S USIA 35 TAHUN
DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI RUANG BERSALIN BLUD RS SEKARWANGI
DI SUSUN OLEH :
BUNGA YULIANTI PERTIWI
P17324214043
DI SUSUN OLEH :
BUNGA YULIANTI PERTIWI
P17324214043
I)isusun Oleh :
tsunga Yulianti Pertiwi
NIM: P17324214O43
Pembimbing
ht
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan Bogor
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
t
d^L^,^M
wetirSJ(p,U"KU
NrP.196504291
LEMBAR PENGESAEAN
Disrxrm Oteh:
Burqga YulhatiPertiwi
lillM: Pfi?frt2llryB
{h
_Imlhidrnm.lt[Kcb
Nip.iltmr0riffintmfiz
&
I-
.rure* artix. mxcr _
o\w"
lElfusulm $ mKcb
rrble850firz!0$r2200i Nb.196$61219SS03200r
Mengselul
Kara Plogrorrr Sfidi K€bi&m& Bogor
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
PROGRAM STUDY OF BOGOR
FINAL PROJECT REPORT, JUNE 2017
BungaYulianti Pertiwi
NIM: P17324214043
ABSTRACT
According to the Indonesian Ministry of Health in 2010, the three main factors of
maternal mortality are bleeding 28%, eclampsia 24% and infection of 11%, according to the
Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) in 2012, . Based on data of 2016 at BLUD
RS Sekarwangi KPD was ranked first of 10 highest obstetric cases in labor room as many as
1,201 cases (25,85%) from 3,834 obstetric cases. During the practice the authors found data
of labor with KPD as many as 32 out of 97 number of deliveries. Of the 32 maternity mothers
with KPD were found 20 mothers with complications in their infants. Complications that
occur are asphyxia, low birth weight (LBW), and baby's rest.
The purpose of writing this Final Report to apply midwifery care with KPD in Maternity
Room Blud RS Sekarwangi. The method used is case study. Form of documentation used is
SOAP, Technique of collecting data obtained through interview, observation, physical and
laboratory examination, documentation study, and literature study.
The results of subjective data assessment found the mother complained of
heartburn since 16.00 wib (24 March 2017) and felt out of water at 18.00 wib, colorless and
distinctive smell. Physical examination, good general condition, results of normal vital signs.
In a high abdominal palpation of the 29cm uterine fundus, the palpable fundus of the
buttocks, vulva and vagina are no complaints, there is clear and characteristic smear of
amniotic fluid, 1 cm opening, negative amniotic membrane. The case diagnosis is Ny. S age
35 years G4P3A0 38 weeks pregnant with premature rupture of membranes, single live fetal
head presentation.
Management performed informed consent, infusion dextrose 5% 20 tpm,
collaboration with physician SpOG for Non Stress Test (NST), induction of 5 IU drip
oxytocin labor in dextrose dextrose 5% 20 tpm, injection of 1x1 gr ceftriaxone IV,
Mafenamat 3x500 / oral acid, maternal condition observation, fetus, labor progress on March
25, 2017. After induction, the mother was given a complete opening at 19.00 wib. At the time
of delivery using 58 steps APN and childbirth care is normal, the baby born spontaneously,
immediately crying, good muscle tone, redness skin. Suggestions recommended for the
practice area are maintaining existing services and upgrading them. For mothers are expected
to maintain more personal hygiene and planning the use of contraceptives KB.
Literature: 33 (2003-2015)
Keywords: Labor, premature rupture of membranes
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Agama : Islam
GolonganDarah :A
B. Riwayat Pendidikan
(2014 – 2017)
iv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR
LAPORAN TUGAS AKHIR, JUNI 2017
BungaYulianti Pertiwi
NIM : P17324214043
Asuhan Kebidanan pada Ny S Usia 35 Tahun dengan Ketuban Pecah Dini Di Ruang
Bersalin Blud RS Sekarwangi
XI, VI BAB, 61 halaman, 7 lampiran
ABSTRAK
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, tercatat Angka Kematian
Ibu (AKI) adalah 102/100.000 kelahiran hidup.Menurut kementrian kesehatan RI tahun 2010, tiga
factor utama kematian ibu melahirkan adalah perdarahan 28%, eklampsia 24% dan infeksi 11%.
Berdasarkan data tahun 2016 di BLUD RS Sekarwangi KPD menduduki peringkat pertama dari 10
kasus obstetri tertinggi di ruang bersalin sebanyak 1.201 kasus (25,85%) dari 3.834 kasus obstetric.
Selama praktik penulis menemukan data persalinan dengan KPD sebanyak 32 dari 97 jumlah
persalinan. Dari 32 ibu bersalin dengan KPD didapatkan 20 ibu dengan komplikasi pada bayinya.
Komplikasi yang terjadi adalah asfiksia, berat badan lahir rendah (BBLR), dan kematan bayi.
Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini untuk mengaplikasikan asuhan kebidanan dengan
KPD di Ruang Bersalin Blud RS Sekarwangi. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Bentuk
pendokumentasian yang digunakan adalah SOAP, Teknik pengumpulan data diperoleh melalui
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan laboratorium, studi dokumentasi, dan studi
kepustakaan.
Hasil pengkajian data subjektif didapat ibu mengeluh merasa mulas sejakpukul 16.00 wib (24
maret 2017) dan merasa keluar air-air pukul 18.00 wib, tidak berwarna dan berbau khas. Dilakukan
pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, hasil tanda-tanda vital normal. Pada palpasi abdomen tinggi
fundus uterus 29cm, fundus teraba bokong, vulva dan vagina tidak ada keluhan, terdapat
pengeluaran cairan ketuban jernih dan berbau khas, pembukaan 1 cm, selaput ketuban negatif.
Diagnosa kasus yaitu Ny. S usia 35 tahun G4P3A0 hamil 38 minggu dengan ketuban pecah dini,
janin tunggal hidup presentasi kepala.
Penatalaksanaannya dilakukan informed consent, pasang infuse dextrose 5% 20 tpm,
kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemeriksaan Non Stress Test (NST), dilakukan induksi
persalinan drip oksitosin 5 IU dalam cairan dextrose 5% 20 tpm, menyuntikan ceftriaxone 1x1 gr
secara IV, member terapi asam mafenamat 3x500/oral, observasi keadaan ibu, janin, kemajuan
persalinan pada tanggal 25 maret 2017. Setelah dilakukan induksi didapatkan ibu pembukaan
lengkap pukul 19.00 wib. Pada saat persalinan menggunakan 58 langkah APN dan asuhan masa
nifas normal, bayi lahir spontan, langsung menangis, tonus otot baik, kulit kemerahan. Saran yang
dianjurkan bagi lahan praktik yaitu mempertahankan pelayanan yang sudah ada dan
meningkatkannya. Bagi ibu diharapkan lebih menjaga kebersihan diri dan merencanakan
penggunaan alat kontrasepsi KB.
Kepustakaan : 33 (2003-2015)
Kata Kunci : Persalinan, Ketuban Pecah Dini
v
SURAT PER}IYATAAN BEBAS PLAGIATISME
benar hasil karya penulis dan tidak melakukan plagiatisme hasil karya orang lain,
Bogor, Jwi20l7
Penulis,
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Karena atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny.SUsia35Tahun dengan Ketuban Pecah Dini
di Ruang Bersalin BLUD RS Sekarwangi”. Shalawat dan salam senantiasa selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabat, keluarga serta seluruh
umat-Nya.
Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan di Program Studi
Kebidanan Bogor Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Selama proses pembuatan Laporan Tugas akhir ini penulis menyadari
masih banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan,
sehingga penulis mengalami berbagai hambatan, tantangan, dan kesulitan selama
penyusunan Laporan Tugas Akhir, sehingga penulis merasa masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis selalu terbuka atas kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan banyak dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan
kepada :
1. DR. Ir. H. Osman Syarief, MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Bandung.
2. dr. Hj. Wiwik Marwiah Abubakar, MARS selaku Direktur BLUD RS
Sekarwangi.
3. Hj. Ns. Enung Harni Susilawati, SKp, M.KM selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Bogor Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
4. Bd. Hesti Darojatun, Am.Kebselaku CI ruang BersalinRasuna Said di
BLUD RS Sekarwangi beserta para staf yang selalu memberikan
bimbingan dan pengetahuan yang bermanfaat.
6. Ma,va Asfliti, M.Keb selaku dosen pembimbing ya.ng telah memberik-an
masukandan saran dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
7. Dr. Fauzia selalcu wali tingkat kelas III C yang selalu memberikan motivasi clan
dukungannya.
8. R-isna Dewi Yanti, M.Keb selalan Pembimbing Akademik yang selalu memtrerikan
masukan dan motivasi.
9. Kepada Ny. S dan keluarga yang dapat bekerjasama dengan sangat baik, dan
menjadikan Asuhan padaNy. S sebagai bahan Laporan Tugas Akhir.
10. Kedua orang fiia tercint4 kakak dan adik tersayang yang selalu memberikan
dukungan terbesar secara moril, materil dan spiritual sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tuga-s Akhir ini.
ll.Keempat sahabat yang penulis cintai, Ulfah Rif<layanti Sari, Ghoziyah, Gayatri
Wigunari, Shanas Desiana Ptrtri yang telah menduh:ng kelancaran penulisan Tugas
Akhir.
12. Serta teman-teman mahasiswi Program Stlrdi Kebidanan Bogor angkatan XVI yang
Semoga L.aporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca. Seluruh isi Laporan Tugas Akhir ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penulis.
Bogor, Juni20lJ
viii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
tercatat Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 102/100.000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32/1000 kelahiran hidup dan angka
kematian balita adalah 40/1000 kelahiran hidup dan mayoritas kematian bayi
terjadi pada neonatus. Penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah
bayi berat lahir rendah (29%), asfiksia (27%) dan lain-lain 44%.Menurut
kementrian kesehatan RI tahun 2010, tiga faktor utama kematian ibu
melahirkan adalah perdarahan 28%, eklampsia 24% dan infeksi 11%.1
Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Barat Angka Kematia Ibu (AKI) di
Jawa Barat pada tahun 2014 adalah 78,63 per 100.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 4,19 per 1000 kelahiran hidup.2
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktu persalinan
atau sebelum inpartu pada pembukaan < 4 cm (fase laten). Hal ini dapat terjadi
pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktu persalinan.Ketuban pecah
dini merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang
bulan dan mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian perinatal
pada bayi yang kurang bulan. Pengelolaan KPD pada kehamilan kurang dari
34 minggu sangat komplek, bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan
terjadinya prematuritas dan Respiration Dystress Syndrome (RDS).3
Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan.
Bila KPD terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah
dini pada kehamilan prematur. Hampir dua pertiga dari KPD adalah spontan,
risiko umum faktor ibu muda, kehamilan ganda, infeksi saluran genital,
kelahiran prematur sebelumnya. Menurut teori penyebab KPD masih belum
diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Beberapa laporan
menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan erat dengan ketuban pecah dini,
namun faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui. Hal-hal yang menjadi
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Ketuban Pecah Dini (KPD) di Ruang Bersalin BLUD RS Sekarwangi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan kebidanan yang tepat pada kasus ibu
hamil dengan Ketuban Pecah Dini.
3
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya data subjektif dari Ny. S usia 35 tahun G4P3A0 hamil 38
minggu dengan KPD di Ruang Bersalin BLUD RSSekarwangi.
b. Diketahuinya data objektifdari Ny. S usia 35 tahun G4P3A0 hamil 38
minggu dengan KPD di Ruang Bersalin BLUD RS Sekarwangi.
c. Ditegakkannya analisa dari Ny. S usia 35 tahun G4P3A0 hamil 38
minggu dengan KPD di Ruang Bersalin BLUD RS Sekarwangi.
d. Diketahuinya penatalaksanaan dari Ny. S usia 35 tahun G4P3A0 hamil
38 minggu dengan KPD di Ruang Bersalin BLUD RS Sekarwangi.
e. Diketahuinya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
memberikan asuhan pada Ny. S usia 35 tahun G4P3A0 hamil 38
minggu dengan KPD di Ruang Bersalin BLUD RS Sekarwangi.
D. Manfaat Penulisan
1. Lahan Praktik
Dapat membantu pihak rumah sakit dengan memberikan asuhan
kepada pasien intrapartum dengan KPD sesuai dengan standar.
2. Profesi Bidan
Hasil asuhan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan kesehatan.
3. Klien dan Keluarga
Mendapatkan asuhan yang tepat untuk mencegah terjadinya
komplikasi akibat KPD.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
42, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi pada
ibu ataupun janin.
2. Bentuk persalinan berdasarkan teknik :
a. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir.
b. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan sectio sesaria.
c. Persalinan anjuran yaitu bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang.7
3. Tahap – tahap Persalinan
a. Persalinan dibagi menjadi 4 tahap
Pada kala I serviks membuka dari 0 sampai 10 cm. Kala I
dinamakan juga kala pembukaan. Kala II disebut juga dengan kala
pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengedan, janin
di dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala
uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai
dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut
diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum.6
1) Kala I (Kala Pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari
pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena
pergeseran-pergeseran, ketika serviks mendatar dan membuka.
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase
aktif.
a) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat
dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan secara bertahap sampai pembukaan 3 cm,
berlangsung dalam 7-8 jam.
6
anemia. Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil
mengalami hemodelusi atau pengenceran dengan peningkatan volume
30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34
minggu.
Pada ibu hamil yang mengalami anemia biasanya ditemukan ciri-
ciri lemas, pucat, cepat lelah, mata berkunang-kunang. Pemeriksaan
darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada
trimester pertama dan trimester ke tiga. Dampak anemia ibu saat
kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas,
ancaman dekompensasikordis dan ketuban pecah dini. Pada saat
persalinan dapat mengakibatkan gangguan his, retensio plasenta dan
perdarahan post partum karena atonia uteri.14
Anemia berdasarkan hasil pemeriksaan dapat digolongkan
menjadiHB > 11 gr %tidak anemia, HB 9-10 gr % anemia sedang, HB
< 8 gr % anemia berat.
d. Perilaku Merokok
Kebiasaan merokok atau lingkungan dengan rokok yang intensitas
tinggi dapat berpengaruh pada kondisi ibu hamil. Rokok mengandung
lebih dari 2.500 zat kimia yang teridentifikasi termasuk
karbonmonoksida, amonia, aseton, sianida hidrogen, dan lain-lain.
Merokok pada masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan-
gangguan seperti kehamilan ektopik, ketuban pecah dini, dan resiko
lahir mati yang lebih tinggi.16
e. Riwayat KPD
Pengalaman yang pernah dialami oleh ibu bersalin dengan kejadian
KPD dapat berpengaruh besar pada ibu jika menghadapi kondisi
kehamilan. Riwayat KPD sebelumnya beresiko 2-4 kali mengalami
ketuban pecah dini kembali. Patogenesis terjadinya KPD secara singkat
ialah akibat penurunan kandungan kolagen dalam membran sehingga
memicu terjadinya ketuban pecah dini dan ketuban pecah preterm.
11
4. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya ketuban pecahdinidapat berlangsung sebagai
berikut :
a. Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi.
b. Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan
mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
c. Ascending infection, pecahnya ketuban menyebabkan ada hubungan
langsung antara ruang intraamnion dengan dunia luar.
d. Infeksi intraamnion bila terjadi langsung pada ruang amnion, atau
dengan penjalaran infeksi melalui dinding uterus, selaput janin,
kemudian ke ruang intraamnion.
e. Mungkin juga jika ibu mengalami infeksi sistemik, infeksi intrauterin
menjalar melalui plasenta (sirkulasi fetomaternal)
f. Tindakan introgenik traumatik atau higiene buruk, misalnya
pemeriksaan dalam yang terlalu sering, dan sebagainya, predisposisi
infeksi.
g. Kuman yang mungkin sering di temukan yaitu Streptococcus,
Staphylococcus (gram positif), E. Coli (gram negatif), Bacteroides,
Peptococcus (anaerob).18
5. Tanda dan Gejala
Ketuban pecah dini sering ditandai dengan gejala-gejala seperti berikut:
a. Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina.
b. Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak,
mungkin cairan tesebut masih merembes atau menetes, dengan ciri
pucat dan bergaris warna darah.
c. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi
sampai kelahiran. Tetapi bila duduk atau berdiri, kepala janin yang
sudah terletak di bawah biasanya “mengganjal” atau “menyumbat”
kebocoran untuk sementara.
13
d. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin
bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.19
6. Diagnosa
Menegakkan diagnosa ketuban pecah dini secara tepat sangat penting.
Karena diagnosa yag positif berarti melakukan intervensi seperti
melahirkan bayi terlalu awal atau melakukan seksio sesaria yang sebetulnya
tidak ada indikasinya. Sebaliknya diagnosa yang negatif berarti akan
membiarkan ibu dan janin mempunyai resiko infeksi yang akan
mengancam kehidupan janin, ibu atau keduanya. Oleh karena itu
diperlukan diagnosa yang cepat dan tepat.20
Diagnosis ketuban pecah dini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan inspekulo.
a. Dari anamnesis didapatkan penderita merasa keluar cairan yang banyak
secara tiba-tiba.
b. Kemudian lakukan satu kali pemeriksaan inspekulo dengan spekulum
steril untuk melihat adanya cairan yang keluar dari serviks atau
menggenang di forniks posterior. Jika tidak ada, gerakkan sedikit
bagian terbawah janin, atau minta ibu untuk mengedan atau batuk.21
c. Lakukan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus ketuban
pecah dini adalah pemeriksaaan laboratorium dan pemeriksaan
ultrasonografi (USG). Pemeriksaan USG dimaksudkan untuk melihat
jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus ketuban pecah
dini terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit, namun sering terjadi
kesalahan pada penderita oligohidramnion. Pemeriksaan dalam
sebaiknya tidak dilakukan kecuali akan dilakukan penangan aktif
(melahirkan bayi) karena dapat mengurangi latensi dan meningkatkan
kemungkinan infeksi.22
Pastikan bahwa:
1) Cairan tersebut adalah cairan amnion dengan memperhatikan:
a) Bau cairan ketuban yang khas.
14
C. Induksi Persalinan
1. Pengertian Induksi Persalinan
Induksi persalinan ialah suatu tindakan atau langkah yang dilakukan
untuk memulai suatu persalinan, bisa secara mekanik atau kimiawi
(farmakologi). Induksi persalinan yang diawali dengan pematangan
serviks, akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan
a percepatan/akselerasi disebut augmentation or acceleration of labor,
biasanya hanya dilakukan dengan memberikan obat golongan uterotonika
tertentu (oksitosin).
2. Indikasi Induksi
Hipertensi dalam kehamilan, postterm, IUGR (Intrauterine Growth
Retardation), hipertensi kronik, kematian janin intrauterin,
inkompatibilitas rhesus, amnionitis/korioamnionitis, solusio plasenta dan
diabetes mellitus.
3. Kontraindikasi Induksi
Kontraindikasi induksi yaitu, malpresentasi janin, bekas sectio saecaria,
plasenta previa, adanya tumor dinding uterus seperti mioma uteri,
insufisiensi utero plasenta tipe maligna atau gawat janin atau kesejahteraan
janin yang di observasi secara ketat (melalui pemeriksaan NST), dan
panggul kecil atau Cepalopelvic Dicproportion (CPD).
4. Pelaksanaan Induksi
a. Titrasi atau drip oksitosin dosis rendah
Titrasi yaitu dengan titrasi oksitosin 5 iu dalam dextrose 5% 500
ml diberikan secara drip sampai maksimal 3 botol (1500 ml). Bila
setelah 3 botol belum ada kontraksi, maka pasien di istirahatkan
selama 24 jam kemudian diulangi lagi. Bila seri induksi ternyata tak
ada kontraksi disebut gagal.
Induksi dengan drip oksitosin 5 IU dalam dextrose 5% 500 ml,
dengan kecepatan tetesan dimulai 8 tetes/ menit dan ditingkatkan
setiap 15 menit dengan 4 tetes/menit, sampai maksimal 40 tetes/menit.
b. Insersi folley catheter intra uterin
18
b. Aktif
1) Usia kehamilan lebih dari 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila
gagal lakukan SC.
2) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi, dan
persalinan diakhiri : bila skor pelvik <5 lakukan pematangan serviks
kemudian induksi jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan SC.
Bila skor pelvik >5 induksi persalinan, partus pervaginam.
23
BAB III
METODOLOGI
A. Metode
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, metode yang digunakan adalah
metode studi kasus. Metode yang dilakukan sebagai upaya pendekatan
manajemen kebidanan yaitu salah satu proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasi pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus dari klien. 25 Studi
kasus adalah metode dengan memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek
tertentu, dengan mempelajari sebagai suatu kasus.26
Manajemen kebidanan adalah suatu metode yang bersifat mengumpulkan
suatu peristiwa atau gejala yang saat ini dialami pasien tertuju pada proses
pemecahan masalah melalui manajemen kebidanan yang meliputi tahap
pengkajian, interpretasi data, antisipasi masalah, tindakan segera atau kolaborasi,
rencana manajemen, pelaksanaan dan evaluasi. 27
Metode pendokumentasian yang penulis gunakan ialah dalm bentuk SOAP.
Metode ini membantu mengungkapkan suatu kasus atau kejadian berdasarkan
teori yang ditetapkan pada keadaan yang sebenarnya. Pendokumentasian SOAP
terdiri dari :
1. S (Subjektif)
Menggambarkan pendokumentasian yang datanya berhasil diperoleh
dari hasil anamnesa (wawancara).
2. O (Objektif)
Menggambarkan pendokumentasian yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan hasil tes diagnostik yang
menjadi data fokus untuk mendukung pemberian asuhan.
24
3. A (Analisa)
Menggambarkan suatu identifikasi dari hasil data subjektif dan data
objektif yang didapat.
4. (Penatalaksanaan)
Menggambarkan pendokumentasian tindakan yang diberikan kepada
klien sesuai dengan analisa.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama ibu Ny. S Nama suami Tn. E
Umur 35 tahun Umur 37 tahun
Suku/bangsa Sunda Suku/bangsa Sunda
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan SMP Pendidikan SMP
Pekerjaan IRT Pekerjaan Buruh
No. RM 538033
Alamat Kp. Kamandoran Rt 04/10 Karangtengah,
Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi
2. Alasan Datang
Iburujukan dari puskesmas Sekarwangi, mengeluh merasa mulassejak
pukul 16.00 wib (24 maret 2017) dan merasa keluar air-airpukul 18.00 wib
(24 maret 2017), air-air tidak berwarna dan berbau khas.Sudah dilakukan
pemeriksaan dalam dipuskesmas pada pukul 13.00 wib dan hasilnya
pembukaan 1 cm, ketuban negatif, sudah dilakukan cek lakmus hasil kertas
lakmus merah menjadi biru.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal 28 Juni 2016, Taksiran
Persalinan (TP) tanggal 05 April 2017. Gerakan janin aktif, tidak minum
obat-obatan dan jamu-jamuan, sudah 2 kali suntik TT pada saat usia
kehamilan 7 minggu dan 25 minggu. Ibu rutin memeriksakan kehamilannya
27
ke bidan setiap bulan dan selalu mengkonsumsi tablet penambah darah yang
diberikan oleh bidan.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Ini merupakan kehamilan yang keempat, ibu mempunyai 3 orang anak.
Jenis BB Jenis
No Tahun Tempat Penolong Ket
Kelamin Lahir persalian
2500
1 1999 Perempuan BPM Spontan Bidan Hidup
gram
3000
2 2003 Laki – laki BPM Spontan Bidan Hidup
gram
3000
3 2010 Laki – laki BPM Spontan Bidan Hidup
gram
5. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
Ibu tidak pernah memiliki riwayat infeksi menular seksual, ibu pernah
keputihan lendir, tidak berbau dan tidak gatal. Ibu dan keluarga tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, diabetes,
penyakit menahun seperti ginjal, asma serta penyakit menular seperti TBC,
penyakit kelamin HIV/AIDS. Ibu juga tidak memiliki riwayat keturunan
kembar.
6. Riwayat Biologis
Makan terakhir ½ porsi nasi dengan sayur pada pukul 12.00 wib. Minum
terakhir 1 gelas teh manis pada pukul 13.30 wib. BAB terakhir pukul 06.30
wib serta BAK terakhir pukul 13.00wib. Tadi malam ibu tidak bisa tidur
dengan nyenyak karena merasa tidak nyaman.
7. Riwayat Psiko Sosial Ekonomi
Ini pernikahan ibu yang pertama, usia pernikahan sudah 17 tahun, ibu tinggal
dengan suami dan ketiga anaknya. Ibu merasa khawatir akan kehamilannya.
Suami dan keluarga mendukungkehamilan ibu.Ibu dan keluarga sudah
menabung untuk biaya persalinan dan mempunyai kartu BPJS.
28
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
2. Antopometri
a. BB sebelum Hamil : 55 Kg
b. BB Sekarang : 65 Kg
c. Kenaikan BB : 10 Kg
d. Tinggi Badan : 165 cm
e. IMT : 25 (normal 18 – 25)
f. LILA : 26 cm (normal)
3. Tanda – Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 88 x/menit
c. Respirasi : 22 x/menit
d. Suhu : 37oC
4. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : Tidak oedema
b. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
29
C. Analisa
Ny.S usia 35 Tahun G4P3A0 hamil 38 minggu dengan ketuban pecah dini, janin
tunggal hidup presentasi kepala
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan Informed consent dan memberitahukan hasil pemeriksaan yang
dilakukan pada ibu dan keluarga. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa
sudah ada tanda persalinan dengan adanya pembukaan yaitu pembukaan 1 dan
bayi harus segera dilahirkan serta ibu harus dilakukan rawat inap untuk
dipantau keadaan ibu, bayi dan kemajuan persalinannya.
2. Memasang infus Dextrose 5% dengan tetesan 20 tetes/menit pukul 14.15 wib.
3. Melakukan kateterisasi dengan pemasangan Dower Cateter (DC) karena
kondisi ibu yang tidak memungkinkan untuk turun dari tempat tidur
dikarenakan ketubannya yang sudah pecah.
4. Melakukan informed consent kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan bayi
yang harus segera dilahirkan sehingga akan dilakukan tindakan induksi kepada
ibu. Keluarga setuju.
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk memberikan terapi :
a. Melakukan tindakan sesuai advice dokter,rencana pemeriksaanNSTpukul
14.20 wib untuk memantau DJJ dan keadaan janin.Reaktif
b. Melakukan Drip oksitosin 5 IU di cairan Dextrose 5% dengan tetesan 20
tetes/ menit pada pukul 14.30 wib
c. Melakukan skin tes Ceftriaxone pukul 14.35 wib dan menyuntikan
Ceftriaxone 1x1 gr secara (Intra Vena) IV pukul 14.50 wib.
d. Asam mafenamat 3 x 500 mg per oral pukul 14. 53 wib.
6. Memberitahu ibu untuk tidak turun dari tempat tidur dikarenakan kondisi
ketuban yang sudah pecah.
31
7. Menganjurkan ibu makan dan minum. Ibu makan roti dan minum teh manis.
8. Memberikan konseling kemungkinan bayi yang dilahirkan kecil.
9. Melakukan observasi DJJ dan his setiap 1 jam. Hasil terlampir.
10. Melakukan pemantauan his. Jika his bertambah tetesan infus dilakukan secara
maintance, jika his kurang baik lakukan tetesan infus secara progresif dengan
menambahkan tetesan 5 tetes per menit setiap 15 menit.
11. Mengobservasi keadaan ibu dan janin serta kemajuan persalinan.
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Pukul : 16.00 WIB
A. Data Subjektif
Ibu mengeluh mulasnya bertambah menjalar hingga pinggang.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
2. Tanda – Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 86 x/menit
c. Respirasi : 21 x/menit
d. Suhu : 36,6oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : Kandung kemih kosong, perlimaan 4/5, His :2x10’30’’,
DJJ 132x/ menit,teratur.
b. Genetalia : Terdapat rembesan air ketubanpada vagina, berwarna
jernih, berbau khas, portio tebal lunak,pembukaan 4 cm,
selaput ketuban negatif, penurunan kepala hodge 1, tidak
ada molage.
32
C. Analisa
Inpartu kala I fase aktif, janin hidup.
D. Penatalaksanaan
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan keluarga.
Memberitahu ibu bahwa ibu sudah pembukaan 4 cm dan akan dipindahkan ke
ruang bersalin, memberitahu pada keluarga untuk mendampingi ibu dan
memberi dukungan pada ibu.
2. Melakukan pemantauan his. His baik 2x10’30’’. Mengatur tetesan infus
secara maintance 20 tetes per menit.
3. Menganjurkan ibu untuk berbaring miring ke kiri.
4. Melakukan observasi DJJ dan his setiap jam. Hasil terlampir.
5. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara his.
6. Mengobservasi keadaan ibu dan janin serta kemajuan persalinan setiap jam.
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Jam Pengkajian : 18.00 WIB
A. Data Subjektif
Ibu mengeluh mulas – mulasnya bertambah dan nyeri pada bagian bawahnya.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
33
C. Analisa
Inpartu kala I fase aktif. Janin hidup.
D. Penalaksanaan
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan keluarga.
Memberitahu ibu bahwa ibu sudah pembukaan 7 cm, memberitahu ibu untuk
tetap tenang dalam menghadapi proses persalinannya.
2. Mengajarkan ibu teknik relaksasi.
3. Menganjurkan ibu untuk berbaring miring ke kiri dan bedrest ditempat tidur.
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum diantara his. Ibu minumsetengah
gelas teh manis.
5. Meminta keluarga untuk selalu mendampingi dan memberikandukungan pada
ibu. Ibu didampingi oleh suami.
6. Menyiapkan partus set dan resusitasi set.
7. Observasi keadaan ibu dan janin serta kemajuan persalinan setiap jam.
34
CATATAN PERKEMBANGAN 3
Jam Pengkajian : 19.00 WIB
A. Data Subjektif
Ibu mengeluh mulas – mulas semakin kuat dan sering menjalar hingga
pinggang, merasa keluar lendir darah dan merasa seperti ingin BAB.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
2. Tanda – Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/70mmHg
b. Nadi : 85 x/menit
c. Suhu : 36,6°C
d. Respirasi : 23 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : Perlimaan 0/5, His:4x10’50” kandung kemih kosong.
DJJ:140 x/menit, teratur.
b. Genetalia : Tampak pengeluaran lendir darah, terdapat rembesan air
ketuban pada vagina,berwarna keruh, berbau khas, portio
tidak teraba, pembukaan 10 cm,ketuban negatif, jernih,
hodge IV, UUK depan, tidak ada molage.
c. Ekstremitas : Terpasang infuse dextrose5% + Oksitosin 5 IU kolf
II20 tetes per menit pada lengan kiri.
C. Analisa
Inpartu kala II. Janin hidup
35
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang dilakukan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap tenang dalam menghadapi proses
persalinan.
3. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu akan dipimpin
persalinan.
4. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar. Ibu mengerti cara
meneran yang baik dan benar.
5. Membantu memilih posisi persalinan yang nyaman bagi ibu. Ibu
memilih posisi berbaring terlentang dengan kaki ditekuk.
6. Memimpin ibu untuk meneran
7. Menolong persalinan sesuai dengan teknik APN. Bayi lahir pukul
19.20 wib, spontan,bayi langsung menangis kuat, tonus otot baik, kulit
kemerahan, jenis kelamin perempuan.
8. Melakukan IMD. IMD berhasil setelah 40 menit setelah bayi lahir
9. Memeriksa adanya janin kedua. Tidak ada.
CATATAN PERKEMBANGAN 4
Hari/Tanggal Pengkajian : Jumat, 03 Maret 2017
Jam Pengkajian : 19.20 WIB
A. Data Subjektif
Ibu senang bayinya sudah lahir, ibu masih merasa mulas.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
36
3. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : TFU sepusat, tidak ada janin kedua,kontraksi baik,
kandung kemih kosong.
b. Genetalia : Ada semburan darah merah kehitaman dan tali pusat
menjulur didepan vulva.
c. Ekstremitas : Terpasang infuse dextrose5% + Oksitosin 5 IU kolf
II20 tetes per menit pada lengan kiri.
C. Analisa
Inpartu kala III
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang dilakukan.
2. Menyuntikan oksitosin 10 IU di sepertiga luar paha atas ibu secara IM dan
melakukan drip oksitosin 15 IU.
3. Menjepit dan memotong tali pusat.
4. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dan mengamati tanda-tanda
pelepasan plasenta seperti adanya semburan darah, tali pusat yang
memanjang, perubahan bentuk dan tinggi uterus. Plasenta lahir lengkap
pukul 19.30 WIB
5. Melakukan massage fundus uteri. Fundus berkontraksi baik
6. Memeriksa kelengkapan plasenta. Kesan lengkap.
7. Memeriksa apakah terdapat luka pada jalan lahir. Tidak terdapat laserasi
jalan lahir.
8. Memeriksa perdarahan. Terdapat perdarahan ± 100 cc
37
CATATAN PERKEMBANGAN 5
Jam Pengkajian : 19.32 WIB
A. Data Subjektif
Ibu lega ari–arinya sudah lahir dan ibu masih merasa lelah setelah proses
persalinannya.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
2. Tanda – Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/80mmHg
b. Nadi : 83 x/menit
c. Suhu : 36,6°C
d. Respirasi : 20 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterusbaik, teraba
kerasbulat (globuler), kandung kemih kosong.
b. Genetalia : Tampak pengeluaran darah merah kehitaman±100cc,
tidak terdapat laserasi jalan lahir.
c. Ekstremitas : Terpasang infuse dextrose5% + Oksitosin 5 IU kolfII 20
tetes per menit pada lengan kiri.
C. Analisa
Inpartu kala IV
38
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang dilakukan pada ibu dan keluarga.
Memberitahukan ibu dan keluarga bahwa ibu dalam keadaan baik.
2. Membersihkan dan merapikan ibu.
3. Mengajarkan ibu cara mengecek kontraksi uterus.
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB/BAK
6. Melakukan pemantauan postpartum, kontraksi uterus, perdarahan, kandung
kemih dan tanda-tanda vital.
7. Memberitahu ibu tanda bahaya nifas
8. Melakukan sterilisasi alat dan membersihkan diri
9. Melakukan pendokumentasian dan melengkapi partograf
39
A. Data Subjektif
Ibu merasa darah yang keluar banyak. Ibu sudahmengonsumsi tablet
penambah darah, asam mafenamat dan amoxicilinsetelah melahirkan. Ibu sudah
mengonsumsi seporsi nasi, lauk, sayur dan minum segelas teh manis pukul 20.00
wib. Ibu belum BAK dan BAB. Ibu sudah menyusui bayinya 2 kali sejak berhasil
IMD.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
2. Tanda – Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/70 mmHg
b. Nadi : 88 x/menit
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36,5oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Sclera putih dan konjungtiva merah muda.
b. Payudara : Puting susu menonjol, tidak teraba masa ataubenjolan dan
nyeri tekan, pengeluaran kolostrum banyak.
c. Abdomen : Tfu 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik,kandung kemih
kosong.
d. Genetalia : Terdapat pengeluaran lochea rubra ± 40cc.
e. Anus : Tidak terdapat hemoroid.
40
C. Analisa
P4A0 postpartum 2 jam
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu dalam keadaan baik.
2. Mengajarkan ibu cara mengecek kontraksi uterus.
3. Memberitahu ibu untuk mobilisasi ringan seperti miring kanan dan miring kiri,
duduk, berdiri dan berjalan ke kamar mandi secara perlahan.
4. Menganjurkan ibu untuk makan, minum dan beristirahat yang cukup
5. Mengajarkan cara menyusui yang baik dan benar.
6. Konseling pemenuhan nutrisi, pola istirahat, personal hygiene, cara perawatan
bayi baru lahir.
7. Memberitahu dan menjelaskan tanda-tanda bahaya nifas seperti sakit kepala
yang berlebihan, pengeluaran cairan vagina yang berbau busuk, nyeri hebat
dibagian perut bawah, demam tinggi, dan lainnya.SAP terlampir.
8. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Maret 2017
Waktu pengkajian : 01.30 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Rasuna Said (Ruang Bersalin)
Nama Pengkaji : Bunga Yulianti Pertiwi
A. Data Subjektif
Ibu merasa tenaganya sudah pulih, masih sedikit mulas dan darah yang keluar
tidak terasa banyak. Makan terakhir dengan seporsi nasi, lauk dan sayur pukul
20.00 wib, minum terakhir segelas air putih pukul 01.00 wib. Ibu belum BAK dan
BAB. Ibu belum tidur setelah melahirkan 6 jam. Ibu sudah mobilisasi ringan,
duduk. Ibu sudah menyusui bayinya 3x sejak berhasil IMD.
41
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 88 x/menit
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Suhu : 36.5oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Sklera putih dan konjungtiva merah muda.
b. Payudara : Kedua payudara bersih dan terdapat pengeluaran
ASI.
c. Abdomen : TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik keras,kandung
kemih kosong.
d. Genetalia : Tampak lochea rubra ± 5cc.
e. Ekstremitas : Tidak oedema, tidaka ada varises, terpasang infuse RL
500 ml pada lengan kiri.
f. Anus : Tidak terdapat haemorroid.
4. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin (HB) 11,8 gr% 12-14 gr%
Jumlah Leukosit 10800 sel/mm3 4000-11000 sel/mm3
C. Analisa
P4A0 Postpartum 6 jam.
42
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini dalam keadaan baik
2. Menganjurkan ibu untuk makan, minum dan beristirahat yang cukup.
3. Mengingatkan ibu kembali tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.
4. Memberitahu ibu asupan nutrisi yang baik saat masa nifasdengan mengajurkan
ibu makan buah-buahan dan sayuran, serta lauk-pauk seperti ikan dan daging
merah.
5. Memberikan terapi obat Amoxcilin 3x500 mg, Asam Mefenamat 3x500 mg,
SF 1x1.
6. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Maret 2017
Waktu pengkajian : 11.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Rasuna Said (Ruang Bersalin)
Nama Pengkaji : Bunga Yulianti Pertiwi
A. Data Subjektif
Ibu merasa kadang perutnya terasa mulas namun sudah terasa lebih
nyaman. Ibu masih mengonsumsi tablet penambah darah, asam mafenamat dan
amoxicilin yang diberikan bidan dan perawat diruangan. Ibu mengatakan tidak
pernah mengalami tanda-tanda bahaya nifas seperti yang pernah dijelaskan. Saat
pagi ibu melakukan senam nifas yang pernah diajarkan. Sehari ibu makan 3x
sehari dengan lauk pauk dan sayuran. Minum ± 8x sehari.BAB 1 kali sehari dan
BAK ± 5 sehari.Saat malam hari ibu sering terbangun karena bayinya rewel, tidur
±6jam. Pada siang hari saat bayinya tertidur ibu ikut tidur ±1jam. Dalam sehari
ibu menyusui bayinya >10 kali.
43
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36.8oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Sclera putih dan konjungtiva merah muda.
b. Payudara : Simetris, putting susu menonjol, bersih dan tidaklecet
tidakterdapat nyeri tekan, terdapat pengeluaran ASI
banyak.
c. Abdomen : TFUpertengahan pusat dan simfisis, kontraksi baik,
kandungkemih kosong.
d. Genetalia : Vulva/ vagina tidak ada keluhan, tampak lochearubra
±10cc.
e. Anus : Tidak terdapat hemoroid.
4. Pemeriksaan Penunjang
C. Analisa
P4A0 Postpartum 1 hari
44
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa hasil pemeriksaan saat ini dalamkeadaan baik, dan
ibu sudah diperbolehkan pulang.
2. Melepas infus pukul 11.05 wib.
3. Melepas kateter pukul 11.10 wib.
4. Menganjurkan ibu untuk tidur siang yang lebih saat malam haritidak dapat
tidur dengan tenang.
5. Mengingatkan ibu untuk tetap makan makanan bergizi dan beristirahat yang
cukup.
6. Melakukan konseling pemenuhan nutrisi, pola istirahat, kebersihan diri,
perawatan payudara, perawatan bayi baru lahir.
7. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat. SAP terlampir.
8. Mengajarkan ibu senam nifas. SAP terlampir.
9. Mengingatkan ibu kembali tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal Pengkajian : Jumat, 31 Maret 2017
Waktu pengkajian : 13.00 WIB
Tempat pengkajian : Rumah Ny. S
Nama pengkaji : Bunga Yulianti Pertiwi
A. Data Subjektif
Ibu merasa kadang perutnya terasa mulas. Ibu masih mengonsumsi tablet
penambah darah, paracetamol dan amoxicilin yang diberikan bidan. Ibu
mengatakan tidak pernah mengalami tanda-tanda bahaya nifas seperti yang pernah
dijelaskan. Saat pagi ibu melakukan senam nifas yang pernah diajarkan. Sehari
ibu makan 3x sehari dengan lauk pauk dan sayuran. Minum ± 8x sehari.BAB 1
kali sehari dan BAK ± 5 sehari.Saat malam hari ibu sering terbangun karena
bayinya rewel, tidur ±6jam. Pada siang hari saat bayinya tertidur ibu ikut tidur
±1jam. Ibu melakukan pekerjaan rumahnya seperti menyapu dan mencuci. Dalam
sehari ibu menyusui bayinya >10x.
45
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan Darah : 120/70 mmHg
b. Nadi : 81 x/menit
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Suhu : 36.5 oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Sclera putih dan konjungtiva merah muda.
b. Payudara : Kedua payudara puting susu bersih dan tidak lecet, tidak
terdapat nyeri tekan pengeluaran ASI banyak.
C. Analisa
P4A0 postpartum 7 hari keadaan ibu baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa hasil pemeriksaan saat ini dalamkeadaan baik.
2. Menganjurkan ibu untuk tidur siang yang lebih saat malam haritidak dapat
tidur dengan tenang.
3. Mengingatkan ibu untuk menjaga pola makan dan mengkonsumsi makanan
seperti ikan, telur dan sayuran.
4. Melakukan konseling bahaya merokok.
46
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Jumat, 07 April 2017
Waktu pengkajian : 16.00 WIB
Tempat pengkajian : Rumah Ny. S
Nama pengkaji : Bunga Yulianti Pertiwi
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan sering terbangun pada malam hari karena bayinya menangis
ingin menyusu. Tidur ±6 jam. Pada siang hari saat bayinya tertidur ibu ikut tidur
±1jam. Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya nifas seperti yang pernah
dijelaskan. Saat pagi atau sore ibu sering melakukan senam nifas yang pernah
diajarkan. Ibu makan 3 kali sehari dengan lauk pauk dan sayuran. Minum ±8 kali
sehari.BAB 1 kali sehari dan BAK ±5 kali sehari. Dalam sehari ibu menyusui
bayinya >12 kali. Setelah ini ibu berencana untuk berKB dan menggunakan KB
suntik 3 bulan.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
47
2. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 84 x/menit
c. Respirasi : 22x/menit
d. Suhu : 36.5 oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Sclera putih dan konjungtiva merah muda.
b. Payudara : Puting susu bersih dan tidak lecet, tidakterdapat benjolan
atau masa dan nyeri tekanpengeluaran ASIbanyak.
c. Abdomen : Tfu tidak teraba, kontraksi baik, diastasi rekti 3/2.
C. Analisa
P4A0 postpartum 2 minggu keadaan ibu baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa hasil pemeriksaan saat ini dalamkeadaan baik
2. Memberi pujian atas apa yang telah ibu lakukan dan memintaibu untuk
mempertahankan dan meningkatannya.
3. Mengingatkan ibu untuk menjaga pola makan dan mengkonsumsi makanan
seperti ikan, telur dan sayuran.
4. Mengingatkan ibu kembali tanda-tanda bahaya nifas.
5. Memberi informasi tentang alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan.
6. Menganjurkan ibu untuk segera datang ke bidan atau petugas kesehatan lainnya
bila ada keluhan.
48
BAB V
PEMBAHASAN
1. Data Subjektif
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tanggal 28-06-2016, berdasarkan
rumus Neagle didapatkan perkiraan taksiran persalinan (TP) ibu tanggal 05-
04-17. Perhitungan usia kehamilan berdasarkan HPHT didapatkan bahwa usia
kehamilan ibu 38 minggu 1 hari. Kehamilan aterm ialah usia kehamilan
antara 38 – 42 minggu dan ini merupakan periode dimana terjadinya
persalinan.32 Usia kehamilan ibu termasuk cukup bulan. Masa kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir.31
Pada kehamilan keempat ini, ibu mengeluh merasa mulas dan sudah
keluar air-air pukul 18.00 wib. Keluar cairan ketuban merembes melalui
vagina merupakan salah satu tanda gejala ketuban pecah dini.20 Usia
kehamilan ibu yang memasuki 38 minggunamun sudah mengalami keluar air-
air sebelum adanya tanda inpartu merupakan tanda-tanda KPD. Ketuban
pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses persalinan
yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu.8
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh
kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada
daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput
ketuban inferior rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh. Terdapat
keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraseluler matrix, perubahan
stuktur, jumlah sel dan katabolisme kolagen menyebabkan selaput ketuban
pecah.
Selaput ketuban sangat kuat dalam kehamilan muda. Pada trimester 3
selaput ketuban mudah pecah. Melemahnya kekuatan selaput ketuban pada
hubungannya dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin.
Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia pada selaput ketuban.
49
dengan rokok yang intensitas tinggi dapat berpengaruh pada kondisi ibu
hamil. Rokok mengandung lebih dari 2.500 zat kimia yang teridentifikasi
termasuk karbonmonoksida, amonia, aseton, sianida hidrogen, dan lain-lain.
Merokok pada masa kehamilan dapat menyebabkan gangguan-gangguan
seperti kehamilan ektopik, ketuban pecah dini, dan resiko lahir mati yang
lebih tinggi.17
Bayi akan mendapatkan nutrisi dan oksigen dari tali pusat dan
plasenta, jika ibu hamil merokok maka oksigen yang ada didalam aliran
darahnya akan digantikan dengan karbon monoksida sehingga janinnya
mendapatkan asupan darah yang tidak normal. Hal ini akan menyebabkan
jantung janin berdetak lebih cepat karena janin harus berusaha untuk
mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Partikel dalam asam rokok
mengandung zat beracun yang akan mengubah kemampuan darah untuk
bekerja secara normal menjadi tidak stabil.
Disertai dengan data penunjang Tes lakmus yang dilakukan di
puskesmas sebelumnya, hasilnya didapat kertas lakmus merah menjadi biru
yang menandakan bahwa cairan atau rembesan yang keluar dari genitalia ibu
merupakan air ketuban. Tes lakmus (Tes Nitrazin) merupakan salah satu data
penunjang yaitu lihat apakah kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru.
Jika berubah warna itu menunjukkan adanya air ketuban (alkalis). pH air
ketuban 7-7,5. Harap diingat bahwa darah, semen, dan infeksi dapat
menyebabkan hasil positif palsu.12
2. Data Objektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan usia kehamilan ibu memasuki usia 38
minggu dapat dilihat dari Tinggi Fundus Uteri (TFU) yaitu 29 cm. Tinggi
fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fudus uteri.
Pemeriksaan fudus dilaksanakan saat uterus sedang tidak dalam keadaan
kontraksi, bisa dengan cara manual atau menggunakan pita lila. Pemeriksaan
fudus uterus bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan
tafsiran berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau tidak.
51
glukosa sebagai energi, dan sebagai jalur pemberian obat intravena.Dan pada
kasus ini tujuan dilakukannya pemasangan infus adalah sebagai jalur untuk
pemberian obat secara intravena.
Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOg untuk melakukan
informed consent kepada ibu dankeluarga bahwabayi harus segera dilahirkan
karena keadaan ketuban yang sudah pecah dan usia kehamilan yang sudah
aterm sehingga akan dilakukan tindakan induksi.Tatalaksana khusus KPD
sesuai dengan usia kehamilan sesuai dengan keadaan Ny. S yaitu >34
minggu, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin.Induksi persalinan
adalah “stimulating the uterus to begin labour” atau tindakan menstimulasi
uterus agar terjadi kontraksi dan persalinan dapat dimulai.32
Salah satu indikasi pemberian induksi yaitu jika keadaan serviks
matang.22Sebelum menentukan tindakan induksi persalinan yang paling
penting menentukan kondisi serviks, matang atau tidaknya serviks yang dapat
dinilai dengan Skor Bishop, karena keberhasilan dari induksi tergantung dari
kondisi serviks.
Dari data objektif hasil pemeriksaan dalam didapatkan portio tebal
lunak, pembukaan 1 cm, hodge 1, dan posisi serviks searah dengan sumbu
jalan lahir sehingga didapatkan skor bishop 7. Jika skor bishop lebih dari atau
sama dengan 6 berarti kondisi serviks matang dan jika kurang dari atau sama
dengan 5 berarti seviks belum matang. Pada kasus ini didapatkan skor bishop
7, maka serviks sudah matang dan dapat dilakukan isnduksi persalinan.33
Melakukan tindakan sesuai advice dokter,rencana pemeriksaan Non
Stress Test (NST) setelah ketuban pecah, waspada adanya takikardia janin
untuk mendeteksi salah satu tanda infeksi. 25Hasil NST reaktif, NST pun
merupakan salah satu indikasi dalam pemberian Induksi, karena sebelum
melakukan induksi diperlukan observasi janin secara ketat mengantisipasi
gawat janin melalui pemeriksaan NST.24
NST adalah cara pemeriksaan janin dengan menggunakan
kardiotokografi, pada umur kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan maksud melihat hubungan perubahan denyut jantung
54
dengan gerakan janin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada saat
kehamilan maupun persalinan.
Fungsi pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran djj
dalam hubungannya dengan gerakan/aktivitas janin. Dilakukan untuk menilai
apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah bayi menerima
cukup oksigen.Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janindalam
hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang
bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
Sebaliknya, bila janin kurang baikpergerakan bayi tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
Melakukan observasi DJJ setiap 1 jam. Observasi ini dilakukan untuk
mendeteksi adanya salah satu tanda gejala infeksi kaena denyut jantung janin
bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.20
Sesuai dengan kasus didapat keadaan serviks yang sudah matang
maka dapat dilakukan Drip oksitosin 5 IU di cairan dextrose 5% 500 ml 20
tetes per menit, secara maintance atau tetap, dikarenakan his ibu yang
bertambah dengan baik. Berdasarkan Standar operasional pelaksanaan (SOP)
di ruang bersalin BLUD RS Sekarwangi bahwa untuk penatalaksanaan
induksi diberikan oksitosin dalam dextrose 5% dengan kecepatan awal 20
tetes per menit sampai didapatkan his yang memadai. Induksi dengan drip
oksitosin 5 IU dalam dextrose 5% 500 ml, dengan kecepatan tetesan dimulai
8 tetes per menit dan ditingkatkan setiap 15 menit dengan 4 tetes per menit,
sampai maksimal 40 tetes per menit.23
Induksi persalinan dengan oksitosin bertujuan untuk merangsang
timbulnya kontraksi rahim agar terjadi persalinan.Oksitosin merupakan
hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat
pada dinding rahim, sehingga mempermudah dalam membantu proses
kelahiran.
Keuntungan dari pemberian oksitosin melalui infus intravena, dosis
pemberian dapat diketahui dengan jelas.dan jika terjadi penyulit dapat segera
dihentikan setiap waktu. Selama dilakukan induksi dengan oksitosin, pasien
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada nya S usia35 tahun G2P1A0
dengan ketuban pecah dini berupa pengumpulan data subjektif, pemeriksaan
fisik dan data penunjang untuk memperoleh data objektif, menentukan analisa
untuk mengetahui masalah yang terjadi pada pasien serta penatalaksaan yang
telah diberikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Data subjektif yang di dapat adalah Ny.Smengeluh merasa mulas sejak
pukul 16.00 wib (24 maret 2017) dan merasa keluar air-air tidak berwarna
dan berbau pukul 18.00 wib (24 maret 2017). Sudah dilakukan
pemeriksaan dalam dipuskesmas dan didapat pembukaan 1 cm, ketuban
negatif, sudah dilakukan cek lakmus hasil kertas lakmus merah menjadi
biru.
2. Data objektif yang didapat saat pemeriksaan terdapat rembesan air ketuban
pada vagina, berwarna jernih, berbau khas, tidak ada nyeri tekan pada
kelenjar bartholin dan kelenjar scene. Portio tebal lunak, pembukaan 1 cm,
selaput ketuban negatif, penurunan kepala hodge I, tidak ada molage.
3. Analisa yang ditegakkan adalah Ny. S usia 35 Tahun G4P3A0 hamil 38
minggu inpartu kala I fase laten dengan ketuban pecah dini, janin tunggal
hidup presentasi kepala.
4. Melakukan informed consent dan memberitahukan hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan ibu harus dilakukan rawat
inap untuk dipantau keadaan ibu, bayi dan kemajuan persalinannya.
Dilakukan pemasangan infus dengan cairan dextrose 5% 20 tetes/menit
sesuai bahwa tatalaksana yang dilakukan yaitu pemberian cairan IV.
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan induksi persalinan
dengan drip oksitosin 5 IU dalam cairan dextrose 5% dengan tetesan 20
tetes/menit, dilakukan pemberian antibiotik sesuai advice dokter yaitu
terapi obat ceftriaxone 2x1 gr secara IV dan pemberian Asam mafenamat 3
58
x 500 per oral. Dilakukan juga tindakan pemeriksaan Non Stress Test
(NST). Setelah dilakukan induksi dan dilakukan pemantauan keadaan ibu
dan janin serta kemajuan persalinan, didapatkan ibu pembukaan lengkap
pada pukul 19.00 (25 maret 2017) dan dilakukan pertolongan asuhan
persalinan secara normal, bayi lahir spontan pukul 19.20 wib langsung
menangis, tonus otot baol, kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, BB
lahir 3300 gram, PB lahir 52 cm. Dilakukan juga pemantauan ketat pada
postpartum 2 jam dan 6 jam pertama dengan hasil normal dan tidak ada
kelainan. Dan pada tanggal 26 maret 2017 pukul 11.00 wib ibu sudah
boleh pulang kembali kerumahnya.
5. Penulis dapat mengetahui faktor penunjang dan penghambat baik dari
pihak rumah sakit maupun dari klien dan keluarga.
a. Faktor penunjang
1) Mudah mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan penulis
baik dari Ny. S maupun dari pihak keluarga.
2) Petugas rumah sakit yaitu dokter dan bidan selalu bersedia
memberikan bimbingan, saran dan dapat bekerja sama dengan baik.
b. Faktor penghambat
Sudah dilakukan konseling bahaya merokok pada Ny. S namun ibu
tetap merokok dan tidak ada niat untuk berhenti merokok.
B. Saran
Saran yang diberikan ditujukan untuk :
1. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan pihak rumah sakit mampu mempertahankan pelayanan
yang sudah baik serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan
khususnya pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan klien.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Bidan dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh dari
berbagai pengalaman untuk asuhan kebidanan yang sesuai
kewenangan.
59
3. Bagi Klien
Diharapkan bagi ibu untuk lebih menjaga kebersihan diri dan
menyarankan ibu serta suami agar menggunakan alat kontrasepsi KB.
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR OBSERVASI
Vol.
Jam TD N R S DJJ His Ø KET
Urine
14.00 120/80 88 22 37oC 142 1x10’15’’ 1 (-) 200 cc
WIB mmhg x/m x/m x/m cm
15.00 120/80 87 20 36,6 oC 141 2x10’20’' (-) 300 cc
WIB mmhg x/m x/m x/m
16.00 120/80 86 21 36,6 oC 132 2x10’30’' 4 (-) 450 cc
WIB mmhg x/m x/m x/m cm
17.00 120/70 87 22 36,6 oC 138 3x10’35’' (-) 500 cc
WIB mmhg x/m x/m x/m
18.00 120/70 85 22 36,6 oC 139 3x10’40’' 7 (-) 600 cc
WIB mmhg x/m x/m x/m cm
19.00 120/70 85 23 36,6 oC 140 4x10’50’’ 10 (-) 700 cc
WIB mmhg x/m x/m x/m cm
No.Rca*ro.
!]ll*il_r[l ru"*ro,, Ng.s
PARTOGRAF
6P*q
,o*.25thn o. ffi*upo.\-{:
i,rapu.kccn.s i-ff_f,J-l-[ r",oor, -Jg tnaffiZ-*,_-ffgl*t
Krtuoaop@i Suirro.r*: !B'@ urLb uro]."*.o, lz$-r{t !*!,i
(z.tmare*zorr) lTf mffirz)
Oenvul
' t20
Jsnlung J€n,(
( /mnl0
t10
Alr Koiuiryi
Pcnyurupc
Ir
IE
lfjr;
Wrkig
(Jail,
xqu"ksr tB. ?o
.!p ZZro<o
romnil @[
'40
{dollkl
CisAorh UA.
. tngil mri.
Ciai der,
iv
'dtn 16.0
t0o
:6C
A i<c
!10
,rol
i
: :tO!
i ioi(&ise ,o.a i
I csatr
I
i
!
+
I
Jult tc
,- Fdeir
iril. --+- iili"i
_. i/Oiini:
iliri na;.
it4'iilU fyt
z<:ur/t, fuodut ulod?
"" \g/a '
----'----r--
2. traria-oldanl
2.Namqbldanl.'........'...Ullooxlgl808n.....-..r'........a.i. 0Tldek'alabrn......,
3. Tompai p€r8stlnno: 25. ft0sBntalshklongkap (hfact,
o Rumnh lbu ,.h,a.an. &)nC.f
; ili,;:i: j""
0 PJakocmuc
Jrks ridak tonsftap. lndnkan yans dlrorrvkon:
\'kffi;i';;fu
4. '9,fIlT,t^:'^11^^-",,^,,,9t$ll{I?jliifiii,hi'j.pla,,.o^"r
Alrmot
Arr mo t lo mpnt po6
lompnt ollou rr,..1lO:,lllI,{gI(B + Jflr4ill0ll{
Po6olloulr: '. tJ
i: .;::::.:::::::::::'.::.'.'.'H.:.'.:.'.::::::::::::.:::::
.
batatnn:0 ruluk. kola: l/ ll //llltlv
5. batatnn;oruJui,tota:l/ll - f ?a.P9,l6nl^tldaxlahl.>30m6olt:
o. ef"aun rneruJulc............,..--.,.-..........'-<.. .- .g'fla.t -f
iil
-' 'O
ruahl 'O
oukun .D koluargs 0 ttdaktd,
o otaon rirnon o fz.f-rc#eli':*"'-"
9. Ms6etahdalnmkohonillqn/porrB[n.nlnl: Oya.dlmrno.,....... i.,......r..r,...,..,......
O Oavratdonrrat 0 PotlomhAn'9.HOK O lnfokll''O PMTCT ./ gddat
l2l l
. zo"lta tasoraaltrGdnoum' defsjdEal 7 1.
KALA I
--:--j
I c parro0rarn msiamtl garl! wae prdn: Y (f,/ 0 Ponrrhlhn, de ngan / tanpl rnerlral
1 1. Masabh laln, robut(6n: 0 ndakdtshll ,ls!rn---..-.fr..
"""'i""':'1"""""""""""'1""' zg.xonl uiert
ii',iii^ii:....::...::::::::::.i::::::::::,:::f::.-:::.......,.:..:-....':*l- 30.:fl1:ld,-hysk;ru'Hpcrdlrshsni.........,.*..1Q..,,,,
'a 3l.M6aalohdano€naislokEnsancrs6slahleriolut: ."..., .,"..
lt
KALA
Epr.ibr"-.r' """''^4""* "-'" '
1".
O Yy'. indlkzsl -- ffiffi;:.:::::-::-:-:.::::::::::::::::.2.:.:.-.'.:..:......"
*, #t*r,.rpad'.ertpor.linen,"
'-''dG;r" ' o,o-"n' o,ldrkrds
tfir-Atv 0o(V Lt o
'olP
llffill';'fr,.lH;-t.B;.**Iffl*.r-::.::.?t,::*'
.
-a(elr.rorga 0 dukun Pt
:'J' Mtti(an srn
f ""'
I a. Cawat runln:
'OYo.
'O llndakanlnnedllokulgn:
Ya, tlodaksn )tne dllakuttn: BAY! BaRUIiHIR:. - -
./ tt.
a .,,..'..........'.1.......r.€..'..t..
/b .....-...'.'r(.,..,. ! -'
-d11dak
O Pomantduon OJJ loliao 6-10 monlt tolsma kalE lt' ttgell: -'-""""
o Atnfflr r{no.dpuc.UblMrfta.illnd.Ek n:
o rf,ongcttrekrn ' O bcbelkrnlalen napaa
19. in$asl lron)'usu Oinl CrBngrtrotrH[ Omeoghangalkan
4(o 0 b€b!!k&.!rrlsn naPar0 lrln'ialn, r6butkan:.'...'
O. TIdnk, alss ennYc. ---.--. ----- 0 pckalanhotlnrut b., dsn tomPalrGn dl .lrl lbu
-......-...-........19..:............ mtntt.
2c. Lamo khl( llt: u Cacrt bawesn. t eoutlta'.............U"d.
?1 Paodeitnn okitt:otn to U Im?
v{2. waktu: .-.. l......m6nli !osudah'Pt68lln3c
C Tldok. olosan..
F..i#i"n'r"rr pwar '.-.1..... r,.nlt toldlsh osyl iahlr
22. Psmborlan utoao Oi(sltosln (2x)?
O Ya. aln-ron.--'..
#dak O Tldrk, alasm..,,
23. frga6goapan toll pu8al lorkondall? ao. uaiarai iatn. i ro"n-nt.........)fi)-il.
ffia Hsslhlra: ..., --. -.-. -- -*-rl
ti tr-tdalc olapan.-
tp(*_)
tb lD& )
,pq_ i
)-- 'rolt, 'i
,6tr1-l
Gainbar: 2-5: Ifalaman Belakang Partograf
Lampiran 3
A. Data Subjektif
1. Biodata
Identitas Bayi
a. Nama Bayi : Bayi Ny. S
b. Umur : 1 jam
c. Tanggal/jam lahir : 25 Maret 2017/19.10 wib
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. BB/PB : 3300 gram/52 cm
Identitas Ibu dan Suami
Nama ibu Ny. S Nama suami Tn. E
Umur 35 tahun Umur 37 tahun
Suku/bangsa Sunda Suku/bangsa Sunda
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan SMP Pendidikan SMP
Pekerjaan IRT Pekerjaan Buruh
Alamat Kp. Kamandoran rt 04/10 Sekarwangi, Cibadak,
Sukabumi
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal 25 Maret 2017 jam 19.10 wib.
3. Riwayat Kehamilan sekarang
HPHT 28 Juni 2016, Ini adalah anak keempat sebelumnya tidak pernah
keguguran. Pemeriksaan ANC sering dilakukan tiap bulan sekali ke bidan. Ibu
telah disuntik TT 2 kali. Ibu meminum Fe secara teratur dan tidak minum
jamu atau obat-obatan lainnya.
4. Riwayat Penyakit/ Kesehatan Ibu dan Keluarga
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menahun, maupun menular.
5. Riwayat Perinatal
Bayi lahir normal, BB: 3300 gram PB: 52 cm.
6. Pola Kebutuhan Sehari-hari
Nutrisi : Ibu belum menyusi anaknya
Eliminasi : Bayi sudah mengeluarkan meconium dan BAK
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetris
c. Laju Nafas : 48 x/menit
d. Laju jantung : 145 x/menit
e. Suhu : 36,5 oC
2. Pemeriksaan Antropometri
a. Lingkar kepala : 34 cm
b. Lingkar dada : 33 cm
c. Lila : 12 cm
d. Lingkar perut : 31 cm
e. BB/PB : 3300 gram/52 cm
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :Ubun-ubun lunak, tidak ada cekungan, tidak ada
molage caput dan cepal, tidak teraba massa.
b. Muka : Simetris, tidak ada edema, tidak pucat.
c. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih,
tidak ada tanda infeksi.
d. Hidung : Simetris, , terdapat lubang, bersih dan
tidak ada sekret. Tidak ada napas cuping hidug.
e. Mulut : Simetris, merah muda,tidak ada kelainan
labioskizis atau labiopalatoskizis.
f. Telinga : Simetris, daun telinga tidak elastis, terdapat
lubang telinga tidak ada infeksi pada telinga.
g. Leher : Simetris, tidak ada benjolan dan pembesaran.
h. Dada : Simetris, tidak ada massa atau benjolan, warna
areola tidak lebih gelap dari kulit, tidak ada
retraksi dinding dada.
i. Abdomen : Simetris, sedikit membuncit, teraba lembut,
tidak ada penonjolan tali pusat saat menangis,
tali pusat tampak segar tidak ada perdarahan
atau infeksi pada tali pusat.
j. Punggung : Tidak ada cekungan, atau benjolan. Tidak
terdapat bercak mongol.
k. Anus : Berlubang, sudah ditandai dengan keluarnya
mekonium.
l. Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora, terdapat
lubang uretra, sudah BAK
m. Ekstremitas : Simetris, kedua tangan dan kaki gerakan aktif,
jumlah tangan dan kaki lengkap.
n. Kulit : Kemerahan, dan terdapat banyak lanugo.
o. Refleks
1) Reflek moro : Positif, bayi sedikit terkejut, lengan
direntangkan dalam posisi abduksi ekstensi dan
tangan terbuka diikuti dengan gerakan lengan
adduksi dan fleksi.
2) Reflek rooting : Positif, pipi bayi disentuh, ia sedikit
menoleh kepalanya ke sisi yang disentuh itu
untuk mencari putting susu.
3) Refleks Sucking : Positif , bayi bisa menghisap
setiap benda yang menyentuh bibirnya.
4) Refleks Swallowing : Negatif, bayi belum bisa menelan
dengan baik saat menyusu.
5) Refleks Grasping : Positif, ketika jari bayi disentuh tangan
bayi menggenggam.
6) Refleks Plantar : Bila meletakkan sesuatu pada telapak
kaki bayi, akan terjadi fleksi jari-jari kaki bayi.
7) Refleks Babinski : Kaki Bayi memngembang ketika kaki
bayi disentuh.
C. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada keluarga bahwa bayi dalam
keadaan baik dan tidak ada kelainan.
2. Menjelaskan bahwa bayi akan dilakukan rawat gabung dengan ibu.
3. Tetap menjaga kehangatan bayi dengan mengajarkan ibu keluarga cara
untuk menghangatkan bayi secara benar.
4. Menyuntikan Vit. K pada paha luar sebelah kiri bayi secara IM.
5. Melakukan pemberian zalf mata 0,1%
6. Mendorong ibu mulai menyusui bayinya dalam 1 jam pertama.
7. Melakukan konseling cara perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif,
perawatan tali pusat.
8. Melanjutkan pemantauan bayi untuk mencegah hal-hal yang dapat terjadi
pada bayi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Maret 2017
Waktu pengkajian : 01.10 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Bersalin Ponek
Nama Pengkaji : Bunga Yulianti Pertiwi
A. Data Subjektif
By. Ny S sudah menyusui sebanyak 2x. Sudah BAK 1x dan belum BAB. Sudah
tidur selama 4 jam.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda-tanda vital
a. Laju Nafas : 50 x/menit
b. Laju jantung : 140 x/menit
c. Suhu : 36,6 oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak
ada cairan abnormal
b. Hidung : Tidak terdapat secret abnormal
c. Dada : Puting susu menonjol, tidak ada retraksi
dinding dada
d. Abdomen : Perut sedikit membuncit, tidak ada perdarahan
didaerah tali pusat, tidak ada penonjolan tali pusat
saat bayi menangis dan tidak ada tanda-tanda infeksi
e. Ekstremitas : Kuku merah muda tidak pucat, pergerakan atau
tonus otot baik
f. Genitalia : Tidak terdapat pengeluaran cairan abnormal
C. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 jam keadaan bayi baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan baik.
2. Konseling dan mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat bayi.
3. Memberitahu dan menjelaskan cara perawatan bayi baru lahir.
4. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya dan jika
bayinya tidur dibangunkan setiap 2 jam sekali.
5. Menganjurkan ibu untuk memberi asi eksklusif selama 6 bulan pada bayinya.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dan tidak memberi bedak
pada lipatan-lipatan tubuh bayi.
7. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi baru
lahir.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal Pengkajian : Jumat, 31 Maret 2017
Waktu pengkajian : 13.00 WIB
Tempat pengkajian : Rumah Ny. S
Nama pengkaji : Bunga Yulianti Pertiwi
A. Data Subjektif
By. Ny S menyusu 12x sehari. BAK ±6x sehari dan BAB ±4x warna coklat
kekuningan, konsistensi lunak. Tali pusat sudah puput pada hari ke 4 saat mandi
pagi. Tidur ±12 jam sehari. Bayi mandi 2 kali sehari, ibu selalu mengganti popok
bayi bila kotor atau basah . Ibu mengatakan bayinya tidak pernah mengalami
tanda – tanda bahaya seperti yang pernah dijelaskan.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda-tanda vital
a. Laju Nafas : 52 x/menit
b. Laju jantung : 141 x/menit
c. Suhu : 36,6 oC
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada
cairan abnormal.
b. Hidung : Tidak terdapat secret abnormal.
c. Dada : Puting susu menonjol, tidak ada retraksi dinding
dada.
d. Abdomen : Normal, tidak tampak benjolan abnormal, bekas tali
pusat kering.
e. Ekstremitas : Kuku merah muda tidak pucat, pergerakan atau
tonus otot baik.
f. Genitalia : Tidak terdapat pengeluaran cairan abnormal.
C. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 7 hari keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayinya dalam keadaan
baik.
2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada
bayinya selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan lain seperti madu
atau pisang.
3. Mengajarkan cara menyendawakan bayi bila selesai menyusui.
4. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan dan kehangatan bayinya.
5. Mengingatkan ibu kembali tentang tanda-tanda bahaya yang sering terjadi
pada bayi baru lahir.
6. Menganjurkan ibu untuk segera membawa bayinya ke bidan atau ke petugas
kesehatan bila ada keluhan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Jumat, 07 April 2017
Waktu pengkajian : 16.00 WIB
Tempat pengkajian : Rumah Ny. S
Nama pengkaji : Bunga Yulianti Pertiwi
A. Data Subjektif
By. Ny S menyusu lebih dari 12 kali sehari. Ibu selalu menyendawakan bayinya
bila telah selesai menyusu. BAK ±6x sehari dan BAB ±4 kali berwarna coklat
kekuningan konsistensi lunak. Tidur ±12 jam sehari. Bayi mandi 2 kali sehari, ibu
selalu mengganti popok bayi bila kotor atau basah. Ibu mengatakan bayinya tidak
pernah mengalami tanda – tanda bahaya seperti yang pernah dijelaskan.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda-tanda vital
a. Laju Nafas : 50 x/menit
b. Laju jantung : 142 x/menit
c. Suhu : 36,7 oC
7. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada
cairan abnormal.
b. Hidung : Tidak terdapat secret abnormal.
c. Dada : Puting susu menonjol, tidak ada retraksi dinding
dada.
d. Abdomen : Normal, tidak tampak benjolan abnormal, bekas tali
pusat kering.
e. Ekstremitas : Kuku merah muda tidak pucat, pergerakan atau
tonus otot baik.
f. Genitalia : Tidak terdapat pengeluaran cairan abnormal.
C. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2 minggu keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayinya dalam keadaan
baik.
2. Mengingatkan kembali pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada
bayinya selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan lain seperti madu
atau pisang.
3. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan dan kehangatan bayinya.
4. Memberitahu tanda-tanda bahaya yang sering terjadi pada bayi baru lahir.
5. Mengingatkan ibu untuk imunisasi selanjutnya, dan segera membawa bayinya
ke bidan atau petugas kesehatan lainnya bila ada keluhan.
Lampiran 4
I. Tujuan
II. Materi
Terlampir.
III. Metode
1. Konseling
2. Tanya Jawab
IV. Media
1. Buku KIA
V. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian tanda bahaya ibu nifas ?
2. Sebutkan tanda-tanda bahaya pada ibu nifas ?
3. Jelaskan dua tanda bahaya nifas !
4. Jelaskan apa yang harus segera dilakukan jika terjadi tanda-tanda bahaya
pada ibu nifas ?
A. Pengertian
B. Penyebab
Tanda-tanda bahaya nifas adalah tanda bahaya yang diperlihatkan oleh ibu
setelah melahirkan, yang dapat menyebabkan komplikasi dan diwajibkan ibu
untuk segera dibawa oleh keluarga atau orang yang mengetahui kejadian itu
ke petugas kesehatan terdekat seperti ke bidan, perawat, dokter, Puskesmas,
dan Rumah Sakit.
Penanganan
1. Jagalah kebersihan alat kelamin.
2. Nutrisi ditingkatkan.
3. Segera rujuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pengangan
Lampiran 5
I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pembelajaran, ibu nifas dapat melakukan senam nifas
secara mandiri.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran senam nifas, diharapkan ibu nifas
dapat:
a. Ibu mengetahui pengertian tentang senam nifas.
b. Ibu mengetahui tujuan senam nifas
c. Ibu mengetahui macam-macam gerakan senam nifas hari pertama
d. Ibu mampu melakukan gerakan senam nifas
II. Metode
1. Konseling
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
III. Alat
1. Matras
2. Bantal
IV. Materi
Terlampir
V. Evaluasi
Ibu dapat mempraktekan gerakan senam nifas hari pertama
SENAM NIFAS
Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan,
guna mengembalikan kondisi kesehatan Ibu dan memperbaiki regangan pada
otot-otot setelah kehamilan.(Suherni,2009)
A. Tujuan Umum
Setelah memperoleh penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat memahami
pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi dan dirinya sendiri.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif, diharapkan ibu dapat:
1. Menyebutkan pengertian ASI Eksklusif.
2. Menjelaskan manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi bayi.
3. Menjelaskan manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi ibu.
C. Materi
Terlampir.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Lembar Balik
F. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian ASI Eksklusif?
2. Jelaskan manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi Bayi?
3. Jelaskan manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu?
G. Daftar Pustaka
Bobak, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Saleha, siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Suherni, dkk . Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
Varney, Helen. 2004. Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC
ASI EKSKLUSIF
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada ibu dan keluarga bayi, diharapkan
dapat melakukan perawatan tali pusat dengan benar secara mandiri di rumah.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat.
2. Memperagakan cara merawat tali pusat dengan benar.
3. Menyebutkan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan tali
pusat.
4. Mengetahui tanda-tanda infeksi pada tali pusat
C. Materi
1. Pengertian tali pusat
2. Cara merawat tali pusat
3. Tanda-tanda infeksi pada tali pusat
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media atau Alat
1. Memperagakan teknik
F. Evaluasi
1. Bagaimana cara membersihkan tali pusat?
2. Dapatkan ibu dan keluarga membersihkan tali pusat secara mandiri?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat?
4. Apa saja tanda-tanda tali pusat yang terinfeksi ?
G. Daftar Pustaka
1. Fajar Gumilar Ahmad. 2013. Perawatan Tali Pusat funiculus umbilicus.
Cimahi
2. Sodikin. 2011. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta. EGC
3. Olalababies. 2013. Ciri-Ciri Tali Pusat Yang Terinfeksi. Jakarta
PERAWATAN TALI PUSAT
NIM t?17324214043
Jumat, Pengajuan
judul Disetujui,
24Maret la4iutkan
1 Laporan
asuhan dan
201 Tugas Ni Nyoman Sasnitiari,
buatBAB IV
Akhir Bturga Yulianti M.Keb
Pertiwi NrP. 19680622198803200L
Jumat,
/t
(4,
,/l
Perbaikan
2. 31 Maret BAB IV
BAB IV
2017
Ni Nyoman Sasnitiari,
Bunga Yulianti M.Keb
Pertiwi NrP. 196806221988032001
Rabu,
Perbaikan
/t
tn-
3. 05 April BAB IV
24fi
BAB IV NiN Iu*, Sasnitiari,
Burga Yulianti M.Keb
Pertiwi NlP. 196805221988032001
$
BAB I Perbaiki
Rabu, BAB II BAB I dan
4. 03 Mei BAB III BAB II Ni Nyoman Sasnitiari,
2017
Bunga Yulianti M.Keb
BAB IV ACC BAB III Pertiwi NrP. 196806221988032001
BAB I Perbaiki
II /tA
Senin, BAB BAB I dan
ln_
\-
5. 08 Mei BAB II
2017 Ni Nyoman Sasnitiari,
Bunga Yulianti M.Keb
Pertiwi N tP. 195806221988032001
POLITEKMK KESEIIATAN KEMENKES BAITDT]NG
Selasa,
BAB II BAB I /l
/vl
8. 06 Jrmi
BAB IV Perbaiki L\
2017 BAB II dan Ni Nyoman Sasnitiari,
Bunga Yulianti M.Keb
BAB IV
Pertiwi N lP. 195806221988032001
BAB II Perbaiki
Jumat,
BAB IV BAB II dan /l
lt4
9. 09 Juni
BAB IV L\
20t7 Ni Nyoman Sasnitiari,
Bunga Yulianti M.Keb
Pertiwi NrP. 196805221988032001
Kamis, BAB II ACC
/1
15 Juni BAB IV BAB II (n,
10. 2An BAB V Perbaiki
BAB IV
T\ t/
Ni Nyoman Sasnitiari,
Bunga Yulianti M.Keb
dan BAB V
Pertiwi N r P. 196805 221988A?2W1
POLTTEK}ilK KESEHATAN KEMEIiKES BANDUNG
11 ABSTRAK BAB V,
BAB VI
dan Ni Nyoman Sasnitiari,
Bunga Yulianti N{-Keb
ABSTRAK
Pertiwi N I P. 195806221988032001
12. Senin, BAB V Pe$aiki
19 Juni BAB VI BAB V,
24fi ABSTRAK BAB VI
dan
Ni Nyoman Sasnitiari,
Bunga Yulianti M.Keb
Pertiwi Ntp. 196806221988032001
POLMEKNIK KESf,EATAN XEMENXES BAIII}UNG
SARAIT{ PEIBAIKANLTA
PROGRAM STI.JDI KEBII}ANAN BOGOIT
TAErr'r{ AxADErtrx Zllfu ..lA.Jk,
NIM
' lT3 zit-Lv;,(z
ASPEI( TTA sAn uvrolllEr{rAn
Ittdul (Rebuanfildak Rehandengm bil h r"j* Wo4..!, P S &tan ?aU
T ,,alla)' tpna"
SEtcmetlka Fenullsan Aqh tq h^-r_ VW
\^tro;o-,n '14 &'ri"!r"1.
ltLvJ*,U\a"^ {.'t(P
[A,"*t*"1" ub,xq tt""r^);(, .
DaJo^ yt^e,^1,-e6L: aw.zz.3< l_
"ttrfula douay
Perhrdan Perbalkan Halaman p-, ;*** ,
V1g".b, ikLr{Xd 4<q1d&, ,^dlrlea-t6y
Icr \o .
Bogor, tS
- 7 "Za *
penguji
( I
Cat.
Diserahkan langsung ke mahasiswa oleh penguji , .'lNa \lat"&r1aw M - b'z (4h )
e- .TLMdd^ A N V\ .16+ L q, )
C h.)
S-Yt\*z
2 N '' N)Y'u^o'
POLTTEKI\IIK KEStrIIATAN KEMEI\TKES BAI{DUNG
NIM Pt7324214A43
Mate'ri TsndaT+nBm
Hari Saran Atau
No Yang
Tanggal Rekomeirdasi
Dibahas Mahasiswa Pembimbing
I Sabtu,
15 Juli
2017
Keseluruhan
LTA
Revisi
Pe,nulisan q
NI NYOMAN SASMTIARI. M,KEB
NIP. 1 9680622 1 98803200 I
INAI{ANDAYAM.M,KEB
NIP. I 980 r 0I s20p.2122$)2
Bmga Yulianti
Pertiwi
NIP. 1 98 50927 2448722041
2 Senin, Keseluruhan ACC
LTA
17Juli
20t7
INA}iANDAYANI.M-KEB
NIP. 1 980 I0 1 52002122042