7383 20354 1 PB
7383 20354 1 PB
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
1
ahmadfauzi0123@gmail.com
2
desi.andreswari@unib.ac.id
3
bgonggo@unib.ac.id
Abstrak: Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di dunia.
Indonesia salah satu negara yang memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor Pertanian, maka
diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil panen salah satunya dengan melakukan pemupukan
yang baik dan benar. tanaman jagung sangat rentan dengan kekurangan unsur hara, Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan Sistem pakar menentukan kekurangan unsur hara dan penggunaan pupuk
pada tanam jagung pasca penanaman menggunakan metode forward chaining (FC). Gejala yang terdapat
pada sistem sebanyak 32 gejala dari seluruh gejala yang ada baik pada daun, batang, akar dan tongkol
jagung. Sistem pakar ini dibuat menggunakan MySQL sebagai database, PHP (Hypertext Preprocessor)
untuk bahasa pemrograman dan UML (Unified Modeling Languange ) sebagai pemodelan perancangan
perangkat lunak (software). Pengujian sistem dilakukan dengan dua tahap yaitu Black Box Testing dan
White Box Testing, sedangkan untuk pengujian kelayakan sistem menggunakan Skala Liker dan
Probabiltas Klasik. Jumlah responden yang diajukan sebanyak 31 orang, kuesioner terdiri atas 8
pertanyaan. 4 tentang tampilan sistem dan 4 tentang kemudahan menggunakan sistem. perolehan yang
didapat untuk tampilan sistem dengan rata-rata persentase 90,49 % termasuk ke dalam interval “Sangat
Baik”, kemudahan menggunakan aplikasi dengan rata-rata persentase sebesar 82,67 % termasuk ke dalam
interval “Baik” dan hasil dari uji kelayakan diperoleh presentase sebesar 53,12 jadi sistem dapat
dikatakan Layak.
Kata Kunci: Forward Chaining, MySQL, PHP, Unsur Hara, Tanaman Pangan.
Abstract: Corn is one of the many cultivated food system is created using MySQL as a database,
crops in the world. Indonesia is one country that PHP (Hypertext Preprocessor) for programming
has enormous potential in the Agriculture sector, languages and UML (Unified Modeling
so it takes various efforts to increase yields, one Language) as software design modeling. System
of them is by applying good and right testing is carried out in two stages, namely Black
fertilization. Corn plants are very susceptible to Box Testing and White Box Testing, while for
nutrient deficiencies. This study aims to produce testing the feasibility of the system using the
an expert system to determine nutrient Classic Liker and Probability Scale. The number
deficiencies and fertilizer use in post-planting of respondents submitted was 31 people, the
corn planting using the forward chaining (FC) questionnaire consisted of 8 questions. 4 about
method. Symptoms found in the system as many the appearance of the system and 4 about the
as 32 symptoms of all symptoms that exist both in ease of using the system. the acquisition obtained
leaves, stems, roots and corn cobs. This expert for the display system with an average percentage
104
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
of 90.49% included in the interval "Very Good", pencocokan berhenti bila tidak ada lagi rule yang
the ease of using the application with an average
bisa dieksekusi.
percentage of 82.67% included in the interval
"Good" and the results of the feasibility test
obtained a percentage of 53.12% so the system II. LANDASAN TEORI
can be said to be Decent.
A. Jagung
Keywords: Forward Chaining, MySQL, PHP,
Nutrient Elements, Plant Food Jagung (Zea mays) merupakan salah satu yang
bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk
I. PENDAHULUAN
dikembangkan karena ke-dudukannya sebagai
Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat
sumber utama karbohidrat dan protein setelah
melimpah sehingga membuat negara Indonesia
beras. Hampir seluruh bagian tanaman jagung
menjadi salah satu negara yang memiliki potensi
dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam
sangat besar dalam sektor pertanian. Salah satu
keperluan. Batang dan daun tanaman yang masih
hasil pertanian yaitu Jagung merupakan salah satu
muda dapat digunakan untuk pakan ternak, yang
tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
tua (setelah dipanen) dapat digunakan untuk pupuk
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat
hijau atau kompos. Saat ini cukup banyak yang
utama jagung juga menjadi alternatif sumber
memanfaatkan batang jagung untuk kertas.
pangan Penduduk beberapa daerah di Indonesi.
Kegunaan lain dari jagung adalah sebagai pakan
Untuk mewujudkan hal itu diperlukan berbagai
ternak, bahan baku farmasi, dextrin, perekat,
upaya, diantaranya meningkatkan produktivitas
tekstil, minyak goreng, dan etanol. Permintaan
jagung melalui penerapan teknologi dengan
jagung meningkat dari tahun ke tahun sejalan
pemupukan yang baik dan benar agar hasil panen
dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
dapat melimpah. Pemupukan merupakan salah satu
industri [2].
usaha pengelolaan kesuburan tanah. Berdasarkan
hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka
B. Tanah
pada penelitian ini digunakan motode Forward
Tanah adalah bagian permukaan bumi yang
Chaining dimana metode ini akan dapat
terdiri dari mineral dan bahan organik. Tanah
menangani masalah kekurangan unsur hara pada
sangat penting peranannya bagi semua kehidupan
tanaman jagung dan memberikan solusi dari
di bumi, karena tanah mampu mendukung
permasalaah yang ada [1].
kehidupan tumbuhan di mana tumbuhan
Cara kerja dari metode ini dengan pencarian
menyediakan makanan dan oksigen kemudian
yang dimulai dengan fakta yang diketahui,
menyerap karbon dioksida dan nitrogen. Dalam
kemudian mencocokkan fakta-fakta tersebut
mendukung kehidupan tanaman, tanah memiliki
dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada
fungsi untuk memberikan unsur hara dan sebagai
fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule
media perakaran, menyediakan air dan sebagai
tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi,
tempat penampungan (reservoar) air, menyediakan
maka sebuah fakta baru (bagian THEN)
udara untuk respirasi akar dan sebagai tempat
ditambahkan ke dalam database. Setiap kali
bertumpunya tanaman [3].
pencocokan, dimulai dari rule teratas. Setiap rule
C. pH Tanah
hanya boleh dieksekusi sekali saja. Proses
105
Jurnal Pseudocode, Volume VI Nomor 2, September 2019, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
Kondisi kemasaman (ph) dalam tanah berkisar Unsur hara mikro adalah unsur hara yang
antara netral sampai agak masam. hal ini bisa diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit [5].
terjadi karena kandungan bahan organik tanah
yang rendah dan pencucian basa-basa oleh air pada E. Pupuk
saat erosi sehingga menyebabkan ph tanah menjasi Pupuk didefinisikan sebagai suatu bahan yang
masam. peningkatkan ph yang terjadi karena diberikan ke dalam tanah untuk menaikkan
pengapuran mempengaruhi berbagai proses sepert: produksi tanaman dalam keadaan lingkungan yang
memperkecil pengaruh langsung yang merugikan baik. Pemupukan dilakukan agar tanaman tumbuh
dari ph yang terlalu masam, meningkatnya dengan subur dan berproduksi optimal.
ketersediaan unsur hara, dan menekan efek Pemupukan didasarkan atas kebutuhan tanaman
meracun dari kelebihan AL,Fe dan Mn pada tanah dan status hara tanah [6]. Manfaat pupuk yang
masa. tingkat keasaman atau kebasahan suatu paling banyak dirasakan adalah menyediakan
benda yang diukur dengan menggunakan skala pH unsur hara yang diperlukan bagi tanaman. Selain
antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH menyediakan unsur hara, pemupukan juga
antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai membantu mencegah kehilangan unsur hara yang
pH 7 hingga 14 pada jagung ph yang dibutuhkan cepat hilang, Pemberian pupuk juga membantu
sekitar 5.5-7 [4]. penyerapan unsur hara. Hal ini sangat penting,
karena unsur hara berperan dalam pertumbuhan
D. Unsur Hara tanaman [7].
Sebagai makhluk hidup yang tumbuh dan
berkembang, setiap tanaman tentu membutuhkan III. METODOLOGI
makanan. Makanan tersebut bisa didapat dari Jenis penelitian yang dilakukan adalah
unsur hara. Yaitu suatu zat yang dapat memberi penelitian terapan (applied research) yang
pengaruh terhadap pertumbuhan dan juga bertujuan untuk memberikan solusi atas
perkembangan fisik pada tanaman. Semua permasalahan yang telah dipaparkan. Metode
tanaman harus mampu memenuhi kebutuhan pengumpulan data yang dilakukan yaitu :
seluruh unsur hara dalam jumlah yang tepat demi
1. Studi Pustaka
menyempurnakan pertumbuhan dan beberapa
Studi pustaka dilakukan dengan cara menelaah
manfaat tersebut demi perkembangan hidupnya.
beberapa literatur, yaitu:
Sebab, unsur hara yang tidak terpenuhi secara
a. Buku referensi
menyeluruh dapat membuat pertumbuhan dan
Buku yang digunakan sebagai referensi adalah
perkembangan tanaman menjadi terganggu
buku-buku yang membahas tentang sistem pakar,
sehingga proses pertumbuhan tak dapat berjalan
dasar-dasar ilmu tanah, budidaya jagung dan
normal dan maksimal.
rekayasa perangkat lunak.
Unsur hara yang diperlukan bagi tanaman
terdiri dari 2 yaitu unsur hara makro dan mikro.
Unsur hara makro adalah unsur hara yang
b. Jurnal ilmiah
diperlukan dalam jumlah banyak sedangkan
106
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
Jurnal ilmiah yang digunakan diperoleh dengan Data yang dikumpulkan untuk memenuhi
cara mengunduhnya melalui internet. Informasi kebutuhan masukan antara lain data unsur hara,
yang diperoleh adalah informasi yang membahas data pupuk, gejala-gejala kekurangan unsur hara,
tentang sistem pakar pada tanaman jagung, dan relasi antara gejala dan kekurangan unsur hara.
sistem pakar yang menggunakan metode forward 2. Kebutuhan keluaran (output)
chaining. Output yang dihasilkan adalah berupa aplikasi
2. Kuisioner sistem pakar yang mampu mendeteksi kekurangan
Kuisioner dilakukan dengan angket yang diisi unsur hara berdasarkan gejala-gejala yang dialami
oleh pengguna untuk mengumpulkan data. Selain oleh tanaman jagung dengan menggunakan aturan
itu data yang didapatkan berasal dari angket yang pada metode forward chaining serta mampu
diisi oleh beberapa pedagang pupuk yang ada di memberikan informasi unsur hara, pupuk,
kota Bengkulu. penyebab kekurangan unsur hara dan solusi dari
Pengujian program dilakukan menggunakan permasalahan yang ada.
dua metode, yaitu black box dan white box.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah C. Akusisi Pengetahuan
program sudah berjalan sesuai rancangan atau Proses akusisi pengetahuan merupakan proses
belum. untuk menyusun basis pengetahuan.
1. Pohon Keputusan
IV. ANALISIS DATA DAN PERANCANGAN Proses pencarian dari pohon keputusan
A. Analisis Sistem dilakukan dari akar node awal dari yang paling kiri
Sistem yang akan dibangun adalah aplikasi hingga yang paling akhir atau sampai dengan goal
sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa ditemukan kemudian metode yang digunakan
gejala kekurangan unsur hara dan penggunaan adalah algoritme depth first search (DFS).
pupuk pada tanaman jagung berdasarkan gejala
yang dialami. Aplikasi ini dibangun untuk dapat
membantu petani dan masyarakat untuk dapat
mengetahui lebih banyak lagi informasi tentang
permasalahan yang sering terjadi pada tanaman
Gambar 1. Pohon Keputusan
jagung khususnya yang membahas masalah
kekurangan unsur hara dan penggunaan pupuk.
D. Perancangan Sistem
keluaran dari sistem ini adalah pengunaan pupuk
Usecase mengambarkan fungsi dari sebuah
sesuai gejala yang terjadi pada tanaman jagung,
sistem, Sebuah usecase merepresentasikan sebuah
informasi penyebab kekurangan unsur hara dan
interaksi antara actor dan sebuah sistem yang akan
penanganannya.
dibuat. Dalam sistem ini terdiri dari 2 usecase
B. Analisis Kebutuhan Sistem yang terdiri dari usecase pengguna dan admin.
1. Kebutuhan Masukan (input)
107
Jurnal Pseudocode, Volume VI Nomor 2, September 2019, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
108
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
yang ada pada tanaman jagung nya. Setelah Kelas Uji Skenario Hasil yang Hasil dan
Pengujian Diharapkan Kesimpulan
pengguna melakukan konsultasi kemudian sistem
Halaman Masuk ke Menampilkan [] Berhasil
akan mengarahkan ke hasil konsultasi dan
Utama Halaman Halaman [ ] Tidak
memberikan jawaban dan solusi yang dapat Pengguna Utama Utama berhasil
dilakukan oleh pengguna nantinya. Pengguna Pengguna
Halaman Memilih Menampilkan [] Berhasil
Unsur Hara Halaman Detail [ ] Tidak
Unsur Hara Informasi berhasil
Dengan Unsur Hara
Menekan
Button
Selengkapn
ya
Halaman Memilih Menampilkan [] Berhasil
Pupuk Halaman Detail [ ] Tidak
Pupuk Informasi berhasil
Dengan Pupuk
Menekan
Button
Selengkapn
ya
Gambar 7. Halaman Hasil Konsultasi Halaman Memilih Menampilkan [] Berhasil
Setelah pengguna melakukan konsultasi sistem Konsultasi halaman Daftar Gejala [ ] Tidak
konsultasi berhasil
akan mengarahkan ke halaman hasil konsultasi.
Dengan
disini terdapat penjelasan bahwa tanaman ini
Menekan
kekurangan unsur hara apa dan solusinya Button
bagaimana terhadap permasalahan yang di alami Selengkapn
ya
oleh tanaman jagung tersebut.
Memilih Menampilkan [] Berhasil
2. Pengujian Sistem Gejala Yang Gejala Yang [ ] Tidak
Pengujian bertujuan untuk menemukan Dialami Dipilih berhasil
109
Jurnal Pseudocode, Volume VI Nomor 2, September 2019, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
110
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
111
Jurnal Pseudocode, Volume VI Nomor 2, September 2019, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
112
Jurnal Pseudocode, Volume V Nomor 2, September 2018, ISSN 2355-5920, e-ISSN 2655-1845
www.ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudocode
b. Hasil dari konsultasi tersebut berupa takaran atau dosis pupuk yang tepat untuk
rekomendasi pupuk yang dapat digunakan tanaman jagung.
untuk mengatasi kekuranagan unsur hara. 2. Diharapkan kedepannya bisa
c. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan mengkombinasikan metode forward chaining
maka dapat disimpulkan bahwa sistem dengan metode lainnya seperti: Certainly
pakar jagung dapat dikategorikan Layak Factor (CF), Teorema Bayes dan Logika Fuzzy.
dengan presentase 53,12 .
REFERENSI
2. Dari hasil tabulasi kuisioner yang diberikan [1] Arma, Makmur Jaya, dkk. 2013. Pertumbuhan Dan
kepada responden, menunjukkan penilaian Produksi Jagung (Zea mays L. ) Dan Kacang Tanah
(Arachis hypogaea L.) Melalui Pemberian Nutrisi
“Sangat Baik” dan “Baik” untuk kedua variabel
Organik Dan Waktu Tanam Dalam Sistem Tumpangsari.
pengujian kelayakan. Presentase persetujuan
[2] Siwi. 2016. Perkembangan Produksi Dan Kebijakan
responden masing-masing yaitu tampilan Dalam Peningkatan Produksi Jagung.
aplikasi sebesar 90,49 % dan kemudahan [3] Hanafiah, Kemas Ali. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Jakarta : Rajawali Pers.
menggunakan aplikasi sebesar 82,67 %.
[4] Prasetyo, & Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi
Dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk
B. Saran Pengembangan Pertanian Lahan Kering Di Indonesia:
Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan terdapat Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian Bogor.
saran yang dapat diberikan dalam pengembangan
[5] Rosmarkam, dkk. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.
penelitian kedepannya, saran yang dapat diberikan
Yogyakarta : Kanisius Yogyakarta.
adalah sebagai berikut : [6] Kasirah. 2007. Sistem informasi pemupukan lahan
1. Untuk pengembangan selanjutnya diharapakan pertanian. Mojokerto : Universitas MayJen Sungkono
Mojokerto.
sistem dapat menentukan secara langsung
[7] Lingga. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk / Pinus
Jakarta: Penebar Swadaya. Jakarta.
113