Anda di halaman 1dari 10

Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021

Potensi Teknologi Pengolahan Berbasis Pirolisis dalam Penanganan Limbah Alat


Pelindung Diri yang Menumpuk di Masa Pandemi Covid-19

The Potential of Pyrolysis-Based Processing Technology in Handling Personal Protective


Equipment Waste that Piles Up during the Covid-19 Pandemic

Syauki Isykapurnama(1*), Darsih Sarastri(1), Hega ‘Aisyah Mahardika(1)


(1)
Program Studi S-1 Farmasi, Universitas Diponegoro, Kota Semarang
Email : sauki.iskapurnama@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu dampak sekunder dari pandemi Covid-19 yang dapat dirasakan di
Indonesia adalah menumpuknya limbah alat pelindung diri. Menumpuknya limbah APD
dapat menyebabkan penyebaran virus Covid-19 atau mikroorganisme patogen lainnya
menjadi meningkat dan akan menyebabkan beberapa komplikasi penyakit penyerta yang
mengancam Sustainable Development Goals (SDGs). Limbah APD yang infeksius ini perlu
diolah dengan cara yang berbeda seperti limbah lainnya. Perlu adanya inovasi dalam
mengolah limbah APD infeksius, seperti dengan menggunakan teknologi yang menggunakan
metode pirolisis untuk mengolah limbah yang akan menghasilkan bahan bakar alternatif.
upaya untuk memanfaatkan teknologi ini dalam pengolahan limbah APD perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu langkah efektif untuk mengurangi penumpukan limbah
APD akibat pandemi dan dapat menjadi inovasi baru untuk masyarakat apabila teknologi ini
diterapkan dalam skala yang lebih kecil dan mudah dijangkau.
Kata kunci : Waste-treatment, Alat Pelindung Diri, Covid-19, Limbah.

ABSTRACT
One of the secondary effects of the Covid-19 Pandemic that can be felt in Indonesia
is the accumulation of personal protective equipment waste. The accumulation of PPE waste
can increase the risk of Covid-19 virus transmission or other pathogenic microorganisms to
increase and will cause several complications of comorbidities that threaten the Sustainable
Development Goals (SDGs). This infectious PPE waste needs to be treated differently from
other wastes. There is a need for innovation in treating infectious PPE waste, such as by using
technology that uses the pyrolysis method to produce alternative fuels. Efforts to utilize this
technology in PPE waste treatment need to be considered as an effective step to reduce the
buildup of PPE waste due to the pandemic and can become a new innovation for people who
apply technology on a smaller scale and are easily accessible.
Keywords : Waste-treatment, Personal Protective Equipment, Covid-19, Waste.
PENDAHULUAN respiratory syndrome coronavirus-2
Pada akhir Desember tahun 2019, (SARS-CoV-2). Di Indonesia pun jumlah
dunia digemparkan dengan ditemukannya kasus orang terinfeksi adalah 135.123
sebuah penyakit baru di Wuhan, Provinsi dengan angka kesembuhan 89.618 orang
Hubei, Tiongkok, yang kini dikenal dengan dan angka kematian mencapai 6.021 orang.
sebutan Covid-19. Coronavirus diseases Virus ini dapat menular dari manusia ke
2019 (Covid-19) merupakan penyakit manusia melalui cairan atau droplets pada
menular yang disebabkan oleh merebaknya sistem pernapasan seperti lendir yang dapat
virus jenis baru yang disebut Severe acute menyebar ketika pasien terinfeksi sedang

34
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


batuk atau bersin tanpa menutup mulut oleh pekerja medis di beberapa Rumah
dengan baik. Selain itu, penyakit ini dapat Sakit di Beijing, China. Pada bagian luar
menular melalui kontak langsung seperti masker ditemukan adanya Adenovirus,
bersentuhan atau berjabat tangan dengan Bocavirus, Human metapneumovirus,
pasien terinfeksi dan menyentuh benda Influenza B, Parainfluenza virus tipe 4,
yang mengandung virus kemudian Parainfluenza virus tipe 2, Influenza
menyentuh hidung, mata, atau mulut H1N1, dan Respiratory syncytical virus.
(Unhale, S.S., et al., 2020). Oleh karena Oleh karena itu, diperlukan perlakuan dan
itu, diperlukan penatalaksanaan untuk fasilitas khusus dalam pengolahan limbah
mencegah penyebaran Covid-19 dengan infeksius seperti dengan menggunakan
menghindari kontak dengan orang sakit, insinerator, autoklaf, atau gelombang
menerapkan etika batuk dan bersin yang mikro (Kemenkes RI, 2020).
benar, menjaga jarak dengan orang lain
minimal 1 meter, menerapkan perilaku Di Indonesia, limbah infeksius
hidup bersih dan sehat, serta menggunakan yang dihasilkan diperkirakan per harinya
alat pelindung diri (APD) seperti masker dapat mencapai 294,66 ton, yang mana
medis, sarung tangan, pelindung wajah, belum termasuk timbulan limbah pada
dan lain-lain (ILO, 2020). tingkat rumah tangga (misal: masker dan
sarung tangan) yang jumlahnya terus
Penggunaan APD selain meningkat. Kenaikan angka jumlah limbah
dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah infeksius yang dihasilkan sayangnya tidak
sakit karena mereka memerlukan didukung dengan kenaikan jumlah fasilitas
kewaspadaan untuk melindungi diri dan pengelolaan limbah yang memadai. Dari
mencegah penularan di tempat pelayanan 2.889 rumah sakit yang beroperasi di
kesehatan, juga digunakan oleh masyarakat Indonesia, hanya 110 rumah sakit saja
umum yang bekerja dengan menerapkan yang memiliki fasilitas insinerator berizin
protokol kesehatan. Peningkatan (Prasetiawan, T., 2020). Selain dengan
penggunaan APD di kehidupan sehari-hari insinerator, limbah infeksius dapat diolah
diiringi dengan peningkatan jumlah limbah dengan berbagai teknologi, salah satunya
padat infeksius. Yang dimaksud dengan adalah dengan menggunakan teknologi
limbah infeksius adalah limbah yang pirolisis. Teknologi pirolisis
memiliki potensial untuk menginfeksi atau memanfaatkan metode pirolisis dalam
menularkan penyakit pada manusia akibat mengolah limbah yang menerapkan konsep
adanya kontaminasi dari organisme ‘waste to energy’ sehingga hasil akhir dari
patogen atau zat yang bersifat infeksius proses pengolahan limbah dapat
dalam jumlah dan virulensi yang cukup. dimanfaatkan menjadi bahan bakar.
Limbah ini sangat berbahaya karena dapat Pirolisis merupakan teknologi dekomposisi
menjadi sumber penyebaran penyakit bagi kimia bahan organik melalui proses
tenaga kesehatan maupun masyarakat, pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau
petugas yang menangani limbah, serta reagen lainnya. Pirolisis dilakukan di
limbah ini berpotensi menurunkan kualitas dalam sebuah reaktor pengurangan
lingkungan (Arif, M.I., 2013). atmosfer (hampa udara) pada temperatur
Berdasarkan penelitian Chungtai, A.A., et hingga 800°C (Ramadhan, A., dan Ali, M.,
al (2013), ditemukan adanya virus respirasi 2013).
pada bagian luar masker yang digunakan

35
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


Menurut penelitian Bridges, T. mencoba mengulas mengenai teknologi
(2020), teknologi pirolisis dapat dengan pirolisis yang berpotensi untuk mengolah
aman membunuh bakteri yang stabil secara limbah APD yang menumpuk saat
termal dan membatasi gas beracun dengan pandemi.
baik dalam standar emisi. Sampai saat ini
belum banyak industri atau masyarakat METODE PENELITIAN
yang menerapkan teknologi pirolisis dalam Penelitian ini merupakan kajian
proses pengolahan limbah, terutama literatur terhadap definisi, prinsip,
limbah infeksius. Berdasarkan latar komponen teknologi, mekanisme atau cara
belakang di atas, maka upaya untuk kerja teknologi, hasil akhir setelah
memanfaatkan teknologi pirolisis dalam penggunaan, ilustrasi alat, dan pengaruh
pengolahan limbah APD perlu jenis bahan pada proses pirolisis sampah.
dipertimbangkan sebagai salah satu Sumber kajian ini adalah data sekunder
langkah efektif untuk mengurangi yang digunakan termasuk internet, laporan
penumpukan limbah APD akibat pandemi penelitian, prosiding, dan artikel jurnal
dan dapat menjadi inovasi baru untuk nasional maupun internasional yang
masyarakat apabila teknologi ini membahas mengenai pemanfaatan
diterapkan dalam skala yang lebih kecil teknologi pirolisis dalam mengolah limbah
dan mudah dijangkau. Untuk itu, peneliti sampah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL portal Google Scholar dengan
Literature review ini dilakukan mengetikkan kata kunci “Teknologi
untuk mengetahui definisi, prinsip, Pirolisis”, “Pengolahan Sampah dengan
komponen teknologi, mekanisme atau cara Teknologi Pirolisis”, dan “Penerapan
kerja teknologi, hasil akhir setelah Teknologi Pirolisis di Indonesia” yang
penggunaan, ilustrasi alat, dan pengaruh kemudian dianalisis dengan menggunakan
jenis bahan pada proses pirolisis sampah critical appraisal untuk mengetahui
sehingga dapat diketahui potensi teknologi persamaan dan perbedaan yang terdapat
pirolisis dalam mengolah limbah APD dari masing-masing jurnal.
yang menumpuk saat pandemi. Literatur Tabel 1 menunjukkan hasil yang
yang terkumpul dianalisis dengan tabel bervariatif terhadap definisi, prinsip,
critical appraisal untuk menjawab tujuan komponen teknologi, mekanisme atau cara
penulisan. kerja teknologi, hasil akhir setelah
penggunaan, ilustrasi alat, dan pengaruh
Analisis Critical Appraisal jenis bahan pada proses pirolisis sampah.
Terdapat 9 literatur yang
membahas tentang definisi, prinsip, PEMBAHASAN
komponen teknologi, mekanisme atau cara Pirolisis
kerja teknologi, hasil akhir setelah Pirolisis adalah suatu proses
penggunaan, ilustrasi alat, dan pengaruh dekomposisi kimia bahan organik melalui
jenis bahan pada proses pirolisis sampah. proses pemanasan tanpa atau sedikit
Semua jurnal tersebut adalah jurnal oksigen atau bahan lain yang dikonsumsi
nasional yang dilakukan pencairan melalui saat terjadi reaksi kimia tersebut, dimana

36
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


material mentah akan mengalami burner, mesin pirolisis, dan bahan bakar
pemecahan struktur kimia menjadi fase burner. Dilakukan pemanasan terhadap
gas, gas akan dialirkan pada pipa besi bahan, tanpa oksigen sehingga akan
untuk didinginkan sehingga terjadi dihasilkan uap dan gas yang kemudian
perubahan wujud dari gas menjadi cair akan didinginkan sehingga didapatkan fase
yang akan menjadi minyak pirolisis (Rafi, cair (Rafi, A., 2019; Kuncoro, A., dan
A., 2019). Konversi sampah plastik Wisnugroho, S., 2019).
menjadi bahan bakar minyak, dimana Sampah atau bahan baku yang
proses ini dapat mengembalikan plastik ke telah dikumpulkan dipotong menjadi kecil
bentuk asalnya (Rafli, Ricki, dkk., 2017). terlebih dahulu lalu dimasukkan ke dalam
Sistem ini memiliki 5 komponen utama reaktor. Dipastikan tidak ada material
yaitu tungku pembakaran, tabung reaktor, arang sisa pirolisis atau material lainnya
kondensor, tabung filter dan tempat tabung sebelum memasukkan bahan baku ke
penyimpanan gas yang ditunjukkan dari dalam reaktor. Kemudian bahan baku
kiri ke kanan (Yusrizal, M. T., dan Idris, dipanaskan, lalu hasil keluaran akan terus
M., 2016). mengalir melalui pipa pendingin
(kondensor). Di dalam kondensor, gas akan
Mekanisme didinginkan dengan air yang mengalir
Sampel ditempatkan ke dalam sehingga terjadi kondensasi. Produk gas
reaktor yang dialiri nitrogen. Pada saat akan terpisah menjadi dua, yaitu gas yang
proses pirolisis sampel dipanaskan sampai dapat terkondensasi akan menjadi minyak
suhu 450°C dengan waktu tinggal di dalam dan mengendap di bagian bawah
reaktor selama 30 menit. Pengambilan kondensor, serta gas yang tidak
sampel dilakukan setelah proses terkondensasi akan mengalir ke tabung
kondensasi, kemudian dianalisis senyawa penyaring sehingga lebih bersih tanpa
hidrokarbon yang dihasilkan. Akan terjadi adanya pengotor dari hasil pirolisis
kondensasi pada uap hasil pirolisis, dimana (Kasim, F., 2018; Rafi, A., 2019;
likuid hasil kondensasi dikumpulkan dalam Rahmanpiu, R., 2019; Yusrizal, M. T., dan
erlenmeyer, sementara uap yang tidak Idris, M., 2016).
terkondensasi akan dikumpulkan di dalam Bahan baku dimasukkan ke dalam
penampung gas (Sa'diyah, K., dan tabung pirolisis, sementara bahan bakar
Juliastuti, S. R., 2015). dimasukkan ke dalam tungku pembakaran.
Biomassa dimasukan ke dalam Tabung pirolisis dimasukkan ke dalam
reaktor, kemudian biomassa tersebut tungku pembakaran dan dipasang pipa uap
dibakar, setelah itu tutup reaktor. lalu proses pembakaran dilakukan.
Hubungkan reaktor dan kondensor dengan Dilakukan pengamatan terhadap suhu dan
pipa aliran. Asap cair akan keluar pada tekanan di dalam tabung pirolisis, akan
ujung kondensor, tunggu hingga selesai terjadi penguapan bahan volatile dan
yaitu asap cair tidak menetes lagi. Setelah penguraian bahan organik yang
itu ukur bio-arang dan asap cair yang menghasilkan uap dan arang. Uap akan
didapat (Ridhuan, K., dkk., 2019). mengalir menuju kondensor lalu
Sistem pirolisis sampah plastik didinginkan agar terbentuk bio-oil, sisa gas
yang terintegrasi antara komponen alat yang tidak terkondensasi akan keluar ke
meliputi reaktor, kondensor, pipa air, udara (Cahyono, M. S., 2013).

37
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


Komponen Pirolisis penampung tar berfungsi sebagai wadah
Berdasarkan 9 jurnal yang dikaji, penampung uap yang tidak terkondensasi
dapat disimpulkan bahwa komponen utama (tar).
yang digunakan untuk membuat alat Komponen alat berupa pompa air
pirolisis adalah reaktor, kondensor, merupakan komponen dari kondensor,
penampung tar, dan penampung bio-oil. pompa air berfungsi untuk memompa air
Komponen lain yang digunakan dalam ke dalam tabung kondensor kedua, guna
pembuatan alat pirolisis meliputi pompa untuk mendinginkan gas hasil pembakaran
air, burner, tabung destilat, tabung menjadi minyak. Burner merupakan
penyaring, tabung pirolisis, lubang udara, penyuplai energi panas untuk memanaskan
lubang bahan bakar, termokopel, pengukur mesin pirolisis dengan suhu mencapai
tekanan, blower, kompor, drum bekas, pipa 400°C - 800°C, burner menggunakan
galvanis, tabung freon, botol kaca, tabung blower sebagai media pemasok dan
nitrogen, rotameter, elektrik furnace (Rafi, pendorong udara agar api yang dihasilkan
A., 2019; Kuncoro, A., dan Wisnugroho, dalam proses pembakaran dapat sempurna
S., 2019; Rahmanpiu, R.; 2019; Yusrizal, (Rafli, Ricki, dkk., 2017). Tabung
M. T., dan Idris, M., 2016; Sa'diyah, K., penyaring berfungsi untuk menyaring gas
dan Juliastuti, S. R., 2015; Ridhuan, K., yang tidak dapat terkondensasi, sehingga
dkk., 2019). partikel-partikel pencemar akan ditangkap
Reaktor berfungsi untuk oleh penyaring udara sehingga gas
menguraikan limbah dengan menggunakan keluaran menjadi lebih bersih (Kasim, F.
suhu tinggi dan kondisi hampa udara. dkk., 2018). Lubang bahan bakar berfungsi
Ruang reaktor terbuat dari pipa stainless untuk memasukkan bahan bakar yang
steel dengan diameter dalam adalah 254,0 digunakan pada proses pirolisis.
mm, ketebalan dinding 13,0 mm, dan Termokopel berfungsi untuk pembacaan
tinggi 500,0 mm. Pada bagian atas dan pengendalian suhu yang digunakan
ruang reaktor dipasang penutup yang pada proses pirolisis. Pengukur tekanan
diikatkan dengan baut untuk bisa berfungsi untuk mengontrol dan deteksi
membuka bagian atas dari reaktor dan tekanan pada proses pirolisis.
harus ditutup dengan rapat saat proses Komponen alat blower sebagai
pirolisis berlangsung untuk menghindari media pemasok dan pendorong udara agar
dari kebocoran (Yusrizal, M. T., & Idris, api yang dihasilkan dalam proses
M., 2016). pembakaran dapat sempurna (Rafli, Ricki,
Kondensor digunakan untuk dkk., 2017). Kompor untuk memanaskan
mengondensasi hasil pembakaran dari reaktor pirolisis (Rafi, A., 2019). Pada
reaktor. Uap hasil dari reaktor pirolisis pengembangan alat pirolisis yang
dialirkan kerangkaian kondensor yang dikembangkan oleh peneliti Rahmanpiu, R.
dialiri air pendingin, kemudian likuid hasil (2019), drum bekas berfungsi sebagai
kondensasi dikumpulkan dalam wadah. reaktor, pipa galvanis sebagai kondensor,
Sedangkan uap yang tidak terkondensasi tabung Freon untuk memaksimalkan
dikumpulkan di dalam penampung tar kondensor, dan botol kaca untuk
(Rafi, A., 2019). Penampung bio-oil menampung destilat. Tabung nitrogen
berfungsi sebagai wadah untuk untuk menggantikan udara yang ada di
menampung hasil kondensasi, sedangkan dalam reaktor. Rotameter untuk mengatur

38
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


keluarnya gas nitrogen (Sa'diyah, K., dan 24,3%, lebih tinggi dibandingkan bahan
Juliastuti, S. R., 2015). baku daun 100% yaitu sebesar 15,5%.
Pirolisis ranting kering akan menghasilkan
Hasil Akhir Proses bio-oil dengan nilai kalori 5.175,35 J/g,
Pirolisat yang dihasilkan lebih besar daripada nilai kalori bio-oil dari
didestilasi dan diperoleh bahan bakar cair daun kering yang sebesar 4.249,20 J/g
sebesar 30 - 41%, bahan padat yang mudah (Cahyono, M. S., 2013).
terbakar sebanyak 30 – 40% dan gas yang
tidak terkondensasi sekitar 20% KESIMPULAN
(Rahmanpiu, R., 2019). Hasil reaksi Teknologi pirolisis didefinisikan
pirolisis lambat secara keseluruhan berupa sebagai suatu sistem pemanasan tanpa
karbon, uap air, karbon monoksida, dan oksigen yang mengkonversi sampah
karbon dioksida. Sedangkan hasil pirolisis plastik menjadi bahan bakar minyak
cepat berupa uap air, arang, gas, dan uap dengan cara mengembalikan plastik ke
minyak PPO (primary pyrolysis oil) bentuk asalnya, prinsip teknologi pirolisis
sebanyak 50 – 70% (Rafi, A., 2019). ini yaitu konversi sampah plastik menjadi
bahan bakar minyak, dimana proses ini
Pengaruh Jenis Bahan terhadap Proses dapat mengembalikan plastik ke bentuk
Pirolisis asalnya. Teknologi pirolisis ini dapat
Sampah organik berupa daun dan digunakan sebagai solusi untuk mengatasi
ranting tanaman bisa dikonversi menjadi menumpuknya limbah alat pelindung diri
bio-oil sebagai bahan bakar alternatif pada masa pandemik, dimana bahan
menggunakan proses pirolisis. Rendemen penyusun alat pelindung diri pada
bio-oil terbesar dihasilkan dari proses umumnya adalah plastik.
pirolisis 100% ranting kering yaitu sebesar

39
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


Tabel 1. Analisis Critical Appraisal terhadap Ilustrasi Alat
Pustaka Komponen Teknologi Skema/Ilustrasi Alat
Pirolisis
Rafli, Reaktor, kondensor,
Ricki, dkk. pompa air, burner, mesin
(2017) pirolisis, cangkang
nyamplung (bahan bakar
burner).

Kasim, F. Reaktor, tabung destilat,


dkk. tabung penyaring.
(2018)

Cahyono, Tabung pirolisis (1),


M. S. tungku pembakaran (2),
(2013) lubang udara (3), lubang
bahan bakar (4),
termokopel (5), tabung
kondensasi (6), blower
(7), penampung tar (8),
penampung bio-oil (9),
pengukur tekanan (10),
pipa gas recycle (11),
dan pipa bio-oil (12).
Rafi, A. Bak pendingin,
(2019) kondensor, reaktor
pirolisis, dan kompor.

40
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


Kuncoro, Tungku pembakaran,
A., dan tabung reaktor, tabung
Wisnugroh penampungan minyak,
o, S. saluran uap, pipa
(2019) pendingin, penyangga
pipa, rak tabung
penampung, dan saluran
outlet.
Rahmanpi Drum bekas, pipa
u, R. galvanis, tabung Freon,
(2019) dan botol kaca.

Yusrizal, Tungku pembakaran,


M. T., dan tabung reaktor,
Idris, M. kondensor, tabung filter,
(2016) dan tempat tabung
penyimpanan gas.

Sa'diyah, Tabung nitrogen,


K., dan rotameter, tempat katalis,
Juliastuti, reaktor pirolisis, elektrik
S. R. furnace, alat pembacaan
(2015) suhu thermocouple,
kondensor refluks, inlet
air pendingin, outlet air
pendingin, separator
liquid-gas, termometer,
dan penampung gas.

Ridhuan, Reaktor, pipa


K., dkk. penghubung,
(2019) termokopel, kondensor,
dan wadah asap cair.

41
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


Sumber : Analisis Jurnal Literatur

DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI. (2020) ‘Pedoman


Arif, M.I. (2013) ‘Studi Penanganan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Limbah Padat Infeksius di Rujukan, Rumah Sakit Darurat dan
Laboratorium Rumah Sakit Umum Puskesmas yang Menangani Pasien
Daerah Haji Makassar’, Jurnal COVID-19’ Jakarta: Kementrerian
MKMI, 9(4). Kesehatan Republik Indonesia.
Bridges, T. (2020). Inovating for Impact: Kuncoro, A., dan Wisnugroho, S. (2019)
Dealing with A Mountain of Medical ‘Desain Sistem Pirolisis untuk
Waste. [Available from: Pengelolaan Sampah Plastik di
https://www.eco- Perairan Wakatobi’, Prosiding SNST
business.com/opinion/innovating- Fakultas Teknik, 1(1).
for-impact-dealing-with-a-mountain- Prasetiawan, T. (2020) ‘Permasalahan
of-medical-waste/]. Limbah Medis COVID-19 di
Cahyono, M. S. (2013) ‘Pengaruh Jenis Indonesia’, Info Singkat, 12(9).
Bahan pada Proses Pirolisis Sampah Rafi, A. (2019) ‘Analisis energi terbrukan
Organik menjadi Bio-Oil sebagai pada proses pirolisis dengan
Sumber Energi Terbarukan’, Jurnal memanfaatkan sampah plastik’,
Sains & Teknologi Lingkungan, 5(2), Jurnal Teknik Mesin, 12(01), pp.30.
pp. 67-76. Rafli, Ricki., Fajri, Hudi., Jamaludhin,
Chungtai, A.A., Stelzer-Braid, S., Ahmad., Azizi, Muhammad.,
Rawlinson, W., Pontivivo, G., Wang, Riswanto, Haris, dan Syamsiro,
Q., Pan, Y., Zhang, D., Zhang, Y., Mochamad. (2017) ‘Penerapan
Li, L., and MacIntyre, C.R. (2019) Teknologi Pirolisis Untuk Konversi
‘Contamination by Respiratory Limbah Plastik Menjadi Bahan
Viruses on Outer Surface of Medical Bakar Minyak di Kabupaten Bantul’,
Masks Used by Hospital Healthcare Jurnal Mekanika dan Sistem Termal,
Workers’, BMC Infectious Diseases’, 2, pp. 1-5.
19, pp. 491. DOI: 10.1186/s12879- Rahmanpiu, R. (2019) ‘Studi Pendahuluan
019-4109-x Pengembangan Alat Pirolisis
International Labour Organization. (2020) Sampah Plastik Polipropilena (PP)
‘In the face of a pandemic: Ensuring Menggunakan Drum Sisa Pakai’,
Safety and Health at Work, Germani: Gema Pendidikan, 26 (1), pp.1 – 9.
ILO. Ramadhan, A., dan Ali, M. (2013)
Kasim, F., Ridwan, M. K., dan Putra, M. ‘Pengolahan Sampah Plastik Menjadi
Y. A. (2018) ‘Pengolahan Sampah Minyak Menggunakan Proses
Plastik Memakai Teknologi Pirolisis Pirolisis’, Jurnal Ilmiah Teknik
Untuk Pembelajaran dan Konservasi Lingkungan, 4(1).
Lingkungan di Pondok Pesantren Al-
Ridhuan, K., Irawan, D., Zanaria, Y., dan
Anwar Sarang Rembang, Jawa
Firmansyah, F. (2019) ‘Pengaruh
Tengah’, Jurnal Bakti Saintek:
Jenis Biomassa pada Pembakaran
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Pirolisis terhadap Kharakteristik dan
Bidang Sains dan Teknologi, 2(2),pp.
Efisiensi Bioarang-Asap Cair yang
57-63.

42
Generics : Journal of Research in Pharmacy, Edisi 1, Volume 1, 2021


Dihasilkan’, Media Mesin: Majalah
Teknik Mesin, 20(1), pp. 18-27.
Sa'diyah, K., dan Juliastuti, S. R. (2015)
‘Pengaruh Jumlah Katalis Zeolit
Alam pada Produk Proses Pirolisis
Limbah Plastik Polipropilen (Pp)’,
Jurnal Bahan Alam
Terbarukan, 4(2), pp. 9-17.
Unhale, S.S., et al. (2020) ‘A Review On
Corona Virus (COVID-19)’, World
Journal of Pharmaceutical and Life
Sciences, 6(4).
Yusrizal, M. T., dan Idris, M. (2016)
‘Pengujian Pirolisis Kayu Dengan
Metode Hampa Udara Untuk
Memproduksi Bahan Bakar
Gas’, Jurnal Inotera, 1(1),pp. 57-63.

43

Anda mungkin juga menyukai