Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PERSEPSI DAN KETERAMPILAN ANGGOTA KELOMPOK TANI

DALAM PENGADAAN BIBIT RUMPUT LAUT


DESA LANGGAPULU KECAMATAN KOLONO TIMUR
KABUPATEN KONAWE SELATAN

Rahmi Anjelia1), Usman Rianse2), Rosmawaty3)


1
Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian UHO
2
Staf Pengajar Jurusan Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian UHO
Email: rahmianjelia@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the relationship between the perceptions
of farmer group members in the procurement of seaweed seeds and to determine the
relationship between the skills of farmer group members in the procurement of seaweed seeds
in Langgapulu Village, Kolono Timur District, South Konawe Regency. This research was
conducted in September-October 2020. The population in the study was 50 people using the
census method. The research method uses descriptive quantitative. The results showed that
the perceptions and skills of the members of the farmer groups were in the high category,
meaning that the members of the farmer groups had quite good perceptions (cognitive,
affective and conative) and skills (motivation, experience and expertise) regarding the
procurement of seaweed seeds in the village. Langgapulu, Kolono Timur District, Konawe
Selatan Regency.

Keywords: Perception, Skills, Farmer Groups, Seed Procurement, Seaweed

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman jenis rumput


laut yang sangat tinggi, bahkan oleh para ahli rumput laut dikatakan sebagai lumbung
rumput laut. Perkembangan kearah industrialisasi rumput laut Indonesia masih jauh
ketinggalan dengan negara lain seperti Jepang, Korea, Taiwan dan China. Di Indonesia
sendiri, hasil produksi rumput laut masih sebatas industri makanan dan bahan baku komoditi
ekspor. Dalam upaya pemanfaatan rumput laut sebagai bahan industri makanan, kosmetik,
farmasi, kedokteran dan pertanian masih perlu belajar kepada negara-negara yang telah ahli
dalam pengolahan rumput laut. Oleh karena itu, tindakan kedepan masih perlu penelitian
pemanfaatan rumput laut yang berkesinambungan.
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki wilayah seluas 114.879 km 2 dengan wilayah
laut seluas 79.700 km2, wilayah perairan laut 77,55% lebih luas dari daratan. Panjang garis
pantai 1.740 km (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara,
2005). Potensi budidaya rumput laut seluas 83.000 ha, tetapi yang dimanfaatkan baru sekitar
27.385 ha (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara, 2010). Budidaya
rumput laut telah berkembang pada setiap kabupaten/kota se Provinsi Sulawesi Tenggara.
Luasan areal budidaya rumput Provinsi Sulawesi Tenggara yang dikelola ± 9.825,9 ha
dengan volume produksi rumput laut kering 73.247,1 ton.
Pengembangan budidaya rumput laut di Sulawesi Tenggara termasuk dalam program
revitalisasi sektor perikanan. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan, yaitu bahwa komoditas
ini diharapkan mampu mengurangi tingkat kemiskinan, pengangguran dan mendorong
pertumbuhan ekonomi, sekaligus mewujudkan target Indonesia sebagai produsen rumput laut
terbesar didunia (Anggadiredja dkk, 2006).
Salah satu daerah yang merupakan sentra produksi rumput laut di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah Kabupaten Konawe Selatan. Data Badan Pusat Statistik tahun 2014 dan
2015 menunjukan bahwa produksi rumput laut Kabupaten Konawe Selatan adalah sebesar
105.072 ton dan 100.710 ton. Terjadinya penururnan produksi rumput laut Kabupaten
Konawe Selatan sebesar 4.362 ton sebagai akibat dari turunnya harga rumput laut di
Kabupaten Konawe Selatan yang berkisar Rp 12.500/kg – Rp 15.000/kg pada tahun 2010
menjadi Rp 10.000/kg pada tahun 2013 dan terakhir tahun 2015 – 2016 harga semakin
menururn sampai Rp 6.000/kg. Diduga bahwa hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas dan
produktivitas rumput laut di Kabupaten Konawe Selatan, selain itu juga faktor ekologis dan
teknologi yang digunakan oleh petani, faktor rendahnya modal yang dimiliki juga sangat
mempengaruhi (Fausayana, 2017).
Salah satu sumberdaya perikanan yang potensial dikembangkan di Desa Langgapulu
adalah budidaya rumput laut. Selama ini rumput laut sudah menjadi salah satu alternatif
usaha bagi masyarakat di Desa Laggapulu karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Budidaya rumput laut ini menarik minat masyarakat, cara budidaya mudah dan memiliki nilai
jual yang tinggi dipasaran. Jenis rumput laut yang di budidayakan di Desa Langgapulu yaitu
alga coklat (Phaeophyceae). Rumput laut yang ada di Desa Langgapulu merupakan rumput
laut katonik asli, maka dari itu rumput laut yang ada di Desa Langgapulu sudah diakui bahwa
kualitasnya sangat bagus di antara rumput laut yang dibudidayakan di desa lain.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh kelompok tani budidaya rumput laut yaitu
dari segi perolehan bibit. Permasalahan kelompok tani rumput laut di Desa Langgapulu yaitu
tidak adanya bibit rumput laut yang diperoleh dari mereka sendiri, mereka hanya
mengharapkan bibit rumput laut bantuan dari Dinas Perikanan. Jika panen tiba mereka
langsung menjual semua rumput laut yang telah dibudidayakan tanpa menyimpan sedikitpun
untuk dijadikan bibit baru, hal ini dikarenakan bibit rumput laut yang mereka budidayakan
dianggap sudah tua dan tidak dapat lagi disimpan untuk dibudidayakan. Setelah menjual
semua rumput laut yang mereka miliki, mereka tidak bekerja untuk membudidayakan rumput
laut lagi karena tidak ada lagi rumput laut yang bisa mereka budidayakan, terkecuali mereka
mendapatkan lagi bantuan bibit rumput laut dari Dinas Perikanan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2020 di Desa
Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Lokasi penelitian ini
ditentukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa desa Langgapulu
merupaka desa yang menjadi salah satu sentra produksi rumput laut di Kecamatan Kolono
Timur Kabupaten Konawe Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota
kelompok tani yang membudidayakan rumput laut di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono
Timur yang berjumlah 5 kelompok (50 orang).
Rumusan masalah hubungan persepsi dan keterampilan dalam pengadaan bibit
rumput laut menggunakan analisis kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka atau data kualitatif yang di angkakan/scoring.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Total Persepsi dan Keterampilan


Persepsi dan keterampilan merupakan faktor yang ada pada diri masing-masing
responden yang berhubungan dengan pengadaan bibit rumput laut sendiri. Data hasil
penelitian secara total mengenai aspek persepsi dan keterampilan dalam pengadaan bibit
rumput laut disajikan dalam Tabel 11 dan 12.
Tabel 11. Total Persepsi Anggota Kelompok Tani Rumput Laut di Desa Langgapulu
Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan

No. Kategori Petani (jiwa) Persentase(%)


1. Tinggi (39-44) 22 44
2. Sedang (33-38) 14 28
3. Rendah (27-32) 14 28
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setekah Diolah, 2020
Tabel 11 menunjukan bahwa persepsi total anggota kelompok tani rumput laut dalam
pengadaan bibit rumput laut sendiri masuk dalam kategori tinggi yaitu 22 jiwa dengan
persentase 44%. Artinya bahwa anggota kelompok tani sudah baik dalam memberikan
persepsi terhadap pengadaan bibit rumput laut sendiri. Yang dimaksud memberikan persepsi
yang baik terhadap pengadaan bibit yaitu anggota kelompok tani sudah banyak mengetahui
tentang bagaimana cara membudidayakan rumput laut yang baik dan mereka sudah sudah
mengetahui bagaimana cara melakukan pengadaan bibit yang baik dan benar, selain itu
anggota kelompok tani juga senang dalam melakukan pengadaan bibit tersebut karena
Anggota kelompok tani menyadari bahwa pentingnya melakukan pengadaan bibit sendiri
adalah salah satu cara yang baik untuk mendapatkan hasil produksi rumput laut yang baik dan
melimpah tanpa harus mengharapkan bantuan bibit dari Dinas Perikanan.
Dalam kategori sedang terdapat 14 jiwa dengan persentase 28% yang tidak banyak
mengetahui tentang pentingnya melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri. Dan
dikategori rendah terdapat 14 jiwa dengan persentase 28%, anggota kelompok tani yang tidak
ingin melakukan pengadaan bibit sendiri, responden yang berfikir seperti ini dikarenakan
ketidaktahuannya terhadap pentingnya melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri yang
berdampak diproduksi rumput laut yang lebih baik.
Tabel 12. Total Keterampilan Anggota Kelompok Tani Rumput Laut di Desa
Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan

No. Kategori Petani (jiwa) Persentase(%)


1. Tinggi (34-38) 19 38
2. Sedang (29-33) 19 38
3. Rendah (24-28) 12 24
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 12 menunjukan bahwa kategori tinggi dan kategori rendah sama-sama
menduduki angka yang sama yaitu 19 jiwa dengan persentase 38%. Artinya yaitu anggota
kelompok tani sudah mempunyai keterampilan dalam melakukan pembudidayaan rumput laut
ataupun dalam melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri. Keterampilan yang dimaksud
adalah anggota kelompok tani sudah mampu mengerjakan dan menghasilkan bibit-bibit
rumput laut dari pengadaan bibit rumput laut yang mereka kerjakan sendiri serta mereka juga
sudah merasakan hasil rumput laut dari pengadaan bibit rumput yang mereka kerjakan.
Sedangkan dikategori rendah terdapat 12 jiwa dengan persentase 24%. Artinya yaitu
keterampilan anggota kelompok tani yang masuk dalam kategori tersebut masih sangat
rendah dikarenakan mereka tidak mempunyai pengalaman yang banyak dalam hal melakukan
pengadaan bibit rumput laut sendiri, dan kurangnya sifat ingin tau lebih dalam mengenai cara
dan manfaat dalam melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri.

Aspek Kognitif
Menurut Azwar S (2011) Aspek Kognitif merupakan representase apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki
individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila
menyangkut masalah isu atau yang controversial. Data hasil penlitian mengenai aspek
kognitif persepsi anggota kelompok tani dalam pengadaan bibit dengan produksi rumput laut
disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Aspek Kognitif Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput
Laut di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe
Selatan

No. Kategori Petani (Jiwa) Persentase (%)


1. Tinggi (12-15) 46 92
2. Sedang (8-11) 4 8
3. Rendah (5-7) 0 0
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 13 menunjukan bahwa aspek kognitif responden persepsi anggota kelompok
tani rumput laut masuk dalam kategori tinggi yaitu 46 jiwa dengan persentase 92%. Ini
menunjukan bahwa pada umumnya anggota kelompok tani setuju dengan pernyataan aspek
kognitif bahwa anggota kelompok tani memiliki pertimbangan-pertimbangan terhadap
pengadaan bibit rumput laut sendiri. Kognitif yang dimaksud dalam hal ini yaitu anggota
kelompok tani sudah banyak mengetahui tentang bagaimana cara melakukan pengadaan bibit
rumput laut yang baik dan benar serta mereka telah menyadari bahwa betapa pentingnya
melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri dan itu adalah salah satu cara yang baik untuk
mendapatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas. Responden yang beraspek kognitif
dalam kategori sedang yaitu berjumlah 4 jiwa atau dengan persentase 8%, mereka adalah
anggota kelompok tani rumput laut yang dengan pernyataan bahwa bertani harus
mendapatkan pendidikan dan pengetahuan mengenai pengadaan bibit rumput laut sendiri,
agar anggota kelompok tani tersebut memiliki pandangan terhadap profesi petani untuk
kedepannya, serta memiliki pertimbangan-pertimbangan terhadap profesi yang akan
ditekuninya.

Aspek Afektif
Menurut Azwar S (2011) afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek
emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen
sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin
akan mengubah sikap seseorang. Komponen afektif disamakan dengan perasaan yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Data hasil penelitian mengenai sikap anggota kelompok
tani Afektif responden dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Aspek Afektif Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput Laut
di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan

No. Kategori Petani (Jiwa) Persentase (%)


1. Tinggi (12-15) 33 66
2. Sedang (8-11) 16 32
3. Rendah (5-7) 1 2
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 14 menunjukan bahwa aspek afektif anggota kelompok tani berada pada
kategori tinggi dimana 33 jiwa dengan persentase 66%, anggota kelompok tani yang masuk
dalam kategori tinggi sangat setuju dengan pernyataan bahwa anggota kelompok tani rumput
memiliki rasa senang terhadap pengadaan bibit sendiri, sehingga dapat diketahui pula bahwa
pada umumnya responden mempunyai semangat yang tinggi untuk mewujudkan harapan dan
tujuan kesuksesan dimasa mendatang mengenai pengadaan bibit rumput laut sendiri.
Anggota kelompok tani dengan sikap afektif dalam kategori sedang sebanyak 16 jiwa
atau dengan persentase 32%, anggota kelompok tani setuju dengan pernyataan bahwa
penilaian terhadap profesi petani terhadap pengadaan bibit rumput laut sendiri sangat penting,
adapun rasa ketidakpuasan dalam melakukan kegiatan sebagai petani rumput laut mereka
anggap menjadi hal yang biasa terjadi pada profesi tersebut, ketiakpuasan muncul akibat
mereka tidak mampu menilai lebih dalam mengenai manfaat positif akibat dari apa yang
mereka kerjakan terhadap pengadaan bibit sendiri.
Responden dengan sikap afektif dalam kategori kurang yaitu sebanyak 1 jiwa atau
dengan persentase 2%, responden yang berada dalam kategori ini yaitu responden yang
mempunyai penilaian rendah terhadap pengadaan bibit sendiri, dan mereka tidak yakin akan
hasil yang didapatkan setelah melakukan pengadaan bibit sendiri.

Aspek Konatif
Aspek konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap yang
dimiliki oleh seseorang. Aspek ini berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau
bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu, Azwar S (2011). Data hasil penelitian
mengenai sikap anggota kelompok tani konatif responden dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Aspek Konatif Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput Laut
di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan

No. Kategori Petani (Jiwa) Persentase (%)


1. Tinggi (12-15) 34 68
2. Sedang (8-11) 16 32
3. Rendah (5-7) 0 0
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 15 menunjukan bahwa aspek konatif anggota kelompok tani masuk dalam
kategori tinggi yakni 34 jiwa atau dengan persentase 68%, ini menunjukan bahwa pada
umumnya responden yang bersikap konatif yaitu sikapnya terbuka terhadap orang lain,
lingkungannya serta profesinya. Banyaknya responden yang bersikap konatif disebabkan
karena anggota kelompok tani rumput laut sangat terbuka dalam berinteraksi dengan sesama
petani rumput laut, mereka juga selalu gelisah jika pekerjaannya tidak segera mereka
selesaikan dan juga jujur dan terbuka dalam mengekspresikan perasaannya kepada orang lain,
saat mereka marah terhadap seseorang yang melakukan kesalahan, mereka langsung
menegurnya dengan alasan itu bisa melegahkan hati mereka dan juga sebagai peringatan dan
pembelajaran bagi orang yang melakukan kesalahan tersebut.
Responden yang beraspek konatif dalam kategori sedang yaitu 16 jiwa atau dengan
persentase 32%. Ini menunjukan bahwa anggota kelompok tani yang bersikap konatif yaitu
sikapnya tidak tertutup namun tidak juga terbuka terhadap orang lain maupun lingkungannya.
Sedikitnya anggota kelompok tani yang bersikap konatif (sedang) disebabkan sedikitnya dari
mereka yang berinteraksi untuk membangun komunikasi yang baik, namun mereka masih
menjaga hubungan yang harmonis antar sesama petani rumput laut dengan menjaga batasan-
batasan mengenai hal-hal pribadi yang perlu dan yang tidak perlu dibawa dalam interaksi
tersebut.

Aspek Motivasi
Menurut Richad M. Stears dalam Sedarmayanti (2009), motivasi adalah kekuatan
kecenderungan seorang individu melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan sasaran
dalam pekerjaan. Ini bukan perasaan senang yang relatif terhadap hasil berbagai pekerjaan
sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia/rela bekerja untuk
mencapai tujuan pekerjaan. Aspek motivasi anggota kelompok tani dalam pengadaan
bibit rumput laut dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Aspek Motivasi Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput
Laut di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe
Selatan

No. Kategori Petani (Jiwa) Persentase (%)


1. Tinggi (12-15) 31 62
2. Sedang (8-11) 19 38
3. Rendah (5-7) 0 0
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 16 menunjukan bahwa aspek motivasi anggota kelompok tani rumput laut
umumnya yang paling banyak yaitu masuk dalam kategori tinggi dengan 31 jiwa atau dengan
persentase 62%, ini menunjukan bahwa banyak anggota kelompok tani yang termotivasi
dengan melakukan pengadaan bibit sendiri. Anggota kelompok tani termotivasi dengan
adanya kegiatan pengadaan bibit rumput laut sendiri dikarenakan mereka melihat dari segi
hasil yang didapatkan, jika dibandingkan dengan bantuan bibit rumput laut dari Dinas
Perikanan mereka lebih mendapatkan keuntungan yang banyak dari melakukan pengadaan
bibit rumput laut sendiri.
Responden yang beraspek motivasi (sedang) yaitu berjumlah 19 jiwa atau dengan
persentase 38%, hal ini dikarenakan bahwa mereka yang berada diaspek sedang ini tidak
terlalu termotivasi atau tidak terdorong dalam melakukan pengadaan bibit sendiri, pada
dasarnya mereka melakukan pengadaan bibit tersebut tetapi mereka tidak tekun dalam
melakukan itu dikarenakan banyak yang merasa bahwa mereka tidak berhasil atau tidak
mendapatkan keuntungan yang seperti mereka harapkan dalam pengadaan bibit rumput laut
sendiri.

Aspek Pengalaman
Pengalaman merupakan peristiwa yang tertangkap oleh panca indera dan tersimpan
dalam memori. Pengalaman dapat diperoleh ataupun dirasakan saat peristiwa baru saja terjadi
maupun sudah lama berlangsung. Pengalaman yang terjadi dapat diberikan kepada siapa saja
untuk digunakan dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia, Notoatmodjo dalam
Saparwati (2012). Aspek pengalaman anggota kelompok tani dalam pengadaan bibit rumput
laut dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Aspek Pengalaman Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput
Laut di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe
Selatan

No. Kategori Petani (Jiwa) Persentase (%)


1. Tinggi (12-15) 26 52
2. Sedang (8-11) 24 48
3. Rendah (5-7) 0 0
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 17 menunjukan bahwa aspek pengalaman masuk dalam kategori tinggi yang
dimana terdapat 26 jiwa atau dengan persentase 52%. Dalam hal ini anggota kelompok tani
rumput laut lebih banyak yang sudah berpengalaman dalam hal melakukan pembudidayaan
rumput laut dan juga melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri. Anggota kelompok tani
yang termasuk dalam kategori tinggi ini tentunya telah mendapatkan hasil yang baik atau
mendapatkan manfaat yng baik pula dalam melakukan pengadaan bibit sendiri, ditambah lagi
dengan pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan melalui pendidikan atau pelatihan-
pekatihanyang mereka sering ikuti dan mereka aplikasikan dalam melakukan pengadaan bibit
rumput laut sendiri
Anggota kelompok tani yang masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 24 jiwa
atau dengan persentase 48%. Yang termasuk aspek sedang yaitu orang-orang yang
pengalamannya kurang dalam hal membudidayakan rumput laut atau pun melakukan
pengadaan bibit sendiri. Mereka tidak berpengalaman dikarenakan kurang mengikuti
pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan ataupun mereka kurang
bersosialisasi sesama para petani rumput laut untuk mendapatkan informasi mengenai
pembudidayaan rumput laut yang baik dan benar.

Aspek Keahlian
Menurut Robbins dan Stephen P (2000), mengatakan keterampilan dibagi menjadi 4
yaitu, (a) Basic literacy skill : keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap
orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan, (b) Technical skill : keahlian
secara teknis yang didapat melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan
komputer dan alat digital lainnya, (c) Interpersonal : keahlian setiap orang dalam melakukan
komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja
secara tim, (d) Problem solving : keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan
menggunakan logika atau perasaannya. Aspek keahlian anggota kelompok tani dalam
pengadaan bibit rumput laut dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Aspek Keahlian Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput
Laut di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe
Selatan

No. Kategori Petani (Jiwa) Persentase (%)


1. Tinggi (12-15) 35 70
2. Sedang (8-11) 15 30
3. Rendah (5-7) 0 0
Total 50 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020
Tabel 18 menunjukan bahwa aspek keahlian yaitu masuk dalam kategori tinggi
sebanyak 35 jiwa atau dengan persentase 70%. Dalam hal ini banyak anggota kelompok tani
yang mempunyai keahlian dalam membudidayakan rumput laut ataupun dalam melakukan
pengadaan bibit sendiri. Keahlian tersebut mereka manfaatkaan untuk menafkahi keluarga
mereka dengan cara melakukan pembudidayaan rumput laut serta melakukan pengadaan bibit
rumput laut dengan baik yang dapat menghasilkan rumput laut yang berkualitas.
Anggota kelompok tani yang termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 15 jiwa
atau dengan persentase 30%. Pada dasarnya yang termasuk dalam kategori sedang ini sudah
bisa dikatakan mereka mempunyai keahlian dalam bidang membudidayakan rumput laut
ataupun melakukan pengadaan bibit sendiri, akan tetapi mereka belum terlalu terampil dalam
melakukan hal tersebut

Analisis Hubungan Persepsi dan Keterampilan Anggota Kelompok Tani Rumput


Laut dalam Pengadaan Bibit dengan Produksi Rumput Laut di Desa Langgapulu
Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan
Hubungan persepsi dan keterampilan anggota kelompok tani rumput laut dalam
pengadaan bibit dengan produksi rumput laut adalah variabel yang dikaji dalam penelitian
ini. Guna mengetahui hubungan antara persepsi dan keterampilan anggota kelompok tani
dalam pengadaan bibit rumput laut yang ada di Desa Langgapulu, digunakan uji korelasi
Rank Spearman (rs) dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 16,0. Hasil
analisisnya dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Hubungan Persepsi dan Keterampilan Anggota Kelompok Tani Rumput Laut
dalam Pengadaan Bibit dengan Produksi Rumput Laut di Desa Langgapulu
Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan

No. Variabel Nilai koef Nilai sig Hubungan


1. Persepsi 0,484 0,000 Signifikan
2. Keterampilan 0,334 0,017 Signifikan

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2020


Tabel 19 memberikan informasi mengenai hasil analisis yang menunjukan hubungan
signifikan dan tidak signifikan antar variabel. Analisis korelasi merupakan analisis yang
digunakan untuk melihan hubungan antara dua variabel atau lebih dengan taraf sig (α) 5% =
0,05, atau nilai signifikan yaitu <0,005. Untuk mengetahui makna dari angka-angka diatas
diuraikan sebagai berikut.
Hubungan Persepsi Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput Laut di
Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan
Berdasarkan tabel 19 variabel persepsi terlihat bahwa nilai koefisien korelasi Rank
Spearman (rs) adalah 0,484 dengan nilai signifikannya 0,000 lebih kecil dari 0,05 hal ini
memberikan makna bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi anggota
kelompok tani dalam pengadaan bibit rumput laut.
Berdasarkan hasil analisis persepsi anggota kelompok tani rumput laut tergolong
tinggi setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode SPSS versi 16.0 dengan
pengadaan bibit maka terdapat hubungan yang signifikan. Hubungan yang signifikan ini
terjadi karena anggota kelompok tani rumput laut yang ada di Desa Langgapulu memiliki
pengetahuan, penilaian yang baik, serta cenderung dalam bertindak dan menghasilkan
persepsi-persepsi yang baik dalam melakukan kegiatan pembudidayaan rumput laut serta
dalam melakukan pengadaan bibit sendiri, dan semakin banyak pengetahuan yang dimiliki
semakin baik pula hasil yang akan didapatkan. Dari pengetahuan-pengetahuan yang mereka
miliki terkait dengan pengadaan bibit rumput laut mereka menerapkannya dan seringkali
mendapatkan hasil produksi rumput laut yang baik, dan itu sangat membantu perekonomian
keluarga mereka. Anggota kelompok tani rumput laut memiliki rasa senang dalam melakukan
pengadaan bibit sendiri dan mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk mewujudkan
harapan dan tujuan kesuksesan dimasa mendatang mengenai pengadaan bibit rumput laut
sendiri.

Hubungan Keterampilan Anggota Kelompok Tani dalam Pengadaan Bibit Rumput


Laut di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan
Berdasarkan tabel 19 variabel keterampilan, hasil yang diperoleh pada nilai koefisien
korelasi Rank Spearman (rs) yaitu 0,334 dengan nilai signifikannya 0,017 lebih kecil dari
0,05. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan dengan pengadaan bibit
rumput laut sendiri.
Keterampilan yang anggota kelompok tani miliki dalam membudidayakan rumput
laut mempunyai hubungan dengan pengadaan bibit rumput laut sendiri dikarenakan mereka
mempunyai keterampilan dalam melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri dan mereka
dibekali dengan pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan dari pendidikan serta
pelatihan-pelatihan yang sering diselanggarakan. Jika mereka ingin mendapatkan hasil
produksi rumput laut yang baik maka diperlukan juga keterampilan serta pengalaman-
pengalaman yang banyak untuk membantu penyempurnaan hasil produksi rumput laut
tersebut, dan semakin terampil maka semakin bagus pula hasil produksi rumput laut yang
mereka hasilkan. Maka dari itu dikatakan mereka mempunyai keterampilan yang tinggi
karena pengalaman yang mereka dapatkan langsung diaplikasikan dalam melakukan
pengadaan bibit rumput laut sendiri dan sudah mendapatkan hasil produksi yang berkualitas
dan dapat bersaing dipasaran dengan harga yang tinggi.

SIMPUL DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang mengkaji hubungan persepsi dan
keterampilan anggota kelompok tani dalam pengadaan bibit dengan produksi rumput laut
(Desa Langgapulu, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan) maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Persepsi anggota kelompok tani dalam pengadaan bibit rumput laut masuk dalam kategori
tinggi, artinya yaitu anggota kelompok tani memiliki persepsi yang meliputi kognitif
(pengetahuan), afektif (penilaian) dan konatif (kecenderungan bertindak) dengan cukup baik
dalam melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri, dengan persepsi yang baik mereka
dapat menghasilkan rumput laut yang berkualitas. Keterampilan anggota kelompok tani
dalam pengadaan bibit rumput laut juga masuk dalam kategori tinggi, artinya yaitu anggota
kelompok tani memiliki keterampilan dalam melakukan pengadaan bibit rumput laut sendiri.
Dengan motivasi, pengalaman dan keahlian mereka yang tinggi mereka mampu
menghasilkan produksi rumput laut yang berkualitas dari hasil pengadaan bibit rumput laut
yang mereka kerjakan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja J.T, A, et al. 2006. Rumput Laut., Jakarta: Penebaran Swadaya.

Azwar S. 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengara, 2018, Kabupaten Konawe Selatan Dalam
Angka 2018, Badan Pusat Setatistik Provensi Sulawesi Tengara, Kendari.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengara, 2018, Kecamatan Kolono Timur Dalam
Angka 2018, Badan Pusat Setatistik Provensi Sulawesi Tengara, Kendari.

Robbins, “Keterampilan Dasar”, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2000).

Anda mungkin juga menyukai