Sap Imunisasi Eka
Sap Imunisasi Eka
Sub Pokok Pembahasan : Peran imunisasi DPT-HB-HiB pada bayi dan balita terhadap
tumbuh kembang
A. Latar Belakang
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terkena antigen yang serupa, tidak terjadi
penyakit (Ranuh, 2008, p.10).
Imunisasi merupakan suatu program kesehatan nasional yang tercantum dalam UU
Kesehtaan RI No. 36 Tahun 2009 yang berisi, tercapainya derajat kesehatan secara optimal
bagi seluruh penduduk, maka diharapkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
secara optimal dan begitu pula masyarakat diharapkan mampu melayani dirinya sendiri di
bidang kesehatan tanpa tergantung kepada pemberi/ pelayan kesehatan. puskesmas
merupakan ujung tombak pelayanan kesehstan di pedesaan/ kecamatan yang diharapkan
mampu menggerakkan masyarakat dan keluarga, dan pusat pelayanan kesehtan tingkat
pertama (Kemenkes RI, 2010).
B. Diagnosis Keperawatan
Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai imunisasi.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Imunisasi DPT – HB – HiB selama 40 menit,
diharapkan ibu-ibu warga Panorama dapat mengerti tentang Peran Imunisasi DPT – HB –
HiB pada Bayi dan Balita terhadap Tumbuh Kembang.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Power Point
4. Video
5. Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir 32 orang
b. Penyuluhan dilakukan di Aula Masjid Baitrurahman
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta aktif mengajukan pertanyaan
c. Peserta menjawab pertanyaan dengan benar
d. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
3. Evaluasi Hasil
Memberikan pertanyaan kepada peserta, yaitu:
I. Daftar Pustaka
1. Nur, Dian Hardianti, Elis Mulyati, dkk., 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Medis. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/10/03Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-2015-small.pdf?opwvc=1
2. http://www.diskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/PENYULUHAN-
IMUNISASI_webs.pdf
3. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2327/3/3_BAB%20II.pdf
4. https://tirto.id/daftar-lengkap-imunisasi-dasar-untuk-bayi-rekomendasi-dari-kemenkes-
dk2Y
J. Lampiran
1. Materi Penyuluhan
2. Leaflet penyuluhan
3. Link video
Lampiran I
Imunisasi bersal dari kata dasar imun, kebal, atau resisten. Anak anak diimunisasi agar
tahan dan membentuk kekebalan tubuh guna melawan suatu penyakit jika ia terpapar penyakit
tertentu. Menurut Kemenkes, 2017, imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekbalan seseorang secara katif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Sedangkan pengertian dari vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah
mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya yang telah diolah, toksin
mikroorganisme yang telah diolah disebut toksoid. Vaksi yang diberikan ini akan menimbulkan
kekebalan spesifik secara aktif terhadap infeksi penyakit tertentu.
Imunisasi dasar diberikan pada bayi umur 0-1 tahun. Sedangkan balita, anak usia SD, dan
Wanita Usia Subur (WUS) merupakan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar terdiri dari vaksin
BCG, DPT – HB – HiB, Hepatitis B, polio oral, Inactive Polio Vaksin (IPV), dan campak.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar adalah difteri, pertussis, tetanus,
TBC, campak, polio, dan hepatitis B. vaksin BCG digunakan untuk meningkatkan kekebalan
terhadap penyakit TBC. Vaksin Dt untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit difteri dan
tetanus. Vaksin polio membantu anak lebal terhadap polio. Vaksin campak membuat naka kebal
terhadap penyakit campak. Vaksin hepatitis B membuat anak kebal terhadap infeksi virus
hepatitis B. sedangkan vaksin DPT – HB digunakan untuk membentuk kekebalan terhadap
penyakit difteri, tetanus, pertussis, dan hepatitis B.
1. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan
cacat atau kematian.
2. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologis bila anak sakit.
Mendororng penyimpanan keluarga yang terencana, agar sehat dan berkualitas
3. Untuk negara: memperbaiki kesehatan mampu menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
Vaksin DPT – HB – HiB diberikan guna mencegah 6 penyakit, yaitu difteri, pertusis,
tetanus, hepatitis B, meningitis, serta pneumonia yang disebabkan oleh mikroorganisme HiB.
Cara memberikan vaksin DPT – HB – HiB yaitu dengan cara disuntikkan secara intramuscular
pada anterolateral paha atas. Untuk satu dosis anak adalah 0,5 ml.
Jadwal pemberian imunisasi DPT – HB – HiB dimulai sejak bayi hingga anak usia
sekolah, jadwal pemberian imunisasi sebagai berikut:
Tindakan yang bisa ibu lakukan jika muncul Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
adalah mengompres anak dengan air hangat dan kenakan pakaian tipis dan nyaman ketika
demam, memberikan anak lebih banyak ASI atau minuman sari buah, jika demam belum turun
berikan paracetamol 15 mg/ kgBB setiap 3-4 jam (maksimal 6 x 24 jam), kompres bagian luka
tusukan dengan dengan air dingin, jika bayi merasa tidak nyaman dengan kondisi kulitnya
mandikan bayi menggunakan air hangat atau cukup menggunakan waslap saja, jika reaksi terus
memburuk dalam 3 hari bawa ke dokter.
Lampiran 2
Lampiran 3
https://www.youtube.com/watch?v=yrXB3y2RayA
https://www.youtube.com/watch?v=HSVIgD73w2k