S2 Preservasi 03 Elemen
S2 Preservasi 03 Elemen
Bagian ini menguraikan pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan rehabilitasi elemen
yang berhubungan dengan kerusakan yang tidak terkait dengan jenis bahan seperti
diuraikan dalam Pedoman Pemeriksaan Umum Jembatan.
5.3.1 Penanganan daerah aliran sungai, bangunan pengamanan gerusan, dan daerah
timbunan
Bagian ini akan menguraikan mengenai jenis penanganan yang direkomendasikan sesuai
dengan cara penanganan jenis kerusakan tertentu yang berhubungan dengan daerah aliran
sungai, bangunan pengamanan gerusan, dan daerah timbunan jalan serta sungai.
Gerusan pada dasar dan tebing sungai merupakan suatu masalah yang serius karena dapat
menyebabkan keruntuhan jembatan.
Gerusan pada dasar sungai pada umumnya akan terjadi apabila kecepatan aliran sungai
bertambah besar (banjir) hingga aliran sungai dapat mengakibatkan hanyutnya material yang
berada pada dasar sungai. Gerusan pada dasar sungai sering kali terjadi di sekitar pilar atau
kepala jembatan. Gerusan pada dasar sungai harus dikenali dan ditangani sejak awal.
Metode pengamanan yang terbaik adalah memasang penahan gerusan yang sesuai.
Penahan dapat terbuat dari batu yang besar, baja atau semacam pagar kayu (antara tiang-
tiang kayu diisi batu) atau dengan membuat pengaman dasar sungai.
Bahan yang dipakai sebagai pengamanan dasar sungai harus merupakan bahan padat dan
cukup berat sehingga tidak dapat bergeser pada waktu banjir.
Pengarah aliran sungai digunakan untuk mempertahankan aliran sungai dengan cara
melindungi tebing.
Bangunan pengaman sungai digunakan juga sebagai pengarah aliran sungai. Cara yang
paling umum dilakukan untuk mengarahkan aliran sungai yaitu:
a) penahan yang melintang sungai (krib) yang berfungsi untuk membelokkan arus aliran
sungai; dan
b) pagar pengarah memanjang (tiang pancang)
Pengendapan atau pendangkalan sungai atau sebagian alur sungai dapat mengakibatkan:
a) alur sungai menjadi sempit, dapat mengakibatkan terjadinya afflux yang berlebihan yang
menyebabkan kecepatan air meningkat;
43 dari 111
b) aliran air normal dan arus sungai dapat berubah dalam bentuk yang dapat
membahayakan tebing sungai, tanah timbunan, atau struktur jembatan.
Cara penanganan pengendapan pada daerah aliran sungai adalah sebagai berikut :
a. Keruklah endapan lumpur yang terjadi guna mengembalikan sungai tersebut pada
bentuk yang seharusnya.
b. Periksalah daerah terjadinya penurunan dasar sungai di daerah bagian hulu dari
jembatan. Hal ini akan menjadi perhatian penyelidikan khusus dan mungkin
melibatkan instansi lain, mengikis ke arah tebing (terjadi erosi tebing).
c. Jika aliran sungai bergerak menyamping ke arah tebing, gunakan krib, bronjong,
dinding penahan tanah, turap atau cara-cara pengamanan lainnya guna
mengamankan daerah yang penting, misalnya daerah tanah timbunan atau pilar.
d. Buatlah parit yang rendah dan lebar serta diperkeras tempat sungai dapat
menghilangkan endapan yang terjadi dengan arus aliran sungai yang ada. Hal ini
dapat dipakai untuk sungai-sungai yang kecil. Lihat Gambar 26 untuk detailnya.
Jembatan Kecil
5.3.2.2 Kerusakan 502 - Penumpukan sampah dan hambatan pada daerah aliran
sungai
Penanganan penumpukan sampah dan hambatan daerah aliran sungai dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
44 dari 111
a. sampah dan semua penghalang yang menyebabkan masalah harus dibuang dari
saluran air.
b. pembersihan sampah umumnya dilaksanakan pada pemeliharaan rutin. Harus
diperhatikan ketika memindahkan batang pohon yang besar dari jembatan agar tidak
menimbulkan kerusakan.
c. Pembongkaran struktur jembatan lama di luar cakupan pemeliharaan rutin memerlukan
alat khusus atau crane untuk membersihkan reruntuhannya. Jika menggunakan bahan
peledak harus hati-hati sehingga tidak menimbulkan kerusakan.
Beberapa cara penanganan pengamanan gerusan diuraikan pada Tabel 12 berikut ini.
Rip-rap/
tumpukan batu Di sekeliling pilar untuk melindungi fondasi.
kosong
45 dari 111
Gambar 28 - Penanganan gerusan pada dasar sungai
Perkerasan Perkerasan
Beton Batu
Turap
Gambar 29 - Turap
Pilar
Gambar 30 – Bronjong
46 dari 111
Gambar 31 - Rip-rap atau tumpukan batu kosong
Gambar 32 - Pembuatan perkerasan dasar sungai dengan lantai beton atau batu
kosong
47 dari 111
Pd T-XXX-XXX
48 dari 111
Pd T-XXX-XXX
URAIAN:
Pagar yang tegak dan rendah dibangun dalam
alir sungai sepanjang tebing sungai dan tegak
lurus aliran sungai. Pagar ini merupakan jajaran
tiang dan penahan horizontal tetapi ada bentuk
lain juga yang efektif. Bisanya struktur ini
mempunyai luas bidang kurang dari 50% untuk
menahan aliran sungai.
URAIAN:
Bagian yang tembus air biasanya merupakan
tiang – tiang pancang dan kayu yang dipasang
pada dasar sungai, yang dibangun menonjol dari
tebing sungai dan tegak lurus aliran sungai.
URAIAN:
49 dari 111
Pd T-XXX-XXX
80 150
750
750
750
Gambar 37 - Pengamanan dasar sungai - pagar ganda dengan isian batu
Masalahnya muncul apabila tidak cukupnya bukaan pada daerah alur sungai di jembatan
(biasanya dipilih waktu diadakan penyelidikan dan perencanaan) atau adanya hambatan
pada alur sungai tersebut.
Hal ini menyebabkan air naik ke belakang di bagian hulu sungai jembatan yang
menyebabkan perbedaan ketinggian air yang jauh antara sisi hulu dan hilir sungai jembatan.
Perbedaan ini disebut afflux.
Jika ketinggian afflux disebabkan oleh adanya hambatan, masalah ini harus ditangani sesuai
dengan Kerusakan 502.
Jika afflux yang berlebihan disebabkan oleh tidak cukupnya daerah saluran air, satu-satunya
metode penanganan yang cukup memuaskan adalah menambah bentangan jembatan atau
memperbaiki karakter aliran sungai yang lewat di jembatan.
50 dari 111
Pd T-XXX-XXX
Kerusakan pada timbunan umumnya sering terjadi pada jalan pendekat dan sekitar kepala
jembatan.
Secara lengkapnya kerusakan kepala jembatan yang dapat terjadi adalah berupa:
a) kerusakan kecil permukaan;
b) kerusakan akibat gerusan; dan
c) kerusakan timbunan.
Kerusakan kecil permukaan mungkin terlihat sebagai retak kecil pada perkerasan jalan,
penurunan perkerasan, dan tonjolan pada lereng. Kerusakan ini tidak meluas dan dapat
diperbaiki dengan pemeliharaan rutin.
Kerusakan timbunan seperti retak yang berarti penurunan yang dalam atau kegagalan
gelincir besar adalah bentuk kerusakan timbunan yang serius dan memerlukan pemeriksaan
khusus oleh ahli untuk ditentukan penanganan yang tepat.
Tanah timbunan yang rusak harus ditimbun kembali dengan menggunakan tanah pilihan,
dipadatkan dengan roller atau pelat penggetar yang sesuai dan pengaman timbunan dapat
dibangun. Cara penanganan timbunan dijelaskan pada Tabel 13.
Sistem pengamanan harus tertanam pada level yang lebih dalam daripada level gerusan
yang diperkirakan. Secara umum, ujung talud selebar 0,8 meter dan paling sedikit digali 1
meter dalamnya yang kemudian diisi dengan batu. Jika dilakukan pemasangan permukaan
talud beton, perlu dibuat lubang drainase dinding dengan jarak yang teratur.
Dinding bronjong harus dipasang sesuai dengan buku petunjuk pemasangan bronjong yang
dikeluarkan pabrik.
(a) (b)
Gambar 38 - (a) Gerusan di sekitar kepala jembatan dan (b) pemasangan bronjong
51 dari 111
Pd T-XXX-XXX
52 dari 111
Pd T-XXX-XXX
Semua pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini dilaksanakan dalam pekerjaan
rehabilitasi.
Untuk melindungi kepala jembatan dan daerah tanah timbunan hendaknya diikuti beberapa
prosedur umum berikut ini:
a) dasar sistem bangunan pengaman diletakkan pada dasar yang padat dan dikunci dalam
bahan yang kokoh pada kedalaman minimum 0,5 meter;
b) ujung sistem pengaman harus tertekuk ke belakang tebing sungai dan terkunci sehingga
gerusan dan erosi tidak akan terjadi pada bagian ujung pengaman;
c) ujung sistem pengaman harus lebih panjang minimum 5 meter di luar daerah pengaruh
gerusan yang terjadi; dan
d) sistem tersebut hendaknya dibangun sesuai dengan spesifikasi dari pabrik atau sesuai
dengan gambar perencanaan.
53 dari 111
Pd T-XXX-XXX
Buatlah selokan samping atau parit berumput yang mengarahkan air dari badan jalan ke
sungai.
Buanglah penghalang apabila penghalang tersebut merupakan bekas pilar jembatan lama,
pekerjaan tersebut memerlukan alat berat untuk membuangnya.
URAIAN:
Bangunan terbuat dari kawat anyaman yang sudah
digalvanis dan kemudian diisi batu atau batuan
sungai yang diletakkan di atas atau bersebelahan
dengan dasar sungai untuk mencegah gerusan
pada dasar sungai atau tebing.
54 dari 111
Pd T-XXX-XXX
55 dari 111
Pd T-XXX-XXX
URAIAN:
- Batu pilihan dengan ukuran tertentu dipasang pada tebing sungai untuk:
memberikan pengaman fisik pada tanah tebing terhadap erosi air sungai yang mengalir; dan
memberikan tahanan pada tebing sungai terhadap kerusakan berat.
Mungkin diperlukan lapisan geotekstil antara pasangan batu kosong dan tanah tebing.
- Tanaman dapat pula berfungsi sebagai mekanisme stabilisasi utama atau pengarah pada jenis
pekerjaan stabilisasi lainnya. Hal ini sangat penting terutama untuk menstabilkan daerah
reklamasi.
- Pertumbuhan tanaman dapat dibiarkan berkembang alami di daerah yang cocok atau dapat juga
ditanam dan dipelihara untuk tujuan tertentu.
56 dari 111
Gambar 47 sampai dengan Gambar 50 memperlihatkan drainase permukaan yang
digunakan untuk perlindungan terhadap pengikisan pada timbunan.
57 dari 111
Gambar 50 - Drainase tebing yang berumput
5.3.2.7 Kerusakan 522 - Retak atau penurunan dan penggembungan tanah timbunan
Kerusakan pada tanah timbunan mencakup tiga masalah utama yang pada dasarnya
memerlukan penanganan yang sama. Kerusakan utama tersebut adalah:
a) keretakan timbunan;
b) penurunan timbunan; dan
c) penggembungan timbunan.
Menutup keretakan pada lapisan permukaan jalan dilakukan untuk mencegah terjadinya
rembesan air dan biasanya menggunakan aspal untuk menutup bagian ini.
58 dari 111
5.3.2.7.3 Penanganan pada retak yang cukup besar
Retak yang cukup besar menandakan adanya penurunan tanah yang dalam atau
pergerakan bidang gelincir merupakan masalah yang berbahaya. Hal tersebut memerlukan
pengetahuan seorang ahli untuk menentukan jenis penanganan yang terbaik. Ketika
terdapat gerakan yang mencurigakan, diperlukan pemeriksaan khusus.
Penurunan pada jalan pendekat dapat mengakibatkan beban kejut yang cukup berarti pada
bangunan atas jika tidak segera ditangani. Pada pekerjaan pemeliharaan rutin harus
dilakukan perbaikan elevasi jalan pendekat agar kendaraan dapat masuk dengan nyaman ke
jembatan. Biasanya pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan campuran aspal panas.
Penurunan yang cukup besar disebabkan oleh konsolidasi tanah dalam kegagalan bidang
gelincir. Penurunan ini merupakan hal yang serius dan memerlukan pengetahuan ahli untuk
menentukan jenis penanganan yang terbaik. Apabila terjadi pergerakan seperti itu dicurigai,
pemeriksaan khusus harus segera diusulkan.
Penggembungan pada timbunan biasanya hasil dari pergerakan tanah seperti kelongsoran
tebing dan kegagalan gelincir.
59 dari 111
Penanganan masalah penggembungan digambarkan sebagaimana pada masalah
penurunan
Dalam beberapa keadaan, jika kerusakan hanya terbatas pada daerah yang kecil saja dan
harus tetap membuka jalan untuk lalu lintas, mungkin dengan cara mengebor dan dengan
melintang jalan mengamankan panel dinding tanah bertulang sehingga tidak bergerak lebih
jauh. Beberapa penanganan yang mungkin diperlihatkan pada Gambar 52 dan Gambar 54.
60 dari 111
Gambar 53 - Pemasangan panel tanah bertulang
5.3.2.9 Kerusakan 532 - Tanah bertulang yang retak, gompal atau pecah
Panel dinging tanah bertulang yang retak, gompal atau pecah biasanya disebabkan oleh
salah satu masalah berikut ini yaitu:
a) kerusakan pada awal pembangunan;
b) sedikit pergerakan pada fondasi; dan
c) tumbukan atau vandalisme.
Jika terjadi gerakan pada fondasinya, diperlukan pemeriksaan khusus untuk menyelidiki
dengan tepat penyebab dan jenis penanganannya yang terbaik. Bagian panel dinding yang
turun/amblas diikat dan ini merupakan penanganan yang terbaik jika hal tersebut hanya
terbatas bada luas daerah yang kecil saja. Lakukan pengeluaran air yang terjebak dari
daerah yang lembab. Gambar 56 menunjukkan contoh konstruksi penunjang.
61 dari 111
Jika terdapat beberapa panel yang rusak mungkin diperlukan untuk mengganti panel
tersebut, ikatkan kawat tulangan pada kaitan atau sangkutan dan buatlah dinding panel baru.
Permukaan yang baru harus dipasang di belakang dinding panel yang masih baik (lihat
Gambar 56).
62 dari 111
5.3.2.9.2 Penanganan angkur pada jembatan gantung dan jembatan kabel
Bagian ini menguraikan penanganan blok angkur pada jembatan gantung atau kabel.
Angkur biasanya merupakan bagian yang penting pada jembatan gantung, dan angkur
merupakan bagian yang berfungsi untuk menjaga kestabilan struktur jembatan.
Angkur yang
tidak stabil
Angkur sementara
Diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan penyebab akibat pergerakan yang terjadi
pada kepala jembatan dan pilar.
63 dari 111
5.3.2.11.2 Penanganan landasan dan penahan gempa
Landasan dan bagiannya harus dibersihkan secara teratur terhadap kotoran dan tumbuhan
yang tumbuh di sekitarnya.
Landasan baja harus dijaga terhadap karat dan dicat, seperti diuraikan pada Kerusakan 301,
dan beri pelumasan, seperti pada Kerusakan 601.
Mortar landasan yang hancur, retak, atau tidak rata harus diperbarui dengan adukan khusus
dengan terlebih dahulu membuang adukan yang rusak, cara pembersihan permukaan dan
mengeringkannya harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat
adukan khusus tersebut.
5.3.2.12 Kerusakan 561 – Batang penahan gempa yang longgar atau hilang
Sebagian besar jembatan baja dan beton yang baru di Indonesia mempunyai elemen
penahan gempa. Kadang-kadang sebagian atau semua penahan gempanya tidak dipasang
pada awal pembangunannya.
Jika tidak ada penahan gempa, periksalah gambar aslinya untuk menentukan perlu penahan
gempa atau tidak. Jika penahan gempa diperlukan, periksa bagian yang hilang dan harus
dipasang sesuai dengan desain semula.
Blok landasan penahan gempa yang hilang atau tidak ada dapat disebabkan pelaksanaan
yang kurang baik. Kerusakan ini dapat disebabkan hilangnya baut angkur penahan atau
hilangnya karet penahan pada bagian antara balok penahan gempa dan bangunan atas.
5.3.2.12.1 Penanganan akibat batang penahan gempa yang longgar atau hilang
Jika karet penahan gempa tersebut masih ada pada tempatnya tetapi terdapat suatu celah
yang tidak sesuai dengan persyaratan antara landasan karet tersebut, maka celah tersebut
harus diperbaiki hingga jarak tertentu, seperti yang disyaratkan pada panduan pemasangan
bangunan atas. (lihat Gambar 58).
64 dari 111
5.3.2.13 Kerusakan 601 – Hilangnya pergerakan landasan
Permukaan yang berkarat harus selalu dibersihkan dan diberi pelumas - lihat penanganan
untuk kerusakan 607.
Material yang mengganjal harus dihilangkan untuk menjamin agar landasan dapat berfungsi
dengan baik. Jika baut pengikat terlalu panjang, baut tersebut harus dipotong agar terdapat
kelonggaran sekitar 20 mm antara permukaan.
Jika baut pengikat bawah terlalu kencang, baut tersebut harus dilonggarkan agar landasan
dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya. Jika landasan tersebut terbuat dari baja maka
berilah pelumas.
5.3.2.13.4 Penanganan akibat tidak cukupnya tempat/ruang bebas yang tidak memadai
Jika masalahnya disebabkan oleh pelaksanaan yang kurang baik, maka dinding antara
harus dipahat sekitar 10 mm untuk memberikan kelonggaran bergerak. Jika selimut beton
baja tulangan terlalu tipis, diperlukan perlindungan terhadap beton terhadap bahaya karat
pada baja tulangan.
65 dari 111
5.3.2.14 Kerusakan 602 - Posisi dudukan landasan yang tidak tepat
Posisi dudukan landasan yang tidak tepat biasanya diakibatkan karena pelaksanaan awal
yang kurang baik.
Bilamana kerusakan disebabkan oleh pelaksanaan yang kurang baik, dapat dipilih cara-cara
berikut ini sebagai penanganannya:
a) angkatlah bangunan atas;.
b) lakukan perbaikan posisi landasan pada tempat yang seharusnya;
c) tempatkan landasan pada posisinya; dan
d) turunkan bangunan atas sampai posisi semula.
Bila kerusakan disebabkan oleh gerakan bangunan bawah, bentuk kerusakan harus dirujuk
oleh pemeriksaan khusus untuk menetapkan penanganan jembatan secara menyeluruh
yang terbaik.
Bilamana nilai kerusakan yang ditentukan oleh pemeriksaan jembatan adalah 4 atau 5,
landasan mortar harus diganti. Disarankan untuk mengikuti prosedur berikut ini:
a) gelagar didongkrak;
b) landasan mortar lama dipahat sampai kedalaman sekitar 20 mm di bawah bagian atas
posisi balok kepala;
c) bagian yang disiapkan dilapisi dengan bahan perekat yang telah disetujui;
d) kemudian, pasang mortar yang baru yang mempunyai kekuatan tekan sekitar 35 MPa
dalam waktu 7 hari. Permukaan bagian atasnya harus benar-benar rata;
e) mortar baru harus di curing paling sedikit selama 7 hari;
f) pasang landasan pada posisinya; dan
g) gelagar diturunkan dengan hati-hati pada posisinya.
Jika masalahnya disebabkan oleh pelaksanaan awal yang kurang baik atau getaran pada
bangunan atas, angkatlah bangunan atas dan kembalikan landasan pada posisi semula dan
pasang baut pengikat, sehingga landasan tidak dapat lepas lagi dari tempatnya.
66 dari 111
Jika gerakan bangunan bawah menyebabkan landasan bergerak secara berlebihan,
diperlukan pemeriksaan khusus. Jika keruntuhan tidak dapat lagi dihindarkan, harus
dipasang penunjang sementara.
5.3.2.17 Kerusakan 605 – Deformasi yang berlebihan, aus karena umur, pecah, sobek
atau retak, bagian yang rusak atau hilang
Kerusakan pada landasan karet dapat terjadi dengan adanya deformasi yang berlebihan
akibat mutu landasan yang kurang baik, penempatan yang kurang tepat, aus karena umur
atau beban yang berlebih. Pergerakan yang berlebih juga akan menyebabkan deformasi
yang berlebihan pada landasan karet.
Masalahnya nyata dengan melihat adanya suatu deformasi yang berlebihan pada landasan
(lihat Gambar 61).
Kerusakan dapat disebabkan oleh teknik pelaksanaan yang kurang baik selama
pemasangan elemen bangunan atas atau pergerakan bangunan bawah.
(a) (b)
Gambar 61 - (a) Deformasi landasan karet, (b) penggembungan landasan karet
67 dari 111
5.3.2.17.2 Penanganan pada landasan karet yang mengalami deformasi
Penanganan landasan karet yang mengalami deformasi dalam batas tidak lebih dari ½ tebal
landasan karet dapat dilakukan dengan mengangkat bangunan atas, untuk melepaskan
gaya atau tekanan bangunan atas sehingga landasan karet akan kembali pada bentuk
semula. Apabila landasan karet dapat kembali pada bentuk semula, maka bangunan atas
dapat diturunkan pada posisinya. Apabila landasan karet tidak kembali pada bentuk semula,
maka lepaskan landasan karet tersebut dan ganti dengan landasan karet yang baru.
5.3.2.17.3 Penanganan kerusakan landasan yang aus karena umur, landasan yang
pecah, sobek atau retak
Landasan karet yang mengalami kerusakan aus karena umur, pecah, sobek, atau retak
harus ditangani dengan cara penggantian landasan dengan mutu, dimensi dan kapasitas
sesuai dengan beban yang harus dipikul.
Jika nilai kerusakan lebih besar dari 3, penggantian dilaksanakan sesuai dengan uraian pada
Kerusakan 605.
Penggantian dilakukan dengan cara mengangkat bangunan atas dan mengganti landasan
yang rusak dengan yang baru. Tidak menutup kemungkinan dilakukan pengangkatan
sebagian gelagar lainnya di samping gelagar tempat terdapat landasan yang rusak untuk
mendistribusikan beban pada beberapa titik dan dongkrak serta menghindarkan kerusakan
terhadap bagian lainnya dari struktur.
Dongkrak datar khusus (flat jack) seperti pada Gambar 62, biasanya dipakai untuk jenis
pekerjaan semacam ini. Dongkrak tersebut cocok untuk ruang yang sempit antara gelagar
dan balok kepala pada kepala jembatan.
68 dari 111
URAIAN:
Dongkrak datar (flat jack) dapat ditempatkan
pada ruang kerja yang sempit untuk
pengangkatan sementara perubahan alinyemen
dan penyesuaian.
Jika baut longgar, baut tersebut harus dikencangkan kembali sesuai dengan spesifikasi
aslinya. Jika tidak dapat dikencangkan lagi, baut tersebut harus diganti.
Jika landasan rol, rocker pada jembatan Bailey atau axle pin longgar atau salah tempat
maka bagian tersebut harus dikembalikan pada tempatnya semula dan diikat dengan
pengikat untuk menjamin perpindahan tidak muncul kembali.
Kerusakan ini berpengaruh pada landasan sendi, rol, landasan rocker, dan landasan pelat
gelincir. Kerusakan ini mencakup:
a) terikatnya pada bagian-bagian yang dirancang untuk bergerak;
b) kerusakan permukaan logam yang kering; dan
c) korosi.
69 dari 111
5.3.2.19.1 Penanganan akibat permukaan bergerak meliputi
Kebanyakan landasan bergerak dilumasi dengan cara melalui nipel pelumasan. Landasan
yang demikian perlu diberi gemuk paling sedikit sekali setahun. Gemuk harus dipompa ke
dalam hingga gemuk tersebut keluar dari ujung lain landasan.
Pergerakan yang berlebih pada sambungan lantai arah memanjang dapat terjadi pada pelat
lantai beton dan di antara bagian dari bagian-bagian pracetak. Sambungan lantai arah
memanjang umumnya menjadi rusak karena pergerakan yang tidak sama. Umumnya tipe
sambungan arah memanjang ini ditemukan pada jembatan yang mengalami pelebaran.
Lendutan yang berlebihan dapat terjadi secara vertikal ataupun horizontal serta umumnya
terjadi pada struktur jembatan rangka, gelagar, pelat, dan lantai.
Jembatan yang mempunyai alinyemen lengkung horizontal lebih mudah mengalami lendutan
horizontal.
Penyokongan elemen kayu biasanya aman karena kayu pada umumnya akan menyebarkan
tegangan dengan baik.
70 dari 111
5.3.2.21.3 Penanganan akibat lendutan horizontal
Beberapa jembatan rangka dan jembatan kayu mengalami lendutan horizontal yang
berlebihan. Hal ini disebabkan oleh:
a) kurang baiknya alinyemen elemen selama pembangunan awal;
b) longgarnya hubungan yang mengakibatkan jembatan berayun;
c) memburuknya material atau lapuk yang mengakibatkan struktur tidak sekaku seperti
semula; dan
d) kurangnya diafragma atau rangka melintang antara gelagar di jembatan kayu.
Untuk menahan lendutan lebih lanjut, jembatan tersebut dapat ditahan, sebagaimana terlihat
pada Gambar 64, Kabel penahan dapat dikaitkan pada titik kurang lebih sepertiga bentangan
dan dibuat sekencang mungkin. Kabel penahan tersebut perlu diangkur dengan rapi dengan
mengikatkan pada benda yang stabil misalnya pohon besar atau angkur yang ditanamkan
pada suatu blok yang besar dan stabil atau blok angkur kayu yang ditanam cukup dalam dan
besar untuk menghindarkan gerakan dalam tanah.
Untuk mengurangi sebagian dari lendutan yang terjadi dapat dengan cara
memperkencangkan kabel penahan dan menambah ikatan angin horizontal bawah untuk
memperkuat jembatan rangka atau gelagar.
Kabel penahan
CATATAN:
Gunakan kabel yang cukup kuat dan
dapat ditegangkan untuk mengurangi
ayunan
71 dari 111
5.3.2.22.1 Penanganan pada drainase dinding
Lubang rembesan dinding harus diperiksa setiap tahun dan dibersihkan jika perlu. Kegiatan
ini harus dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan pemeliharaan rutin.
Jika tidak ada lubang rembesan dinding dan plesteran dinding lembab serta noda rembesan
terjadi pada dinding, mungkin diperlukan lubang rembesan dinding. Hal ini dapat dikerjakan
sebagai bagian dari kegiatan pemeliharaan kecil secara berkala.
Bila dibuat lubang rembesan dinding dengan mengebor dinding untuk mengurangi tekanan,
perlu diperhatikan agar menutup setiap tulangan beton yang terbuka untuk menghindarkan
dari karat. Hal ini dapat dikerjakan dengan pelapisan baja tulangan dengan epoksi pengisi
retak.
Pipa cucuran harus dijaga supaya tetap bersih oleh pemeliharaan rutin. Pipa cucuran
tersebut hendaknya diperiksa paling sedikit sekali dalam empat bulan untuk menjamin
berfungsi dengan efisien.
Pada banyak jembatan Rangka Baja Calender Hamilton (RBU), 50% dari pipa cucuran
ditempatkan langsung diatas ikatan angin bawah. Ujung pipa cucuran ini harus dipindahkan
agar tidak terjadi penumpukan kotoran dan berkaratnya ikatan angin bawah. Pekerjaan ini
harus dicakup dalam program rehabilitasi jembatan.
Pekerjaan pemeliharaan rutin bertanggung jawab untuk menjaga agar semua sampah dan
bahan lainnya tidak menyumbat pipa cucuran pada permukaan lantai. Jika lapisan aspal
menghalangi air (genangan) mengalir ke dalam pipa cucuran, hal tersebut harus dibersihkan
agar air dapat mengalir dan permukaan lantai menjadi kering.
5.3.2.23 Kerusakan 712 - Hilangnya bahan pipa cucuran dan drainase lantai
Hilangnya elemen atau bagian dari lubang drainase atau pipa cucuran akan mempunyai
akibat yang jelek pada jembatan.
Bilamana material pipa cucuran sudah lapuk, aus, dan tidak berfungsi dengan baik, maka hal
ini harus diperbaiki. Dalam beberapa kasus, ujung lubang pipa cucuran berkarat dan tidak
dapat mengalirkan air di bawah elemen-elemen lantai jembatan. Dalam kasus ini pipa
cucuran harus diperpanjang paling sedikit 100 mm di bawah gelagar atau batang rangka
utama bawah. Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh bagian pemeliharaan kecil berkala.
Pada bagian atas jembatan (beton atau kayu) diberi lapisan aspal untuk melindungi beton
atau kayu. Jika lapisan permukaan aspal sifatnya berpori sehingga air dapat rembes melalui
lapisan permukaan tersebut. Jika kemiringan lapisan permukaan ini cukup, air yang berada
pada permukaan aspal tersebut dapat mengalir dengan baik di atas permukaan.
Pekerjaan pemeliharaan berikut ini harus dilakukan jika ditemukan air merembes atau terjadi
genangan di permukaan, yaitu sebagai berikut:
a) kemiringan melintang aspal dan drainase lantai harus dibentuk;
b) lapisan aspal yang sudah usang harus diganti secara teratur pada waktu tertentu;
c) lubang, daerah yang rusak harus dibongkar dan ditambal;
d) permukaan yang melendut harus diperbaiki; dan
72 dari 111
e) retak-retak harus di isi dengan aspal.
Pekerjaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan panduan pelaksanaan
pemeliharaan jalan yang tepat.
Bila lapisan permukaan lantai telah menjadi aus atau permukaan menjadi licin, maka akan
terjadi kemungkinan selip pada waktu musim hujan. Hal ini berbahaya terutama bila
jembatan berupa tikungan.
Penanganan untuk permukaan yang licin harus diperbaiki oleh pekerjaan pemeliharaan rutin.
5.3.2.26 Kerusakan 722 - Lapisan permukaan yang berlubang, kasar dan akibat retak
Kerusakan ini mencakup lantai jembatan dan jalan pendekat dalam jarak 15 meter untuk
setiap arah jembatan.
Perbaikan permukaan yang kasar termasuk dalam pekerjaan pemeliharaan rutin. Adanya
kekasaran pada permukaan aspal, kerikil, atau lantai beton harus diratakan. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara:
a) meratakan dengan perata jalan atau grader;
b) memahat bagian yang menonjol dengan pahat bertekanan atau dengan tangan;
c) untuk permukaan beton digerinda dengan mesin gerinda;
d) melapis ulang dengan aspal; dan
e) mengganti lapisan yang kasar.
Jlka melakukan pelapisan ulang dengan aspal, harus diperhatikan ketebalan lapisan
perkerasan aspal di atas lantai tidak boleh lebih dari 50 mm.
73 dari 111
5.3.2.26.2 Penanganan akibat permukaan yang retak
Masalah keretakan pada lapisan permukaan biasanya diperbaiki dalam pemeliharaan rutin.
Jika keretakan yang terjadi pada bagian sambungan siar muai, material yang retak harus
dibuang, kemudian joint tersebut diperbaiki (lihat pemeliharaan sambungan siar muai), dan
lapisan permukaan dikembalikan pada kondisi semula.
Jika keretakan berhubungan dengan kerusakan sambungan lantai, maka harus dilakukan:
Permukaan yang bergelombang sering kali berhubungan dengan jembatan yang mempunyai
tanah timbunan di atas struktur beton atau pasangan batu kali (misalnya jembatan lengkung)
atau terdapat lapisan aspal yang berlebihan di atas lantai beton.
Galilah material yang lunak, keringkan daerah yang bersangkutan jika memungkinkan, dan
isi kembali serta padatkan dengan bahan timbunan pilihan dan selanjutnya dilapisi kembali
dengan aspal.
Buang semua aspal yang terlalu tebal dan bergelombang atau aspal yang bermutu jelek.
Gantilah dengan aspal yang sesuai dengan spesifikasi Bina Marga dan sesuaikan
elevasinya dengan elevasi yang ditentukan pada rencana jembatan semula.
Setiap lubang pada permukaan lantai aspal atau kerikil harus dibersihkan, sisinya dilapisi
dengan lapisan perekat aspal (teak coat), dan kemudian diisi dengan bahan yang sesuai lalu
dipadatkan.
Jika lubang tersebut terdapat pada permukaan lantai beton, diperlukan pemeriksaan khusus
apabila baja tulangannya terlihat. Pemeriksaan khusus tersebut akan menentukan apakah
pelat lantai tersebut secara struktur rusak. Jika lubang tersebut tidak mengakibatkan
terlihatnya besi tulangan, kerusakan ini dapat diperbaiki dengan cara penanganan kerusakan
gompal beton, lihat Kerusakan 201.
Apabila pelapisan kembali sudah melebihi dari tebal rencana aspal, lapisan aspal tersebut
harus dibuang untuk mengembalikan ketebalan aspal sesuai dengan ketebalan rencana
yang biasanya 50 mm.
74 dari 111
5.3.2.28.1 Penanganan akibat ketebalan aspal yang berlebih
Buang pelapisan ulang yang berlebihan secara manual atau menggunakan mesin coldmiling.
Jika mesin digunakan, perhatian khusus diperlukan di sekitar sambungan lantai agar tidak
timbul kerusakan. Normalnya lapisan aspal lama dibuang dan diganti dengan lapisan baru
dengan ketebalan maksimum 50 mm.
Penurunan akhir level permukaan sepanjang lantai jembatan harus sama dengan penurunan
yang terjadi pada jalan pendekat, sebab hal ini akan menghindarkan beban kejut pada
jembatan.
5.3.2.32 Kerusakan 801 – Sambungan siar muai yang tidak sama tinggi
Sambungan siar muai yang tidak sama tinggi terjadi akibat kurang baiknya bahan
sambungan dan akibat beban.
75 dari 111
Gambar 65 - Sambungan siar muai yang tidak sama tinggi
5.3.2.32.1 Penanganan akibat sambungan siar muai yang tidak sama tinggi
5.3.2.33 Kerusakan 802 - Sambungan siar muai yang kehilangan kemampuan untuk
bergerak
Sambungan siar muai tidak dapat bergerak dapat terjadi karena berbagai sebab yaitu:
a) pelapisan ulang yang berlebihan yang mengakibatkan tersumbatnya sambungan;
b) batu atau barang lain yang secara tidak disengaja jatuh dan masuk kedalam
sambungan; dan
c) pergerakan bangunan bawah yang mengakibatkan memendeknya jembatan.
76 dari 111
Gambar 66 - Pelapisan ulang yang berlebihan
Penanganan pelapisan ulang yang terlalu tebal dengan cara sebagai berikut :
a) potong lapisan aspal menurut garis lurus yang rapi selebar 250 mm dari tiap-tiap sisi
sambungan;
b) buang lapisan aspal yang terletak di antara kedua muka yang terekspos tersebut;
c) kasarkan dan bersihkan dengan baik bidang permukaan lantai jembatan;
77 dari 111
d) bentuklah cetakan untuk pemasangan rubber seal baru, seperti tergambar dalam
Gambar 69;
e) laburkan perekat epoksi yang sudah disetujui pada permukaan lantai jembatan yang
terbuka tersebut;
f) cor beton yang baru dengan menggunakan beton bertulang yang berserat dan
berkekuatan tinggi atau mortar epoksi;
g) rawatlah beton baru tersebut sesuai dengan spesifikasi;
h) jika sambungan yang tertutup diperlukan yaitu:
laburkan perekat epoksi pada bidang samping dari sambungan yang baru terbentuk;
dan
pasangkan seal karet/ neoprene.
Rubber seal
Bahan apa saja yang secara tidak sengaja menyumbat masuk ke dalam sambungan harus
dikeluarkan pada saat pemeliharaan rutin.
Jika macetnya sambungan jembatan diakibatkan oleh bergeraknya bangunan bawah, maka
hal tersebut memerlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan cara penanganan secara
menyeluruh jembatan tersebut.
78 dari 111
Tabel 15 - Penanganan bagian yang longgar atau lepasnya ikatan
Nilai kondisi Penanganan yang direkomendasikan
Bagian yang lepas dapat dilaksanakan pada
pemeliharaan kecil dan pemeliharaan rutin.
Nilai kondisi < 3 Pemeliharaan ini termasuk pengencangan baut
atau penggantian bahan pengikatnya jika
memungkinkan.
Bagian yang terlepas akan menonjol dari bagian
yang terbongkar, atau hilangnya bagian
Nilai kondisi 3 - 5
sambungan. Lihat Kerusakan 805 untuk
penanganannya.
5.3.2.35 Kerusakan 805 – Bagian siar muai yang rusak atau longgar
Penanganan akibat bagian sambungan siar muai yang rusak atau longgar meliputi:
a) bersihkan dan kasarkan permukaan beton sepanjang daerah yang rusak;
b) terapkan perekat epoksi pada permukaan beton yang sudah dibersihkan;
c) pasang kembali baja siku dengan mortar epoksi sesuai dengan spesifikasi pabrik; dan
d) rawat mortar epoksi baru.
Jika angkur dalam lantai beton atau pada dinding belakang kepala jembatan terlepas, maka
diperlukan pemeliharaan dengan melakukan pembongkaran bagian belakang beton atau
memasang pengikat atau angkur baru.
79 dari 111
c) jauhkan lalu Iintas dari sambungan tersebut sampai beton yang baru mencapai
kekuatan penuh.
5.3.2.36 Kerusakan 806 – Retak aspal pada siar muai akibat pergerakan sambungan
5.3.2.36.1 Penanganan Retak aspal pada siar muai akibat pergerakan sambungan
Tabel 16 - Penanganan retak aspal pada siar muai akibat pergerakan sambungan
Kondisi Penanganan
Bersihkan retakan tersebut dengan teliti dan angkat
Jika lebar retak setiap bahan yang terlepas. Seal retakan dengan
kurang dari 5 mm bahan aspal yang mengandung karet.
Jika lebar retak lebih Lapisi dengan perekat epoksi yang telah disetujui
besar 5 mm pemakaiannya ke atas lantai jembatan yang
tetapi tidak lebih terekspos, pelat gelincir dan sisi dari aspal yang
besar 35 mm dipotong.
80 dari 111
Gambar 73 - Pemeliharaan lapisan aspal yang retak di atas sambungan lantai
a) jika hilang, gantilah perekat atau bagian tersebut dengan pembatas yang sesuai
dimensinya untuk batasan maksimum kendaraan yang boleh lewat pada jembatan
tersebut;
b) jika rusak atau bengkok, luruskan, perbaiki, atau ganti pembatas; dan
c) jika tidak terpasang, pasanglah pembatas sehingga kendaraan tidak dapat melewati
pembatas tersebut, kecuali diberikan izin khusus.
5.3.2.38 Kerusakan 911- Rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan yang tidak terlihat
Kejelasan rambu dan marka jalan dapat rusak karena :
a) umur;
b) cuaca;
c) aus karena kikisan ban (pada marka jalan); dan
d) tindakan pengrusakan.
Rambu-rambu lalu lintas harus diganti secara berkala jika rusak berat.
5.3.2.39 Kerusakan 912 - Hilangnya rambu lalu lintas dan marka jalan
Setiap rambu atau marka jalan yang hilang harus diganti jika masih diperlukan. Penggantian
tersebut biasanya dilakukan pada saat Pemeliharaan Rutin.
5.3.2.40 Kerusakan 921 - Kerusakan akibat umur pada penerangan, tiang, dan
saluran utilitas
Penanganan kerusakan akibat umur pada penerangan, tiang, dan saluran untilitas yaitu
dengan cara mengganti bagian yang rusak dan sudah tua.
5.3.2.41 Kerusakan 922 - Elemen yang hilang pada penerangan, tiang, dan saluran
utilitas
Penanganan pada elemen yang hilang pada penerangan, tiang, dan saluran utilitas yaitu
dengan mengganti elemen atau bagian yang hilang tersebut.
81 dari 111
5.3.2.42 Kerusakan 931 – Utilitas tidak berfungsi
Laporkan kerusakan yang terjadi pada instansi yang berwenang untuk memperbaiki
ketidakberfungsian atau memindahkan utilitas tersebut. Setiap permintaan instansi lain harus
tertulis.
82 dari 111