Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Pada dasarnya erosi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu erosi geologi dan erosi yang
dipercepat. Erosi geologi merupakan erosi yang berlangsung dengan sangat lambat,
dimana jumlah tanah yang tererosi hampir sama jumlahnya dengan tanah yang
terbentuk sehingga menyebabkan hal ini tidak terlalu membahayakan karena terjadi
kesetimbangan alami.
Sedangkan erosi yang dipercepat merupakan erosi yang dipercepat karena
kegiatan manusia yang mengganggu keseimbangan alam, jumlah tanah yang tererosi
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini berjalan
sangat cepat ( bila dibandingkan erosi geologi ) sehingga tanah di permukaan menjadi
hilang.
Erosi dapat disebabkan oleh berbagai hal, bisa disebabkan oleh air ataupun
angin. Di Indonesia sendiri erosi yang paling sering terjadi adalah erosi yang
disebabkan oleh air. Erosi yang disebabkan oleh air terdapat beragam jenisnya, dan
memiliki tingkat bahaya yang berbeda-beda tergantung jenis erosinya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Erosi Alur


Erosi alur adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel-
partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air.
Air larian masuk ke dalam cekungan permukaan tanah ( saluran-saluran air ),
kecepatan air larian meningkat dan akhirnya terjadilah transportasi sedimen yang
menyebabkan tergerusnya tanah pada cekungan permukaan tanah tersebut, biasanya
alur yang terbentuk hanya memiliki ukuran kedalaman dan lebar beberapa sentimeter
saja, akan tetapi bila dibiarkan akan bertambah besar dan menjadi erosi parit yang
lebih dalam dan lebih lebar.

2.2 Faktor Penyebab Erosi Alur


Erosi alur biasanya terjadi pada daerah pegunungan yang berlereng terjal
dimana puncak pegunungan tersebut sudah tidak bervegetasi lagi. Erosi alur juga
mudah dijumpai pada tanah yang telah digemburkan untuk tanaman tumpang sari.
Daerah-daerah berlereng terjal dan memiliki alur-alur dan cekungan tanah yang tidak
tertutup vegetasi biasanya merupakan penyebab utama terjadinya erosi alur.

2.3 Dampak Erosi Alur


Erosi alur merupakan penyebab utama sedimentasi ( 87%), erosi alur
membawa material-material tanah ke daerah kaki gunung dan diendapkan disana.
Selain menyebabkan sedimentasi, erosi alur juga menyebabkan degradasi lahan yang
akan menyebabkan menurunnya produktivitas lahan karena top soilnya terkikis habis,
tidak menutup kemungkinan pula lahan tersebut berubah menjadi lahan kritis/tandus.

2.4 Metode Penanggulangan


Untuk menanggulangi erosi alur dapat dilakukan beberapa metode, yaitu :
 Pengolahan lahan menurut kontur
Mengolah tanah agar daya infiltrasi tanah menjadi lebih besar dan mengurangi
run-off, tanah diolah seperlunya saja agar tidak mudah tererosi dan dilakukan
menurut kontur atau memotong lereng.
 Penanaman vegetasi menurut kontur
Dilakukan penanaman vegetasi menurut kontur atau memotong lereng untuk
menghambat aliran permukaan.
 Melakukan penghijauan kembali
Merupakan usaha rehabilitasi lahan yang gundul agar berkurangnya resiko
erosi secara umum
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Erosi alur adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir menuruni
lereng-lereng dan membentuk alur-alur yang memanjang menuruni lereng karena
tergerus oleh gerakan limpasan aliran permukaan. Alur-alur yang terbentuk biasanya
hanya berukuran kecil dengan lebar dan kedalaman beberapa sentimeter.
Erosi alur relatif mudah untuk ditanggulangi, dengan beberapa metode
penanggulangan seperti pengolahan tanah, penanaman vegetasi dan penghijauan
kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai