Nama Mata Kuliah : Kimia Hayati: Kimia Analisis Bahan Alam
Kode Mata Kuliah : Kim17074 Semester/SKS : VI/2 Nama : Nora Silva Inanta NIM : 180704025 Materi Uraian Sumber Referensi/Daftar Pustaka Definisi Ekstraksi adalah perbedaan Arisworo. 2006. Ilmu Ekstraksi kelarutan zat dalam pelarut. Pengetahuan Adu dua jenis, yaitu pelarut Alam.Jakarta:Erlangga polar (pelarut yang dapat bercampur dengan air) dan pelarut nonpolar (pelarut yang dapat bercampur dengan lemak/minyak. Contoh polar adalah air dan alcohol. Adapun contoh pelarut nonpolar adalah eter dan aseton Metode Ekstaksi 1. Maserasi, merupakan Arisworo. 2006. Ilmu (Semua Jenis salah satu jenis Pengetahuan Ekstraksi) ekstraksi padat cair Alam.Jakarta:Erlangga yang sederhana. Proses ekstraksi dilakukan dengan cara merendam sampel pada suhu kamar menggunakan pelarut yang sesuai sehingga dapat melarutkan analit dalam sampel. Sampel biasanya direndam selamah 3-5 hari sambil di aduk sesekali untuk mempercepat proses pelarutan analit. 2. Perkolasi, merupakan salah satu jenis ekstraksi padat cair yang dilakukan dengan jalan mengalirkan pelarut secara perlahan pada sampel dalam suatu perlokator. Pada ekstraksi jenis ini, pelarut ditambahkan secara terus menerus, sehingga proses ektraksi selalu dilakukan dengan pelarut yang baru 3. Sokletasi, merupakan salah satu jenis ekstraksi menggunakan alat soklet. Pada ekstraksi ini pelarut dan sampel ditempelkan menggunakan alat terpisah. Prinsipnya adalah ekstraksi dilakukan secara terus menerus menggunakan pelarut yang relative sedikit. Bila ekstraksi telah selesai maka pelarut dapat diuapkan sehingga akan diperoleh ekstrak. Definisi Isolasi Isolasi adalah cara atau proses Sudjadi. 1988. Metode memisahkan mikroorganisme Pemisahan. Yogyakarta: tertentu dari lingkungan, KANISIUS sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut disebut kultur murni. Teknik isolasi mikroorganisme terbagi menjadi beberapa jenis : teknik sebar, teknik ulang, dan teknik gores.proses pengambilan atau pemisahan senyawa murni yang menggunakan pelarut Metode Isolasi Proses isolasi dimulai dari Sudjadi. 1988. Metode sampel yang jumlahnya Pemisahan. Yogyakarta: banyak, minimal 2 kg sampel KANISIUS kering yang sudah dihaluskan. Pekerjaan isolasi membutuhkan ketrampilan dan pengalaman dalam memadukan berbagai teknik pemisahan. Definisi Skrining fitokimia merupakan Harborne, J.B.1987. Uji/Skrinning salah satu cara yang dapat Metode Fitokimia. Fitokimia dilakukan untuk Diterjemahkan oleh mengidentifikasi kandungan Sujatmi. Bandung: ITB senyawa metabolit sekunder Perss. Hal: 9-13, 21, 73, suatu bahan alam. Skrining 102-103 fitokimia merupakan tahap pendahuluan yang dapat memberikan gambaran mengenai kadnungan senyawa tertentu dalam bahan alam yang akan diteliti. Metode Uji Uji fenolik dilakukan dengan Noumi. E., Snoussi, M., Fitokimia mereaksikan ekstrak etanol Hajlaoui, H., Trabelsi, N., Polifenol/Fenolik daun galam dengan larutan Ksouri, R., Valentin, E., FeCl3 1%. Hasil ditunjukkan Bakhrouf, A. (2011). dengan terbentuknya warna Chemical composition, hijau, merah, ungu, biru tua, antioxidant and antifungal biru, biru kehitaman, atau hijau potential of Melaleuca kehitaman alternifolia (tea tree) and Eucalyptus globules essential oil againts oral Candida species. Journal of Medicinal Plants Research, 5(17), 4147- 4156. Metode Uji uji Flavonoid Pengujian Desmiaty, Y., Ratnawati, Fitokimia dilakukan dengan cara J., Andini, P. (2009). Flavonoid mengambil masing-masing Penentuan jumlah sebanyak 2 mL sampel daun flavonoid total ekstrak palado yang telah diekstraksi etanol daun buah merah dengan pelarut air dan etanol, (Pandanus conoideus kemudian dipanaskan kurang Lamk.) secara kolorimetri lebih 5 menit. Setelah komplementer. Seminar dipananskan masingmasing Nasional POKJANAS TOI dutambahkan dengan 0,1 gram XXXVI (pp. 1- 8). logam Mg dan 5 tetes HCl Yogyakarta: Universitas pekat. Jika maisng-masing Sanata Dharma. larutan terbentuk warna kuning jingga sampai merah, maka positif mengandung flavonoid (Mustikasari & Ariyani, 2010) Metode Uji uji Terpenoid Pengujian Septyaningsih, D. 2010. Fitokimia Fenil dilakukan dengn cara Isolasi dan identifikasi Propanoid mengambil masing-masing komponen utama ekstrak sebanyak 2 mL sampel daun biji buah merah. palado yang telah diekstraksi Surakarta: Universitas dengan pelarut air dan etanol. Sebelas Maret. Setelah itu masing-masing ekstrak, ditambahkan dengan 3 tetes HCl pekat dan 1 tetes H2SO4 pekat. Jika masing- masing larutan terbentuk warna merah atau ungu maka positif mengandung terpenoid. Metode Uji Pembuktian keberadaan Lestario,L, N, Rahayuni, Fitokimia antosianin dapat dilakukan E, Timotius, K, H. 2011. Antosianin dengan cara yang sederhana. Kandungan antosianin dan Cara yang pertama adalah identifikasi antosianidin sampel dipanaskan dengan HCl dari kulit buah jenitri 2M selama 2 menit pada suhu (Elaeocarpus angustifolius 100 °C, kemudian diamati blume). AGRITECH. warna sampel. Apabila warna 31(2):93-101 merah pada sampel tidak berubah (mantap), maka menunjukkan adanya antosianin. Cara kedua dengan menambahkan sampel dengan NaOH 2M tetes demi tetes. Apabila warna merah berubah menjadi hijau biru dan memudar perlahan maka menunjukkan adanya antosianin (Lestario et al., 2011). Karakterisasi Senyawa Antosianin Dengan Kromatografi Lapis Tpis Filtrat pada skrining fitokimia flavonoid ditutul pada plat silika gel 60 F254, kemudian diusap dengan butanol : asam asetat : air sebanyak 4:5:1, kemudian dikeringkan dan diamati menggunakan sinar UV 254 nm dan 366 nm. Selanjutnya, plat disemprot dengan amonia, dikeringkan dan diamati kembali dengan sinar UV 254 nm dan 366 nm. Metode Uji Pengujian dilakukan dengan Septyaningsih, D. 2010. Fitokimia Steroid cara mengambil masing- Isolasi dan identifikasi masing sebanyak 2 mL sampel komponen utama ekstrak daun palado yang telah biji buah merah. diekstraksi dengan pelarut air Surakarta: Universitas dan etanol. Setelah itu masing- Sebelas Maret. masing ekstrak ditambahkan dengan 3 tetes HCl pekat dan 1 tetes H2SO4 pekat. Jika masing-masing larutan terbentuk warna hijau maka positif mengandung steroid. Metode Uji Pengujian dilakukan dilakukan Hagerman, A. E. (2002). Fitokimia Tanim dengan cara mengambil Tannin. Miami University. masing-masing sebanyak 2 mL sampel daun palado yang telah diekstraksi dengan pelarut air dan etanol, kemudian dipanaskan kurang lebih 5 menit. Setelah dipanaskan masing-masing ditambahkan beberapa tetes FeCl3 1%. Jika masing-masing larutan terbentuk warna coklat kehijauan atau biru kehitaman maka positif mengandung tanin (Marlinda dkk, 2012). Metode Uji Metode ekstraksi yang umum Dewi, A. P., Fitokimia dilakukan untuk terpenoid Haryuningtyas, D. (2008). Terpenoid adalah semua metode ekstraksi Uji in vitro ekstrak Tea menggunakan pelarut eter, Tree (Melaleuca petroleum eter, atau aseton. alternifolia) terhadap Terpenoid dalam bentuk tungau Sercoptes scabiel minyak atsiri baik mono- dan pada kambing. Prosiding sesquiterpena dipisahkan Seminar Nasional menggunakan metode klasik Teknologi Peterenakan seperti hidrodestilasi. dan Veteriner (pp. 510- 515). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Metode Uji uji Saponin Saponin dapat Banu, K.S. and Catrine, L. Fitokimia dideteksi dengan uji busa dalam (2015). General Saponin air panas dan dikocok kuat. Techniques Involved in Busa yang stabil akan terus Phytochemical Analysis, terlihat selama 5 menit dan International Journal of tidak hilang pada penambahan Advanced Research in 1 tetes HCl 2 N menunjukkan Chemical Science adanya saponin. (IJARCS) Volume 2, Issue 4 Metode Uji Larutan Percobaan Sari filtrat 3 Ribera, A.E. and Zuñiga, Fitokimia kali, tiap kali dengan 20 mL G. (2012). Induced plant Glikosida campuran 3 bagian volume secondary metabolites for kloroform P dan 2 bagian phytopatogenic fungi volume isopropanol P. Pada control: a review, Journal kumpulan sari tambahkan of Soil Science and Plant natrium sulfat anhidrat P, Nutrition, 12 (4), 893-911 saring, dan uapkan pada suhu tidak lebih dari 50o . Larutan sisa dengan 2 mL metanol P. ß Cara Percobaan 1. Uapkan 0,1 mL larutan percobaan di atas tangas air, larutkan sisa dalam 5 mL asam asetat anhidrat P. Tambahkan 10 tetes asam sulfat P, terjadi warna biru atau hijau menunjukkan adanya glikosida (reaksi Liebermann Burchard). 2. Masukkan 0,1 mL larutan Percobaan dalam tabung reaksi, uapkan di atas tangas air. Pada sisa tambahkan 2 mL air dan 2 tetes Molish LP. Tambahkan hati-hati 2 mL asam sulfat P, terbentuk cincin berwarna ungu pada batas cairan, menunjukkan adanya ikatan gula (reaksi Molish). Metode Uji Pada umumnya senyawa Ribera, A.E. and Zuñiga, Fitokimia poliketida bersifat nonpolar G. (2012). Induced plant Poliketida sehingga dapat dipisahkan secondary metabolites for menggunakan pelarut yang phytopatogenic fungi nonpolar seperti n-heksana, control: a review, Journal kloroform, metilenklorida, dan of Soil Science and Plant etil asetat. Pemisahan dapat Nutrition, 12 (4), 893-911 dilakukan dengan beberapa tahapan ekstraksi dan metode pemisahan. Misalnya dimulai dengan melakukan maserasi atau perkolasi menggunakan pelarut alcohol (methanol atau ethanol). Ekstrak kasar yang diperoleh selanjutnya dapat dipisahkan menggunakan metode vacuum liquid chromatography dan kromatografi kolom atau kromatografi lapis tipis preparatif. Metode yang lebih modern juga dapat digunakan misalnya menggunakan HPLC preparatif. Metode Uji Proses-proses ini menunjukkan Ribera, A.E. and Zuñiga, Fitokimia kesatuan mendasar dari semua G. (2012). Induced plant Metabolit Primer materi hidup, dan secara secondary me tabolites for kolektif digambarkan sebagai phytopatogenic fungi metabolisme utama. Senyawa control: a review, Journal yang terlibat dalam jalur yang of Soil Science and Plant disebut metabolit primer. Nutrition, 12 (4), 893-911 Karenanya, degradasi karbohidrat dan gula umumnya terjadi melalui jalur yang ditandai dengan baik yang dikenal sebagai glikolisis dan siklus Krebs /sitrat/siklus asam trikarboksilat, yang melepaskan energi dari senyawa organik melalui reaksi oksidasi.