Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Komunitas II yang dibina oleh:
Ahmad Dafir Firdaus., M.Kep
Disusun oleh:
Kelompok
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :
2. Gejala yang dirasakan :
3. Faktor pencetus :
4. Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ) Bertahap
5. Upaya mengatasi :
6. Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat ?
7. Mengkomsumsi obat-obatan sendiri ?, obat tradisional ?
8. Lain-lain…..
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah diderita :
2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ) :
3. Riwayat kecelakaan :
4. Riwayat pernah dirawat di RS :
5. Riwayat pemakaian obat :
5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan misal merokok, minuman keras,
ketergantungan terhadap obat ( jenis/frekuensi/jumlah/ lama pakai )
b. Nutrisi metabolik
Frekuensi makan ?, nafsu makan?, jenis makanan?, makanan yg tdk disukai ?,
alergi thdp makanan?, pantangan makanan?, keluhan yg berhubungan dengan
makan?
c. Eliminasi
BAK : Frekuensi & waktu?, kebiasaan BAK pada malam hari?, keluhan yang
berhubungan dengan BAK?
BAB : Frekuensi & waktu?, konsistensi?,keluhan yang berhubungan dg
BAB?, pengalaman memakai pencahar?
d. Aktifitas Pola Latihan
Rutinitas mandi?, kebersihan sehari-hari?, aktifitas sehari-hari?,apakah ada
masalah dengan aktifitas?, kemampuan kemandirian?
e. Pola istirahat tidur
Lama tidur malam?, tidur siang?,keluhan yang berhubungan dengan tidur?
f. Pola Kognitif Persepsi
Masalah dengan penglihatan (Normal?, terganggu ( ka/ki)?,kabur?,pakai
kacamata?.Masalah pendengaran normal?,terganggu (ka/ki)?memakai alat bantu
dengar ?, tuli ( ka/ki ) ? dsbnya.
Kesulitan membuat keputusan ?
g. Persepsi diri-Pola konsep diri
Bagaimana klien memandang dirinya ( Persepsi diri sebagai lansia?), bagaimana
persepsi klien tentang orang lain mengenai dirinya?
h. Pola Peran-Hubungan
Peran ikatan?, kepuasan?,pekerjaan/ sosial/hubungan perkawinan ?
i. Sexualitas
Riwayat reproduksi, kepuasan sexual, masalah ?
j. Koping-Pola Toleransi Stress
Apa yang menyebabkan stress pada lansia, bagaimana penanganan terhadap
masalah ?
k. Nilai-Pola Keyakinan
Sesuatu yang bernilai dalam hidupnya ( spirituality : menganut suatu agama,
bagaimana manusia dengan penciptanya ), keyakinan akan kesehatan, keyakinan
agama
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum :
b. TTV :
c. BB/TB
d. Kepala
Rambut :
Mata :
Telinga :
Mulut, gigi dan bibir :
e. Dada :
f. Abdomen :
g. Kulit :
h. Ekstremitas Atas :
i. Ekstremitas bawah :
a. Adaptasi (Adaptation) Merupakan tingkat kepuasan antar anggota keluarga dalam menerima
bantuan yang diperlukannya dari anggota keluarga lainnya.
c. Pertumbuhan (Growth) Adalah tingkat kepuasan anggota keluarga dalam kebebasan yang
diberikan untuk mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.
d. Kasih sayang (Affection) Merupakan tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih
sayang dan interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga. Kasih sayang adalah
hubungan saling peduli antar anggota keluarga.
Adapun skoring yang digunakan dalam mengukur fungsi keluarga menggunakan indikator
keluarga APGAR adalah skala 3 poin (Smilkstein, 1978):
1) Skor 0 : jika anggota keluarga merasa hampir tidak pernah merasa puas,
Skor total untuk menilai fungsi keluarga adalah antara 0 hingga 10 dengan skor makin tinggi
menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi terhadap keluarganya
INSTRUKSI
Mintalah klien menjawab pertanyaan dibawah ini gunakan kata “ keluarga” apabila saudara
mengkaji hubungan klien dengan keluarga dan gunakan kata “teman” untuk menyatakan hubungan
klien dengan temanya
1 A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga ( teman-teman ) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-
teman ) saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan masalah
saya.
3 G : Growth
Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman )
saya menerima & mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktifitas atau arah
baru.
4 A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga ( teman-
teman ) saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai.
5 R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman saya
dan saya menyediakan waktu bersama-
sama mengekspresikan afek dan berespon
JUMLAH
2. PENKAJIAN SPMSQ
Analisis Hasil :
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual Berat
Keterangan :
a. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan bila subyek hanya berpendidikan SD
b. Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 (satu) kesalahan bila subyek mempunyai pendidikann
lebih dari SD
c. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 (satu) kesalahan untuk subyek kulit hitam, dengan
menggunakan kriteria pendidikan yang lama
3. PENGKAJIAN MMSE
Mini mental state examination (MMSE) adalah pemeriksaan kognitif yang menjadi bagian
rutin pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dementia. Pemeriksaan ini diindikasikan terutama
pada pasien lanjut usia yang mengalami penurunan fungsi kognitif, kemampuan berpikir, dan
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Proses deteriorasi ini umumnya disertai
dengan perubahan status mental (mood dan emosi) dan perilaku. MMSE adalah alat deteksi dan
penunjang diagnostik, namun tidak bisa digunakan sebagai kriteria tunggal untuk penegakan
diagnosis dementia. Rentang skor MMSE adalah 1-30, dengan cut off 24. Skor yang lebih rendah
dari 24 menunjukkan adanya gangguan kognitif.
Pada format pengkajian MMSE (Mini mental state examination) terdapat 5 item penilaian
yayng diantaranya yakni Orientasi, Registrasi, Perhatian dan Kalkulasi, serta Bahasa , dan
Mengingat. Pada penilaian tersebut terdapat nilai benar dan salah yang dimana jika pertanyaan
tersebut benar maka diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah maka diberi nilai 0.
1. Orientasi.
Untuk orientasi waktu, tanyakan tanggal hari ini. Minta pasien menyebutkan hari, tanggal,
bulan, tahun, dan musim. Tanyakan kembali informasi yang belum pasien sebutkan. Berikan skor
1 untuk setiap jawaban benar. Skor maksimal adalah 5.
Untuk orientasi tempat, tanyakan mengenai tempat pasien berada saat ini (negara, provinsi,
kota atau kabupaten, kecamatan, desa, rumah sakit, dan ruangan). Berikan skor 1 untuk setiap
jawaban benar. Skor maksimal adalah 5.
2. Registrasi
Beritahukan kepada pasien bahwa pemeriksa akan menyebutkan 3 buah benda atau objek dan
minta pasien untuk mengingatnya. Kemudian sebutkan 3 objek (misal nama benda) secara pelan-
pelan dengan jarak 1 detik. Skor ditentukan berdasarkan jumlah benda yang bisa disebutkan pada
percobaan pertama. Ulangi tahap ini sampai 6 kali, nilai apakah pasien bisa menyebutkan ke tiga
nama benda. Beri skor 1 untuk setiap nama benda yang benar.
Minta pasien untuk melakukan pengurangan mulai dari 100 dikurangi 7, dan seterusnya sampai
5 kali operasi pengurangan. Skor sesuai dengan jumlah jawaban yang benar. Bila pasien tidak
mampu berhitung, minta pasien mengeja dari belakang kata yang terdiri dari 5 huruf. Misalnya
BAPAK, dieja menjadi B-A-P-A-K. Skor sesuai dengan jumlah huruf yang ditempatkan secara
benar.
4. Mengingat
Minta pasien mengulang kembali nama 3 benda yang disebutkan pada saat pemeriksaan registrasi.
5. Bahasa
a. Penamaan.
Minta pasien untuk menyebutkan dua nama benda yang ditunjukkan, misalnya pensil dan
arloji (jam tangan). Berikan skor sesuai dengan jawaban yang benar.
b. Pengulangan
Minta pasien untuk mengulangi kalimat “tidak ada jika, dan atau tetapi”. Berikan skor 1
bila pasien mampu mengulangi kalimat dengan benar.
Berikan secarik kertas pada pasien, kemudian katakan, “Ambil kertas ini dengan tangan
kanan, lipat dua, dan letakkan di lantai”. Berikan skor 1 untuk setiap tahapan yang benar.
Minta pasien memperhatikan ucapan yang di katakana dan menyuruh pasien melakukan
apa yang di ucapkan misalnya Siapkan selembar kertas dan tertulis “Tutup Mata” lalu
suruh pasien untuk membacanya, Menulis satu kalimat (sediakan kertas dan pensil) minta
pasien, menggambar yakni sediakan kertas dan pensi yang di beri sebuah gambar misalnya
segitiga lalu minta pasien untuk menyalinnya atau menirukan gambar. Berikan skor 1 bila
pasien mampu melakukan perintah dengan benar.
menyebutkan :
22. Jam tangan
23. Pensil
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga kalimat
berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas !
26. Lipat dua !
27. Taruh dilantai !
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata
29. Tulis satu kalimat
30. Salin gambar
JUMLAH
Skoring
Skor dihitung berdasarkan jawaban yang sebenarnya dari pasien. Pemeriksa tidak
boleh memberikan skor berdasarkan asumsi atau mengoreksi jawaban pasien berdasarkan
asumsi tersebut. Misalnya pada pasien yang mengalami depresi, pemeriksa tidak boleh
berasumsi bahwa pada depresi terjadi penurunan konsentrasi sehingga pasien kesulitan
menghitung, kemudian hal ini mempengaruhi skor yang diberikan kepada pasien.
Bila pasien mempunyai keterbatasan fisik yang menghalanginya untuk melakukan
salah satu komponen pemeriksaan, maka perlu dilakukan penyesuaian skor maksimal yang
bisa dicapai pasien. Contoh:
- Seorang pasien yang mengalami kebutaan, maka dia tidak bisa membaca perintah,
menulis kalimat, dan meniru gambar. Maka skor maksimal yang bisa dicapai adalah 27
- Bila dalam pemeriksaan pasien ini mendapat skor 15, maka skor penyesuaian didapatkan
dengan cara mengalikan skor pasien dengan 30, kemudian dibagi dengan skor maksimal
yang bisa dicapai, yaitu 27
- Hasilnya adalah 16,6. Skor penyesuaian harus dibulatkan karena hasil penilaian MMSE
selalu bulat. Maka skor penyesuaian pasien ini adalah 17
Setiap item pemeriksaan ditanyakan maksimal 3 kali. Bila pasien tidak merespon setelah 3
kali ditanyakan, berikan nilai nol. Bila pasien memberikan jawaban yang salah, maka berikan
nilai nol dan pertanyaan tidak perlu diulang.
Rentang skor MMSE adalah 0 – 30. Skor kurang dari 24 mengindikasikan adanya
hendaya kognitif, misalnya ada delirium, amnesia, atau dementia. Namun untuk pasien yang
pendidikannya lebih rendah dari SMA, sering kali digunakan cut off yang lebih rendah, yaitu
skor 21. Skor 21-23 menunjukkan adanya hendaya kognitif ringan. Skor antara 17-23 juga
disebut sebagai probable dementia, sedangkan skor < 17 disebut sebagai definitif dementia.
Sebuah tinjauan oleh Arevalo-Rodriguez (2015) menyebutkan bahwa cut off untuk MMSE
sebaiknya disesuaikan dengan tingkat pendidikan pasien, yaitu :
- Pasien dengan pendidikan kurang dari 6 tahun, cut off yang digunakan adalah < 17
INTERPRETASI
SKOR INTERPRETASI
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB), berpindah, kekamar
kecil, berpakaian dan mandi.
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
tersebut.
C Kemandirian dalam semua aktifitas kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan.
E Kemandirian dalam semua aktifitas kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil,
dan satu fungsi tambahan.
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut.
Lain-Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C,D dan E.
Analisis Hasil :
- Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, kekamar
kecil, mandi dan berpakaian.
- Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
- Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
- Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
- Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
dan satu fungsi tambahan.
- Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
- Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
5. INVENTARIS DEPRESI BECK (Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle,
1972)
Beck Depression Inventory merupakan instrumen untuk mengukur derajat depresi dari Dr. Aaron
T. Beck. Mengandung skala depresi yang terdiri dari 21 item yang menggambarkan 21 kategori, yaitu:
1.
2. Perasaan sedih 20. penurunan berat badan
6. Perasaan bersalah
7. Perasaan dihukum
9. menyalahkan diri
18. kelelahan
SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAK PUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat berkerja ± sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
KETERANGAN :
PENILAIAN
0-4 Depresi Tidak Ada / Minimal
5-7 Depresi Ringan
8 - 15 Depresi Sedang
16 + Depresi Berat
B. ANALISA DATA
C. PRIORITAS MASALAH
D. INTERVENSI
E. IMPLEMENTASI