhirat, bebas dari azab neraka, sesuai dengan do’a yang Allah ajarkan dalam QS:2:
201-202 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya). Maka agama Islam adalah
Agama wahyu yang diturunkan Allah SWT. kepada para Nabi dan Rasul-Nya. sejak dari
manusia pertama Adam AS. dan berakhir pada Nabi Muhammad SAW.
14. Jelaskan agama apa yang diturunkan Allah SWT. kepada semua para Nabi dan Rasul-
Nya? Bagimana dengan agama Yahudi dan Nashrani (Kristen) ? Jelaskan
berdasarkan analisis arti dalil ayat al-Qur’an?
Allah menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Daud AS., kitab Taurat kepada Nabi Musa
AS., kitab Injil kepada Nabi Isa AS., dan Al-qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.
dengan agama yang sama, yaitu tauhid (Islam).
Agama Yahudi awalnya adalah Agama Wahyu yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi
Musa AS., yaitu agama tauhid (Islam) yang mengakui tiada Tuhan selain Allah Tuhan Yang
Maha Esa, Agama Kristen Katolik dan Agama Kristen Protestan pada awalnya adalah
Agama Wahyu yang diturunkan Alah SWT. kepada Nabi Isa AS., yaitu agama tauhid
(Islam), yang mengakui tiada Tuhan selain Allah Tuhan Yang Maha Esa, kemudian musuh-
musuh Nabi Nabi Musa AS. Dan Nabi Isa AS. menodai Agama yang suci itu, dengan
merubah keimanannya yang bertuhan kepada Allah SWT semata (monotheisme), menjadi
bertuhan kepada Tuhan lebih dari satu (politeisme). Maka Agama Yahudi, Agama Kristen
Katolik, Agama Kristen Protestan termasuk ke dalam kategori agama budaya. Nama
agama Nasrani mereka ambilkan dari nama bangsa mereka sendiri, yaitu bangsa nashrani,
dan nama agama Yahudi mereka ambilkan dari nama bangsa meraka sendiri, yaitu bangsa
Yahudi. Kesucian akidah dan kitab suci Agama Islam Kitab Taurat yang diturunkan Allah
SWT. kepada Nabi Musa AS. dan Kitab Injil kepada Nabi Isya AS. telah dirusak dan
dikotori oleh musuh Nabi Musa AS. dan musuh Nabi Nabi Isya AS. Setelah keduannya
tiada. Sebagai bukti bahwa kedua agama tersebut tidak Agama wahyu dapat dilihat pada
konsep keimanan meraka yang syirik, sebegaimana diisyaratkan Alah dalam QS.9-30 (Baca
artinya dalam al-Qur‟an dan Terjemahannya). Kitab suci Taurat dan Injil tidak murni lagi,
karena telah banyak diubah oleh Tokoh penganut agama masing-masing, Taurat diubah
menjadi kitab Perjanjian Lama dan Injil diubah menjadi Perjanjian Baru sebagaimana yang
ada sekarang.
15. Jelaskan Agama wahyu yang masih murni hingga saat ini, berdasakan analisis arti
dalil ayat al-Qur’an?
16. Jelaskan syarat agama menurut Islam, berdasakan analisis arti dalil ayat al-Qur’an?
Syarat-syarat Agama menurut Islam yaitu:
1) Ajarannya bersumber kepada Wahyu (Firman Tuhan) yang diwahyukan-Nya kepada
Rasul (utusan-Nya) agar disampaikannya kepada manusia sebagai pertunjuk bagi
manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia.
2) Meyakini adanya Tuhan bersifat monoteisme mutlak (tauhid), yaitu beriman kepada
Allah Tuhan Yang Maha Esa.
3) Meyakini adanya Rasul yang diutus Tuhan untuk menyampaikan ajaran Agama itu
kepada manusia. Allah SWT. telah mengutus Nabi dan rasul-Nya kepada setiap umat
terdahulu, dan terakhir Allah SWT. mengutus Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul-
Nya, kepada seluruh manusia di bumi ini.
4) Ajarannya Mengandung undang-undang atau hukum-hukum tentang semua aspek
kehidupan manusia.
5) Visi ajarannya menyatakan bahwa manusia hidup di dunia hanyalah untuk menyembah
Allah SWT., dan bertanggung jawab hanya kepada Allah SWT saja. Meyakini bahwa
kehidupan di dunia hanyalah bersifat sementara, namun setiap manusia berhak
memperoleh keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia sesuai dengan ajaran Tuhan,
sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal abadi yang penuh dengan
kebahagiaan yang tiada tara, sebagai tujuan akhir dari segala aktifitas keghidupan di
dunia ini.
6) Misi ajarannya menyatakan bahwa manusia hidup di dunia sebagai khalifah Allah di
bumi, bertugas untuk memakmurkan bumi, bersama-sama membangun kehidupan yang
sejahtera dan bahagia di bumi, semua aktivitas manusia dinilai oleh Allah SWT. untuk
beribadah menyembah Allah SWT.
7) Ruang lingkup pokoknya ajarannya mencakup keimanan sebagai pondasi keyakinannya
(iman), hukum-hukum yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, (syari’ah/
hukum) dan akhlak mulia (akhlak al-karimah) yang mengatur seluruh sikap dan tingkah
laku manusia.
17. Jelaskan fungsi Agama dalam kehidupan menurut Islam, berdasakan analisis arti dalil
ayat al-Qur’an?
Fungsi Agama dalam kehidupan manusia menurut Islam adalah :
1) Pedoman dan petunjuk bagi manusia untuk melaksanakan semua aktivitas
kehidupannya di dunia.
2) Mengetahui hekekat dan tujuan hidup manusia.
3) Mengetahi perjalanan kehidupan manusia dari awal diciptakan sampai akhir dari dunia
sampai ke akhirat.
4) Mengetahui visi dan misi hidup manusia di muka bumi ini.
5) Mengetahui hak dan kewajiban manusia dan tanggung jawab manusia.
6) Mendidik potensi SDM agar menjadi cerdas, sehingga manusia dapat membuktikan
dirinya sebagai khalifatullah untuk mengelola SDA di bumi.
7) Mengetahui kepada siapa manusia beriman, menyembah, berhukum dan berakhlak di
dalam kehidupannya.
18. Jelaskan pengalaman Nabi Ibrahim dalam mencari kebenaran, berdasakan analisis
arti dalil ayat al-Qur’an?
Pengalaman Nabi Ibrahim AS. dalam mencari kebenaran diabadikan Allah SWT. dalam
QS.6:74-83, berawal dari pertanyaannya yang tidak terjawab oleh ayah dan ibunya, ketika
Ibrahim telah menginjak usia remaja, ia berdialog dengan ayah/ibunya dengan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
Tanya Ibrahim : Siapakah yang meciptakan diriku ?
Jawab Ayah/Ibunya : Yang menciptakan kamu adalah kami berdua. Karena engkau ada di
dunia ini disebabkan kami berdua.
Tanya Ibrahim : Siapa yang menciptakan ayah dan ibu ?
Jawab Ayah/Ibunya : Yang meciptakan kami adalah nenek dan kakekmu, karena kami lahir
disebabkan mereka.
Tanya Ibrahim : Siapakah yang menciptakan manusia pertama ?
Jawab Ayah/Ibunya : Kami tidak tahu! (Baca: Qishashul-Ambiya)
Untuk mencari jawaban dari pertanyaannya itu Ibrahim melakukan riset, yaitu observasi
(pengamatan) terhadap fenomena alam yang terjadi di langit dan di bumi, sebagaimana
dujelaskan Allah SWT dalam firman-Nya Q.S.6:74-83 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
20. Jelaskan apa yang harus dilakukan untuk membentuk sikap konsisten dalam meyakini
Agama Islam yang dianut, sehingga dapat membedakan Agama Islam dengan agama
lain, berdasakan analisis arti dalil ayat al-Qur’an.
Sikap konsistensi seorang terhadap agamanya terletak pada penerimaan dan
pengakuannya terhadap ajaran Agama Islam sebagai satusatunya Agama yang di ridhai
Allah Allah SWT., sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.3:19, artinya
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”. Untuk membentuk
sikap konsisten dalam meyakini ajaran Agama Islam diperlukan usaha mengenal konsep
ajaran Islam secara utuh dan sempurna, menyeluruh dan total tentang ajaran Agama Islam,
sebagaimana diisyaratkan dalam QS.2:208 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
21. Buatlah ruang lingkup Agama Islam dalam bagan secara umum dan secara khusus
pada masing-masing aseknya?
Ruang Lingkup Agama Islam (Dînul-Islam)
I
1. Iman kepada Allah bad 1. Syahadatain
ahK
2. Iman kepada Malaikat Allah 2. Shalat
hus u
3. Iman kepada Kitabullah s 3. Zakat
4. Iman kepada
a. Rasulullah 4. Puasa
„Aqidah
a 5. Haji
Islamiyah 5. Iman kepada hari akhirat yang
.
ditetapkan Allah
6. Iman kepada qadha yang telah
A ditetapkan Allah dan Qadar 1.Sosial
G baik dan bruk pada setiap akhir
A usaha manusia 1 . 2. Ekonomi
M 3. Politik
A
Syari’ah Islamiyah 4. Hukum
Ibadah Mu‟amalah
I
5. Filsafat
S
L 6. IPTEK
A Akhlak terhadap Akhlak terhadap Rasul
M Khaliq (Allah) 7.Pendidikan
8. Olah Raga
Nilai sikap/tingkah laku dari pelaksanaan 9. Seni
Akhlak
Aqidah, syari‟ah ibadah dan Mu‟amalah
Islamiyah
10. Pakaian
3. Jelaskan pembagian rukun iman berdasarkan al-Qur’an, dan pembagian rukun iman
berdasarkan Hadis?
Rukun iman dalam al-Qur’an dijelaskan dalam QS. 2: 177 dan QS. 4: 136 yang
menjelaskan rukun iman nomor 1 – 5 dari rukun iman, sedangkan rukun iman yang ke 6
dijelaskan Allah SWT dalam QS.87:3. Dalam QS.2:177 dan QS.4:136 (Baca artinya dalam
al-Qur’an dan Terjemahannya).
Kronologis rukun Iman secara lengkap dari urutan nomor satu sampai nomor enam
dijelaskan oleh Rasulullah SAW. dalam hadits, artinya:
Dari Umar bin Khattab r.a juga, beliau berkata: Tatkala kami sedang duduk-duduk bersama
Rasulullah SAW pada suatu hari, tiba-tiba muncullah di tengah-tengah kami seorang laki-
laki yang amat sangat putih bajunya, amat sangat hitam rambutnya, tidak ada bekas
melakukan perjalanan dan tidak seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Lalu dia
duduk di hadapan Nabi SAW dan menempelkan kedua lututnya ke lutut Nabi dan
meletakkan kedua tangannya ke pahanya sendiri, lalu berkata: “Beritakan kepadaku tentang
iman ?” Nabi bersabda : “Hendaklah Engkau:
1. Beriman kepada Allah,
2. Beriman kepada malaikat-malaikat-Nya,
3. Beriman kepada kitab-kitab-Nya,
4. Beriman kepada rasul-rasul-Nya,
5. Beriman kepada hari akhir dan
6. Beriman kepada kadar baik dan buruk” (HR. Muslim).
4. Jelaskan analisis kausalitas rukun iman, dan kegunaannya dalam memperkuat iman?
Untuk memahami rukun iman secara mendalam dapat dipahami dengan pendekatan
kausalitas (hubungan sebab akibat). Masing-masing rukun Iman yang terdiri atas enam
pokok keyakinan dipahami secara kronogis (dari nomor 1 sampai ke nomor 6) dan secara
kausalitas dapat dipahami secara vertikal (dari bawah ke atas), seperti anak tangga yang
saling mendasari sebagai sebab akibat dan asas rukun iman selanjutnya. sebagaimana dalam
tabel berikut:
Beriman kepada qadar baik dan buruk yang telah ditetapkan Allah SWT. sebagai akibat dari rukun
iman yang ke 1-5, beriman kepada Allah SWT., Malaikat-Nya, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan Hari 6
Akhirat.
Beriman kepada hari kiamat (akhirat) yang ditetapkan Allah SWT. Akibat beriman kepada Allah
SWT., Malaikat-Nya, Kitab-Nya dan kepada Nabi dan Rasul-Nya, sebagai akibat dari rukun iman 5
yang keempat dan sebagai sebab dari rukun yang kelima.
Beriman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT. Akibat beriman kepada Allah SWT, Malaikat- Nya dan
Kitab-Nya, sebagai akibat dari rukun iman yang ketiga dan sebagai sebab rukun iman yang keempat. 4
Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT. Akibat beriman kepada Allah SWT dan malaikat- Nya,
sebagai akibat dari rukun iman yang kedua sebagai sebab rukun iman yang ketiga. 3
Beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT. Akibat beriman kepada Allah SWT., sebagai akibat
dari rukun iman yang pertama dan sebab rukun iman yang kedua. 2
Beriman kepada Allah SWT. Yang Maha Esa, sebagai sebab pertama.Tidak ada keimanan yang lain
tanpa mengimani Allah SWT. terlebih dahulu 1
5. Jelaskan konsep Tuhan menurut Islam, nama Tuhan menurut Islam. Apa bedanya
nama Tuhan menurut Islam dengan nama Tuhan pada agama lain, berdasarkan
analisis dalil ayat al-Qur’annya ?
Konsep Tuhan menurut ajaran Islam dimulai dari beberapa pertanyaan yang paling
mendasar, yaitu: Siapakah Tuhan itu? Apakah Tuhan itu satu (monoteis), atau lebih dari
satu (politeis)? Siapakah nama Tuhan? Dan Siapakah yang memberi nama Tuhan?
Siapakah Tuhan ?
Istilah kata Tuhan dalam al-Qur’an, disebut dengan rabb sebagaimana dijelaskan dalam
QS.10:3 yang berarti “Tuhan semesta alam”, atau disebut jiga dengan Ilah, sebagaimana
dijelaskan Allah dalam QS.114:3 yang berarti “Tuhan manusia”. Tuhan adalah Allah
yang menciptakan alam semseta dan manusia, yang disebut dalam alQur’an dengan
Khâliq (Yang Maha Mencipta), sedangkan alam semesta dan manusia adalah makhluk
(yang diciptakan), Dialah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta selaga isinya
dari tiada menjadi ada. Dialah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dialah yang mengatur
segala yang di langit dan dibumi dari Arsy-Nya (singgasana-Nya), sebagaimana yang
dijelaskan Allah dalam QS.10:3-6 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
Siapakah Nama Tuhan ?
Yang memberi nama Tuhan itu Allah adalah Allah SWT. sendiri, nama Tuhan itu Allah
bukanlah inisiatif dari Nabi Muhammad SAW. memberi nama Tuhan itu Allah, sebab
Tuhan umat Islam bukanlah Tuhan hasil perenungan dan penemuan manusia dalam
mencari Tuhan, sebagaimana nama tuhan-tuhan penganut agama lain, di mana Tuhannya
ditemukan dan diberi nama oleh pemuka atau tokoh agamanya. Nabi Muhammd SAW.
diutus Allah SWT. dan diberi tugas pokok oleh Allah SWT untuk memberi tahu kepada
manusia melalui wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. tentang siapa Tuhan? dan
siapa nama Tuhan? Bahwa Tuhan adalah Allah SWT. pencipta langit dan bumi, dan
nama Tuhan adalah “Allah SWT”, sebagaimana dalam firman-Nya dalam QS. 9:33,
QS.10:3 dan QS. 20:14 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
6. Jelaskan apakah Tuhan itu satu atau banyak, menurut Islam? berdasarkan analisis
dalil ayat al-Qur’an?
Tuhan itu adalah Maha Esa (monoteis), bukan banyak (politeis). Tuhan sendiri yang
memberi tahu bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa (Maha Satu/Maha Esa)
sabagaimana dalam QS. 2:163 QS. 112:1 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
10. Jelaskan hubungan keimanan dan ketaqwaan, berdasarkan analisis dalil ayatnya?
Keimanan merupakan intisari dari akidah Islamiyah, ketakwaan merupakan aplikasi dari
akidah Islamiyah dalam kehidupan, karena ketakwaan ialah kemampuan seorang mukmin
melaksanakan semua perintah Allah SWT dan Rasul-Nya., baik yang wajib maupun yang
sunnat secara sempurna, dan meninggalkan semua yang dilarang Allah SWT. dan Rasul-
Nya, baik yang haram maupun yang makruh dan syubhat secara tuntas. Keimanan dan
ketaqwaan dalam al-Qur’an dijelaskan dalam satu paket ayat, karena sasaran akhir dari
keimanan adalah ketaqwaan, sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam : QS. 3:102
QS.2:177 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
Berdasarkan kandungan ayat-ayat ini dapat dipahami, bahwa ketaqwaan adalah aplikasi
keimanan pada tataran sikap dan tingkah laku manusia dalam setiap aspek kehidupan sehari-
hari, yang berfungsi membentuk sikap konsisten melaksanakan seluruh perintah Allah SWT.
dan Rasul-Nya secara sempurna dan meninggalkan semua larangan-Nya secara tuntas.
FUNGSI IMAN DALAM KEHIDUPAN
4. Jelaskan cara mengimani Al-Qur’an dalam kehidupan, berdasarkan analisis dalil ayat
al-Qur’an ?
Mengimani al-Qur’an dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Terima al-Qur’an sebagai kebenaran mutlak dari ilmu Allah SWT, sebagai wahyu
terakhir yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi terakhir diutus Allah SWT. yaitu
nabi Muhammad SAW, sebagai petunjuk bagi manusia dan orang bertaqwa untuk
menjalani kehidupannya di dunia, sebagimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:2
(Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
2) Baca al-Quran secara benar sesuai dengan makhrajil huruf dan tanda bacanya dengan
sempurna, Pahamai arti bacaan al-Qur’an sebagai kitab pelajaran yang memnerikan
petujuk dalam manjalani kehidupan, sebagimana dijelaskan Allah SWT. dalam
QS.10:57 dan QS. 15:9 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
3) Biasakan membaca al-Qur’an setiap hari sebagai Zikir yang bernilai pahala dan sebagai
obat kesedihan hati dan kegalauan pikiran serta mengendalikan hawa nafsu sebagimana
dijelaskan Allah SWT. dalam QS.10:57 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
4) Gunakan kitab Hadis Shahih, seperti Kitab Hadis Shahih Bukhari, Muslim dan Kitab-
Kitab Hadis Shahih lainnya untuk memahami dan mengamalkan al-Qur’an karena
fungsi Hadis adalah sebagai penjelasan dalam melaksanakan ajaran al-Qur’an daam
kehidupan sehari-hari sebagimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.4:59 (Baca artinya
dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
5) Yakini Al-Qur’an sebagai mukjizat bagi Rasulullah SAW. untuk membuktikan
kerasulannya, sebagimana dijelaskan Allah SWT. dalam Q.S. 2:23-24 (Baca artinya
dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
6) Baca al-Qur’an dengan pelan-pelan dengan sempurna karena gaya bahasa al-Qur’an
indah, mudah dibaca dan mudah dipahami pengertian dan kandungannya, sebagaimana
dijelsakan Allah SWT dalam QS.75:16-19 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
7) Pelihara kesucian dan keaslian Al-Qur’an, karena Al-Qur’an tidak dapat ditiru oleh
manusia, karena terpelihara sepanjang zaman keasliannya oleh Allah SWT.,
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam Q.S. 15:9 (Baca artinya dalam al-Qur’an
dan Terjemahannya).
9) Jelaskan pengertian Nabi dan pengertian Rasul, beserta perbedaan Nabi Muhammad
SAW. dengan Nabi dan Rasul sebelumnya ?
Nabi adalah manusia pilihan Allah SWT. yang bertugas membimbing keluarganya dan
kaumnya kepada kebenaran (agama Islam), berdasarkan wahyu yang diterimanya dari Allah
SWT. yang kenabiannya bertaraf lokal (untuk keluarganya). Nabi Muhammad SAW. adalah
manusia pilihan Allah SWT. yang diutus-Nya kepada seluruh manusia sampai akhir zaman.
Rasul secara istilah, yakni seseorang yang mendapat wahyu dan kepercayaan dari Allah
SWT, selanjutnya diamalkan dan memiliki kewajiban menyampaikan wahyu tersebut
kepada umatnya.
Perbedaan Nabi Muhammad SAW. dengan Nabi dan Rasul sebelumnya :
Nabi dan Rasul sebelum Muhammad sifatnya temporer terbatas untuk kaumnya (nation)
(liqaumihi), seperti nabi Musa AS. sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam QS.
61:5 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul yang terakhir dan penutup risalah seluruh
kenabian bersifat internasional dan universal, karena Nabi Muhammad SAW. diutus
kepada seluruh umat manusia, sebsampai akhir zaman (kiamat), Kerasulan Nabi
Muhammad SAW. merupakan rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana dijelaskan oleh
Allah SWT. dalam Q.S. 21:107 dan QS.2:21 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
10) Jelaskan eksistensi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia, berdasarkan analisis
dalil ayat al-Qur’an ?
Eksistensi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia antara lain:
1) Nabi dan Rasul itu banyak, ada yang disebutkan dalam al-Qur’an dan ada yang tidak
disebutkan, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Q.S. 4:164 (Baca artinya
dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
2) Setiap umat diutus kepada mereka Nabi/Rasul, sebagaimana dijelaskan oleh Allah
SWT. dalam Q.S. 10:47 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
3) Nabi dan Rasul sebelum Muhammad sifatnya temporer terbatas untuk kaumnya (nation)
(liqaumihi), seperti nabi Musa AS. sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam QS.
61:5 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
4) Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul yang terakhir dan penutup risalah seluruh
kenabian bersifat internasional dan universal, karena Nabi Muhammad SAW. diutus
kepada seluruh umat manusia, sebsampai akhir zaman (kiyamat), Kerasulan Nabi
Muhammad SAW. merupakan rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana dijelaskan oleh
Allah SWT. dalam Q.S. 21:107 dan QS.2:21 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya).
11) Jelaskan fungsi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia, berdasarkan analisis dalil
ayat al-Qur’an ?
Fungsi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia antara lain:
1) Nabi dan Rasul berfungsi memberi informasi kebaikan dan peringatan kepada manusia,
menjadi saksi tehadap dihadapan Allah SWT kelah diakhirat tentang umatnya yang
berman dan yang tidak beriman, dan pembawa kabar gembira terhadap hamba Allah.
yang selalu berbuat baik dengan keshalehan dijanjikan akan dimasukkan ke dalam surga
Allah SWT, dan pemberi peringatan terhadap hamba Allah SWT. yang selalu berbuat
dosa dengan kekafiran, kemusrikan, kefasikan dan kemunafikan dijanjikan akan
dimaukkan ke dalam neraka-Nya, dan sebagai da’i yang menyeru dan mengajak manusia
kepada melaksanakan ajaran agama Allah dengan izin-Nya dan untuk Jadi cahaya yang
menerangi bagi kehiduoan manusia, sebagaiamana diisyarat dalam firman Allah SWT.
QS.33:45-47 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
2) Nabi Muhammad SAW. sebagai maha guru bagi umat Islam setelah Allah SWT. sebagai
Maha Guru Yang paling Tinggi, yang bertugas mengajarkan al-Qur’an kepada manusia,
mensucikan keiman manusia dari kemusyrikan dengan ajaran nal-Qur’an, menyelaskan
dan menafsirkan alQur’an, mempraktekan al-ajaran Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
melalui haditsnya, mengajarkan ilmu kepada manusia yang tidak dapat diketahui oleh
manusia, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:151 QS.62:2 (Baca artinya
dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
3) Nabi Muhammad SAW. sebagai panutan dan tauladan dalam setiap aspek kehidupan
manusia, karena nabi Muhammd SAW. di samping beliau sebagai seorang Rasul, juga
sebagai seorang pemimpin, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Q.S. 33:21
(Baca artinya dalam alQur’an dan Terjemahannya).
12) Jelaskan pengertian hari akhirat dalam konsep rukun iman, berdasarkan analisis dalil
ayat al-Qur’an ?
Hari akhirat adalah kehidupan yang paling terakhir tampa batas, sebagai tempat hidup
kekal abadi bagi manusia, karena disitulah manusia mempertanggung jawabkan setiap amal
perbuatannya yang dilakukannya selama di dunia. Bagi manusia yang menjalani
kehidupannya di dunia sesuai dengan ajaran agama Islam akan bertempat tinggal di surga
selama-lamanya. Bagi manusia yang menjalani kehidupannya di dunia tidak sesuai dengan
ajaran agama Islam akan bertempat tinggal di neraka, kekal selama-lamanya di dalam
neraka tersebut, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:28 dan QS.98:6-8 (Baca
artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
13) Jelaskan eksistensi keimanan kepada hari akhirat dalam kehidupan manusia,
berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an ?
Eksistensi keimanan kepada hari akhirat dalam kehidupan manusia adalah:
1) Perjalanan hidup manusia menurut Pencipta alam semesta Allah SWT. mengalami dua
kali mati dan dua kali hidup, sebagaimana dijelaskan Alah dalam QS.2:28 (Baca artinya
dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
2) Setiap pribadi muslim wajib yakin tentang terjadinya hari kiamat, kekalnya roh, adanya
hidup yang kedua kali dan adanya hari pembalasan (surga dan neraka), sebagaimana
dijelaskan Alah dalam QS:2:4 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
3) Analisa kepastian terjadinya hari kiamat menurut para sarjana ialah dengan ciri-ciri
sebagai berikut; matahari telah terlalu panas, akhirnya meledak. Matahari kehabisan
panas karena sudah diforsir dan akhirnya menjadi beku. Bintang-bintang berekor
bertabrak dengan matahari dan bumi menjadi pecah. Jatuhnya bintang berekor ke bumi.
Bulan sudah sangat dekat dengan bumi dan terjadi gelombang besar, air pasang, gunung
meletus dan akhirnya bumi menjadi hancur.
4) Dalil rasional tentang kepastian hidup yang kedua kali yang kekal abadi ialah manusia
ingin keadilan dan kedamaian namun keadilan dan kedamaian itu semakin jauh. Manusia
ingin kejujuran, tetapi kejujuran itu semakin jauh.
5) Bukti pasti adanya hari pembalasan ialah bahwa bila manusia melakukan kebaikan, hati
dan perasaannya merasa puas dan bahagia. Bila manusia berbuat jahat, hati dan
perasaannya merasa resah dan gelisah.
6) Peristiwa kiamat sebagaimana diisysratkan antara lain dalam Q.S.99.1-8, QS. 69:1-3
dan 13-37 Baca dan nanalisa peristiwa terjadinya qiyamat dalam ayat-ayat al-Qur’anb
berikut ini: Q.S.70:140, Q.S.77:1-50, Q.S.79:1-46, Q.S.81:1-14, Q.S.82:1-19, Q.S.83:1-
36, Q.S.84:1-25, Q.S.88:1-26, Q.S.89:21-26, , Q.S.101:1-11! (Baca artinya dalam al-
Qur’an dan Terjemahannya).
7) Kesenangan, kebahagiaan dan kenikmatan di dalam surga, sebagaimana dijelaskan Allah
SWT. dalam QS.2:25 dan QS.2:QS.47:15 (Baca artinya dalam al-Qur’an dan
Terjemahannya). 5.8. Kesengsaraan azab di neraka, sebagaimana dijelaskan Allah SWT
dalam QS.2:QS.47:15, QS.54:47-48, QS.74:27-29 dan 35-47 (Baca artinya dalam al-
Qur’an dan Terjemahannya).
15) Jelaskan perbedaan Qadha dan Qadar, berdasarkan pengertian dan contoh masing-
masing, lengkapi dengan analisis dalil ayat al-Qur’an dan Hadis ?
Qadha artinya ketetapan yang telah pasti, maka beriman kepada Qadha ialah ketetapan
Allah SWT. yang pasti terjadi, baik telah terjadi, yang sedang dan yang akan terjadi pada
seluruh alam dan pada diri manusia, baik qadha yang baik maupun qadha yang buruk, yang
dikenal dengan istilah sunnatullah, seperti jumlah umur manusia, jumlah rezeki manusia,
dan jalan hidup manusia, telah ditetapkan (diqhadha) Allah ketika ruhnya akan ditiupkan
Allah SWT. ke dalam tubuhnya pada usia 10 hari dalam rehim bundanya, sebagaimana
dijelaskan oleh Rasulllah SAW. dalam Hadist yang artinya:
“Setiap anak manusia dalam rahim ibunya mengalami tiga tahap, tahap pertama menjadi
segumpal darah, tahap kedua menjadi segumpal daging, tahap ketiga terbentuklah tulang-
belulang anggota tubuh seluruhnya, pada usia 120 hari sempurnalah penciptaan tubuh
seluruhnya, kemudian sebelum Allah SWT. meniupkan ruh-Nya kedalam tubuh manusia,
Allah SWT berfirman kepada malaikat, agar ditetapkan: berapa jumlah humurnya, berapa
jumlah rezekinya, apadakah jalan hidupnya menjadi orang yang dimulakan atau orang
yang dihinakan, dan apakah dia menjadin seorang ahli surga atau ahli neraka, andaikata
dia telah ditetapkan sebagai ahli surga; sejak kecil dia mengamalkan amalan ahli neraka;
sebeum wafat dia bertobat dan mengamalkan amalan ahli surga; maka masuk surgalah dia,
sebaliknya andaikaha seserang telah ditetapkan sebagai ahli neraka; sejak kecilnya dia
mengamalkan amalan ahli surga; sebelum dia wafat dia mangamalkan amalan ahli neraka
dan dia tidak betobat sebum wafat; maka menjadi ahli nerakalah dia. Kemudian rahasiakan
kepadanya.” (Hadis Riwayat Muslim).
Qadar artinya takdir, Beriman kepada Qadar adalah beriman kepada ketetapan Allah
SWT. yang pasti terjadi di setiap akhir usaha manusia. Manusia merasa tidak mampu
mengubah takdir yang sudah ditetapkan Allah SWT. kecuali bila Allah SWT. berkehendak
untuk mengubahnya, sebagaimana diisyaratkan dalam QS.87:3, QS13:11 dan QS.2:201-202
(Baca artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya).
16) Jelaskan eksistensi beriman kepada Kepada Qadha dan Qadar Baik/Buruk dalam
kehidupan, berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an dan Hadis ?
Eksistensi beriman kepada Kepada Qadha dan Qadar Baik/Buruk dalam kehiduan manusia
antara lain:
1) Manusia tidak dapat merubah qadha, dan Allah SWT. tidak akan merubah qadha yang
telah ditetapkannya, karena qadha merupakan bagian dari sunnatullah (ketentuan Allah
SWT. yang telah tetap terhadap makhluk-Nya), atau hukum alam yang telah ditetakan
Allah untuk alam semesta.
2) Setiap usaha manusia akan dibatasi oleh takdir dari Allah SWT. sesuai dengan kapasitas
manusia menerima takdir tersebut, baik takdir yang baik maupun takdir yangb buruk,
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam al-Qur’an QS.13:11 dan QS 2:286 (Baca
artinya dalam al-Qur’an dan Terjemahannya). Maka semua yang terjadi dalam
kehidupan manusia adalah menurut ukuran takdir Allah SWT. dan tidak dapat diubah
oleh manusia, kecuali atas kehendak Allah SWT. Yang akan terjadi dapat diubah dengan
usaha dan do’a atas izin Allah SWT. Dengan demikian tidak ada istilah diubah dan tidak
diubah di dalam urusan takdir, yang penting manusia dengan beriman kepada takdir akan
selalu berusaha secara optimis untuk memperbaiki keadaan yang akan terjadi atas izin
Allah SWT.
3) Takdir itu pasti adanya, karena sifat Allah swt. di antaranya adalah Maha Adil, Maha
Menguji dan Maha Menghukum.
17) Jelaskan fungsi beriman kepada Kepada Qadha dan Qadar Baik/Buruk dalam
kehidupan, berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an dan Hadis ?
Fungsi beriman kepada Kepada Qadha dan Qadar Baik/Buruk antara lain adalah:
1) Manusia tidak akan putus asa jika usahanya tidak berhasil, karena dengan niat beramal
shaleh dalam setiap mengawali usaha, maka usahanya telah dinilai sebagai satu amal
saleh di sisi Allah SWT; bahkan manusia yang mengimani takdir akan selalu tawakkal
(melibatkan Allah swt. dalam setiap usahanya).
2) Manusia tidak akan sombong jika usahanya berhasil gemilang, karena ia bersyukur
kepada Allah SWT. atas keberhasilannya; bahkan manusia tersebut akan menjadi
manusia yang selalu bersyukur kepada Allah swt. setiap ia berhasil.
3) Dengan beriman kepada takdir hidup manusia akan terasa lebih berarti, karena manusia
dapat menghadapi kehidupannya dengan sikap penuh harap (optimisme), sabar, dan
tawakkal (melibatkan Allah dalam sertiap usaha) dan tidak bersifat fatalisme/pesimistis,
karena takdir itu tidak dapat diketahui sebelumnya.