Arti Ragam Bahasa
Arti Ragam Bahasa
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita
hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia ini tepat waktu.
Makalah dengan judul “Pengertian, Fungsi dan Ragam Bahasa” ini kami susun
untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Lili
Niwirdi, Ms .
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Lili Niwirdi, Ms selaku dosen
Bahasa Indonesia, terima kasih kepada anggota kelompok I, serta pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok I
DAFTAR ISI
COVER…………………..………………………...………………………………..... i
KATA PENGANTAR…………………………………...…………………………... ii
DAFTAR ISI…………………..……………………………...…………………..… iii
BAB I PENDAHULUAN
I . 1 PENDAHULUAN ………………………………………..……………… 1
BAB II MATERI
II . 1 PENGERTIAN BAHASA ……………………………………...………. 3
II . 2 FUNGSI BAHASA …………………………………………...………… 4
II . 3 RAGAM BAHASA …………………………………………………….. 4
I . 1 PENDAHULUAN
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat
yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa
perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh.
Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan
bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak
teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan
bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk
berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita
cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa
standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah
asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif.
Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat
saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,
sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk
melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu,
bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan
bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan
istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana
berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo,
1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia)
iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam
struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai
akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa
peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat
berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa
sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan
bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari
daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di
dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Arti, Fungsi dan Ragam Bahasa
1. Arti Bahasa
2. Fungsi Bahasa
Dengan bahaasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan.
Misalnya: integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah
departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bisnis, integritas
berbangsa dan bernegara, dan lain lain. Integritas tersebut menimbulkan berbagai
konsekuensi, misalnya harus beradaptasi dalam integritas tersebut sehingga tidak
menimbulkan konflik, perpecahan, atau permusuhan.
Jenis kecerdasan ini dapat berkembang lebih banyak lagi, misalnya : kecerdasan
emosional kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial, dan lain-lain.
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan
fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi,
persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan menggunakan ragam
bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreatifitas baru dalam berbagain bentuk
dan fungsi kebahasaan. Orang yang memiliki kecerdasan berbahasa dapat memiliki
berbagai profesi: penulis cerita (roman, novel, skenario), penulis berita, jurnalis,
negosiator, komunikator, penerjemah, penyiar, dan lain-lain.
Kecerdasan ini berlaku pada berbagai karakter dan kepribadian setiap orang
dalam setiap bidang yang dikajinya. Dalam kajian bahasa, misalnya, indikator
kecerdasan seseorang dapat diamati pada peningkatan kemampuan menyusun
berbagai deskripsi, analisis, argumentasi, persuasi, dan narasi yang berlangsung
secara konsisten dan maju berkelanjutan.
3.Ragam Bahasa
Contoh :
2. Pelafalan singkatan:
AC ( ace/ ase)
BBC (bebece/bibisi)
B.Sc. (beesce / biessi)
TBC (tebece/tebese)
TV (tivi /teve)
WC (wece/wese)
Contoh;
Kita dalam rapat kerja ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah
konsep baru yang kreatif. Hasil kerja ini akan dijadikan acuan pada program
kerja 2005. Oleh karena itu, kita semua di tempat ini diharapkan dapat bekerja
secara serius sesuai dengan jadwal dan target yang sudah ditetapkan. Untuk
itu, kita semua disediakan sarana yang dapat mendukung pencapaian target
tersebut. Apa pun yang Anda perlukan untuk mencapai target tersebut dapat
disediakan.
Contoh 1:
a. Kosakata
Istri Pak Camat membina ibu-ibu memproduksi kerajinan tangan dari
bambu.
Arjuna sedang membuat skripsi.
b. Bentuk kata
Arjuna sedang menulis skripsi.
Rina sedang memasak nasi.
c. Kalimat
Dalam seminar ini kita akan mengkaji pertumbuhan ekonomi 2004.
TKI yang dikirim ke luar negeri harus memiliki paspor.
Jakarta memiliki Pusat Bahasa.
Contoh 2:
Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi informasi (TI) telah
menyebabkan terjadinya proses perubahan dramatis dalam segala aspek
kehidupan. Kehadiran TI tidak memberikan pilihan lain kepada dunia
pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya. TI sekarang ini
memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat global dari dan
keseluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah suatu Negara menjadi
tiada dan Negara-negara di dunia terhubungkan menjadi satu kesatuan
yang disebut global village atau desa dunia. Melalui pemanfaatan TI, siapa
saja dapat memperoleh layanan pendidikan dan institute pendidikan mana
saja, dan kapan saja dikehendaki. (Paulia Pannen, M. Yunus, Teguh
Prakosa dalam kongres Bahasa Indonesia VIII, 2003)
Ragam bahasa ilmiah digunakan dalam kajian kajian ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) yang terkait dengan penulisan upaya
pencarian,penemuan,pengolahan,dokumentasi,analisis,atau publikasi,dalam bentuk
:proposal penelitian,reproduksi suatu konsep, pembuktian suatu kebenaran teori,
temuan teori baru, pengembangan teori sehingga menghasilkan temuan teori baru
atau konsep yang belum pernah ada :rekayasa teknologi komunikasi, rekayasa satelit
pengintai, rekayasa teknologi nuklir bidang kedokteran, teknologi nuklir pembangkit
listrik,strategi memenangkan persaingan bisnis, membangun karakter, dan
kecerdasan,dan lain-lain.
Contoh:
Pidato ilmiah terdiri beberapa jenis, antara lain: presentasi makalah ilmiah,
presentasi desertasi, dan pidato pengukuhan guru besar. Penulisan makalah ilmiah
dilanjutkan dengan presentasi, diskusi, dan tanya jawab. Sedangkan penulisan
skripsi,tesis,atau disertasi dengan presentasi, pernyataan ujian, dan diakhiri dengan
penentuan kelulusan,
c) Kemampuan personal:
bersikap simpatik, sopan, dan hormat kepada pendengar (penguji),
bersikap santun dalam setiap tutur kata, tidak menunjukkan kehebaran
diri, rendah hati,dan tidak menunjukkan kemampuan diri berlebihan,
hindarkan subjektivitas:aku,saya rasa,saya pikir, menurut pendapat
saya, dan lain-lain,
berpakaian sopan (pemakalah),
berpakaian sopan (pemakalah),
berpakaian lengkap untuk skripsi,tesis,disertasi,
menunjukkan sikap positif,serius,cermat, cendikia, dan percaya diri.
d) Kemampuan teknis :
o menganalisis data primer dan sekunder baik kualitatif maupun
kuantitatif,
o mengaplikasi penggunaan data pustaka,
o melengkapi pembuktian (sumber teori, buku atau fotokopi halaman
yang dikutip jika buku asli tidak mungkin diperoleh (langka), dan
o menggunakan sarana visual:LCD (computer) dan infokus, OHP,
peraga, dan data (dokumen),
o memvisualisasikan data pendukung:gambar, grafik, atau data lain yang
relevan.
e) Perilaku unggulan
Skripsi ini berjudul “pengaruh penjualan saham terhadap laba usaha pada PT
BNI Cabang Rawamangun Jakarta Timur 2006. “skripsi ini memasalahkan
bagaimana pengaruh penjualan saham terhadap laba usaha pada perusahaantersebut
sejak 1 januari hingga 31 desember 2005. Penjualan saham merupakan variable
bebas dan laba usaha merupakan variable terikat.
Kajian teoritik bersumber pada data sekunder yang diperoleh melalui buku,
jurnal, ensiklopedia, website, dan beberapa laporan penelitian dalam bahasan yang
sejalan dengan topic ini. Kajian ini menggunakan sumber data yang diterbitkan 2002-
2005. Kajian ini dideskripsikan dalam Bab II Deskripsi Teori.
Fuad Hasan
Contoh:
Dalam bebarapa bilangan hari, kesepian menyelimuti diriku. Aku lelah oleh
wajah-wajah kitab yang suram. Aku menyewa kereta kuda, menuju kediaman Faris
Afandi. Sewaktu aku telah berada di tengah-tengan pepohonan cemara yang amat
indah, dimana terlihat banyak sekali orang sedang berpelisir, kusir itu mengambil
jalan tengah dan terlindungi pohon-pohon willow di pinggirnya. Dengan melewati
jalan itu kami bisa menikmati indaahnya rerumputan hijau , pohon-pohon anggur ,
dan banyak sekali aneka bunga-bunga nisan yang sedang mekar; merah seperti delima
, kuning bagai emas dan biru bagai jamrud.
Ketika kereta itu memasuki taman yang luas di depan sebuah rumah terpencil,
aku melihat Faris Afandi datang menyambut kehadiranku. Beliau membawaku masuk
kedalam rumahnya dengan sambutan sepenuh hati dan duduk sekenanya di
sampingku, seperti seorang ayah ketika menjumpai puteranya sendiri. Ia menghujani
aku dengan pertanyaan sekitar kehidupanku, masa depanku dan pendidikanku. Aku
pun menjawab dengan paparan suara penuh ambisi dan bersemangat. Sebab aku
mendengar dengingan himne keagungan di telinga, dan aku sedang melayari lautan
impian penuh harapan. Bebrapa menit kemudian muncul wanita muda yang cantik
memakai gaun putih kemilau, indah muncul dari balik daun pintu bertirai belud
melangkah ke arahku. Aku dan Faris Afandi bangun dari kursi menyambutnya .
(kahlil Gibran)
Ragam Bahasa Berita
Contoh:
Bank Muammalat (BMI) sudah bisa menutup seluruh kerugian yang di derita
akibat krisis moneter pada tahun1998 yang mencapai Rp75,5 miliar. Oleh karena itu,
rapat umum pemegang saham(RUPS) bank muammalat, rabu (21-5-2003), di jakarta
memutuskan membagikan dividen untuk tahun 2002. Setelah sejak tahun 1998 tidak
pernah membagikannya. Dividen yang dibaagikan sebesar Rp 6,4 miliar atau Rp
17,14 per saham. Jumlah itu merupakan 87,5 persen dari nilai laba bersih setelah
dikurangi kumulatif.
BAB III
PENUTUP
III . 1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa ksimpulan, antara lain :
Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dari bahasa yang baik dapat menunjukkan kepribadian seseorang
Berbahasa-lah dengan baik dan benar agar mudah dipahami oleh orang
lain
Perhatikan juga bahasa dalam berbicara, seperti bahasa tubuh, bahasa
isyarat, dll.
Jika kita kurang memperhatikannya, maka akan terjadi salah paham
dalam berkomunikasi
Bahasa menunjukkan bangsa
III . 3 REFERENSI
o http://dheya.ngeblogs.com/2010/01/15/definisi-ragam-fungsi-dan-unsur-
unsur-bahasa-indonesia/
o http://tugasmanajemen.blogspot.com/2011/03/pengertian-bahasa-fungsi-
bahasa-ragam.html
o http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
o http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-
pelajaran-bahasa-indonesia
o http://kafeilmu.com/2010/12/pengertian-ragam-dan-fungsi-bahasa-
indonesia.html
o http://www.scribd.com/doc/9678465/Fungsi-Bahasa