Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mira Rosa Sintia Wati

NPM : 182154001
Kelas : KIVT B

Istilah-Istilah dalam Kultur Jaringan

1. Kultur : Suatu proses budidaya atau perbanyakan.


2. Subkultur : Memotong, membelah dan menanam kembali eksplan yang telah tumbuh
sehingga jumlah tanaman akan semakin banyak.
3. In Vitro : Berasal dari bahasa Latin yang berarti di dalam gelas/di dalam kaca.
4. Isolasi : Suatu perlakuan pegambilan atau pemisahan yang bertujuan untuk
mencegah masuknya kontaminan yang tidak diinginkan.
5. Aseptik : Berasal dari bahasa Yunani yaitu A berarti tanpa/tidak dan Septsi berarti
kontaminasi. Sehingga aseptik adalah suatu keadaan bebas dari
mikroorganisme.
6. Media Tumbuh : Media yang dipergunakan untuk mengkultur tanaman.
7. ZPT : Zat Pengatur Tumbuh adalah zat yang dihasilkan secara buatan (sintesis)
dengan campur tangan manusia atau pun melalui rekayasa sebagai hormon
untuk mempengaruhi pertumbuhan mau pun perkembangan tanaman.
8. Eksplan : Bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk
perbanyakan tanaman.
9. Sterilisasi : Proses destruksi atau mematikan mikroorganisme.
10. Disinfestasi : Proses menghilangkan kontaminan permukaan eksplan yang dapat tumbuh
pada lingkungan kultur jaringan.
11. Multiplikasi : Suatu tindakan memperbanyak tanaman.
12. Over Planting : Memindahkan tanaman yang masih sangat kecil dari botol ke botol atau
dari media lama ke media baru yang dilakukan secara aseptik di dalam
Laminar Air Flow.
13. Laminar Air Flow : Suatu tempat atau meja kerja yang steril untuk melakukan setiap tahapan
kultur jaringan.
14. Autoklaf : Alat pemanas tertutup yang berfungsi untuk mensterilkan suatu benda atau
alat menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi.
15. Inokulum : Bahan yang diambil pada setiap subkultur.
16. Aklimatisasi : Memindahkan planlet ke dalam lingkungan tumbuh baru atau tahapan
peralihan dari kondisi in vitro kepada kondisi ex vitro.
17. Regenerasi : Proses pertumbuhan dan perkembangan eksplan membentuk organ sampai
menjadi planlet sempurna.
18. Browning : Pencoklatan yang terjadi pada media akibat oksidasi senyawa fenolik yang
biasanya menyebabkan kematian jaringan eksplan.
19. Bibit : Benih yang telah berkecambah, pada umumnya sudah berbentuk tanaman
muda, ada akar, batang dan daun meskipun sangat kecil.
20. Identik : Sifat serupa dengan induknya.
21. Kalus : Sekumpulan sel amorphous (tidak berbentuk dan belum terdiferensiasi)
yang terbentuk dari sel-sel jaringan tanaman yang membelah secara terus
menerus.
22. Planlet : Tanaman mini yang tumbuh secara aseptik dalam kondisi terkontrol. Telah
memiliki batang, akar dan daun, serta sudah melakukan respirasi dan
fotosintesis.
23. Kontaminasi : Proses pengotoran/pencemaran atau proses masuknya unsur kontaminan
yang tidak diinginkan ke dalam bahan pengujian atau percobaan.
24. Totipotensi : Kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri.
25. Meristem : Jaringan pada tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang aktif membelah.
26. PLB : Protocorm Like Body atau embrio pada anggrek.
27. Embrio Somatik : Embrio yang bukan berasal dari zigot melainkan dari sel tubuh tanaman.
28. Androgenesis : Proses unik secara biologi dari taman berbunga, dimana mikrospora dan
atau bagian organ dari bunga jantan (anther) dapat diinduksi dan
membentuk tanaman haploid dan/atau haploid ganda.
29. Embriogenesis : Proses pembentukan embrio baik secara langsung maupun tak langsung
yang berasal dari sel somatik.
30. Organogenesis : Proses terbentuknya organ, seperti tunas, akar dan lainnya.
31. Tunas Adventif : Tunas yang berasal dari sel somatik tanaman yang memiliki kompetensi
untuk diinduksi dan diregenerasi untuk membentuk tanaman secara utuh.
32. Tunas Axiler : Tunas yang terdapat pada bagian titik tumbuh bagian samping atau nodus
Tanaman.
33. Tunas Pucuk : Tunas yang terdapat pada bagian titik tumbuh tanaman.
34. Pucuk Adventif : Pucuk yang terbentuk pada tempat yang bukan jaringan asalnya (origin)
yang biasa. Seperti pucuk yang terbentuk dari kalus, hipokotil, kotiledon
dan akar.
35. Somaklonal varian: Perubahan eksplan, planlet, embrio atau PLB baik penampilan (fenotipik)
maupun genetik yang terjadi dalam kultur jaringan sebagai akibat dari
penggunaan hormon atau aktivitas subkultur yang berlebihan.
36. Proliferasi : Pertumbuhan yg luar biasa pada sel, tunas, atau embrio mikropropagasi.
37. Diferensiasi : Pertumbuhan atau perkembangan sel dan jaringan pada tumbuhan dengan
fungsi yang spesifik.
38. Dediferensiasi : Kembali dari sifat diferensiasi ke non-diferensiasi.
39. Habituasi : Suatu fenomena setelah beberapa kali sub kultur, sel dapat tumbuh tanpa
penambahan hormon.
40. Tanaman Donor : Tanaman sumber materi atau eksplan yang akan digunakan dalam kultur
jaringan.
41. Antioksidan : Zat yang mampu memperlambat atau mencegah terjadinya proses oksidasi
pada media tanaman kultur.
42. Hormon : Pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel.
43. Auksin : Kelompok hormon yang dalam kultur jaringan berfungsi menstimulasi
pertumbuhan dan pemanjangan akar. Secara alami dihasilkan pada ujung
tunas dan ujung akar.
44. Bipolar : Pertumbuhan ke dua arah (arah tunas atau ke atas dan arah akar atau ke
bawah) yang dialami oleh sel/jaringan dalam embriogenesis.
45. Embrio Rescue : Metode yang digunakan untuk menyelamatkan embrio hasil persilangan
antar genus yang biasanya menghasilkan biji tapi tidak dapat berkembang
normal.

Anda mungkin juga menyukai