Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
1.5 Keutamaan Penelitian.....................................................................................2
1.6 Temuan yang Ditargetkan..............................................................................2
1.7 Kontribusi Penelitian.....................................................................................2
1.8 Luaran yang Diharapkan...............................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Nanas (Ananas comosus)...............................................................................3
2.2 Adsorpsi..........................................................................................................3
2.3 Amobilisasi Sel...............................................................................................4
2.5 Logam Berat...................................................................................................5
BAB. 3 METODE PENELITIAN...........................................................................6
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................6
3.3 Prosedur Kerja................................................................................................6
3.4 Analisis Data...........................................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................9
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.............................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas..................19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana....................................................20

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Alginat..............................................................................5

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Kimia Serat Daun Nanas........................................................3

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya teknologi, proses elektroplating sangat
sulit dihindari. Pada limbah cair hasil samping elektropating, terkandung logam
berat yang berpotensi menjadi bahan pencemar berbahaya karena sifatnya yang
tidak bisa dihancurkan oleh organisme hidup yang ada di lingkungan. Sehingga
logam-logam tersebut terakumulasi kelingkungan, mengendap di dasar perairan
membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik lainnya
(Kusuma et al., 2015). Hal ini tentu menjadi masalah serius baik bagi ekosistem
perairan hingga bagi kesehatan masyarakat.
Salah satu logam berat yang dapat menyebabkan pencemaran air adalah
Cromium (Cr). Krom (Cr) di alam berada pada valensi 3 (Cr3+) dan valensi 6
(Cr6+). Cr6+ bersifat lebih toksik dibandingkan dengan Cr3+ karena memiliki daya
larut dan mobilitas tinggi (Rahman et al., 2007). Kromium dapat terdeposit pada
bagian tubuh makhluk hidup dan pada kadar tertentu dapat menyebabkan racun
(Mulyani, 2004). Apabila masuk ke dalam sel, berpotensi menyebabkan
kerusakan struktur DNA hingga terjadi mutasi (Larashati, 2004). Selain itu juga
bersifat karsinogen (penyebab kanker), teratogen (menghambat pertumbuhan
janin) dan mutagen (Schiavon et al., 2008).
Metode pengolahan limbah cair yang umum digunakan adalah adsorpsi.
Adsorpsi merupakan suatu proses penjerapan kontaminan terhadap permukaan
adsorban. Daun nanas berpotensi untuk dijadikan adsorben limbah logam berat Cr
(VI), karena merupakan salah satu bagian tanaman yang memiliki kandungan
serat yang tinggi. Menurut Norman (1937), disebutkan bahwa dalam serat daun
nanas terkandung 62-79% selulosa. Menurut Hidayat (2008), disebutkan terdapat
69,5-71,5% selulosa yang terkandung dalam serat daun nanas.
Amobilisasi adalah suatu cara menempatkan suatu sel ke dalam suatu
penyangga agar diperoleh matriks yang lebih rigid. Pada penelitian ini dilakukan
amobilisasi serat daun nanas dengan menggunakan Ca-Alginat. Ca-alginat
merupakan suatu polimer alam, jika disisipkan pada serat daun nanas, dapat
menjadikan matriks selulosa lebih kuat pada kondisi asam. Keunggulan dari
inovasi ini ialah dapat meningkatkan kapasitas adsorpsi dengan kekuatan
mekanik, pemisahan adsorban dari larutan mudah, dan dapat dengan mudah
diregenerasi untuk meningkatkan stabilitas adsorben (Horvathova et al., 2009).
Selain itu juga meminimalisir limbah daun nanas yang diperoleh dari hasil
samping pengolahan buah nanas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakterisasi adsorben serat daun nanas (Ananas comosus)
sebelum dan setelah dilakukan aktivasi, sebelum dan setelah diamoblisasi
dengan Ca-Alginat dan setelah penyerapan ion logam Cr(VI)
menggunakan instrument FTIR, SEM dan XRF?
2. Bagaimana pengaruh variasi pH, waktu kontak dan konsentrasi larutan,
adsorben serat daun nanas (Ananas comosus) yang diamobilisasi
dengan Ca-Alginat untuk penyerap ion logam Cr(VI)?
3. Bagaimana kapasitas adsorpsi maksimum dari adsorben serat daun nanas
(Ananas comosus) yang diamobilisasi dengan Ca-Alginat untuk penyerap
ion logam Cr(VI)?
1.3 Tujuan
1. Menentukan karakterisasi adsorben serat daun nanas (Ananas comosus)
setelah dilakukan aktivasi, sebelum dan setelah diamobilisasi dengan Ca-
Alginat serta setelah penyerapan ion logam Cr(VI) menggunakan
instrument FTIR, SEM dan XRF.
2. Menentukan pengaruh variasi pH, waktu kontak dan konsentrasi larutan,
serat daun nanas (Ananas comosus )yang diamobilisasi dengan Ca-alginat
untuk penyerap ion logam Cr (VI).
3. Menentukan kapasitas adsorpsi maksimum dari adsorben serat daun nanas
(Ananas comosus) yang diamobilisasi dengan Ca-alginat terhadap ion
logam Cr(VI).
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan bahwa serat daun nanas (Ananas comosus)
dapat dimanfaatkan sebagai adsorben untuk penyerap ion logam berat Cr
(VI).
2. Memberikan informasi tentang daya serap ion logam Cr(VI) oleh selulosa
dari serat daun nanas (Ananas comosus) yang diamobilisasi dalam Ca-
alginat.
3. Meningkatkan nilai guna limbah daun nanas.
4. Mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah logam berat Cromium
Cr(VI) yang berbahaya.
1.5 Keutamaan Penelitian
Keutamaan penelitian ini ialah modifikasi adsorben serat daun nanas yang
diamobilisasi Ca-alginat sehingga diperoleh matriks adsorben yang lebih kuat,
aktivitas adsorpsi yang lebih baik dan ketahanannya pada kondisi asam.
1.6 Temuan yang Ditargetkan
Adapun temuan yang ditargetkan ialah dihasilkan suatu adsorben yang
memiliki kapasitas adsorbsi lebih besar dan sifat ketahanan yang kuat dalam
larutan asam untuk penyerap limbah logam berat Cr(VI).
1.7 Kontribusi Penelitian
Mengatasi permasalahan yang ada terkait pencemaran air oleh logam berat
dan meminimalisir jumlah limbah daun nanas yang belum memiliki nilai guna.
1.8 Luaran yang Diharapkan
1. Dihasilkan produk adsorben serat daun nanas yang diamobilisasi dengan
Ca-Alginat untuk penyerapan logam berat Cromium Cr(VI).
2. Publikasi artikel jurnal ilmiah nasional terindeks sinta 3.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nanas (Ananas comosus)
Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmian
Ananas comosus. Dalam bahasa inggris disebut pineapple dan dalam bahasa
spanyol disebut pina. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah
didomestikasi disana sebelum Colombus. Nanas masuk ke Indonesia pada abad
ke-15 dibawa oleh orang-orang Spanyol ke Filipina dan Semenanjung Malaysia
pada abad ke-16.
Klasifikasi tanaman Nanas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosea (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.
Komposisi dari serat daun nanas adalah selulosa, lignin, pektin, lemak dan
wax, abu, dan zat-zat lainnya. Terdapat 69,5-71,5% selulosa dalam serat daun
nanas (Hidayat, 2008). Adanya senyawa-senyawa karbon seperti selulosa dan
lignin yang terkandung di dalam serat daun nanas sehingga berpotensi untuk
dijadikan sebagai bahan dasar adsorben.
Tabel 1. Komposisi Kimia Serat Daun Nanas (Hidayat,2008)
Serat Nanas Serat Kapas
Komposisi Kimia Serat Rami (%)
(%) (%)
Alpha Selulosa 69,5-71,5 94 72-92
Pentosa 17,0-17,8 - -
Lignin 4,4-4,7 - 0-1
Pektin 1,0-1,2 0,9 3-27
Lemak dan wax 3,0-3,3 0,6 0,2
Abu 0,71-0,87 1,2 2,87
Zat-zat lain (protein,
asam organik, dan lain- 4,5-5,3 1,3 6,2
lain)
2.2 Adsorpsi
Adsorpsi merupakan suatu proses akumulasi adsorbat yang disebabkan
adanya gaya tarik antar molekul atau sebagai akibat dari medan gaya pada
permukaan adsorben yang menarik molekul-molekul seperti gas, uap atau cairan
(Oscik, 1982). Secara umum adsorpsi didefinisikan sebagai akumulasi dari
sejumlah molekul, ion atau atom yang terjadi pada batas antara dua fasa. Fasa
yang terserap disebut adsorbat sedangkan fasa yang menyerap disebut adsorben.
Adsorben merupakan bahan-bahan yang memiliki pori karena berlangsung pada
dinding-dinding pori. Ukuran pori menentukan adsorpsi suatu senyawa dalam
larutan. Semakin kecil pori adsorben maka kemampuan adsorpsinya semakin
besar, dan semakin banyak jumlah adsorben maka kontak antara adsorben dengan
adsorbat makin besar pula (Alberty dan Daniel, 1987).
Ada dua jenis gaya tarik-menarik pada suatu padatan yaitu gaya fisika dan
gaya kimia yang masing-maisng menghasilkan adsorpsi fisika (phsisorption) dan
adsorpsi kimia (chemisorption). Interaksi antara adsorben dengan adsorbat yang
melibatkan gaya-gaya antar molekul seperti van der Waals disebut adsorpsi fisika,
sedangkan interaksi adsorben dan adsorbat melibatkan pembentukan ikatan kimia
disebut adsorpsi kimia. Pembentukan dan pemutusan ikatan pada adsorpsi kimia
menyebabkan energi adsorpsinya berada pada kisaran yang sama dengan reaksi
kimia. Ikatan yang terjadi antara adsorben dengan adsorbat cukup kuat sehingga
tidak terjadi spesiasi, karena zat yang teradsorpsi menyatu dengan membentuk
lapisan tunggal dan relatif reversibel. Batas minimal dari suatu adsorpsi yang
dikategorikan sebagai kemisorpsi adalah memiliki harga energi adsorpsi sebesar
20,92 kJ/mol. Dalam adsorpsi kimia energi yang menyertai relatif tinggi yaitu
berkisar 42-420 kJ/mol (Martell dan Hancock, 1996).
2.3 Amobilisasi Sel
Dalam bidang bioteknologi amobilisasi didefinisikan sebagai suatu cara
yang digunakan untuk menempatkan secara fisika atau kimia suatu sel, organel,
enzim atau protein lainnya ke dalam suatu penyangga berupa bahan padat, matrik
atau membran. Amobilisasi dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan
membuat sel, organel atau enzim dapat digunakan secara terus menerus.
Amobilisasi sel dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode ikatan
antar polimer (cross-linking), metode kopolimersasi (copolymerization) dan
metode penjerap (entrapment). Metode cross-linking jarang dilakukan untuk sel
dan biasanya dikombinasikan dengan metode penjerap (entrapment) untuk
stabilisasi proses amobilisasi. Metode copolymerization merupakan metode
pengembangan dari metode cross-linking. Pada metode ini, saat proses
amobilisasi ditambahkan suatu senyawa yang berfungsi sebagai “spacer” ke
dalam suspense sel yang akan diamobilisasi (Brodelius, 1987).
Metode penjerapan (entrapment) didasarkan pada terjadinya inklusi sel-sel
di dalam suatu jaringan atau matrik yang kaku untuk mencegah sel berdifusi ke
lingkungan atau medium di sekitarnya, akan tetapi masih dapat berinteraksi
dengan substrat. Metode ini paling banyak dikembangkan untuk amobilisasi sel.
Matrik yang biasanya digunakan adalah agar, alginat, karagen, selulosa dan
turunannya, kolagen, resin epoksi, gelatin, poliakrilamid. Karena tingkat
keberhasilannya yang sangat tinggi dan lebih kuat dalam menahan sel agar tetap
berada di dalam matrik, metode ini lebih banyak digunakan dibandingkan dengan
metode adsorpsi atau secara kimia (Brodelius, 1987).
2.4 Alginat
Alginat merupakan polisakarida alam yang umumnya terdapat pada
dinding sel dari semua spesies alga coklat (Pheaophyceae). Asam alginat pertama
kali diesktrak dari Lamanaria stenophylla dan dipatenkan oleh seorang ahli kimia
dari Stanford Inggris tahun 1881. Asam alginat yang terdapat dalam alga coklat
umumnya terbentuk sebagai garam kalsium, magnesium, natrium. Pembuatan
alginat yaitu dengan mengubah kalsium alginat dan magnesium alginat yang tidak
larut menjadi natrium alginat yang larut dalam air dengan pertukaran ion di
bawah kondisi alkalin (Zhanjiang, 1990). Asam alginat berbentuk polimer linier
tak bercabang dan disusun oleh kurang lebih 700-1000 residu β-D- manuronat
(M) dan -L- guluronat (G). Asam D-manuronat memiliki ikatan diekuatorial 4C1
sedangkan asam guluronat memiliki ikatan diaksial 1C4 (Wandrey, 2005).

Gambar 1. Struktur Alginat (Inukai dan Masakatsu, 1999)

2.5 Logam Berat


Salah satu komponen alami pada bumi yang tidak dapat didegradasi atau
dihancurkan adalah logam berat. Dalam perpustakaan kimia, istilah logam berat
dapat dipergunakan secara luas. Karakteristik dari logam berat adalah memiliki
gravitasi spesifik yang sangat besar yaitu lebih dari 4, mempunyai nomor atom
22-34 dan 40-50 serta unsur-unsur lantanida, dan mempunyai respon biokimia
khas pada organisme hidup (Palar, 1994). Logam berat masuk kedalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan udara. Dalam jumlah sedikit logam berat
termasuk trace mineral yang penting untuk mengatur metabolisme dalam tubuh
manusia, namun dalam konsentrasi tinggi logam ini berbahaya karena mengalami
bioakumulasi (Akoto et al., 2008). Sifat toksik logam berat dapat menyebabkan
kerusakan jaringan, khususnya organ detoksifikasi dan ekskresi pada manusia.
Krom pada awalnya adalah logam berat yang secara alami terdapat dalam dua
bentuk oksida, yaitu oksida Cr3+ dan Cr6+. Cr6+ bersifat karsinogenik sedangkan
Cr3+ tidak, hal ini karena sifat daya larut dan mobilitas tinggi di lingkungan
(Rahman et al., 2007).
Apabila Cr6+ masuk ke dalam sel akan menyebabkan kerusakan struktur
DNA sehingga terjadi mutasi gen. Selain bersifat mutagen, logam berat juga
bersifat karsinogen (penyebab kanker) dan teratogen (menghambat pertumbuhan
janin). Bagi organisme di perairan Cr6+ dapat menyebabkan terganggunya ekologi
serta kerusakan metabolisme tubuh akibat terhalangnya kerja enzim dalam proses
fisiologis (Palar, 2008).
BAB. 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2020 hingga dengan September
2020. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi dan Tugas Akhir,
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Erlenmeyer, labu ukur,
pipet takar, pipet gondok, desikator, neraca analitisk, rotary shaker, pH meter,
Atomic Spectroscopy (AAS), Fourier Transform Infrared (FT-IR), Scanning
Electron Mycroscopy (SEM) dan X-Ray Fluorescence (XRF).
Bahan yang digunakan antara lain daun nanas, larutan CaCl 2.2H2O 0,2 M,
Na-alginat, NaOH, HNO3, K2Cr2O7 dan aquades.
3.3 Prosedur Kerja
Preparasi Daun Nanas Dan Aktivasi Serbuk
Diambil daun nanas lalu dicuci bersih dengan air dan di potong-potong.
Kemudian potongan daun nanas dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tanpa
terkena sinar matahari langsung selama satu minggu. Selanjutnya dikeringkan
dengan menggunakan oven. Sampel yang telah kering digiling hingga berbentuk
serbuk lalu diayak dengan ayakan 100 mesh sehingga didapat partikel dengan
ukuran 149 mikrometer.
Serbuk daun nanas sebanyak 10 gr direndam dalam 100 ml NaOH 2%
selama 24 jam. Setelah itu disaring dan dicuci dengan aquades sampai pH netral,
dikeringkan dengan oven serta dihaluskan. Serbuk daun nanas yang telah
diaktivasi ini disebut dengan adsorben serat daun nanas teraktivasi.
Amobilisasi Biomassa
Sebanyak 2 g alginat dilarutkan dalam 100 mL aquades. Lalu dipanaskan
pada suhu 70˚C. Selanjutnya ditambahkan 2 gr serbuk serat daun nanas teraktivasi
dan dihomogenkan. Larutan campuran alginat dan serat daun nanas diteteskan ke
dalam CaCl2.2H2O 0,2 M hingga terentuk butiran. Dibiarkan selama 24 jam untuk
mengoptimakan pembentukan butiran. Kemudian disaring dan dicuci
menggunakan aquades hingga pH netral, lalu keringkan. Serbuk yag diperoleh
disimpan dalam desikator.
Pembuatan Larutan Induk
Larutan induk Cr(VI) (1000 mg/L) dibuat dengan melarutkan 1 gram
K2Cr2O7 dalam 1000 mL aquades.
Uji Adsorpsi
Pengaruh pH Terhadap Penyerapan Cr(VI)
Sebanyak 0,1 gram adsorben yang diamobilisasi Ca-alginat masing-masing
dimasukkan ke dalam 20 mL larutan Cr(VI)50 ppm pada beaker glass dengan
variasi pH 2 ; 3 ; 4 ; 5 ; 6 ; 7. Campuran diaduk selama 60 menit menggunakan
shaker kemudian disaring dengan kertas saring, filtrat yang diperoleh dilakukan
pengukuran konsentrasi Cr(VI) dalam larutan secara AAS.
Pengaruh Waktu Kontak Terhadap Penyerapan Cr(VI)
20 mL larutan logam Cr(VI) 50 ppm pada pH optimal dimasukkan
masing-masing kedalam beaker glass, kemudian ditambahkan 0,1 gram adsorben
yang diamobilisasi Ca-alginat dengan variasi waktu 15; 30; 45; 60; 75; 90 dan
105 menit. Kemudian campuran disaring dengan kertas saring dan filtrat yang
diperoleh dilakukan pengukuran konsentrasi Cr(VI) dalam larutan secara AAS.
Pengaruh Konsentrasi Terhadap Penyerapan Cr(VI)
20 mL larutan logam Cr(VI) dengan variasi konsentrai 50, 75, 100, 125,
150, 200, 250, 300, 350 dan 400 ppm pada pH dan waktu kontak optimal
dimasukkan masing-masing kedalam beaker glass, kemudian ditambahkan 0,1
gram biosorben yang diamobilisasi Ca-alginat. Kemudian campuran disaring
dengan kertas saring dan filtrat yang diperoleh dilakukan pengukuran konsentrasi
Cr(VI) dalam larutan secara AAS.
Karakterisasi Adsorben
Uji karakterisasi adsorben serat daun nanas dilakukan dengan
menggunakan Fourier Transform Infrared (FT-IR) untuk melihat gugus fungsi
yang terkandung pada adsorben daun nanas. Selain itu dilakukan pula pengukuran
dengan Scanning Electron Mycroscopy (SEM) untuk mengetahui bentuk
morfologi permukaan dari adsorben yang diamobilisasi dengan Ca-alginat
sebelum dan sesudah dikontakkan dengan ion logam Cr(VI). Digunakan
Spektrometer X-Ray Fluorescence (XRF) menganalisis komposisi unsur-unsur
dan oksida logam yang terkandung dalam adsorben serat daun nanas.

Analisis Data
Ion adsorbat yang diadsorpsi per unit massa adsorben dan derajat
adsorpsi (%) dihitung dari persamaan :
Qe = v
% adsorpsi = x 100%
Keterangan :
Qe =Jumlah adsorbat terserap per massa padatan adsorben pada kesetimbangan
(mg/g)
Co = Konsentrasi awal larutan (mg/L)
Ce = Konsentrasi adsorbat pada kesetimbangan (mg/L)
m = Massa adsorben (g)
V = Volume larutan (L)
Isoterm Adsorpsi
Jenis Isoterm adsorpsi yang terjadi pada proses adsorpsi logam Cr(VI)
dengan menggunakan adsorpsi amobilisasi Ca-alginat dapat diketahui dari uji
persamaan isoterm Langmuir dan Freundlich. Isoterm adsorpsi ini menunjukkan
jenis adsorpsi. Jenis adsorpsi ditentukan dari harga koefisien korelasi r yang
mendekati satu. Data statistik diuji dengan Regersi Linier sederhana.
- Isoterm Langmuir

= + . Ce
Keterangan :
Qe : Jumlah adsorbat terserap/berat adsorben pada kesetimbangan (mg/g)
Qm : Kapasistas penyerap maksimum pada permukaan/berat padatan adsorben
(mg/g) K : Konstanta kesetimbangan Langmuir (L/mg)
Ce : Konsentrasi adsorbat pada kesetimbangan (mg/L)
- Isoterm Freundlich
log Qe = log Kf + Ce
Kf dan n merupakan suatu konstanta maka harga konstanta dari Kf dan n
didapatkan dari persamaan logaritmik yang sesuai dengan persamaan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan yang diperlukan 4.660.000,-
2. Bahan Habis Pakai 5.710.000,-
3. Perjalanan 600.000,-
4. Lain-lain 1.000.000,-
Jumlah 11.970.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan administrasi
2 Persiapan bahan dan sampel
3 Preparasi adsorben serat daun nanas
4 Pembuatan Adsorben serat daun nanas yang
diamobilisasi dengan Ca-alginat
5 Karakterisasi Adsorben
6 Uji Adsorpsi
7 Pelaporan
DAFTAR PUSTAKA

Akoto, O., Bruce, T. N., Darkol, G. 2008. Heavy metals pollution profiles in
streams serving the Owabi reservoir. African Journal of Environmental
Science and Technology. 2 (11) : 354-359.
Alberty, R.A., dan F. Daniel. 1987. Physical Chemistry, 5 th ed, SI Version. John
Wiley and Sons Inc. New York.
Brodelius P, EJ Vandamme. 1987. Immobilized cell systems. 407–463. In H.J.
Rehm and G. Reed (ed) Biotechnology Chapter 8. VCH Pub. USA.
Hidayat, P. 2008. Teknologi Pemanfataan Serat Daun Nanas sebagai Alternatif
Bahan Baku Tekstil. Teknoin. 13 (2) : 31-35.
Horvathova,V., Janeeek, S. dan Sturdík, E. 2009. Amylolytic enzymes: their
specicities, origins and properties. Biologia Bratislava. Vol. 56 : 605–615.
Inukai, M., dan Y. Masakatsu. 1999. Effect of Charge Density on Drug
Permeability Through Alginate Gel Membranes. Chem. Pharm. Bul. 47 (8)
: 1059 – 1063.
Kusuma, S.H., A.T. Prasetya dan M. Alauhdin. 2015. Penentuan Kadmium dalam
Limbah Elektroplating dengan Metode Kopresipitasi Menggunakan
Amonium Pirolidin Ditiokarbamat. Indonesian Journal of Chemical
Science. 4 (1) : 1-5.
Larashati, S. 2004. Reduksi Krom (Cr) Secara In Vitro Oleh Kultur Campuran
Bakteri Yang Di isolasi Dari Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah
(TPA). Tesis. ITB, Bandung.
Martell, A. E. dan R.D. Hancock. 1996. Metal Complexes in Aqueose Solution.
Plenum Press. New York.
Mulyani, B. 2004. Analisis Variasi Biomassa Saccharomyces cerevisiae Terhadap
Serapan Logam Krom. Sains. 2 (4) : 1-9.
Mustikawati, I. 2006. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Golongan Alkaloid dari
Daun Gendarussa vulgaris Nees. Tesis. Digital Library Universitas
Airlangga. Surabaya.
Norman, A. G. 1937. The Composition of Same Less Common Vegetable
Process. Biochemistry Section : 1575- 1578.
Nuraini, R. A. T., H. Endrawati dan I. R. Maulana. 2017. Analisis Kandungan
Logam Berat Kromium (Cr) Pada Air, Sedimen dan Kerang Hijau (Perna
viridis) Di Perairan Trimulyo Semarang. Jurnal Kelautan Tropis. 20 (1) :
48-55.
Oscik, J. 1982. Adsorption. John Willey & Sons, Inc. New York.
Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rieneka Cipta.
Jakarta.
Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rieneka Cipta.
Jakarta.
Rahman, M.U., Gul S., UlHaq, M.Z. 2007. Reduction Of Chromium (VI) by
Locally Isolated Pseudomonas sp. C171. Turkey Journal Biol. 31 (1) : 161-
166.
Wandrey, C. 2005. Polielectrolytes and Biopolymers, Polytechnique Federale De
Lausanne. Material Science and Engineering. Vol 37.
11

Zhanjiang, F. 1990. Training Manual of Gracilaria Culture and Seaweed


Processing in China. Regional Seafarming Development and
Demonstration Project. China.
12
13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr. Intan Lestari, S.Si., M.Si.
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Kimia
4. NIP/ NIDN 19740922 199903 2 002/ 0022097406
5. Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 22 September 1974
6. Alamat E-mail ilestari_15@unja.ac.id
7. Nomor Telepon/Hp 0741-583453/ 085266396534
B. Riwayat Akademik
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas Universitas
Andalas Andalas Andalas
Jurusan Kimia Kimia Analitik Kimia Analitik
Tahun Masuk-Lulus 1992-1997 1997-1999 2014-2017
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Kimia Dasar Wajib 3
2 Dasar-Dasar Kimia Analitik Wajib 3
3 Teknik Pemisahan Wajib 3
4 Kimia Instrumentasi Wajib 3
5 Peralatan Analisis Kimia Wajib 2
6 Kimia Analitik II Wajib 3
7 Managemen Laboratorium Wajib 2
8 Teknik Pengolahan Limbah Pilihan 2
9 Kromatografi dan Elektroforesis Pilihan 2
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Uji Laju Korosi Baja Dengan Hibah Bersaing 2012
Penambahan Ekstrak Tanin Dari
Limbah Kayu PT.LP3I Sebagai
Inhibitor Dalam Larutan Asam Sulfat,
NaCl dan NaOH
2 Pengembangan perangkat Hibah Bersaing 2014-2015
pembelajaran berbasis virtual Lab
dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri untuk
meningkatkan pemahaman konsep
belajar kimia
3 Biosorbsi ion logam Pb menggunakan Penelitian 2014
biji durian (Durio zibethinus) Mandiri
4 Biosorbsi ion logam Pb(II), Cd(II) dan Penelitian 2017
Zn(II) dalam larutan menggunakan Disertasi Doktor
biosorben biji durian teramobilisasi
Alginat
5 Penggunaan Biji durian (Durio Penelitian PNBP 2018
zibethinus) sebagai bahan penyerap ion FST UNJA
logam Hg(II)
6 Aktifitas antioksidan dan uji iritasi Penelitian Bidang 2018
sediaan masker gel peel off ekstrak Unggulan LPPM
etanol buah pedada (Sonneratia UNJA
Caseolaris)
7 Ekstrak biji alpukat (Persea Americana Penelitian PNBP 2018
mill) sebagai biomaterial inhibitor Fakultas Sains
Korosi baja lunak dalam larutan asam dan Teknologi
sulfat UNJA
8 Pembuatan dan Karakterisasi Komposit Penelitian PNBP 2019
Magnetit Oksida Besi-Karbon Aktif FST UNJA
Dari Cangkang Sawit Sebagai
Adsorben Ion Logam Cd(II) dan
Cr(III).
9 Pemanfaatan Serat Daun Nanas Penelitian PNBP 2019
(Ananas comosus) FST UNJA
Teramobilisasi Ca-alginat Sebagai
Adsorben Zat Warna Rodamin B
10 Analisis Sifat Elektrokimia dan Penelitian PNBP 2019
Derajat Penutupan Permukaan Pada FST UNJA
Baja Lunak Dalam Larutan Asam
Sulfat
Oleh Ekstrak Kulit Ari Biji Kopi
Sebagai Biomaterial Antikorosi
11 Spray antikorosi Pada Baja Lunak Dari Penelitian PNBP 2019
Ekstrak Kulit Kayu Akasia (Acacia LPPM UNJA
manginum Willdt)
Pengabdian Kepada masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Penerapan Pendekatan saling Temas DIPA UNJA 2012
Melalui Model GI Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Minat
Belajar IPA siswa Kelas VIIIB SMPN
14 Kota Jambi Pada Materi Zat Aditif
2 Penyuluhan Pemanfaatan Obat DIPA UNJA 2012
Keluarga di RT 02 Kel. Bagan Pete
Kec. Kota Baru Jambi
3 Penyuluhan Pengaruh Zat Aditif DIPA UNJA 2014
Makanan Bagi Kesehatan di RT 58
Kel. Kenali Besar Kota Baru Jambi
4 Introduksi Teknologi Kosmetika DIPA UNJA 2018
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang diperlukan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


 Pipet Tetes panjang 20 buah 8.000,- 160.000,-
 Analisis SEM 3 kali 500.000,- 1.500.000,-
 Analisis FT-IR 3 kali 300.000,- 900.000,-
 Analisis AAS 30 kali 40.000,- 1.200.000,-
 Analisis XRF 3 kali 300.000,- 900.000,-
SUB TOTAL (Rp) 4.660.000,-
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 Tisu 5 rol 10.000,- 50.000,-
 Sarung Tangan 1 kotak 50.000,- 50.000,-
 Masker 1 kotak 25.000,- 25.000,-
 Alumunium Foil 2 kotak 35.000,- 70.000,-
 Kertas Label 1 pack 5.000,- 5.000,-
 CaCl2.2H2O 250 gr 4.600,- 1.150.000,-
 NaOH 500 gr 2.000,- 1.000.000,-
 HNO3 Pro Analisis 1L 500.000,- 500.000,-
 Na-alginat 250 gr 6.000,- 1.500.000,-
 Kertas Saring Whatmann 1 kotak 750.000,- 750.000,-
 K2Cr2O7 100 gr 5.000,- 500.000,-
 Akuades 10 liter 8.000,- 80.000,-
 Plastik Wrap 1 buah 30.000,- 30.000,-
SUB TOTAL (Rp) 5.710.000,-
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 Transportasi
3 orang 200.000,- 600.000,-
Pengambilan Sampel
SUB TOTAL (Rp) 600.000,-
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
 Kertas HVS 2 rim 50.000,- 100.000,-
 Tinta Printer 3 set 50.000,- 150.000,-
 Publikasi Jurnal
1 kali 750.000,- 750.000,-
Terindeksi Sinta 3
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000,-
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 11.970.000,-
(Sebelas Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1. Tri Rizki Kimia Kimia 10 jam/minggu Penanggung
Saputri/ Analitik jawab
F1C117003 perlengkapan,
pembelian alat
dan bahan serta
pembuatan
adsorben serat
daun nanas
2. Meiga Laras Kimia Kimia 8 jam/minggu Sekretaris tim
Lestari/ Analitik peneliti,
F1C117012 penanggung
jawab keuangan
bertanggung
jawab langsung
kepada ketua
tim peneliti dan
pembuatan
adsorben
amobilisasi serat
daun nanas
dengan Ca-
alginat
3. Herman Aziz/ Kimia Kimia 8 jam/minggu Penanggung
F1C118032 Analitik jawab
administrasi,
persiapan uji
adsorpsi dan
karakterisasi
adsorben
20

Anda mungkin juga menyukai