Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING

DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO


DISTRIBUSI JAWA BARAT

PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING


DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

Tulus Friedel, Syauqy Lukman


Universitas Padjadjaran
syauqy.lukman@unpad.ac.id

ABSTRAK

Dalam kajian Public Relations, ekspose media massa menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan. Media monitoring terkait pemberitaan, peliputan, dan beragam ekspose media
massa terkait perusahaan atau institusi, mutlak menjadi artikel yang harus dilakukan Public
Relations. Artikel ini berisi kajian deskriptif tentang program kliping media sebagai bagian
dati aktivitas media monitoring Divisi Humas PT. PLN Disjabar. Dengan menggunakan
metode pendekatan deskriptif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan penelusuran
pustaka untuk menggambarkan tahapan-tahapan media monitoring di PT. PLN Disjabar.
Aktivitas media monitoring terdiri dari menghitung pemberitaan, melihat posisi tulisan,
melihat luas kolom, dan analisis isi. Secara umum, aktivitas kliping media yang dilakukan
oleh Divisi Humas PT. PLN Disjabar sebagai bagian dari media monitoring sudah terprogram
dengan cukup baik, terlaksana secara sistematis sebagai bagian dari aktivitas rutin Divisi
Humas. Meskipun demikian, kajian ini juga memberikan beberapa rekomendasi perbaikan
terkait aktivitas-aktivitas tersebut.

Kata Kunci: Media Monitoring, kliping media, public relations, PLN

MEDIA CLIPING PROGRAM AS A MONITORING MEDIA PRIVATE DIVISION


ACTIVITIES IN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUTION, WEST JAVA
ABSTRACT

In the study of Public Relations, mass media exposure is an important thing to consider.
Media monitoring related to reporting, coverage, and various mass media exposures related to
companies or institutions, is absolutely an article that must be done by Public Relations. This
article contains a descriptive study of the media clipping program as part of the media
monitoring activities of the Public Relations Division of PT. PLN Disjabar. By using a
descriptive approach, data obtained through observation, interviews, and library research to
describe the stages of media monitoring at PT. PLN Disjabar. Media monitoring activities
consist of calculating reporting, looking at the position of writing, looking at column area and
content analysis. In general, media clipping activities carried out by the Public Relations
Division of PT. PLN Disjabar as part of the monitoring media is quite well programmed,
carried out systematically as part of the routine activities of the Public Relations Division.
Nevertheless, this study also provides some recommendations for improvements related to
these activities.
Keywords: Media Monitoring, media clippings, public relations, PLN

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 181
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

PENDAHULUAN tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan


pada saling pengertian. Dari pengertian
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
tersebut, dikatakan bahwa PR sebuah
adalah instansi yang mengelola energi
organisasi/perusahaan berfungsi untuk
listrik satu-satunya di Indonesia yang di
merangkum keseluruhan komunikasi yang
bawah naungan negara (BUMN) yang
terencana dalam organisasi/perusahaan
menyangkut kebutuhan hidup orang
tersebut.
banyak. Sebagai perusahaan yang puluhan
tahun berkecimpung dalam distribusi Begitu pun Divisi Humas yang ada
tenaga listrik, PLN adalah instansi yang di PLN DJB. Humas PLN DJB berfungsi
memiliki pengalaman, keahlian, dan atas segala jenis komunikasi perusahaan
berkompeten dalam melayani kebutuhan PLN DJB, mulai dari tahap perencanaan
listrik masyarakat. Konsumsi listrik hingga tahap akutalisasi komunikasi. Baik
Indonesia setiap tahunnya terus meningkat itu komunikasi ke dalam (internal),
seiring peningkatan akses elektrifikasi dan maupun komunikasi ke luar (eksternal).
pertumbuhan ekonomi (sumber dari Publik Internal adalah publik yang
http://www.pikiran- berada di dalam organisasi/perusahaan
rakyat.com/ekonomi/2016/02/05/359851/d seperti supervisor, karyawan, manajer,
armin-hasil-pengolahan-sampah-menjadi- direktur, dan General Manajer (GM).
listrik-wajib-dibeli-pln). Eksternal Publik adalah publik yang secara
Pemberitaan mengenai kebutuhan organik tidak berkaitan langsung dengan
listrik dan pentingnya listrik menjadi perusahaan seperti media massa (pers),
sangat penting bagi instansi pengelola pemerintah, pendidik/dosen, pelanggan,
listrik. Dari berbagai macam pemberitaan dan pemasok.
menjadi tolok ukur untuk mengetahui Salah satu publik eksternal
permasalahan apa saja yang terjadi dalam perusahaan yang juga merupakan
pengelolaan listrik. stakeholder adalah media massa. Baik itu
Jefkins (1996) menyebutkan bahwa dalam bentuk perusahaan/instansi maupun
Public Relations adalah sesuatu yang individu/perorangan berupa wartawan dan
merangkum keseluruhan komunikasi yang jurnalis. Media massa merupakan
terencana, baik itu ke dalam maupun ke publik/stakeholder perusahaan yang juga
luar, antara suatu organisasi dengan semua memegang peranan sangat penting
khalayaknya dalam rangka mencapai terhadap perkembangan perusahaan.

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 182
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

Dengan adanya media massa yang adalah mengawasi/memonitor, yaitu


berperan untuk menyampaikan informasi- kegiatan memilah dan memilih
informasi massal kepada masyarakat luas, pemberitaan yang sedang hangat (aktual),
informasi seputar perusahaan pun bisa apabila ada pemberitaan-pemberitaan yang
disampaikan melalui perananan media berkaitan dengan perusahaan, terlebih
massa ke masyarakat luas. Untuk itu akan berita tersebut menyebutkan secara
selalu ada hubungan yang saling langsung (direct mention) tentang sebuah
membutuhkan antara perusahaan dengan perusahaan, berita tersebut harus
media massa. Perusahaan membutuhkan dikumpulkan (kliping) di dalam file
media massa untuk memperoleh publisitas perusahaan. Setelah dikumpulkan, berita-
yang luas, dan media massa membutuhkan berita tersebut sebisa mungkin diberikan
berita seputar perusahaan untuk feedback atas terpaan di media massa.
disampaikan ke masyarakat luas. Untuk itu Apabila berita tersebut bersifat netral atau
hubungan antara perusahaan dengan media positif, seorang media relations bisa
massa harus lah berjalan baik. Oleh karena sekadar mengirim e-mail kepada wartawan
itu setiap perusahaan membutuhkan peran yang menulis berita tersebut untuk
Public Relations yang dapat menjalankan berterima kasih, karena merupakan bentuk
fungsi media relations untuk menjalankan publisitas perusahaan. Namun apabila
hubungan antara perusahaan dengan media berita yang dimuat bersifat negatif,
massa dengan baik. sesegera mungkin perusahaan harus
menindak lanjuti akan hal itu. Karena
Banyak kegitan-kegiatan yang
dapat memberikan dampak yang buruk
dilakukan seorang media relations officer
mengenai citra perusahaan.
yang dalam kaitannya hubungan antara
perusahaan dengan media massa. Salah Di PT PLN (Persero) Distribusi
satu kegiatan yang paling sering dan juga Jawa Barat, bentuk kegiatan media
penting dilakukan adalah kegiatan media monitoring terwujud dalam program
monitoring. Media monitoring adalah Kliping Media. Kliping Media adalah
kegiatan mengawasi/memonitor, program dari Divisi Humas khususnya
mengumpulkan (kliping), dan memberikan bagi Asisten Analis Humas di PLN DJB
feedback atas berita-berita atau segala yang dijalankan secara harian untuk
jenis informasi mengenai perusahaan yang monitoring pemberitaan-pemberitaan
terkena terpaan media massa. Pertama mengenai perusahaan setiap harinya.

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 183
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

Kliping Media menjadi program yang Media PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
sangat penting di perusahaan PLN DJB Barat. 2) Untuk mengetahui tahap
khususnya bagi Divisi Humas, karena memantau posisi berita dan tulisan pada
dengan adanya program ini perusahaan program Kliping Media PT. PLN (Persero)
dapat memantau secara langsung Distribusi Jawa Barat. 3) Mengetahui
perkembangan perusahaan dari hari ke hari tahap melihat luas kolom atau durasi siaran
hingga, bulan ke bulan, tahun ke tahun, berita atau tulisan pada program Kliping
hingga masa ke masa. Kliping Media ini Media PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
dijalanakan setiap harinya nantinya akan Barat. 4) Mengetahui tahap metode
dijadikan acuan keberhasilan publisitas analisis isi pada program Kliping Media
perusahaan yang juga merupakan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.
keberhasilan Divisi Humas.

Publisitas PT PLN Distribusi Jawa METODE PENELITIAN


Barat pun tidak lepas dengan adanya peran Penelitian ini menggunakan
media massa. Media massa yang sering pendekatan deskriptif dengan sifat data
memuat berita mengenai perusahaan PLN kualitatif. Menurut Ardianto dan Soemirat
DJB menghasilkan publisitas yang baik (2010) metode deskriptif sangat berguna
bagi perusahaan. Hal itu semua tidak luput untuk melahirkan teori-teori tentatif. Itu
dengan adanya peran media relations di perbedaan esensial antara metode
dalam perusahaan begitu pun dengan deskriptif-kualitatif dengan metode-
program Kliping Media yang berhasil metode yang lain. Metode deskriptif-
dijalankan dengan baik. Melihat fenomena kualitatif mencari teori, bukan menguji
tersebut, penulis berkeinginan untuk teori; hypothesis-generating, bukan
mengetahui bagaimana program kliping hypotesis testing; dan heuristic, bukan
media yang merupakan kegiatan media
verifikasi.
monitoring yang dijalankan di perusahaan
Metode deskriptif-kualitatif
PLN DJB dan juga bagaimana cara yang
metitikberatkan pada observasi dan
dilakukan Humas PLN DJB dalam
suasana alamiah (natural setting). Peneliti
mengelola opini publik.
terjun langsung kelapangan, bertindak
Berdasarkan penjelasan penelitian sebagai pengamat. Ia membuat kategori
ini berusaha untuk 1) mengetahui tahap perilaku, mengamati gejala, dan
menghitung media pada program Kliping mencatatnya dalam buku observasi

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 184
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

(instrumennya adalah pedoman observasi, Dalam observasi peneliti


Ia tidak berusaha untuk memanipulasi melakukan pengumpulan data yang
variabel. dilakukan dengan sengaja, sistematis
mengenai fenomena sosial dan gejala-
Data penelitian diperoleh dengan
gejala pisis untuk kemudian dilakukan
wawancara, observasi partisipatif, dan
pencatatan. Dalam kaitannya dengan
studi pustakan untuk analisis data.
penelitian ini penulis langsung terjun ke
Wawancara adalah sebuah proses
lapangan menjadi partisipan (observer
memperoleh keterangan untuk tujuan
partisipatif) untuk menemukan dan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil
mendapatkan data yang berkaitan dengan
bertatap muka antara pewawancara dan
fokus penelitian. Peneliti mengamati apa
informan atau orang yang diwawancarai,
yang dikerjakan orang, mendengarkan apa
dengan atau tanpa menggunakan pedoman
yang diucapkan dan berpartisipasi dalam
wawancara.
aktivitas yang diteliti.
Inti dari teknik pengumpulan data
Menurut M. Nazir (2003) Studi
dengan wawancara ini bahwa di setiap
Pustaka adalah metode pengumpulan data
penggunaan teknik ini selalu ada beberapa
dengan mengadakan studi penelaahan
pewawancara, informan, materi
terhadap buku-buku, literature-literatur,
wawancara, dan pedoman wawancara.
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang
Pewawancara adalah orang yang
ada hubungannya dengan masalah yang
menggunakan metode wawancara
dipecahkan (Nazir, 2003: 111). Studi
sekaligus bertindak sebagai pemimpin
pustaka yaitu mengadakan penelitian
dalam proses wawancara tersebut.
dengan cara mempelajari dan membaca
Responden adalah orang yang
literatur-literatur yang ada hubungannya
diwawancarai, diminta informasi oleh
dengan permasalahan yang menjadi obyek
pewawancara. Pedoman wawancara adalah
penelitian.
instrument yang digunakan untuk
Sebagai pembatasan penelitian dan
memandu jalannya wawancara. (Bungin,
sehubungan dengan sifat data perusahaan
2005:126). Dalam laporan ini, peneliti
yang sifatnya lampau dan terbatas, perlu
mewawancarai Ridho Agung Maulana
dipahami bahwa penelitian ini hanya
selaku Analisis Komunikasi Divisi Humas
mengambil data dalam kurun waktu satu
PLN Disjabar.
bulan, tepatnya pada bulan November

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 185
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

2016 silam. Kehati-hatian perlu diambil Media, Posisi Berita atau Tulisan, Melihat
dalam melakukan generalisir dari data Luas Kolom atau Durasi, dan metode
yang terbatas tersebut. analisis isi (Wardhani. 2010).
PEMBAHASAN Dalam menghitung media,
Media Monitoring dilakukan penilaian mengetahui apakah
upaya yang dilakukan dalam pemberitaan
Keberhasilan program Public
berjalan optimal, maka diperlukan evaluasi
Relations dapat diukur dari publikasi yang
mengenai program yang sudah dilakukan.
optimal, yaitu sesuai dengan media dan
Keberhasilan program diukur dari
target sasaran khalayak yang diinginkan,
publikasi yang optimal, yaitu sesuai
isi pemberitaan membentuk citra positif
dengan media dan target sasaran khalayak
dan dukungan publik yang baik terhadap
yang diinginkan, isi pemberitaan atau
aktivitas, pendapat, kebijakan dan
tulisan membentuk image positif dan
peraturan organisasi yang berkaitan
dukungan khalayak yang baik terhadap
dengan kepentingan publik. Dukungan
akticitas, pendapat, kebijakan dan
publik dapat terlihat lewat tanggapan
peraturan organisasi yang berkaitan
positif melalui wawancara berita, opini,
dengan kepentingan publik. Dukungan
tajuk rencana, karikatur, dan karangan
publik dapat berupa masukan atau
khas (features).
tanggapan yang positif melalui wawancara
Untuk mengetahui apakah upaya
berita, tulisan opini, tajuk rencana,
yang dijalankan dalam media relations
karikatur, dan karangan khas. (Wardhani,
optimal, diperlukannya evaluasi mengenai
2008: 140)
program yang sudah dilakukan. Seorang
Semakin banyak media yang
public relations wajib untuk mengkaji
mempublikasikan berita mengenai
ulang dan mengevaluasi pemberitaan
perusahaan akan semakin baik, dan bahkan
mengenai perusahaan yang muncul di
apabila berita dimuat dalam rubrik dan
media cetak ataupun elektronik. Hal
posisi yang strategis. Berita pada posisi
tersebut dinamakan media monitoring.
yang strategis akan mudah mendapat
Tahapan Media Monitoring
perhatian dari pembaca surat kabar.
Upaya-upaya yang dilakukan Semakin strategis posisinya, maka akan
perusahaan untuk melakukan evaluasi dan memberikan dampak pemberitaan yang
monitoring media adalah Menghitung kuat bagi pembaca, pendengar atau

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 186
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

pemirsa. Rheinald Khasali dalam monitoring di PT PLN (Persero) Distribusi


Wardhani (2008:141), menyatakan bahwa Jawa Barat. Program ini adalah salah satu
lokasi berita di rubrik tertentu memiliki program yang dijalankan Humas PLN DJB
dampak yang kuat dalam pemberitaan. sebagai fungsi media monitoring. Program
ini dijalankan setiap hari guna memantau
Luas kolom berita mengenai
perkembangan perusahaan dari publisitas
organisasi atau perusahaan di media massa
yang diterpa media dari hari ke hari hingga
merupakan hal lain yang perlu
masa ke masa.
dipertimbangkan. Semakin luas kolom
berita di surat kabar maka semakin Dengan adanya program ini,
membuat publik lebih memberikan Humas PLN DJB dapat memberikan
perhatian serta memiliki dampak yang feedback atas pemberitaan yang beredar
cukup kuat. tersebut sesuai dengan tone pemberitaan
yang beredar. Terlebih apabila tone
Metode analisis isi, bertujuan
pemberitaannya adalah negatif, Humas
mengetahui kecenderungan opini publik
PLN DJB bisa langsung menindak lanjuti
atas informasi media massa, mengetahui
dengan memberikan konfirmasi apakah
kecenderungan isu yang makin
berita tersebut benar atau tidak, dan
menghangat atau mulai menurun
sebagainya. Sedikit berbeda apabila berita
pemberitaan yang dan mengetahui posisi
yang beredar memiliki tone netral dan
perusahaan di mata publik eksternal.
positif, mungkin responnya bisa hanya
Semakin banyak media yang
berupa sekadar mengirimkan salam
mempublikasikan berita mengenai
melalui surat elektronik kepada redaksi,
perusahaan akan semakin baik, dan bahkan
wartawan, dan bentuk respon lainnya.
apabila berita dimuat dalam rubrik dan
posisi yang strategis. Berita pada posisi Program Kliping Media juga
yang strategis akan mudah mendapat menjadi tolak ukur dan evaluasi Humas
perhatian dari pembaca surat kabar PLN DJB perihal media monitoring,
(Wardhani, 2008: 141). dengan menghitung seberapa besar
publisitas yang didapat perusahaan yang
kemudian dapat diberitahukan kepada
Program Kliping Media
Manajer dan juga General Manajer.
Program Kliping Media merupakan
bentuk perwujudan dari kegiatan media

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 187
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

Media Monitoring Kliping Media Menghitung Media

Untuk mengetahui apakah upaya Dalam pelaksanaan media


yang dilakukan dalam pemberitaan monitoring, menghitung media merupakan
berjalan optimal, maka diperlukan evaluasi kegiatan evaluasi atas perhitungan media
mengenai program yang sudah dilakukan. yang diharapkan mempublikasi atau tanpa
Keberhasilan program diukur dari adanya hubungan langsung meliput
publikasi yang optimal, yaitu sesuai pemberitaan mengenai perusahaan. PLN
dengan media dan target sasaran khalayak Disjabar melakukan media monitoring
yang diinginkan, isi pemberitaan atau untuk pemberitaan yang terdapat unsur
tulisan membentuk image positif dan PLN di dalamnya.
dukungan khalayak yang baik terhadap Ridho, petugas Analisis
akticitas, pendapat, kebijakan dan Komunikasi dalam divisi Humas PLN
peraturan organisasi yang berkaitan Disjabar tidak mempermasalahkan media
dengan kepentingan publik. Dukungan yang meliput juga di luar media yang
publik dapat berupa masukan atau dinilai memiliki hubungan baik dengan
tanggapan yang positif melalui wawancara PLN Disjabar. Bagi Ridho, merupakan
berita, tulisan opini, tajuk rencana, keuntungan apabila berita dapat
karikatur, dan karangan khas. (Wardhani, dipublikasikan di banyak media, selama
2008: 140) masih pada inti pemberitaan yang sesuai
Pada umumnya, perusahaan dengan yang diliput.
melakukan evaluasi oleh staf Humas dari
perusahaan itu sendiri atau menggunakan
jasa konsultan eksternal. Metode yang
digunakan pada perusahaan pada
umumnya beragam. Dalam melaksanakan
evaluasi, PLN Disjabar mengandalkan staf
divisi Humas sendiri yang bertugas khusus
dalam media monitoring. PLN Disjabar
Gambar 1.: Data Statistik Jumlah Media
membuat kliping publikasi yang didapat
yang meliput PLN Disjabar Bulan
dari media cetak.
November 2016

Sumber: Jaringan Intranet PLN

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 188
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

perhatian dari pembaca surat kabar.

Sepanjang bulan November 2016 Terkait dengan posisi berita, Ridho


ada banyak surat kabar yang memuat menyatakan tidak memperhitungkan posisi
berita tentang PLN DJB, baik itu media berita apabila berada dalam posisi yang
dengan skala lokal hingga nasional. Di strategis atau tidak. Selama berita pada
antaranya adalah 9 media yang tercatat rubrik yang tepat untuk PLN, hal tersebut
memuat berita tentang PLN DJB, di tidak menjadi masalah bagi Humas PLN
antaranya adalah: Pikiran Rakyat, Inilah Disjabar. Ridho meyakinkan bahwa berita
Koran, Tribun Jabar, Galamedia, Bandung mengenai PLN berada pada rubrik yang
Ekspress, Seputar Indonesia, Radar tepat sesuai dengan isi berita yang diliput.
Bandung, Bisnis Indonesia, dan Republika. Dari seluruh berita mengenai PLN
Di antara 9 media tersebut, yang tertinggi yang diliput oleh media regional atau
paling sering memuat berita tentang PLN daerah, jumlah berita yang berada di
DJB adalah Tribun Jabar dengan jumlah kolom pertama sejumlah 30 berita. Berita
18 berita. Sedangkan yang paling sedikit di yang berada di kolom kedua sejumlah 16
antara 9 media tersebut adalah Republika berita. Berita yang berada di kolom ketiga
dengan satu artikel. Pikiran Rakyat adalah sejumlah lima berita, di kolom keempat
media yang paling banyak sejumlah tiga berita, dan kolom keenam
mempublikasikan berita positif mengenai sejumlah satu berita.
PLN DJB dengan tujuh berita. Tribun
Menurut Rheinald Khasali dalam
Jabar menjadi surat kabar yang paling
Wardhani (Wardhani, 2008) lokasi berita
banyak memuat berita dengan tone netral
di rubrik ekonomi memiliki dampak yang
sejumlah 12 berita.
kuat dalam pemberitaan. Sebagian besar
berita yang berada di kolom pertama
Melihat Posisi Berita/Tulisan berada pada rubrik yang memberikan
dampak pemberitaan kuat bagi pembaca
Semakin banyak media yang
surat kabar. Berita mengenai PLN Disjabar
mempublikasikan berita mengenai
terdapat 7 berita dalam rubrik mengenai
perusahaan akan semakin baik, dan bahkan
ekonomi dan bisnis di surat kabar
apabila berita dimuat dalam rubrik dan
inilahkoran, Radar Bandung, dan Tribun
posisi yang strategis. Berita pada posisi
yang strategis akan mudah mendapat Jabar. Sejumlah 12 berita juga berada
dalam rubrik khusus Bandung yang diliput

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 189
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

di surat kabar inilahkoran, Galamedia, dipindahkan ke Legoknangka


Tribun Jabar, Pikiran Rakyat, dan Koran (Sumber: Jaringan Intranet PLN)
Sindo Regional.

Terdapat sejumlah berita yang Melihat Luas Kolom


berada di halaman-halaman yang bisa Luas kolom berita mengenai
dikategorikan strategis. Menurut Rheinald organisasi atau perusahaan di media massa
Khasali dalam Wardhani, posisi berita merupakan hal lain yang perlu
pada bagian headline dan halaman pertama dipertimbangkan. Semakin luas kolom
memiliki dampak yang sangat kuat. berita di surat kabar maka semakin
Sedangkan, berita pada halaman kedua membuat publik lebih memberikan
sampai dengan kedelapan memiliki perhatian serta memiliki dampak yang
dampak yang medium. Berita mengenai cukup kuat.
PLN di surat kabar regional atau daerah,
Terdapat beberapa berita mengenai
terdapat satu pemberitaan yang berada di
PLN yang dimuat pada surat kabar dengan
halaman pertama, yaitu berita mengenai
luas kolom yang besar. Berita dengan
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
judul “Proyek 35 Ribu MW Masih Jauh
Sampah (PLTSa) yang diusulkan untuk
dari Target” berada di halaman kedua
dibangun di Legok Nangka. Berita
dalam rubrik Nasional pada surat kabar
mengenai PLN yang berada di halaman
inilahkoran tanggal 3 November 2016.
dua sampai dengan delapan terdapat 38
Berita dimuat dalam luas kolom yang luas
berita.
karena dari isi berita memuat isu nasional.
Ada juga berita dengan judul “Langkah
PLN Mengembalikan Kejayaan Jawa
Barat” yang berada di halaman A5 pada
surat kabar inilahkoran tanggal 15
November 2016. Berita ini terkait dengan
pedulinya PLN dengan atlet bulutangkis
nasional dengan membantu sebuah
Persatuan Bulutangkis (PB).

Gambar 2. Berita mengenai PLTSa yang

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 190
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

Analisis Tahap Menghitung Media

Dalam pelaksanaan menghitung


media, PLN Disjabar menghitung media
sesuai dengan publikasi yang dilakukan di
surat kabar di mana unsur mengenai PLN
diberitakan. Media yang meliput secara
garis besar adalah media yang diundang
Gambar 3.: Berita mengenai PLN
membantu PBSGS untuk meliput. Apabila media yang
(Sumber: Jaringan Intranet PLN)
diundang meliput dan mempublikasikan
acara dari organisasi atau perusahaan
Metode Analisis Isi tersebut, maka dapat disimpulkan dapat

Semakin banyak media yang sukses (Wardhani, 2008: 140).

mempublikasikan berita mengenai Humas PLN Disjabar mengundang


perusahaan akan semakin baik, dan bahkan media dalam kegiatan PLN yang ingin
apabila berita dimuat dalam rubrik dan diliput oleh media. Media yang diundang
posisi yang strategis. Berita pada posisi adalah media yang sudah memiliki
yang strategis akan mudah mendapat hubungan baik dengan PLN Disjabar.
perhatian dari pembaca surat kabar. Berita yang terliput oleh media regional

Humas PLN Disjabar melakukan atau daerah Jawa Barat sejumlah 60

analisis isi pada pemberitaan dengan pemberitaan. Bisa dikatakan, PLN

membaca berita secara utuh. Disjabar mengundang media untuk


meliput dan sukses mempublikasikan
Berdasarkan wawancara dengan
pemberitaan mengenai kegiatan PLN di
Ridho selaku Analisis Komunikasi Humas
media.
PLN Disjabar, analisis isi yang dilakukan
di PLN Disjabar sama dengan perusahaan
pada umumnya mengukur tone berita dan Analisis Tahap Posisi Berita / Tulisan
bobot berita. Ridho merasa selama bekerja
Semakin banyak berita yang
di PLN Disjabar, orang-orang yang berada
dipublikasikan, semakin baik pula seiring
di Humas PLN Disjabar tidak sepenuhnya
dengan usaha membangun hubungan
berlatarbelakang Komunikasi.
dengan media. Posisi pemberitaan yang

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 191
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

strategis juga menjadi keuntungan bagi Analisis Tahap Melihat Luas Kolom
PLN Disjabar. Dari luas kolom berita yang
PLN Disjabar mendapat liputan dipublikasikan berhubungan dengan PLN
pemberitaan yang banyak dari sejumlah Disjabar, PLN mendapat pemberitaan yang
banyak media regional Jawa Barat. Berada cukup banyak. Sebanyak 60 pemberitaan
pada kolom pertama di halaman yang mengenai PLN di surat kabar regional
masih terbilang di depan surat kabar Jawa Barat dan beberapa berita terdapat di
menjadi keuntungan bagi PLN Disjabar kolom pemberitaan yang luas. Pemberitaan
untuk sejumlah berita dengan tone positif. mengenai “Proyek 35 Ribu MW Masih
Tanggapan surat pembaca yang Jauh dari Target” berada di halaman kedua
dipublikasikan terkait PLN Disjabar dinilai dalam rubrik Nasional pada surat kabar
baik. Terdapat surat pembaca yang inilahkoran tanggal 3 November 2016
merupakan respon dari tindak langsung terdapat di halaman kedua dan
PLN Disjabar menanggapi apa yang terjadi menghabiskan seluruh kolom dalam
dengan PLN Cikampek terkait tiang listrik kurang lebih setengah halaman.
milik PLN yang menghalangi Pemberitaan terkait proyek ini dinilai
pembangunan wudhu Mushola Masjid Al- penting bagi surat kabar sehingga
Huda di Karawang pada tanggal 18 mendapat cakupan liputan yang cukup
November 2016. Respon yang cepat dari besar.
PLN menangani hal tersebut berbuah Selain itu, terdapat berita bertajuk
respon surat pembaca pada tanggal 22 “PLTSa Pindah ke Legoknangka?” pada
November 2016 di surat kabar yang sama, surat kabar Pikiran Rakyat tanggal 18
Pikiran Rakyat. November 2016 yang berisi mengenai
Seperti yang dikemukakan pembangunan pembangkit listrik tenaga
Rheinald Khasali dalam Wardhani (2008), sampah yang akan dipindahkan ke
lokasi pemberitaan di surat pembaca Legoknangka. Luas kolom pemberitaan
memberikan dampak yang bervariasi atau sebesar setengah halaman surat kabar ini
bahkan bisa sangat kuat. Hal ini mengenai pernyataan yang melibatkan
memberikan dampak positif bagi PLN Walikota Bandung, Ridwan Kamil dan
terkait lokasi pemberitaan pada rubrik Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Surat Pembaca. terkait birokrasi pembangunan PLTSa di
Bandung Raya. Pembangunan PLTSa

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 192
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

memiliki dampak besar bagi warga komunikator yang dipilih. (Wardhani,


Bandung Raya dan juga Jawa Barat. 2008). Maka, Humas PLN Disjabar
dengan menganalisis siapa yang meliput
dan memberitakan telah melakukan
Analisis Tahap Metode Analisis Isi
observasi isi perilaku komunikasi dari
Berelson & Kerlinger suatu media yang meliput dan
mengemukakan bahwa analisis isi adalah memberitakan.
suatu metode untuk mempelajari dan
menganalisis komunikasi secara
sistematik, objektif, dan kuantitatif SIMPULAN

terhadap pesan yang tampak (Wardhani, Berdasarkan hasil dan pembahasan


2008). Berdasarkan apa yang dikatakan yang penulis sajikan dapati disimpulkan
oleh Berelson & Kerlinger dalam beberapa hal sebagai berikut,
Kriyantono (2010), Humas PLN Disjabar 1. Dalam tahapan menghitung media,
melakukan analisis isi secara sistematik Humas PLN Disjabar semakin baik
dan objektif. Meskipun bagi Ridho selaku dalam menghitung media yang
Analisis Komunikasi PLN Disjabar,
meliput dan juga memberikan
metode analisis isi yang dilakukan masih respon positif bagi media yang
dirasa sederhana sebagaimana banyak telah meliput PLN Disjabar.
perusahaan melakukannya. Tanggapan yang baik kepada
Humas PLN Disjabar media akan membangun hubungan
memperhatikan tone berita mengenai PLN baik juga dengan media terkait.
Disjabar. Hal ini dapat dilihat dengan 2. Dalam melihat posisi letak
statistika terkait pemberitaan. halaman, Humas PLN Disjabar
Menganalisis siapa yang meliput dan
dapat melakukan analisis khusus
menulis pemberitaan juga dilakukan oleh karena tidak ada statistik tertentu
Humas PLN Disjabar. Seperti yang terkait dengan posisi halaman dan
dikemukakan oleh Budd, analisis isi juga rubrik pemberitaan. PLN
adalah menganalisis isi pesan dan Disjabar hanya menggolongkan
mengolah pesan secara sistematis untuk pemberitaan sesuai dengan kriteria
mengobservasi dan menganalisis isi berita di jaringan intranet milik
perilaku komunikasi yang terbuka dari PLN sendiri.

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 193
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

3. Pada aktivitas melihat luas kolom DAFTAR PUSTAKA


publikasi, Humas PLN Disjabar Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat.
dapat melakukan analisis khusus 2010. Dasar-dasar Public
karena luas kolom dapat Relations. Bandung: Remaja
memberikan dampak tertentu Rosdakarya.
apabila berita dengan tone yang Bungin, Burhan, 2005. Metodologi
negatif berada dalam luas kolom Penelitian Kuantitatif Komunikasi,
yang besar sehingga mendapatkan Ekonomi, dan Kebijakan Publik
highlight besar bagi pembaca surat serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya,
kabar. Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
4. Dalam melakukan analisis isi, Prenada Media, Jakarta.
Humas PLN Disjabar dapat Jefkins, Frank. 1996. Public Relations.
melakukan analisis isi dengan Jakarta: Erlangga
membandingkan berita yang sama
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik
di media lain. Mungkin kebutuhan
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
mengenai analisis isi sampai pada
Kencana Prenada Media Grup.
tahap yang lebih kompleks belum
dibutuhkan PLN Disjabar. Dengan Nazir Ph, Moh. 2003. Metode Penelitian.
analisis isi yang mendalam dapat Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
memberikan solusi apabila isu Wardhani, Dian. 2008. Media Relations
yang muncul di masyarakat terkait Sarana Membangun Reputasi
Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dengan pemberitaan suatu kegiatan
atau program mengenai PLN Sumber lain:
http://www.pikiran-
Disjabar. rakyat.com/ekonomi/2016/02/05/359
851/darmin-hasil-pengolahan-
sampah-menjadi-listrik-wajib-dibeli-
pln

Jurnal Riset Komunikasi


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JRKom 194
PROGRAM KLIPING MEDIA SEBAGAI KEGIATAN MEDIA MONITORING
DIVISI HUMAS DI PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PERSERO
DISTRIBUSI JAWA BARAT

Anda mungkin juga menyukai