Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIkUM PARASITOLOGI 2

“Slide Preparat Mounting dengan Pewarnaan”

DOSEN PENGAMPU :

1. Anindita Riesti Retno A., S.Si., M.Si.


2. Rinza Rahmawati S., S.Pd., M.Si.
3. Vella Rohmayani, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH:

Siti Nurul Azizah (20190662029)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

D3 TEKNIK LABORATORIUM MEDIK

UNIVERSUTAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2020-2021

SLIDE PREPARAT MOUNTING DENGAN PEWARNAAN


DASAR TEORI

Tahapan dalam pembuatan preparat rutin sedikitnya terdapat 10 langkah dalam


tahapan pembuatan preparat rutin yaitu pengawetan, dehidrasi (pengeluaran air dari dalam
sel/organ), pembeningan (clearing), pembenaman (embedding), pencetakan (blocking),
pengirisan blok jaringan (sectioning), penempelan irisan pada kaca objek, pewarnan
(staining), penutupan preparat dengan kaca penutup (mounting), dan pelabelan preparat
(labeling).

Pada tahap pewarnaan identifikasi ini menggunakan pewarnaan Acid fucshin. Acid
fucshin adalah pewarna magenta asam dengan rumus
kimia C 20 H 17 N 3 Na 2 O 9 S 3 . Asam fuchsin memiliki kegunaan yang luas
dalam histologi , dan merupakan salah satu pewarna yang digunakan dalam pewarnaan
trikrom Masson . Metode ini biasanya digunakan untuk mewarnai sitoplasma dan inti bagian
jaringan di laboratorium histologi untuk membedakan otot dari kolagen . Otot bernoda merah
dengan asam fuchsin, dan kolagen diwarnai hijau atau biru dengan SF Hijau Muda
kekuningan atau biru metil . Ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang
tumbuh. 

Kutu merupakan serangga ektoparasit obligat karena seluruh hidupnya berada pada
dan tergantung pada tubuh inangnya. Oleh karena itu secara morfologi kutu ini sudah
beradaptasi dengan cara hidupnya, misalnya dengan tidak memiliki sayap, sebagian besar
tidak bermata, bentuk tubuh yang pipih dorsoventral, bagian mulut disesuaikan untuk
menusuk-isap atau untuk mengunyah, dan memiliki enam tungkai atau kaki yang kokoh
dengan kuku yang besar pada ujung tarsus yang bersama dengan tonjolan tibia berguna untuk
merayap dan memegangi bulu atau rambut inangnya.

Kebanyakan ahli Amerika menempatkan kutu dalam dua ordo yaitu Anoplura dan
Mallophaga, sedangkan ahli-ahli dari Inggris, Jerman dan Australia menempatkan dalam satu
ordo tunggal yaitu Phthiraptera dengan sub ordo Anoplura (kutu penghisap), Mallophaga
(kutu pengigit) dan Rhynchophthirina (kutu gajah).

TUJUAN

a. Untuk identifikasi, mengetahui morfologi dari serangga.


b. Diberi pewarnaan, supaya lebih awet
c. Untuk koleksi

ALAT

a. Obyek glass
b. Cover glass
c. Tabung reaksi
d. Beaker glass
e. Cawan petridish
f. Pipet tetes

REAGEN

a. NaOH atau KOH 10 %


b. Alcohol 95 % atau 96 %
c. Alcohol 95% + Xylol (perbandingan sama, 1:1)
d. Xylol
e. Aquadest
f. Acid fucshin

BAHAN

Kutu terdiri dari kutu rambut manusia (Pediculus humanus) dank utu kucing
(Ctenocephalides felis).

PROSEDUR

1. Di masukkan serangga yang sangat kecil dan tubuhnya berpigmen kedalam tabung
reaksi yang telah berisi NaOH 10%.
2. Didihkan pada beaker glass atau panic dengan air mendidih selama 1-10 jam atau
sampai terjadi perubahan warna (NaOH 10% jadi keruh) dan serangga jadi transparan.
Sehingga tergantung pada tebal tipisnya pigmen serangga namun tidak boleh sampai
kering.
3. Saring serangga dengan kertas saring.
4. Cuci serangga dengan aquadest dalam petridisk dua kali.
5. Rendam serangga dalam alcohol 95% (dalam petridisk) selama 3-5 menit.
6. Rendam serangga dalam acid fuchsin selama 30 menit.
7. Rendam lagi dalam alcohol 95% selama 3 menit.
8. Masukkan serangga dalam alcohol Ana (alcohol 95% + xylol) selama 3 menit.
9. Dan terakhir rendam serangga dalam xylol selama 1 menit.
10. Buat preparat dengan obyek glass dan cover glass lalu amati dibawah mikroskop
M=10 X
11. Jika telah didapatkan bentuk serangga yang bagus dibawah mikroskop maka letakkan
cover glass dengan obyek glass memakai entellant.

HASIL PENGAMATAN

No Gambar preparat Keterangan


.
1. Tidak bersayap, memiliki tungkai
panjang, dan koksa-koksa sangat besar.
Tubuh gepeng di sebelah lateral
dilengkapi banyak duri yang mengarah
ke belakang dan rambut keras. Sungut
pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk
Kutu kucing ( Ctenocephalides felis )
di dalam kepala. Bagian mulut tipe
penghisap dengan 3 stilet penusuk.
2. berbentuk pipih dan memanjang,
berwarna putih abu-abu, kepala ovoid
bersudut, a. bdomen terdiri dari 9 ruas,
pada kepala tampak sepasang mata
sederhana disebelah lateral, sepasang
antenna pendek yang terdiri atas 5 ruas
dan proboscis, alat penusuk yang dapat
memanjang. Pada spesies betina ujung
posteriornya membentuk huruf seperti
huruf w atau seperti huruf v
Kutu rambut ( Pediculus humanus )
terbalik.untuk spesies jantan ujung
posteriornya berbentuk huruf v.

PEMBAHASAN

 Kutu rambut ( Pediculus humanus )


Pediculus humanus capitis atau kutu kepala merupakan ektoparasit obligat, ditemukan
pada kulit kepala yang dapat menyebabkan infeksi dan ditularkan melalui kontak fisik
(Yousefi, et al., 2012). P.h. capitis termasuk parasit yang menghisap darah (hemophagydea)
dan menghabiskan seluruh siklus hidupnya pada manusia (Hardiyanti, 2016). Taxonomi P.h.
capitis adalah sebagai berikut (Pratiwi, 2017).

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insekta

Ordo : Pthiraptera

Sub ordo : Anoplura

Family : Pediculidae

Genus : Pediculus

Species : Pediculus humanus capitis

Morfologi P.h. capitis memilki ciri bentuk tubuh pipih dosoventral, memiliki ukuran
tubuh 1,0 – 1,5 mm, berwarna kuning kecoklatan atau putih abuabu, kepala avoid bersudut,
abdomen terdiri dari 9 ruas, dan badan bersegmen. Sepasang mata sederhana terletak pada
kepala di sebelah lateral, dengan sepasang antena pendek yang terdiri atas 5 ruas dan
probosis. P.h. capitis memiliki tipe mulut tusuk hisap yang dapat memanjang. P.h. capitis
juga memiliki tiga pasang kaki dan tidak memiliki sayap (Hardiyanti, 2016). P.h. capitis
jantan memiliki panjang tubuh kira – kira 2 mm, dengan bentuk alat kelamin seperti huruf
“V”. Sedangkan pada P.h. capitis betina memilki panjang tubuh kira –kira 3 mm dan bentuk
alat kelaminnya seperti huruf “V” terbalik. P.h. capitis betina mempunyai lubang kelamin di
tengah bagian dorsal pada abdomen terakhir. Selama hidupnya P.h. capitis bertelur sekitar
140 butir (Setiyo, 2007).

 Pinjal kucing (Ctenocephalides felis)

Klasifikasi
Golongan : Animalla

Phylum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Ordo : Sliphonaptera

Family : Pulicidae

Genus : Ctenocephalidae

Spesies : Ctenocephalides felis

Pinjal kucing (Ctenocephalides felis) termasuk family Pulicidae, Tidak bersayap,


memiliki tungkai panjang, dan koksa-koksa sangat besar. Tubuh gepeng di sebelah lateral
dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan rambut keras. Sungut pendek dan
terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala. Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet
penusuk. Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago), telur tidak berperekat, abdomen
terdiri dari 10 ruas. Larva tidak bertungkai kecil, dan keputihan. Memiliki 2 ktinidia baik
genal maupun pronatal. Perbedaan jantan dan betina: Jantan tubuh punya ujung posterior
seperti tombak yang mengarah ke atas, antena lebih panjang dari betina, sedangkan betina :
tubuh berakhir bulat, antena lebih pendek dari jantan.

KESIMPULAN

Pediculus humanus capitis atau kutu kepala merupakan ektoparasit obligat, ditemukan
pada kulit kepala yang dapat menyebabkan infeksi dan ditularkan melalui kontak fisik.
Morfologi Pediculus humanus capitis memiliki ciri tubuh berbentuk pipih dan memanjang,
berwarna putih abu-abu, kepala ovoid bersudut, a. bdomen terdiri dari 9 ruas, pada kepala
tampak sepasang mata sederhana disebelah lateral, sepasang antenna pendek yang terdiri atas
5 ruas dan proboscis, alat penusuk yang dapat memanjang. Pada spesies betina ujung
posteriornya membentuk huruf seperti huruf w atau seperti huruf v terbalik.untuk spesies
jantan ujung posteriornya berbentuk huruf v.

Pinjal kucing (Ctenocephalides felis) termasuk family Pulicidae. Tidak bersayap,


memiliki tungkai panjang, dan koksa-koksa sangat besar. Tubuh gepeng di sebelah lateral
dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang dan rambut keras. Sungut pendek dan
terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala. Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet
penusuk.

DAFTARPUSTAKA

http://prosiding.unimus.ac.id/index.php/mahasiswa/article/viewFile/140/143

https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fuptklimaks.blogspot.com
%2F2012%2F04%2Fkutu-
pinjal.html&psig=AOvVaw3AQdkT3EaQsJmXWrEN3fjE&ust=1617126674564000&source
=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCPjerMWI1u8CFQAAAAAdAAAAABAK

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fbahasainggrismudahsite.wordpress.com%2F2018%2F02%2F28%2Fteks-deskriptif-kutu-
kucing-ctenocephalisdae-felis-full-deskripsi-kutu-kucing-makanan-kutu-kucing-habitat-kutu-
kucing-gambar-kutu-kucing-kehidupan-kutu-kucing-klasifikasi-kutu-kucing-morfolo
%2F&psig=AOvVaw3AQdkT3EaQsJmXWrEN3fjE&ust=1617126674564000&source=ima
ges&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCPjerMWI1u8CFQAAAAAdAAAAABAQ

http://repository.unimus.ac.id/423/3/14. BAB 2.pdf

Anda mungkin juga menyukai