SPM 4 ABB
SPM 4 ABB
Disusun Oleh:
Kelompok 6
PPA BCA 43
Latar Belakang
Asea Brown Boveri (ABB) merupakan perusahaan hasil merger dari dua perusahaan
raksasa yang bergerak pada industry peralatan listrik besar di belahan Eropa yaitu Asea AB
of Sweden dan BBC Boveri Ltd. Of Switzerland. Perusahaan ini bergerak pada industry
kelistrikan yang canggih dan modern seperti pembangkit listrik, transmisi, dan distribusi.
Untuk saat ini, Asea Brown Boveri menjadi raja supplier teratas di dunia dalam hal sistem
automasi, lokomotif berkecepatan tinggi, robotic, dan peralatan untuk mengendalikan
lingkungan serta polusi.
Penggabungan perusahaan ini tentunya memiliki alasan yaitu ingin menjadi penyedia
alat-alat kelistrikan yang terkemuka di dunia. Kerja sama dari kedua perusahaan saling
menguntungkan, dapat dilihat pada modal yang diberikan masing masing perusahaan untuk
merger seperti Asea yang dalam merger ini dinilai memiliki kontribusi kinerja yang unggul
dalam menghasilkan laba perusahaan, pengendalian manajemen yang canggih serta sangat
agresif dalam pemasaran. Sedangkan BBC memberikan kontribusi berupa modal berupa uang
kas sebesar $4 juta dan marketable security serta beberapa keahlian teknis lainnya.
Manajemen dari Asea Brown Boveri bertindak sangat efektif dalam mencapai tujuan
perusahaan. Pencapaian tersebut tidak lepas dari budaya yang dibuat oleh manajemen
perusahaan bahwa pengambilan keputusan yag cepat oleh masing-masing divisi akan lebih
efektif dan efisien untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Struktur organisasi tersebut yang
ditargetkan perusahaan adalah organisasi desentralisasi untuk masing-masing divisi atau
bagian sehingga keputusan secepat mungkin dapat dibuat dan tidak tertinggal oleh
kompetitornya.
Analisis Industri
Perusahaan Asea Brown Bevery bergerak pada industri kelistrikan yang untuk saat ini
merupakan perusahaan besar dan sudah memiliki pangsa pasar yang luas. Namun, perusahaan
juga tetap memiliki resiko-resiko industry-nya dalam hal bertujuan untuk tetap
mempertahankan atau meningkatkan perkembangan industrinya meliputi :
Perusahaan - perusahaan yang bermain pada industry kelistrikan seperti ABB dapat
dikatakan relative sedikit, tetapi persingan dalam dunia elektronik dan kelistrikan cukup ketat
dan masing-masing kekuatan harus memiliki kekuatannya sendiri dalam beberapa bagian atau
produk sehingga ABB yang sudah cukup besar dinilai kuat dalam bersaing.
Daya tawar pada industry kelistrikan relative rendah diakibatkan oleh pembelian
barang-barag elektronik biasanya konsumen tetap memilih produk dan penjual yang sama
apabila barang yang sebelumnya dibeli memuaskan dan didorong juga oleh perbandingan
konsumen yang banyak dibandingkan dengan penjualnya sehingga konsumen sangat
membutuhkan para penjual sehingga para konsumen yang biasanya akan mencari penjual dan
membat daya tawar konsumen rendah.
Pada industri elektronik dan kelistrikan, kualitas produk sangat diperhatikan oleh para
penjual/produsennya sehingga para penjual/produsen akan membutuhkan bahan baku yang
sangat berkualitas dan otomatis akan mencari supplier nya sendiri. Akibatnya, supplier
memiliki kemampuan untuk mengontrol harga jualnya karena merasa dibutuhkan oleh para
penjual/ produsen.
Ancaman para pendatang baru pada industry ini dapat dikatakan rendah, karena
membutuhkan modal usaha yang besar dan pengetahuan mengenai kelistrikan yang cukup
serta perizinan oleh pemerintah-pemerintah local yang cukup rumit membuat para calon
penjual/produsen berpikir dua kali untuk memulai bisnis pada industry tersebut.
Ancaman produk ABB terhadap produk substitusi sangat rendah untuk saat ini, karena
perusahaan ABB menyediakanl berbagai macam produk yang bervariasi dan menekankan
teknologi terdepan dan canggih sehingga barang substitusi untuk produk-produknya masih
relatif sulit didapatkan pada penjual/produsen lainnya.
Model Bisnis
Pembelian produk otomotif dari Asea Brown Boveri dilakukan langsung di toko Asea
Brown Boveri dan dapat dengan mudah dilakukan karena toko Asea Brown Boveri sudah
tersebar diberbagai daerah dan negara. Untuk mencari toko Asea Brown Boveri terdekat
dapat diakses melalui www.abb.com. Selain itu, web tersebut juga terdapat rincian jenis
produk yang ditawarkan oleh Asea Brown Boveri.
Selain produk, Asea Brown Boveri juga menawarkan jasa. Misalkan, jasa konsultasi
mengenai mesin, produksi, serta juga menyediakan jasa perbaikan. Selain itu, Asea Brown
Boveri juga menyediakan jasa training mengenai banyak hal, salah satunya ialah mengenai
sistem tenaga dan masih banyak jasa lainnya. Dalam situs milik ABB, pelanggan juga dapat
langsung menghubungi contact center mengenai informasi lebih lanjut mengenai jasa dan
produk.
Strategi
Dilihat dari analisa industri yang ada, ada 3 kekuatan yang dianggap rendah, maka
dapat disimpulkan bahwa Asea Brown Boveri menggunakan dasar keunggulan kompetitifnya
adalah diferensiasi. Namun, jika ditelusuri lebih jauh lagi, Asea Brown Boveri juga
menggunakan kepemimpinan biaya karena ia telah mencoba melakukan efisiensi atas
biaya.yang dilakukan oleh Asea Brown Boveri adalah dengan melakukan outsourcing,
pemotongan biaya pengeluaran, dan pengeluaran persediaan. Asea Brown Boveri juga
menunjuk suatu pabrik tertentu sebagai sumber produksi khusus. Maka jika dilihat dari dasar
keunggulan kompetitifnya, maka Asea Brown Boveri menggunakan campuran dari cost
leadership dengan differentiation. Asea Brown Boveri mengambil keputusan untuk menunjuk
satu pabrik untuk produksi khusus. Dengan pabrik yang memiliki posisi strategis untuk suatu
area, dapat mengurangi biaya-biaya seperti transportasi serta bisa meningkatkan waktu
pengiriman ke tiap tempat di seluruh area. Dengan adanya hal ini, maka Asea Brown Boveri
berusaha untuk melakukan penghematan biaya untuk menjual produknya lebih murah
dibanding pesaing.
Manager perusahaan akan berfokus dalam usahanya terhadap operasi bisnis di satu
negara dan akan bertanggung jawab terhadap : Customer based regional strategies, Regional
result and profitability day-to-day management of individual profit center, human resource
development within the regional units, relationship with local government, communities, and
labor, unions and the media.
Perusahaan ABB mengelompokkan unitnya dengan berfokus pada pasar yang terbagi
menjadi dua pengelompokan, yaitu dikelompokkan berdasarkan produk dan dikelompokan
berdasarkan geography.
Perusahaan AAB beroprasi secara global dan melakukan pembagian unit berdasarkan
operasi lokal dengan mendistribusikan produknya ke berbagai negara di seluruh dunia, seperti
Jerman, Italia, USA, Swedia, Spanyol, Jepang dan lain sebagainnya. Local manager memiliki
tanggung jawab dalam pengoprasian local memiliki posisi yang lebih dekat ke konsumen
sehingga local manager yang melaksanakan strategi yang sudah dirancang oleh atasan. Untuk
membuat perusahaan beroprasi secara global dan memiliki unit - unit yang beroperasi secara
local,perusahaan ABB mengelompokannya dengan geography. Tugas dari setiap bisnis unit
mengarah kepada bisnis regional dengan memasarkan dan menjual produk perusahaan pada
wilayah yang telah dibagi berdasarkan geografis. Pengkhususan ini membutuhkan pengertian
dan respon terhadap bahasa local.
Pengelompokan individu dan sumber daya ke dalam unit kerja memerlukan pilihan.
Manajer harus memilih, misalnya apakah akan mengelompokkan aktivitas bisnis berdasarkan
fungsi, oleh pelanggan, atau dengan geografi. Namun, pertanyaan ini rumit karena biasanya
tertanam dalam hirarki desain organisasi. Dilihat dari cara Asea Brown Boveri membagi
work unitnya, Perusahaan ABB menerapkan stand alone business. Hal ini ditunjukan dengan
menekankan semua manager untuk dapat mendefinisikan secara tepat akan tanggung
jawabnya, akuntabilitas yang jelas, dan tingkat kebebasan yang tinggi dalam pekerjaannya.
Dengan demikian, masing - masing unit dari perusahaan AAB dapat beroperasi secara
mandiri.
Span Of Attention
Perusahaan AAB memberikan otonomi yang cukup luas kepada unit kerjanya,
bahkan dalam hal operasional dan profitabilitas karena unit kerja dianggap sebagai
perusahaan yang beroperasi secara terpisah. Dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi
ABB menggunakan bentuk desentralisasi, sehingga rentang perhatian perusahaan cukup luas.
Perusahaan ABB memiliki unit yang beroperasi di berbagai negara sehingga sulit bagi
perusahaan ABB untuk benar-benar mengontrol segala tindakan dari masing-masing unit
tersebut. Setiap unit dihadapkan dengan permintaan pasar yang berbeda-beda dan
berfluktuasi sehingga menyebabkan tindakan masing-masing unit tersebut berbeda-beda juga,
hal ini dapat mempersulit perusahaan ABB dalam hal melakukan control.
Keunggulan Kompetitif
1. Asea Brown Boveri (ABB) dapat berkembang secara global namun tetap fokus
dengan nilai lokal tiap negara ia beroperasi.Hal ini dapat dicapai dikarenakan adanya 500
global managers yang dapat mengaptasi strategi global ABB dengan budaya lokal negara
mereka.
2. Adanya komitmen untuk desentralisasi dan sangat tegas dalam akuntabilitas. Setiap
global manager memiliki tugas untuk menurunkan biaya dengan meningkatkan efisiensi dan
mengurangi persediaan.
4. Manajemen kunci di ABB harus memenuhi kriteria seperti pengambil risiko, bekerja
dalam tim, pemimpin, dan motivator.
Strategi yang digunakan oleh ABB cenderung ke arah cost leadership. Struktur
organisasinya adalah desentralisasi dimana terdapat business area manager yang
bertanggungjawab dalam pengembangan produk di dunia sedangkan regional managers
bertanggung jawab untuk menjalankan strategi global ini dengan berdasarkan pada kebutuhan
pasar lokal pula.
Dalam manajemen sumber daya manusia, ABB juga telah menerapkan interview
silang dan membuat rekomendasi hampir sebanyak 500 manajer tingkat senior dari kedua
perusahaan yang dimerger. Kriteria yang perlu dipenuhi adalah calon karyawan harus
memiliki kemampuan, cekatan, dan memiliki latar belakang yang memadai.
Budaya perusahaan juga dapat diperoleh berdasarkan pemimpin ABB yang baru yaitu
etika kerja yang kuat, selalu berkomunikasi, dan ketegasan. Budaya ini dimulai dengan
adanya pemahaman filosofi perusahaan dan tujuan di balik nilai-nilai tersebut. Manajemen
pengendalian ABB juga menerapkan akuntabilitas yang tegas sehingga pertanggungjawaban
sangat dijunjung tinggi. Hal ini membuat manajemen sangat mempertimbangkan berbagai
alternatif ketika akan mengambil pilihan yang dianggap terbaik. Setiap business area manager
melaporkan kepada satu dari sebelas eksekutif wakil presiden yang bertanggungjawab dalam
segmen bisnis individual