1. FORMULA ASLI
Cefuroxime axetil
2. RANCANGAN FORMULA
Tiap 1 botol berisi 100 ml
Tiap 5 ml suspensi mengandung :
R/ Cefuroxime axetil 125 mg
NaCMC 5%
Tween 80 0,1 %
Natrium sakarin 0,2 %
Aquades ad 100 %
3. MASTER FORMULA
A. NAMA PRODUK : CEFUROSION
B. JUMLAH PRODUK : 100 botol
C. TANGGAL FORMULA : 25 September 2018
D. TANGGAL PRODUKSI : 25 September 2019
E. NO. REGISTRASI :
F. NO. BATCH : I
7. A107
8. A108
4. DASAR FORMULASI
Suspensi adalah sediaan cair yang terdiri dari partikel padat yang tersebar di
seluruh fase cair di mana partikel tidak larut dari obat yang tidak larut atau zat lain
dalam fase kontinyu berair atau tidak berair (Muralidhar dkk., 2013).
Cefuroxime axetil diserap dari saluran pencernaan dan cepat terhidrolisis oleh
esterase non-spesifik di mukosa usus dan darah untuk cefuroxime. Cefuroxime
selanjutnya didistribusikan ke seluruh cairan ekstraseluler. Porsi ketiak dimetabolisme
menjadi asetaldehida dan asam asetat. Penyerapan tablet lebih besar ketika diambil
setelah makanan (bioavailabilitas absolut meningkat dari 37% menjadi 52%). Waktu
konsentrasi plasma puncak adalah 2,5 jam. Cefuroxime diekskresikan tidak berubah
dalam urin; pada orang dewasa, sekitar 50% dari dosis yang diberikan pulih dalam
urin dalam waktu 12 jam (Pathak dkk., 2003).
Polisorbat 80 adalah zat pembasah umum. Ini adalah nonionik dan secara
kimia kompatibel dengan eksipien kationik dan anionik dan obat-obatan. Ini
digunakan dalam konsentrasi yang lebih rendah dari atau sama dengan 0,1%
(bardeskar dan rachel. 2014).
Natrium sakarin adalah senyawa sebuk, tidak berbau dan penggunannya
adalah sebagai pemanis. Natrium sakarin sering digunakan dalam formulasi farmasi
seperti tablet, obat kumur, dan suspensi. Daya pemanisnya sekitar 300-600 kali dari
sukrosa. Natrium sakarin lebih larut air disbanding sakarin. Natrium sakarin
meningkatkan sistem rasa dan dapat digunakan untuk menutupi beberapa karakteristik
rasa tidak enak.
Karena air merupakan pelarut yang paling aman bagi manusia. Untuk itu air
digunakan sebagai medium pembawa pada sebagian besar sediaan suspensi.
Walaupun zat aktif obat memiliki kelarutan buruk dalam air, zat aktif obat tetap dapat
dibuat ke dalam bentuk sediaan cair/liquida dengan adanya bantuan suspending agent
(Suena, 2015).