Modul Metode Perencanaan Wilayah
Modul Metode Perencanaan Wilayah
METODE PERENCANAAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
Diabstraksikan oleh;
Prof Dr Ir Soemarno MS
Bahan kajian MK. Metode Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
PM PSLP PPSUB 2010
1. UNIT PERENCANAAN
Bagan berikut menyajikan lingkup kerja yang terbagi menjadi empat bagian,
setiap bagian mengandung pokok-pokok yang perlu ditentukan dan diungkapkan
sebagai hasil dari setiap unit kerja.
(4). Prasarana
Prasarana seperti jalan, suplai air, drainase, listrik dan lainnya merupakan
sarana pembangunan pertanian, distribusi dan fasilitas yang terkait dengan kehidupan
pedesaan perlu diketahui dan dijadikan bahan perencanaan.
Bagan Gambar 1.1 menyajikan lingkup kerja yang terbagi menjadi empat
bagian, mulai dari identifikasi masalah hingga identifikasi proyek.
(1). Rencana penunjukan zone. Ini merupakan kerangka bagi tataguna lahan sebagai
alat untuk mencapai tujuan masa depan dan merupakan pendekatan terhadap
masalah mendapatkan lahan pertanian yang perlu untuk mencapai tujuan sosial
dan ekonomi yang telah ditetapkan.
(2). Rencaca tataguna lahan epertanian. Ini dimaksudkan untuk menentukan
bagaimana lahan epertanian yang ditetapkan pada butir (1) di atas akan
digunakan bagi masing-masing kategori lahan dan tanaman kalau tataguna lahan
yang diinginkan akan direalisir.
(3). Rencana perbaikan prasarana. Ini untuk menentukan prasarana apa saja yang
perlu diperbaiki jika tataguna lahan akan dikembangkan dan dibatasi sesuai
dengan rencana id atas.
(4). Rencana perbaikan fasilitas pertanian dan pedesaan. Ini untuk menentukan
fasilitas apa yang perlu diperbaiki dalam proses produksi pertanian, distribusi dan
konsumsi dan juga untuk merealisir lingkungan pertanian yang diinginkan.
(5). Rencana perbaikan organisasi dan kelembagaan terkait. Ini untuk menunjukkan
jenis organisasi apa saja yang perlu untuk mengatur, melaksanakan dan
mengawasi pembangunan dan lembaga apa yang perlu ditingkatkan/diperbaiki
untuk menjamin suksesnya pelaksanaan setiap proyek.
2. METODOLOGI
mengajukan metodologi
Sekarang
Pembuatan
kerangka Strategi
Makro
ya
Identifikasi
proyek
3. PROSES PERENCANAAN
4. IDENTIFIKASI MASALAH
4.1. Tujuan
Tujuan dari kegiatan identifikasi masalah adalah untuk mengetahui:
Apa masalah pembangunan di daerah tertentu?
Apa yang perlu diperbaiki?
Apa seharusnya tujuan pembangunan?
dan lainnya.
4.2. Bahan
a. Keadaan sumberdaya alam dan lahan : tanah, iklim, hidrologi, topogra fi, tata guna
tanah, tata air dan lainnya.
b. Keadaan sosial dan tingkat kesejahteraan masyarakat: keadaan sposial masyarakat,
penduduk, lingkungan hidup, desa, dan lainnya.
c. Keadaan ekonomi dan industri: zona ekonomi, pertanian, industri/keraj inan dan
lainnya
d. Keadaan prasarana dan faislitas: pengangkutan, komunikasi, sarana penunjang
produksi, lingkungan hidup dan lainnya.
e. Keadaan organisasi dan kelembagaan: administrasi, keuangan, program yang
terkait dan lainnya.
4.3. Aktivitas
a. Perlu dikumpulkan semua data dan informasi yang berhubungan
8
4.4. Hasil
a. Masalah-masalah dikumpulkan dan dibuat daftarnya
b. Peta hubungan kausal antar masalah
c. Bahan-bahan perencanaan untuk menentukan batas-batas kemungkinan
pembangunan
d. Urutan waktu dan arah pemecahannya per daerah
e. Kumpulan berbagai bahan yang diperlukan dari survei dan analisis data.
4.5. Catatan
a. Data perlu disusun sedmeikain rupa sehingga berguna untuk perencanaan masa
depan. Dengan demikian "pendekatan" adalah pada data yang akan berguna
untuk kegiatan selanjutnya.
b. Karena hasil-hasil yang diperlukan akan merupakan faktor penting dalam
epenentuan kemungkinan pembangunan maka data input haruslah mempunyai
reliabilitas dan ketelitian yang tinggi. Lebih jauh data tersebut haruslah dapat
menambah data-data baru selagi proyek sedang berjalan.
c. Kalau data yang relevan tidak tersedia dan proyek tidak dapat berjalan tanpa data
tersebut, maka perlu dimasukkan data tentatif.
Kita perlu mengetahui berapa banyak data yang tersedia dan dari sudut
pandang mana harus dianalisis. Tabel 2 menyajikan daftar jenis data yang diperlukan
untuk perumusan rencana induk dan analisis yang diperlukan.
9
a.2. Iklim & Temperatur udara (rata-rata tahunan dan Analisis Mencakup periode
Hidrologi bulanan ; maksimum dan minimum tahunan; sekitar 10 tahun
dll
Curah hujan (rataan tahunan dan bulanan) Analisis Mencakup periode
10 tahun
Arah angin (arah tahunan dan bulanan) Analisis Mencakup periode
10 tahun
Sungai (aliran; nama; tempat observasi DAS)
a.3. Lingkung- Bencana alam (bencana iklim; banjir; bencana Analisis potensi ben cana
an karena ulah manusia
Pencemaran (udara; air dan tanah) Baku mutu ling kungan
a.4. Bentang Vegetasi (Jenis; kepadatan; keadaan Analisis pengaruhnya
alam pertumbuhan; perubahan; dll)
Hewan dan tanaman (Jenis; kepadatan; keadaan Analisis pengaruhnya
pertumbuhan ; perubahan dll)
Kekayaan budaya (Jenis; kepadatan; keadaan Analisis pengaruhnya
pertumbuhan ; perubahan dll)
a.5. Tata guna Jenis penggunaan (penggunaan sekarang; Produktivitas tanah; potensi
tanah pemilikan tanah Perubahan karakteristik; dll) pengembangan
Pemilikan tanah (penggolongan pemilikan; sewa Harga tanah (distribusi
tanah transaksi dll) harga; trend harga; dll)
Kesulitan dalam peng konversian untuk Kesulitan mendapatkan
pengembangan tanah
a.6. Penggu naan Air irigasi (sistem; fasilitas; hak atas air; Keadaan penyediaan dan
air kualitas air; ekonomi pengusahaan; dll) manajemen
Air tanah (struktur geologis; pemompaan dll) Cadangan mekanisme
pengi sian kembali
Drainase (sistem; fasilitas; pengelolaan; Keadaan penyediaan dan
ekonomi pengusahaan; DLL manajemen
C.2. Pertanian Tanah pertanian (tanah yang dapat diolah; Analisis jenis usahatani
persyaratan penggunaan; perubahan; dll)
Rumahtangga tani (jumlah rumahtangga; Analisis jenis usahatani
pekerjaan utama sambilan; buruh yg
digunakan; dll)
Usahatani (hasil kotor; biaya operasi; Analisis jenis usahatani
pendapatan nonpertanian; dan pengeluaran
pajak; pengeluaran RT pemilikan; biaya
produksi; dll)
Produksi dan distribusi (nilai produksi; Analisis jenis usahatani
skala produksi; distribusi; fasilitas;
organisasi; pengo lahan; penyimpanan dll.)
-
Fasilitas (penyebaran; persyaratan Analisis jenis usahatani
penggunaan; dll)
Organisasi (nama; jenis; kedudukan; Analisis jenis usahatani
cakupan kegiatan fungsi; sekala; dll)
5.1. Tujuan
5.2. Kegiatan
5.3. Hasil
15
a. Metode Trend
Cara ini dilakukan dengan membuat perkiraan tentatif berdasarkan trend masa
lalu dan kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan (secara coba-coba) untuk
meningkatkan kesesuaiannya dengan berbagai kendala, kebijaksanaan dan lainnya.
b. Cara dimana yang lebih dulu ditentukan adalah tingkat pendapatan. Cara ini
menetapkan tingkat ependapatan regional tertentu atau target memperkecil jurang
17
pendapatan antara daerah satu dengan daerah lainnya atau dengan rata-rata
nasional dan kemudian mempertimbangkan tindakan-tindakan apa yang
diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut. Dalam hal ini sering dibuat perkiraan
produksi berbagai sektor dan investasi sosial yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk masa depan.
Dalam kedua hal di atas kesesuaian dengan angka target dicek dengan
distribusi dan usaha memajukan usahatani yang berada dalam berbagai kendala, yaitu
produksi, kebutuhan tenaga kerja dan lain-lain bagi masing-masing jenis usaha
pertanian.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini, yaitu: Aspek produksi (per
jenis tanaman, jumlah produksi, teknologi produksi dan jenis usaha pertanian,
pemasaran dan sistem distribusi) dan aspek bagaimana memperbaiki struktur pertanian
regional.
6. PENENTUAN STRATEGI
6.1. Tujuan
6.2. Aktivitas
a. Konfirmasi dan penentuan kondisi yang dihadapi
b. Analisis kapasitas pembangunan
c. Pengembangan cara-cara untuk mencapai target
d. Pengumpulan dan pengaturan kebutuhan-kebutuhan pemba ngunan menurut sektor
dan bidang
e. Pemilihan dan evaluasi rencana-rencana strategi alternatif.
6.3. Hasil
a. Pengembangan target dan langkah-langkah pembangunan menurut sektor dan
bidang
b. Pentahapan proyek pembangunan dan penguraian pembangunan masing-masing
tahap
c. Penentuan zona-zona daerah pembangunan khusus dan prioritas, penggunaan
tanah, penyiapan fasilitas dan lainnya.
6.4. Catatan
Kenapa strategi diperlukan? Kalau lingkup perencanaan berkembang, target-
target juga meningkat dan cara-cara yang perlu digunakan juga meningkat dengan
pesat. Dalam hal ini cara-cara yang berpengaruh positif untuk serangkaian sasaran-
cara tertentu dapat berpengaruh negatif terhadap tujuan lain. Misalnya mekanisasi
efeknya adalah positif untuk peningkatan produktivitas dan produksi, tetapi negatif
dalam hal peningkatan kesempatan kerja.
Oleh karena itu dalam sistem sasaran-cara yang kompleks perlu ada
pertimbangan-pertimbangan strategis mengenai saling adanya penyesuaian, urutan,
pentahapan waktu, dan pelaksanaan yang serasi di masing-masing daerah.
Untuk menetapkan strateghi, rencana biasanya dibuat berdasarkan asumsi
untuk menghadapi kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan dalam lingkup
proyek, atau dengan merumuskan strategi yang cukup fleksibel sehingga perubahan-
perubahan tersebut di atas dapat diatasi.
(1). Pemahaman sasaran dan kapasitas yang ada. Analisislah sampai ke langkah-
langkahnya sehingga Saudara mengerti hubungan kausal antara tujuan dan cara.
(2). Pengembangan sistem sasaran-cara (pengembangan strategi). Kajiulah cara-cara
untuk mencapai masing-masing target, dan tingkatkanlah cara-cara tersebut
sehingga menjadi cara yang lebih efektif melalui proses umpan-balik terhadap
(1). Pikirkanlah hubungan kausal antara cara-cara dan buatlah kaitan sasaran-
cara.
(3). Evaluasi strategi
Dalam melaksanakan langkah (2) perlu dirumuskan sejumlah rencana alternatif,
dan semuanya dijadikan obyek evaluasi sesuai dengan kapasitasnya, dan tidak
hanya mencoba merumuskan semua rencana- rencana tersebut di atas menjadi
sebuah rencana.
Timbang-timbanglah apakah pengaruh-pengaruh yang diinginkan dapat dicapai
atau keadaan yang dihadapi dan kapasitas yang ada dapat dipenuhi jika proyek
dilaksanakan sesuai dengan sistem sasaran-cara masing-masing. Janganlah
pemilihan dilakukan hanya karena memenuhi standard, tetapi perlu ada
sikap/pengertian terhadap sifat masing-masing rencana alternatif (apa sifat-sifat
efektifnya pada masing-masing bidang dan sektor, menurut waktu dan ruang) dgn
melakukan pengujian terhadap kriteria evaluasi.
(4). Penentuan strategi
Dengan dasar hasil-hasil yang diperoleh pada (3) dikembang kanlah kerangka
arah pembangunan masing-masing sektor dan bidang menurut dan ruang.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
---
---------- (Sasaran) Kenapa Bagaimana (Cara) -----
Keefektifan strategi dapat dievaluasi dengan dua hal : (1) tingkat keefektifan
untuk mencapai target, dan (2) tingkat kese suaian dengan keadaan yang dihadapi dan
kapasitas pembangunan.
(1). Efek-impak
Untuk memperoleh strategi yang lebih baik, pandangan seseorang harus
diperluas pada efek-efek ganda dan efek sekunder dan jangan sampai terpeleset pada
pandangan dari satu pihak.
21
(2). Kapasitas
Untuk melaksanakan cara tertentu maka keadaan hendaklah dijaga jangan
sampai ke luar melebihi kapasitas pembangunan, kalau tidak keseimbangan
masyarakat dan perekonomian akan terganggu. Bagan berikut membagi kapasitas
pembangunan menjadi tiga bagian, yaitu sosial, ekonomi dan fisik. Kapasitas tidak
epernah tetap, tetapi berubah sesuai dengan perubahan waktu dan lingkungan. Usaha-
usaha untuk me-ngembangkan batas atas kapasitas dan menaikkan batas bawahnya
melalui rencana pembangunan adalah sangat penting.
Strategi 1. Metode produksi yang paling baik melalui produksi yang tepat di
tanah yang cocok
Strategi 2. Metode produksi yang stabil melalui wilayah suplai dan konsumsi
yang optimum
Tahap 1 Tahap 2
Sektor Cara Target Zona Ang- Realisasi Target
pembangunan garan
Pertanian Bercocok tanam
Persiapan dasar
Teknik
usahatani
Distribus Fasilitas
distribusi
Jaringan
transportasi
Sosial Fasilitas sosial
7.1. Tujuan
7.2. Aktivitas
- Pengelompokkan strategi pembangunan menurut jangka waktu (panjang,
menengah, pendek) dan kajian-kajian yang lebih rinci
- Perumusan program berbagai jenis pembangunan
- Penguraian terinci materi dan rancangan pembangunan masing-masing
daerah
- Evaluasi proyek dan penentuannya
- Kegiatan masa mendatang yang perlu dipertimbangkan.
Uraian garis besar kegiatan; (c). Penerima manfaat; (d). Metode pembangunan;
(e). Kegiatan-kegiatan lainnya.
(3). Menyiapkan daftar proyek yang dipilih berdasarkan evaluasi. Pada tahap ini perlu
diperjelas materi-materi untuk kegiatan-kegiatan masa depan bagi pengembangan
proyek.
7.3. Hasil
Matriks keterkaitan
1 2 3 4 5
Keadaan yg Alasan Sumberdaya yg dapat Alternatif yg Tndakan yang
tidak di- masalah mungkin layak
inginkan oleh dipakai untk diambil
masya- memecahkan
rakat masalah
(=masalah) (=penyebab) (=potensi) (=alternatif proyek) (=Usulan
proyek)
1.Pada mu- Tanah ber pasir tidak - Ada mata air di bukit Pembangunan pipa Pembangun an
sim kemarau air bak pe-
kurang air mampu menahan air jaraknya 10 km bersih nampung air
bersih hujan
Curah hujan tinggi pd Bak penam pung
air
musim hujan hujan dan
25
3.Tanah Belum semua lahan Masyarakat tahu cara Terasering lahan Terasering
longsor se- di- miring dengan
ring terjadi terasering terasering & secara padat gotongroyong
Tumbuhan penguat penguatan lereng karya /padat karya
le-
reng banyak Tenagakerja tersedia Penghijauan Penghijauan
ditebang
Kemiringan curam Bibit penghi jauan ada
4. dst
26
1. Pendahuluan
Faktor perencanaan lainnya ialah proses. Daerah maupun kota selalu berubah.
Keadaan sosial akan berubah, lambat atau cepat. Bebagai perubahan ini tentu saja
akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat, sehingga selanjutnya berpengaruh pula
pada keadaan fisik daerah/kota. Daerah atau kota yang mengalami urbanisasi besar,
mengalami perubahan ekonomi dan fisik yang juga bergerak dengan cepat. Pulau
Jawa dan beberapa kota besar di Indonesia merupakan teladan yang bagus. Pola dan
laju proses perkembangan masyarakat, ekonomi, plitik dan lainnya dapat dikaji untuk
dijadikan bahan pertimbangan pokok bagi penentuan kebijakan perencanaan.
Kebijakan ini menyangkut beberapa aspek penting. Selain menentukan Apa yang
dikembangkan, juga harus menentukan BAGAIMANA, KAPAN, dan BERAPA
BESAR pengembangannya. Melihat pola dan laju perkembangan penduduk, seorang
perencana kota misalnya akan dapat menentukan segala kebutuhan yang diperlukan
pada 10 tahun mendatang. Hal ini sudah mencakup pertanyaan apa dan kapan. Dalam
perencanaan, hal tersebut belumlah cukup dan masih harus dilengkapi dengan
pengetahuan "berapa besar" pengembangan yang sebenarnya dibutuhkan , dan
"bagaimana" mewujudkannya.
Berbagai kesulitan akan dihadapi dalam pekerjaan analisis, terutama yang
menyangkut data, definisi daerah atau kota, penentuan batas daerah perencanaan dan
lainnya. Dalam pekerjaan analisis, seringkali dihadapi berbagai kesulitan a.l.
ketersediaan data dan penentuan daerah perencanaan.
Ketersediaan data.
Data tidak selalu tersedia seperti yang diingini oleh kepentingan analisis.
Keadaan ini terutama dijumpai di Indonesia, yang sistem pencatatan datanya masih
beragam. Bahkan dalam suatu daerah pun, misalnya propinsi, terdapat perbedaan
pencatatan. Contohnya dalam hal data penduduk, terdapat kabupaten atau kecamatan
yang mencatat jumlah penduduk terinci menurut golongan umur , sedangkan lainnya
mencatat menurut golongan umur lima tahunan bahkan ada yang merinci dengan
sebutan anak-anak, dewasa dan tua.
1.2. Survei
Survei merupakan tindakan awal dari sutau proses riset atau penelitian dan
biasnaya mengandung maksud untuk "pengumpulan data". Tahapan pengumpulan data
ini merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian suatu masalah secara
ilmiah. Penelitian merupakan penyelidikan dan epengujian yang amat kritis dan teliti
guna menanggapi dan memecahkan suatu masalah. Kesukaran umum pada proses
pemecahan masalah lazimnya berkisar pada dua sebab, yaitu
(1) Orang kurang mampu menggunakan cara pemecahan atau cara epenyelesaian
masalah tersebut. Hal ini karena beberapa faktor, seperti kurang tajam dan
kurang obyektifnya cara berfikir, kurang cerdas, kurang memiliki kemampuan
28
psikis untuk berfikir secara rasional, tidak cukup memiliki ketrampilan teknis,
tidak cukup memiliki ketrampilan sosial untuk menaggapi berbagai masalah
sosial, dan sebagainya. Keadaan seperti ini disebut sebagai "kekurangan formal"
atau kekurangan yang bersifat metodologis.
(2). Disebabkan oleh kurangnya jumlah fakta yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang tengah dihadapi. Hal ini disebut sebagai "kekurangan bersifat
materi" (Kartono, 1976).
Jenis Data
(1). Data kuantitatif, yaitu data yang dapat diselidiki secara langsung dan dapat
dihitung dengan menggunakan cara sederhana.
(2). Data kualitatif, data yang tidak dapat diselidiki secara langsung dan hanya dapat
diukur dengan cara tidak langsung, seperti misalnya tingkat inteligensia,
ketrampilan, kejujuran, dan lainnya.
Sumber data
Dua macam sumber data yang lazim dilibatkan adalah sumber lapan gan dan
sumber dokumenter.
Kriteria penilaian
Perumusan tujuan
Modes, sistem.
.
.
.
KERANGKA KEBIJAKSANAAN
dan efisien. Hasil yang dicapai dari usaha menggunakan kemampuan maksimum
dengan hasil sebesatr-besarnya yang mungkin diperoleh, disebut "usaha optimum".
Perumahan
Lapangan kerja
Organisasi Pengadaan
Kebutuhan penduduk Berbagai pelayanan dan kadang
permintaan
Komunikasi
Prasarana
DAFTAR PUSTAKA
Edward, A.A.,R. Lal, P. Madden, R.H. Miller dan G. House. 1990. Sustainable
Agricultural Systems. Soil and Water Conservation Society. Iowa.
Fu-Chen Lo. 1981. Rural-Urban Relations and Regional Development. The United
Nations Centre for Regional Development. Maruzen Asia Pte. Ltd.
Singapore.
IRRI. 1977. Cropping Systems Research and Development for The Asian Rice Farmer.
The International Rice Research Institute, Los Banos, Laguna, Philippines.
Mercer, D.E. 1985. Guidelines for planning agroforestry development projects. East-
West Environment and Policy Institute Working Paper, Honolulu, Hawaii.
Rai, N. 1980. Local level planning and rural development. Alternative strategies. United
Nations Asian and Pasific Development Institute, bangkok. Concept
publishing company, New Delhi.
Richardson, H.W. 1972. Regional Economics. Location Theory, Urban Structure, and
Regional Change. Praeger Publishers, New York.
35
Soemarno. 1990. Studi Perencanaan Pengelolaan Lahan Secara Optimal di Sub DAS
Konto Malang, Jawa Timur. Disertasi Fakultas Pasca Sarjana, Institut
Pertanian Bogor.