Pandemi COVID-19"
DISUSUN OLEH:
Chaerunnisa – 1181001034
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, baik
bisnis yang bergerak di bidang jasa atau bidang non jasa. Perkembangan perekonomian
secara menyeluruh yang diiringi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan
menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat, baik di pasar domestik maupun pasar
internasional. Oleh karena itu dalam persaingan yang demikian, perusahaan dituntut untuk
dapat memuaskan pelanggannya dengan menciptakan produk atau jasa yang berkualitas
sesuai dengan keinginan konsumen. Kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan yang
berpergian, seperti pergi ke kantor, sekolah, kampus dan berbagai tempat lainnya. Pada Era
rovolusi industry 4.0 telah membawa dampak perubahan pada kehidupan manusia. Era ini
salah satunya ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, yang mampu
mengintegrasikan seluruh rangakaian aktifitas pekerjaan kedalam dunia virtual tanpa harus
digital yang ditandai dengan munculnya bisnis transportasi online seperti Go-Jek. Layanan
ini merupakan layanan yang memiliki sejumlah keunggulan yaitu kemudahan penggunaan,
berbasis digital. Kondisi ini didukung dengan penetrasi pengguna internet di Indonesia,
dimana dari total 171,17 juta jiwa 64,8% merupakan pengguna internet. Tentunya ini
merupakan peluang besar bagi provider yang bergerak dalam bisnis transportasi berbasis
digital.
Gojek merupakan salah satu perangkat yang banyak digunakan masyarakat yang ingin
mendapatkan segala kemudahan di sela-sela kesibukannya. Aplikasi yang dibuat pun sangat
mudah sehingga masyarakat dengan segala usia dan tingkatan mampu mengaksesnya.
Gojek dengan optimal memberikan pelayanan yang baik bagi customer, sehingga
customer merasa puas seperti memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh customer yaitu
masker dan hairnet, driver yang ramah dan sopan, tetapi tidak seluruh customer merasa puas
dalam pelayanan yang diberikan oleh Gojek. Go-ride mengalami beberapa komplain dari
pelanggan mengenai kepuasan pelayanan yang diberikan seperti tidak lengkapnya atribut
yang dikenakan driver Goride seperti menggunakan jaket, helm dan masker resmi dari
Gojek, membatalkan pemesanan secara sepihak dari pihak Driver Goride, driver gojek yang
permasalahan yang serius, penyebabnya tidak lain adalah corona virus (COVID-19).
Penyebaran virus ini terbilang sangat cepat dan sudah sampai ke beberapa negara di belahan
dunia.Virus ini telah menjadi pandemi global, dimana akan sangat berdampak terhadap
kestabilan perekonomian salah satunya dunia usaha. Di Indonesia sendiri penyeberan virus
Covid- 19 telah terjadi pada bulan Maret 2020 dan mulai mengancam kesehatan masyarakat.
Sementara WHO telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus ini
Imbasnya, bisnis transportasi menjadi salah satu bisnis yang merasakan dampak dari
pandemi corona virus (COVID-19). Dampak ini terlihat jelas salah satunya pada transportasi
berbasis teknologi digital. Dari sudut pandang bisnis jasa transportasi publik berbasis online,
gejala ini membuat beberapa layanan jasa transportasi online seperti Gojek di Indonesia
mengalami penurunan order yang berdampak terhadap omset. Pandemi corona virus
(COVID-19) saat ini telah mengubah pola interaksi dan gaya hidup manusia. Adanya
pemberlakuan physical distancing serta imbauan untuk melakukan isolasi mandiri atau yang
dikenal dengan istilah “stay at home” membuat masyarakat tidak dapat melakukan kegiatan
di luar rumah kecuali ada urusan yang penting, melakukan kegiatan sekolah secara daring di
rumah dan pemberlakuan kerja di rumah atau work from home sehingga menyebabkan
ruang gerak terbatas dan minim mobilitas. Kondisi ini akan berdampak terhadap tingkat
kepuasan pengguna jasa layanan transportasi online. Keamanan akan ancaman penularan
corona virus (COVID-19) akan berdampak terhadap tingkat kepuasan pengguna untuk
Dalam penelitian ini, peneliti akan lebih lanjut meneliti mengenai tingkat kepuasan
pengguna Gojek pada layanan antar jemput seperti Go-Ride pada masa pandemi Covid-19.
Indonesia.
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana tingkat kepuasan dari pengguna aplikasi Gojek pada layanan antar
2. Apakah konsumen merasa puas dengan inovasi Gojek (Go-Ride) dalam memberikan
3. Apakah konsumen merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dinyatakan tujuan dari penelitian ini
1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna Gojek pada layanan Go-Ride selama
pandemi Covid-19.
2. Untuk mengetahui apakah konsumen puas dengan inovasi yang diberikan oleh Gojek
dalam menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan selama masa pandemi Covid-
19?
3. Untuk mengetahui apakah konsumen puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan
KAJIAN PUSTAKA
menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula mereka bertindak sebaliknya.
Mungkin mereka tidak memahami motivasi mereka lebih mendalam, sehingga menit-menit
Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang perilaku konsumen menurut para ahli
yaitu:
A. Pengertian Gojek
angkutan melalui jasa ojek online. Go-Jek Indonesia adalah suatu jasa transportasi yang
ada di Jakarta yang beroperasi sejak awal tahun 2015. Go-Jek Indonesia sebagai
perusahaan pionir yang menggagas jasa transportasi ojek online mampu merebut pangsa
pasar,terbukti dari ledakan jumlah pengguna yang dapat dilihat dari jumlah pengunduh
aplikasi Go-Jek akhir 2015 yang mencapai 6 juta pengunduh. Dari jumlah driver yang
dimiliki, Go-Jek sekarang telah memiliki 200 ribu mitra pengemudi di lima kota
merupakan layanan transportasi berupa ojek sepeda motor roda dua. Namun, yang
membuat Go-Ride berbeda dari ojek pangkalan lainnya adalah cara pemesanannya yang
menggunakan aplikasi khusus, serta tarifnya yang sesuai dengan yang tertera yang
terutama pengguna layanan Go-Ride. Oleh karena itu, Go-Jek tumbuh sebagai startup
B. Layanan Gojek
Salah satu layanan Gojek adalah Go-ride yang merupakan layanan untuk
merupakan salah satu fitur layanan aplikasi GO-JEK. Bahkan, GO-RIDE merupakan
fitur pertama yang dikenalkan GO-JEK ke masyarakat Indonesia. GO-RIDE diawali
oleh 20 sopir GO-RIDE, namun saat ini telah memiliki lebih dari 200 ribu sopir GO-
• Memilih Go-Ride dalam aplikasi Go-Jek dan lokasi konsumen akan dijadikan
• Detail penjemputan dapat diubah juga dengan menekan simbol notes yang
• Memilih metode pembayaran dengan cash atau Go-Pay, kemudian klik order
• Jika telah menemukan driver, konsumen dapat melihat lokasi driver dan dapat
kesehatan. Berikut merupakan peraturan dan panduan dalam menggunakan layanan Go-
faceberstandar SNI.
• Tutup mulut dan hidung dengan siku bagian dalam jika bersin/batuk.
• Cuci tangan dengan air dan sabun selama minimal 20 detik setelah turun dari
kendaraan.
ataupun kartu debit, untuk meminimalisir kontak langsung dengan orang lain.
Selain itu, terdapat pula pihak yang memiliki pandangan bahwa semua lapisan
kebersihan dan keamanan di situasi pandemi. Tak hanya itu, customer juga turut
berpartisipasi aktif menjaga kesehatan dan keselamatan kamu serta mitra driver.
Gojek juga telah menetapkan prosedur yang mengedepankan aspek kebersihan dan
kesehatan termasuk bagi layanan transportasi GoRide dengan mewajibkan mitra driver
Diri berupa masker bersifat wajib, apabila ada salah satu pihak yang tidak menggunakan
masker, baik mitra driver dan penumpang berhak membatalkan pemesanan dan
inovasi terbaru di bawah inisiatif Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan atau
disingkat J3K. Inovasi tersebut terdiri dari tiga poin penting yaitu Alat Perlindungan
Driver GoRide, fitur "Komitmen Keamanan Terhadap Protokol J3K" dan fitur Selfie
Pada saat pandemi ini kebersihan dan keamanan sudah menjadi bagian dari gaya
hidup masyarakat termasuk saat bepergian. Sejak awal pandemi, Gojek telah sigap
keamanan lewat inisiatif J3K pada setiap layanan tanpa ada pembebanan biaya
tambahan.
Layanan transportasi Gojek terus mengedepankan protokol J3K tanpa biaya extra,
seperti:
• Pengecekan suhu tubuh mitra driver dan disinfeksi kendaraan secara rutin
di Posko Aman J3K yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan kota-kota lain.
distribusi masker.
beroperasi.
A. Pengertian kepuasan
seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan
dengan harapannya, sedangkan menurut Sangadji dan Sophia (dalam Andrieani, 2016:28)
kepuasan diartikan sebagai adanya kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang
diterima dengan kinerja produk dan pelayanan yang diharapkan konsumen. Faktor utama
adalah evaluasi pelanggan terhadap kinerja produk maupun jasa yang diterimanya
terhadap ekspektasi kinerja dari produk ataupun jasa dari pelanggan. Pada umumnya
ekspektasi pelanggan adalah harapan dan keyakinan dari pelanggan akan kinerja suatu
produk atau jasa yang akan diterimanya bila ia mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
Sementara kinerja dari produk atau jasanya ialah persepsi dari pelanggan tersebut
mengenai apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
B. Mengukur kepuasan konsumen
mengetahui posisi dari perusahaan dibandingkan pesaing dan pelanggan itu sendiri.
Selain itu pengukuran kepuasan pelanggan juga berguna untuk mengetahui letak dari
sejauh mana harapan mereka terpenuhi atau terlampaui. Menurut Kotler (dalam Susanto
2000:54) terdapat empat metode yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengetahui
customer care.
Metode survei merupakan salah satu metode yang umum dilakukan terutama
3. Ghost shopping
yang sebenarnya.
Metode ini dilakukan dengan cara menghubungi pelanggan yang telah beralih
informasi mengapa dia beralih dan apa kekurangan dari perusahaan dibanding
pesaing.
manfaat bagi perusahaan, dan tingkat kepuasan pelanggan yang makin tinggi akan
menghasilkan loyalitas pelanggan yang semakin besar. Dalam jangka panjang, akan lebih
dan membina pelanggan baru untuk menggantikan pelanggan yang pergi. Pelanggan yang
puas akan menyebarkan cerita positif dari mulut ke mulut dan malah akan menjadi iklan
berjalan bagi suatu perusahaan, yang kemudian akan menurunkan biaya untuk menarik
pelanggan baru.
Lewis dan Booms (dalam Tjiptono dan Chandra, 2008:85) mendefinisikan kualitas
pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
pelanggan.
pelayanan.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka jenis penelitian yang
menggambarkan, meringkas, berbagi kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang
timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian. Penelitian deskriptif berarti penelitian
yang mengubah angka menjadi sebuah pernyataan. Penelitian ini diarahkan untuk
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi yang
Sampling dimana responden diambil secara acak dari pengguna Go-Ride di Universitas
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari objeknya. Data
primer diperoleh penulis dari penyebaran angket atau kuesioner kepada para responden,
yaitu para pelanggan pengguna goride pada saat pandemic daerah Jabodetabek yang terpilih
sebagai sampel.
Untuk mendapatkan nilai evaluasi terhadap kualitas peyanan dan nilai evaluasi
kepuasan pelanggan akan kualitas pelayanan selama masa pandemi Covid-19 maka
dibutuhkan sebuah metode pengukuran untuk menguji semua penilaian yang dilakukan oleh
Perhitungan nilai dari hasil kuesioner atau angket menggunakan Skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Pilihan dari
• Karakteristik Penilaian
Teknik analisis data merupakan suatu proses yang mengatur urutan pendataan dan
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategorisasi dan satuan uraian dasar. Analisis
data dilakukan untuk mengkaji dan mengolah data yang terkumpul agar memperoleh
simpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian
1. Uji Validitas
mengukur secara aktual konsep dalam pertanyaan dan bukan beberapa konsep
yang lain, serta bahwa konsep dapat diukur secara akurat. Uji ini digunakan untuk
2. Uji Reliabilitas
sama sepanjang waktu dan lintas situasi. Uji reliabilitas digunakan untuk
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat analisis data berupa kuesioner yang
HASIL TEMUAN
Sistem aplikasi Gojek berperan penting terhadap tingkat kepuasan konsumen karena
sistem yang digunakan sebagai penerima laporan atau keluhan yang diberikan oleh
pelanggan yang nantinya dijadikan informasi untuk perusahaan. Informasi ini yang nantinya
akan di jadikan decision support system dan menjadi acuan perusahaan untuk menilai sistem
yang mereka terapkan. Sistem ini juga menjadi salah satu strategi bisnis untuk melihat
Pada penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner melalui google form kepada 127
pelanggan pengguna jasa Goride. Berikut gambaran mengenai pelanggan yang menjadi
objek penelitian.
tingkat usia, untuk usia <19 tahun 10,2%, tingkat usia 19 – 25 tahun 68,5% dan
responden pengguna Goride selanjutnya akan masuk proses menganalisis data. Rumus
JSK
RK=
JK
Keterangan :
RK = Rata-rata Kepuasan
JK = Jumlah Kuesioner
Responden
No Pertanyaan
STP TP N P SP
Pengendara Go-ride memperlihatkan
1 kerapihan dan kebersihan sesuai 3 2 10 35 77
protokol kesehatan
Go-ride memberitahukan Suhu
2 Tubuh setiap driver kepada 2 4 15 41 65
penumpang
Jumlah 5 6 25 76 142
( 142× 5 ) + ( 76 ×4 ) + ( 25 ×3 ) + ( 6 × 2 )+ ( 5× 1 )
RK=
142+76+25+ 6+5
1106
¿ =4,35
254
Tangible didapatkan hasil akhir 4,35. Jika nilai akhir disesuaikan dengan
karakteristik penilaian maka nilai 4,35 dikategorikan PUAS. Dapat kita simpulkan
bahwa kualitas pelayanan pada variable Tangible memberikan hasil puas kepada
pelanggan.
2. Responsiveness
Responden
No Pertanyaan
STP TP N P SP
Pengendara Go-ride mampu
1 memenuhi pelayanan yang 2 2 15 36 72
dibutuhkan oleh pengguna
Pengendara Go-ride menjemput
pengguna secara cepat (sesuai
2 1 4 21 33 68
dengan waktu yang tertera pada
aplikasi)
Jumlah 3 6 36 69 140
( 140× 5 ) + ( 69 × 4 ) + ( 36 ×3 )+ ( 6 ×2 ) + ( 3 ×1 )
RK=
140+69+ 36+6+3
1099
¿ =4,3 3
254
Responsiveness didapatkan hasil akhir 4,33. Jika nilai akhir disesuaikan dengan
karakteristik penilaian maka nilai 4,33 dikategorikan PUAS. Dapat kita simpulkan
kepada pelanggan.
3. Reability
Responden
No Pertanyaan
STP TP N P SP
Go-ride menerapkan dan mematuhi
protokol kesehatan dengan
1 1 4 19 30 73
memberikan masker dan pelindung
kepala (Hairnet)
Pengendara Goride mematuhi Gojek
2 J3K protokol dan menggunakan 1 3 17 24 82
combo shield
Jumlah 2 7 36 54 155
( 155× 5 ) + ( 54 × 4 )+ ( 36 × 3 ) + ( 7 ×2 ) + ( 2 ×1 )
RK =
1 55+54+ 36+7+2
1115
¿ =4,3 9
254
Reability didapatkan hasil akhir 4,39. Jika nilai akhir disesuaikan dengan
karakteristik penilaian maka nilai 4,39 dikategorikan PUAS. Dapat kita simpulkan
bahwa kualitas pelayanan pada variable Reability memberikan hasil puas kepada
pelanggan.
Variabel
Rata-rata Kepuasan Kategori
Tangible 4,35 PUAS
Responsiveness 4,33 PUAS
variabelnya yang terdiri dari Tangible, Responsiveness, dan Reability semua berada pada
kategori PUAS, Dapat kita simpulkan bahwa tingkat kepuasan customer Gojek (Go-ride)
A. Uji Validitas
Validitas :
1. Tangible, karena hasilnya 0.900 > 0.174 dimana nilai R hitung lebih besar dari R
2. Responsiveness, karena hasilnya 0.739 > 0.174 dimana nilai R hitung lebih besar
dari R tabel. Maka hasil validitas dari penelitian ini ditanyakan valid.
3. Reability, karena hasilnya 0.724 > 0.174 dimana nilai R hitung lebih besar dari R
B. Reliabilitas
Reability, instrumen dinyatakan reliable, apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari R
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data, berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kepuasan pelanggan didapatkan
hasil akhir Tangible (4,35), Responsiveness (4,33), dan Reability (4,39). Jika nilai akhir
disesuaikan dengan karakteristik penilaian maka dikategorikan PUAS. Dapat kita simpulkan
bahwa tingkat kepuasaan pelanggan memberikan hasil puas kepada Goride. Selain itu, sebagian
besar responden memiliki tanggapan yang positif mengenai tingkat kepuasan pengguna GoRide
selama masa pandemi Covid-19 yang meliputi dimensi reliabilitas dan vadilitas dimana Validitas
Tangible (0.900 > 0.174), Responsiveness (0.739 > 0.174), dan Reability (0.724 > 0.174)
dimana semua nilai R hitung lebih besar dari R tabel. Maka hasil validitas dari penelitian ini
ditanyakan valid dan Reability, instrumen dinyatakan reliable, apabila nilai cronbach alpha lebih
besar dari R table maka terbukti 0,955 > 0,174. Tingkat kepuasaan pengguna GoRide memiliki
rentang nilai rata-rata yang termasuk dalam kategori tinggi. Tingginya tingkat kepuasan yang
diberikan oleh pengguna kepada pihak GoRide menunjukkan bahwa kualitas layanan yang