Aktualisasi 7 PDF Free
Aktualisasi 7 PDF Free
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun oleh:
Nama : dr. Lutfan Adi Prasetyo
NIP : 199302252019031007
Golongan : III
Angkatan/ NDH : II / 1
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD WALED
Coach : Dr. Ir. H. Adang Kurniadi, MM
Mentor : dr. Hari Mukti
1
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Optimalisasi Pencegahan Infeksi Penunggu Pasien
melalui Media Buku Pedoman dan Pengawasan Petugas Medis
di ruang Isolasi Soka RSUD Waled
Telah diseminarkan :
Hari, tanggal : Sabtu, 20 Juli 2019
Tempat : DODIK Bela Negara RINGDAM III/
Siliwangi, Lembang , Bandung
2
Mentor, Coach,
Penguji,
PRAKATA
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dengan judul
“Optimalisasi Pencegahan Infeksi Penunggu Pasien melalui Media Buku
Pedoman dan Pengawasan Petugas Medis di ruang Isolasi Soka RSUD Waled”
Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini disusun sebagai
salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II
tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk pemahaman
konseptual dan internalisasi nilai-nilai dasar ASN yang diterapkan di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Waled.
Penyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai ASN ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Muhamad Solihin selaku kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Barat.
2. Bapak H. Supadi Priyatna, SH, M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Cirebon.
3
3. Bapak dr. H. Budi Setiawan Soenjaya selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Waled
4. Bapak Dr. Ir. H Adang Kurniadi, MM selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak dr. Hari Mukti selaku mentor dari RSUD Waled yang telah
memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I,II dan III.
7. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
I,II dan III.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I,II dan III atas
inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
9. Seluruh anggota keluarga atas dukungannya selama ini.
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................2
PRAKATA...............................................................................................................3
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................8
A. Latar Belakang..............................................................................................8
B. Maksud........................................................................................................12
C. Tujuan.........................................................................................................12
D. Manfaat.......................................................................................................12
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI.....................................................................14
A. Sejarah rumah sakit RSUD Waled..........................................................3114
B. Klasifikasi Rumah Sakit..........................................................................3214
C. Bagan Struktur Organisasi.............................................................................23
D. Visi Organisasi..............................................................................................27
E. Misi Organisasi..............................................................................................27
F. Tujuan Organisasi.........................................................................................27
G. Motto Organisasi..........................................................................................27
5
H. Nilai Organisasi RSUD Waled.....................................................................28
I. Slogan Organisasi..........................................................................................28
J. Tugas Pokok dan Fungsi...............................................................................29
L. Landasan Teori.............................................................................................31
BAB III Rancangan Kegiatan Aktualisasi.............................................................41
A.. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Masalah......................................41
B. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai
ANEKA..............................................................................................................44
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi..................................................................54
BAB IV PENUTUP...............................................................................................55
A. Kesimpulan dan Saran................................................................................56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...............................................................................57
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
8
pengunjung pasien, petugas medis dan non medis seharusnya mengetahui
pentingnya pencegahan infeksi silang (nosokomial). Infeksi sebagian besar dapat
dicegah dengan strategi yaitu dengan cuci tangan infeksi nosokomial merupakan
persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung
kematian pasien. Hal ini dapat dicegah melalui perilaku cuci tangan. (Kemenkes
RI, 2011)
Kebiasaan cuci tangan pengunjung pasien, petugas medis dan non medis
merupakan perilaku yang mendasar sekali dalam upaya mencegah cross infection
(infeksi silang). Kebersihan (cuci tangan ) merupakan suatu prosedur tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun atau antiseptic dibawah air
mengalir atau dengan menggunakan handrub yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara. hal ini mengingat rumah sakit sebagai tempat
berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular.
9
masyarakat terhadap kesehatan dan mendorong para tenaga medis untuk selalu
memberikan pelayanan kesehatan yang bertajuk. Excelent service. Tentunya hal
tersebut membutuhkan komitmen dari para tenaga medis untuk selalu prima
dalam menjalankan tugasnya.
10
baik dalam melakukan pengawasan dan penjelasan tentang penggunaan APD dan
cuci tangan kepada penunggu pasien dan pengunjung pasien namun tidak peduli
terhadap aturan di ruang Isolasi sehingga melepaskan alat pelindung diri di ruang
pasien dan tidak melakukan cuci tangan yang baik dan benar.
Saat ini penulis merupakan dokter ahli pertama yang bertugas di IGD
(Instalasi Gawat Darurat) dan bangsal Isolasi Soka. Berdasarkan pengalaman
penulis di pelayanan kesehatan, didapatkan penunggu pasien dan pengunjung
pasien tidak menggunakan alat pelindung diri dan tidak melakukan cuci tangan
yang baik setelah kontak dengan pasien.
11
B. Maksud
1. TUJUAN UMUM
Penyusunan laporan aktualisasi nilai – nilai dasar ASN ini
bertujuan sebagai pedoman untuk mengaktualisasikan nilai – nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme , Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi sebagai ASN di RSUD Waled agar dapat melaksanakan tugas
sesuai dengan yang diamanatkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN dan
melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dokter Umum.
2. TUJUAN KHUSUS
a. mengetahui keterkaitan antara visi misi dan analisis dampak
terhadap hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
b. Untuk mengoptimalkan pencegahan infeksi penunggu pasien di
ruang Isolasi Soka RSUD Waled
D. Manfaat
12
3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya upaya optimalnya pelaksanaan pencegahan infeksi pada
penunggu pasien di ruang Isolasi Soka RSUD Waled diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan Rumah sakit yang nantinya merujuk
kepada excellent service , Keamanan penunggu pasien dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
13
A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Waled
14
2012, Akreditasi KARS versi 2012 Nomor : KARS-SERT/585/XII/2017
tanggal 31 Desember 2017 klasifikasi RS Paripurna.
15
KecamatanWaled Kabupaten
Cirebon Jawa Barat
m. Mobil Dinas
Mobil Dinas : 12 Unit
Ambulance : 5 Unit
Mobil Jenazah : 1 Unit
Roda Dua : 18 Unit
16
TENAGA PNS NON PNS JML
Struktural 24 - 24
Tenaga Medis 44 27 71
Tenaga
139 172 311
Keperawatan
Tenaga
Kesehatan 60 46 106
lainnya
Tenaga Non
25 178 203
Kesehatan
TOTAL 290 424 715
17
Dalam
3 Spesialistik Kesehatan √
Anak
4 Spesialistik Obgyn √
18
b.6. Pelayanan Rawat Darurat :
Ada
No Pelayanan Pemeriksaa Pengobatan Rwt. Sementara Tidak
n
1 Resusitasi √ √ √
No Pelayanan Ada
Laboratorium Radiologi Tidak
2 Penunjang √ √
19
No Jenis Pelayanan Ada Tidak
1 Normal √
2 Resiko Tinggi √
20
3 Serologi - Imunologi √
21
4 Psikoterapi √
5 Therapi Wicara √
1 Hemodialisa √
2 Endoskopi √
3 Kemotherapy √
1. Direktur
22
23
24
PENJELASAN STRUKTUR
Keterangan:
Direktur
25
Masing-masing kepala bagian dibawah wakil direktur umum dan keuangan
membawahi sub bagian-sub bagian sebagai berikut:
a. Bagian Kesekretariatan
Kepala bagian kesekretariatan membawahi 3 sub bagian, yaitu:
26
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian kesehatan di rumah
sakit
F. Tujuan
G. Moto
SEHAT
S = SIAGA
H = HARMONIS
A = AMAN
T = TERTIB
JUJUR
Merupakan kekuatan moral seluruh pegawai RSUD Waled sebagai
individu yang unggul berkualitas dalam melaksanakan tugasnya melayani
masyarakat dan memajukan RSUD Waled Kabupaten Cirebon.
27
PROFESIONAL
Berkinerja dengan berbasis kompetensi dan dengan penuh rasa tanggung
jawab sesuai dengan sistem dan panduan yang berlaku.
AKUNTABEL
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hasil tersebut, dimana
pertanggungjawaban ini menyangkut sumber, inputnya, proses yang
dilakukan dan juga hasil / output yang didapatkan. Mengedepankan
kepentingan masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah
sakit Waled.
KOMITMEN
Sikap, janji dan tanggungjawab karyawan rumah sakit umum daerah
Waled serta semangat kerja dalam menjalankan tugas menuju perubahan
ke arah yang lebih baik, sehingga akan tetap berjalan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
I. SLOGAN
Melayani dengan Sepenuh Hati
28
1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing – masing
berdasarkan peraturan perundang – undangan.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan keahliannya
3. Masing – masing tenaga fungsional berada di lingkungan unit
kerja RSUD sesuai dengan kompetensinya.
4. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja
5. Jenis dan jenjang kepangkatan Jabatan Fungsional diatur
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
1. Memulihkan mental
2. Memulihkan fisik
d. Mengadakan atau menerima konsultasi
29
II. Duduk dalam Keanggotaan Profesi
a. Sebagai pengurus
b. Sebagai anggota
I. LANDASAN TEORI
30
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada
hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara
yang berarti sikap dan tingkah laku PNS harus sesuai dengan kepribadian
bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup
bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk mempertahankan negara
dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup
bermasyarakatyang berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu
menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya
bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan
bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh
tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan
bangsa.
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada
semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini
setiap PNS sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan
profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah
dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara
fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima
serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan
spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-
sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan
perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin kelangsungan
31
hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan latihan
dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar,
namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
32
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki
h Kejelasan
33
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
34
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
35
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
36
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa
yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan
kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
37
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
38
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
39
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat.
40
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
41
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses
tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni :
1. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan
setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
42
penunggu pasien di ruang Isolasi
Soka RSUD Waled
3. Belum optimalnya koordinasi 3 2 3 8 3
antara pihak BPJS dengan penyedia
layanan kesehatan terkait
pengetahuan masyarakat akan
peraturan BPJS tentang kasus
kegawatan yang dapat ditangani di
IGD RSUD Waled
4. Lamanya waktu tunggu pasien 2 3 2 7 4
untuk diantar ke ruangan, pada
pasien rawat inap di IGD ketika
kondisi IGD penuh.
43
pihak BPJS dengan penyedia layanan
kesehatan terkait pengetahuan
masyarakat akan peraturan BPJS
tentang kasus kegawatan yang dapat
ditangani di IGD RSUD Waled.
4. Lamanya waktu tunggu pasien untuk
diantar ke ruangan, pada pasien rawat
inap di IGD ketika kondisi IGD penuh.
44
45
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
ANALISIS DAMPAK Jika perencanaan dan perbaikan SOP tidak dilakukan akan memberi dampak terjadinya peningkatan
penularan infeksi dari pasien ke penunggu pasien
2 Sosialisasi SOP Hadirnya petugas Sosialisasi SOP kepada PROFESIONAL
. kepada petugas medis dan non medis petugas Medis dan Non Medis
Berkinerja dengan
medis dan Non dalam sosialisasi Mendukung Misi RSUD waled
berbasis kompetensi
medis di ruang tertuang dalam nomor :
dan dengan penuh
Isolasi SOKA absensi dan foto 1.Meningkatkan Mutu rasa tanggung jawab
Pelayanan Kesehatan di sesuai dengan sistem
Rumah Sakit dan panduan yang
1. Adanya daftar
1. Membuat daftar hadir berlaku.
hadir yang ETIKA PUBLIK
sosialisasi
dibuat dengan a. kecermatan
cermat
2. Terciptanya
2. Menyiapkan bahan Presentasi dalam
KOMITMEN
untuk sosialisasi bentuk
MUTU
Microsoft Power 1.Efektivitas
Point dengan 2.Efisien
46
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
efektif , efisien 3.Inovasi
dan inovatif
3. Menjelaskan
sosialisasi NASIONALISME
3. Melakukan sosialisasi
1.Percaya diri
kepada seluruh tenaga dengan percaya
medis dan Non medis diri dalam ETIKA PUBLIK
di ruang SOKA bahasa yang a. kesopanan
sopan dan b. Jujur
menampilkan
secara jujur dan
apa adanya
ANALISIS DAMPAK Jika sosialisasi kepada petugas medis dan non medis tidak dilakukan mengakibatkan pengawasan
petugas medis dan non medis terhadap penunggu pasien kurang
47
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
dan pengunjung tertuang dalam Isolasi Mendukung Misi dan dengan penuh
pasien di ruang absensi dan foto RSUD waled nomor : rasa tanggung jawab
Isolasi sesuai dengan sistem
1.Meningkatkan Mutu
1. Mengajak keluarga 1. Bekerjasama dan panduan yang
Pelayanan Kesehatan di
pasien dan dengan Petugas berlaku.
NASIONALISME Rumah Sakit
pengunjung pasien medis untuk AKUNTABEL
mengikuti edukasi Mengumpulkan 1.Kerjasama 2. meningkatkan Mutu
keluarga pasien Pendidikan dan Penelitian Dapat dipertanggung
ETIKA PUBLIK Kesehatan di Rumah sakit jawabkan sesuai
dan pengunjung
1.Kesopanan dengan peraturan
pasien dengan
dan perundangan
bahasa yang
yang berlaku serta
sopan dan tidak bertentangan
sabtun dengan hasil
tersebut, dimana
2. Menyiapkan bahan 2. Terciptanya pertanggungjawaban
KOMITMEN
untuk edukasi power point ini menyangkut
edukasi tentang MUTU
sumber, inputnya,
pencegahan 1.Efektifitas proses yang
infeksi yang
dilakukan dan juga
efektif , efisien 2.Efisin
hasil / output yang
dan inovatif
3.Inovasi
3. Melakukan edukasi
48
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
kepada keluarga 3. Menggunakan ETIKA PUBLIK didapatkan.
pasien dan bahasa yang 1.Kesopanan
pengunjung pasien sopan dalam
menyampaikan
NASIONALISME
materi serta
tidak 1.Tidak
diskriminatif Diskriminatif
kepada setiap
peserta edukasi
ANALISIS DAMPAK Jika edukasi tentang pencegahan infeksi tidak terlakasana maka pasien tidak akan mengerti bahayanya
penularan infeksi di ruang isolasi sehingga kebiasaan tidak menggunakan alat pelindung diri dan tidak
cuci tangan akan terus berlanjut.
4 Gerakan Cuci Terlaksana cuci Program gerakan cuci tangan JUJUR
. Tangan bersama tangan five moments bersama Mendukung Misi
Merupakan kekuatan
rutin tiap pagi RSUD waled nomor :
moral seluruh
bersama petugas 1.Meningkatkan Mutu pegawai RSUD
NASIONALISME
medis 1.Kerjasama Pelayanan Kesehatan di Waled sebagai
Rumah Sakit individu yang unggul
1. Koordinasi dengan 1.Bekerjasama ETIKA PUBLIK berkualitas dalam
Kepala ruangan dengan kepala ruang 1.Tanggungjawab melaksanakan
dalam kegiatan agar kegiatan tugasnya melayani
masyarakat dan
49
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
gerakan cuci tangan terlaksana dengan NASIONALISME memajukan RSUD
bersama penuh tanggung 1.Kerjasama Waled Kabupaten
jawab oleh para ETIKA PUBLIK Cirebon.
1.Taat aturan
petugas medis
50
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
pasien dan
pengunjung pasien
secara cermat
ANALISIS DAMPAK Jika gerakan cuci tangan tidak dilakukan akan berdampak tidak terbiasanya penunggu dan pengunjung
pasien untuk melakukan cuci tangan five moments sehingga kemungkinan besar para penunggu
pasien tidak memiliki kesadaran untuk melakukan cuci tangan five moments
51
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
pedoman 1.Efektif dilakukan dan juga
2.Efisien hasil / output yang
2. Membuat desain Buku 3.Inovasi didapatkan.
2. Terciptanya
pedoman dengan ahlinya
Buku pedoman
secara mandiri AKUNTABILITAS
tentang 1.Konsistensi
pencegahan 2.Tanggung Jawab
infeksi yang 1.
efektif , efisien
dan inovatif
3.Menyediakan di lokasi
strategis.( di ruang rawat 3. Secara konsisten
dan ruang pasien) Buku pedoman
selalu tersedia di
lokasi strategis
dengan penuh
tanggung jawab
52
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
ANALISIS DAMPAK Jika tidak melakukan pengadaan Buku Pedoman dapat berdampak tetap kurangnya pengetahuan
tentang pencegahan infeksi penunggu pasien dan pengunjung pasien.
53
Keterkaitan Dengan
Output/Hasil Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegaiatan Tahap Kegiatan Materi
Kegiatan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
ANEKA
1 2 3 4 5 6 7
komitmen bersama kehendak untuk Berkinerja dengan
melaksanakan berbasis kompetensi
komitmen dan dengan penuh
bersama agar rasa tanggung jawab
dilaksanakan sesuai dengan sistem
secara konsisten dan panduan yang
berlaku.
ANALISIS DAMPAK Jika komitmen bersama tidak dilakukan maka akan berdampak pada tidak patuhnya pada SOP yang
disetujui dan kurangnya pengawasan pada pengunjung dan penunggu pasien di ruang Isolasi Soka
Tabel 3.2 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
54
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan RSUD WALED pada tanggal 22 Juli
– 24 Agustus 2019. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan
dalam timeline kegiatan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut :
Membuat Notulen,
komitmen Dokumentasi foto
bersama Dokter,
6 Kepala Ruang,
Perawat, petugas
medis dan non
medis lainnya
55
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
56
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dan Meningkatkan Mutu Pendidikan
dan Penelitian Kesehatan di Rumah Sakit” dan sejalan dengan nilai
organisasi SEHAT.
B. Saran
57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
58